Anda di halaman 1dari 18

Analisis Teknis Alat Mesin Pertanian

Apabila ditinjau dari aspek wilayah serta aspek


sosial budaya, alat dan mesin pertanian dinilai
layak untuk dikembangkan pada suatu wilayah 
analisis dari segi teknis dan ekonomis
 Analisis teknis  dapat ditentukan jenis dan
ukuran alat mesin pertanian yang sesuai untuk
dikembangkan
 Analisis kapasitas dan effisiensi kerja alat & mesin
yang terpilih  dapat ditentukan jumlah
penyediaan alat dan mesin pertanian guna
memenuhi kebutuhan pada suatu wilayah
Analisis perhitungan kebutuhan daya dalam
penggunaan alat dan mesin pengolah tanah
Pengolahan tanah secara mekanis  traktor merupakan
daya penggerak utama (prime mover) untuk menarik atau
menggerakkan alat dan mesin pengolah tanah
Daya yang dihasilkan traktor digunakan untuk:
 Menarik atau menggerakkan alat dan mesin pengolah
tanah
 Menggerakkan traktor
Dalam memperhitungkan daya yang harus tersedia pada
traktor harus diperhitungkan:
 Daya untuk menarik atau menggerakkan alat dan mesin
pengolah tanah (HP1)
 Daya untuk menggerakkan traktor (HP2)  daya untuk
mengatasi gaya tahanan guling (rolling resistance)
HP1  ditentukan oleh:
 besarnya gaya pada pengolahan tanah
 kecepatan kerja dari pengolahan
HP2  ditentukan oleh
 berat traktor
 besar koefisien tahanan guling (coefficient of
rolling resistance)
 kecepatan kerja traktor
Besarnya daya keseluruhan dari traktor untuk
pengolahan tanah dipengaruhi:
 Faktor yang mempengaruhi sifat mekanis tanah
 kelengasan tanah (khususnya dalam kaitannya
dengan konsistensi tanah
 Tekstur
 Struktur
 Kandungan koloid maupun bahan pengikat tanah
yang lain
 Vegetasi yang tumbuh di atas tanah yang diolah
 Faktor yang berkaitan dengan rancangan dan ukuran
traktor & peralatannya
 Kecepatan kerja pengolahan tanah
Untuk faktor keamanan  harus diperhatikan:
 Efisiensi penerusan daya ke alat/mesin
 Efisiensi penerusan daya ke roda penggerak traktor
 Toleransi kebutuhan daya guna mengatasi kelerengan
lahan & keadaan lain yang tak terduga

Besarnya daya untuk menarik/menggerakkan alat/mesin


pengolah tanah antara jenis alat yang satu dengan yang
lain  berbeda
 Karakteristik yang berbeda baik dari alat dan mesinnya
atau keadaan tanah waktu diolah
Daya yang diperlukan untuk menarik/menggerakkan
alat dan mesin pengolah tanah (HP1)
 Bajak singkal, bajak pahat (chisel), bajak tanah dalam
(subsoil)

 Bajak rotari

 Garu

 Alat penyiang mekanis (cultivator)


Di mana:
HP1 : daya untuk menarik/menggerakkan alat/mesin
pengolah tanah, (hp)
(dsp) : draft spesifik pembajakan, (kg/cm2)
(tsp) : torsi spesifik pembajakan (kg m/cm2)
(dg) : draft penggaruan, (kg/m)
l : lebar pemotongan tanah dalam pembajakan (cm)
d : kedalaman pemotongan tanah (cm)
(lg) : lebar penggaruan (m)
(rpm) : jumlah putaran pisau rotary per menit (…../menit)
v : kecepatan pengolah tanah (m/dt)
(dc) : draft cultivator per mata cultivator (kg/buah)
n : jumlah mata cultivator (buah)
1 : efisiensi penerusan daya ke alat/mesin pengolah
tanah (%)
Daya untuk menggerakkan traktor (HP2)

Di mana:
HP2 : daya untuk menggerakkan traktor (HP)
W : berat traktor (kg)
V : kecepatan kerja (m/det)
(ktg) : koefsien tahanan guling
2 : efisiensi penerusan daya ke roda penggerak
traktor (%)
Ukuran daya traktor:

