Anda di halaman 1dari 47

ALAT GALI MUAT

EXCAVATOR

EXCAVATOR

BACKHOE SHOVEL DRAGLINE


 BACKHOE
Hydraulically
operated hoe
KENDALI

Cable operated hoe

BACKHOE
Crawler mounted

UNDERCARRIEGE Wheel mounted

Truck mounted
Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi, terdiri dari :
1. Mengisi bucket (land bucket).
2. Mengayun (swing loaded).
3. Membongkar beban (dump loaded).
4. Mengayun balik (swing empty).

Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukan alat gali-muat
dan alat angkut, yaitu :

1. Berdasarkan jumlah penempatan posisi truk untuk dimuati terhadap posisi


alat muat.
2. Berdasarkan kedudukan truk untuk dimuati bahan galian oleh alat muat.
3. Berdasarkan cara manuvernya
1. Berdasarkan jumlah penempatan posisi truk untuk dimuati terhadap posisi alat muat.
2. Berdasarkan kedudukan truk untuk dimuati bahan galian oleh alat muat.
3. Berdasarkan cara manuvernya
 SHOVEL

Hydraulically
operated hoe
KENDALI

Cable operated hoe

SHOVEL
Crawler mounted

UNDERCARRIEGE Wheel mounted

Truck mounted
Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang
akan digali, dengan menggerakkan dipper / bucket ke depan kemudian ke atas
sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
dapat masuk dalam bucket, jika bucket sudah penuh, maka bucket ditarik ke luar.
Setelah terisi penuh, maka shovel dapat diputar (swing ) ke kanan atau kekiri
menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai
tebing dengan sempurna, maka shovel digerakan/berjalan menuju posisi baru
hingga dapat bekerja seperti semula.

Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah :


- Maju untuk menggerakan dipper menusuk tebing,
- Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
- Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
- Swing (memutar) untuk membuang (dump),
- Berpindah jika sudah jauh dari tebing galian, dan
- Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan.
a. “Power shovel” sebagai alat gali
Penggunaan “power shovel” sebagai alat gali adalah :
i. untuk membuat tanggul (embankment digging)
ii. untuk menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. untuk membuat lereng (dressing slopes)
iv. untuk menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. untuk membuat parit (digging shallow trench)

b. b. “Power shovel” sebagai alat muat


Penggunaan “power shovel” sebagai alat muat adalah :
i. memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. membuang material ke samping (side casting)
iii. menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. menimbun ke dalam “hopper” (dumping into hoppers)
 DRAGLINE

Crawler
mounted
Wheel
DRAGLINE
mounted
Truck
mounted
Prinsip kerja dari Dragline :
• Mengisi bucket dengan cara menarik drag cable (kabel tarik) sepanjang lapisan material
ke arah mesin.
• Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dan kabel tarik dikendorkan tetapi senantiasa
tegang.
• Karena tegangnya kabel tarik ini berakibat bahwa tumpahnya material sedikit.
• Membongkar muatan, posisinya bisa beberapa feet di muka atau di belakang titik
puncak boom.
• Bucket yang telah kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat (hoist line) dan
bucket diajukan pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan muatan baru.
Dragline” adalah alat yang cocok untuk :
1. menggali “loose” material
2. menggali di bawah “working level” dimana “dragline” berada
3. menggali material-material di bawah air.

Ukuran “dragline”
Ukuran “dragline” (size of dragline) didasarkan atas ukuran “bucket”-nya, dan dinyatakan
dengan cu yd (cubic yard). Meskipun sebenarnya “bucket” dari “dragline” dapat diganti-
ganti. Penggantian macam dan ukuran “bucket” bergantung pada:
- panjang “boom”
- macam material yang digali.
Ukuran “dragline” adalah :
- ukuran kecil, memiliki “bucket” ¼ - 2 cu yd
- ukuran sedang, memiliki “bucket” 2 – 8 cu yd
- ukuran besar, memiliki “bucket” 8 – 35 cu yad atau lebih.
“Bucket” dengan ukuran sama mungkin mempunyai berat “bucket” yang berlainan, ini
tergantung pada material atau batuan yang akan digali.
Berdasarkan berat “bucket” (pada ukuran yang sama) ada tiga macam “bucket”,
yaitu :
1. “light bucket”, untuk menggali “loose dry material”
2. “medium bucket”, digunakan untuk “general purpose”, dapat untuk menggali
“compacted sand” atau “loose sand” dan “gravels”
3. “heavy duty bucket”, untuk menangani “broken rock” atau “abrasive material”.
a. Power Shovel
b. Backhoe
c. Dragline
LOADER

LOADER

CRAWLER
MOUNTED (TRACK WHEEL MOUNTED
LOADER/DOZER (WHEEL LOADER)
SHOVEL)
“Dozer shovel” dapat dikatakan belum lama digunakan pada dunia konstruksi, “bucket”
dipergunakan sebagai “attachment” yang lain pada “tractor” menggantikan blade, karena
“bulldozer hanya dapat mendorong material dan kelebihan material tercecer ke pinggir.

“Dozer shovel” adalah alat yang digunakan untuk memuat material ke dalam alat angkut.
Untuk menggali, “bucket” harus didorong pada material, jika telah penuh, “tractor”
mundur dan “bucket”-nya diangkat ke atas untuk selanjutnya material ditumpahkan di
tempat yang dikehendaki.

Ukuran “dozer shovel”


Ukuran dari “bucket” bervariasi antara ¼ cu yd sampai dengan 25 cu yd kapasitas munjung
yang terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah “dozer shovel” dengan ukuran
“bucket” 5 cu yd.
.
Pembuat biasanya memberikan angka keamanan 2 untuk mengimbangi terjungkalnya
“dozer shovel” ke depan, artinya perbandingan berat imbang dengan berat “bucket” pada
waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua kali.

Untuk memperbesar angka keamanan terhadap tergulingnya “dozer shovel” maka berat
“tractor” biasanya diperbesar 40 sampai 60% lebih besar dari kapasitas muatan terguling
(tipping load capacity), dengan demikian ukuran “bucket” dan “tractor” harus betul-betul
cocok satu sama lain.
PRODUCTIVITY
 Hydraulic Excavator (Backhoe & Shovel)

Dimana :
P = Produktivitas (m3/jam)
E = Job efficiency
Cm = Cycle Time (detik)
q1 = Kapasitas Bucket (m3)
K = Fill Factor
I = Swell Factor
 Dozer Shovel & Wheel Loader
Contoh
Diketahui
Ditanyakan

Anda mungkin juga menyukai