Di mana:
HP : besar ukuran daya traktor (hp)
HP1 : daya untuk menarik/menggerakkan alat mesin
pngolah tanah (hp)
HP2 : daya untuk menggerakkan traktor (hp)
(tlr) : toleransi penggunaan daya (%)
Besarnya (tlr) dapat diambil sekitar 20 – 30 %
dari kebutuhan daya teoritis
Kapasitas kerja dan efisiensi kerja
alat dan mesin pengolah tanah
 Kapasitas kerja teoritis  kelajuan kerja yang dicapai
didasarkan atas perhitungan apabila alat dan mesin pengolah
tanah dapat bekerja memenuhi fungsinya 100% dari seluruh
waktu yang tersedia, dengan kecepatan dan lebar kerja
100% pula.
 Dinyatakan dengan satuan luas per satuan waktu
(ha/jam)
 Kapasitas kerja aktual  kelajuan kerja yang dapat
dicapai oleh alat dan mesin pengolah tanah didasarkan atas
luas total yang dicapai per waktu total yang dipergunakan
 Dinyatakan dalam satuan luas per satuan waktu (ha/jam)
 kemampuan rata-rata yang aktual
 Fungsi lebar kerja aktual, kecepatan jalan aktual, serta
waktu efektif terpakai selama bekerja
 Lebar kerja aktual  ditentukan oleh terjadinya
tumpang tindih (overlapping) hasil kerja pengolahan
tanah
 Ketrampilan operator
 Sistem penggandengan alat
 Kecepatan kerja
 Kondisi lahan
 Kecepatan aktual  ditentukan diantaranya oleh slip
roda
 Sistem rancangan roda
 Besarnya daya
 Jenis dan kondisi tanah
 Ketrampilan operator
 Kecepatan kerja maksimum
 Waktu efektif terpakai selama bekerja  ditentukan
besarnya kerugian waktu tidak efektif (waktu hilang)
selama bekerja
 pengaturan
 mengatasi kemacetan atau kerusakan-kerusakan
kecil,
 untuk belok di ujung lapangan, dsb

 Efisiensi kerja lapang (E)


 perbandingan antara kapasitas kerja aktual
terhadap kapasitas kerja teoritis
 Dinyatakan dalam persen (%)
 Kapasitas kerja teoritis (Kt):

 Kapasitas kerja aktual (Ka):

 Efisiensi (E):

Di mana:
Kt : kapasitas kerja teoritis (ha/jam)
Ka : kapasitas kerja aktual (ha/jam)
E : efisiensi (%)
wt : lebar kerja teoritis (m)
vt : kecepatan kerja teoritis (km/jam)
A : luas lahan terkerjakan (ha)
T : waktu yang digunakan (jam)
Penentuan efisiensi kerja berdasarkan
perhitungan waktu hilang
 Waktu hilang karena tumpang tindih hasil kerja (L1)
 Mengukur lebar kerja teoritis (w1) dan lebar kerja
aktual (w2)

 Waktu hilang karena slip roda (L2)


 mengukur panjang lintasan yang ditempuh traktor
tanpa beban untuk 10 putaran roda (M1) dan
mengukur panjang lintasan yang ditempuh traktor
dengan beban untuk 10 x putaran roda (M2)
L2  mengukur diameter roda belakang traktor (D),
ditentukan jarak lurus (M), jalankan traktor dengan
beban sepanjang (M), dihitung putaran roda (N)

 Waktu hilang untuk belok di ujung (L3)


 Dihitung waktu untuk belok di ujung lapangan
kemudian dijumlahkan (T1), juga dihitung waktu
total yang digunakan untuk bekerja di lapangan (T)
L3  secara sampling dapat didekati dengan
mengukur:
 Rerata waktu untuk belok di ujung lahan di mana
alat/mesin tidak secara aktif digunakan (t1)
 Rerata waktu jalan lurus, di mana alat/mesin
secara aktif digunakan untuk mengolah tanah.

 Waktu hilang untuk mengatasi kemacetan atau


kerusakan-kerusakan kecil (L4)
 Dihitung total waktu yang digunakan untuk
pengaturan, mengatasi kemacetan atau kerusakan
kecil dsb (T2)
Efisiensi kerja (E):
Kebutuhan alat dan mesin pertanian (n)
atau

Di mana:
N = jumlah alsin yang dibutuhkan (unit)
Ka = kapasitas kerja aktual (Ha/jam)
T = waktu tersedia (jam/musim)  T = Hk * Jk
Hk = hari kerja/musim
Jk = jam kerja/hari
A = luas lahan (Ha)

t0 = jumlah hari kering terendah selama periode tertentu (hari)


tm = jumlah rata-rata hari kering selama periode tertentu (hari)
tp = jumlah hari kering tertinggi selama periode tertentu (hari)

Anda mungkin juga menyukai