Anda di halaman 1dari 20

POTENTIAL TSUNAMI INUDATION

Disusun oleh:
YULIO PUTRA BRAMASTRA (114160070)
SYALVA TASKIA MY (114160071)
OUTLINE
• Definisi Potential Tsunami Inudation
• Prinsip Potential Tsunami Inudation
• Metode Potential Tsunami Inudation
• Studi Kasus Potential Tsunami Inudation
Tsunami adalah gelombang
atau rangkaian beberapa
gelombang yang diciptakan
oleh gerakan tiba – tiba dari
perpindahan masa air secara
vertikal (Bryant, 2008)
Potential Tsunami Inudation
Potensial Tsunami Inudation adalah perkiraan luasan dan kedalaman genangan suatu
dampak tsunami berdasarkan pemodelan tsunami skala besar (skenario terburuk yang
ditimbulkan).
Prinsip
Potensial
Tsunami
Inudation
Metode Potensial Tsunami Inudation

Terdapat berbagai macam metode yang digunakan dalam


penentuan Potensi Genangan Tsunami diantaranya :
• Analisis tsunami multi-skenario Berryman (2006)
• Analisis model kekar
• Analisis Linear perambatan Gelombang Basith (2012)
Metode Berryman
Metode Berryman menggunakan 3 variabel dalam perhitungan bahaya
tsunami
• Elevasi
Data elevasi diperoleh dari citra SRTM 30 meter yang diklasifikasikan kembali menjadi peta kelas
kelerengan. Elevasi digunakan untuk memperhitungakan area yang akan tergenang oleh
genangan gelombang tsunami dan area yang berpotensi terjangkau oleh gelombang tsunami

• Kekasaran permukaan
Kekasaran permukaan adalah sistem pemberian nilai koefisien yang didasarkan pada tipe jenis
penggunaan/penutupan lahan.

• Ketinggian gelombang
Ketinggian gelombang adalah multi skenario probabilitas gelombang tsunami pada ketinggian
gelombang tertentu. Ketinggian gelombang tsunami ditentukan berdasarkan data historis
Metode Model Kekar
Metode Liniear Perambatan
Gelombang (Basith 2012)
• Pemodelan menggunakan teori gelombang linear di laut dalam
dan gelombang perairan dangkal pada perairan dengan
kedalaman dangkal dan daerah landaan dengan grid yang
konstan
• Pemodelan menggunakan Tohoku University’s
software
Numerical Analysis Model for Investigation of Nearfield
Tsunamis
Fungsi • Effective disaster planning
• Evacuation map
peta • Education and training
inundasi materials
• Tsunami mitigation plan
“ANALISIS POTENSI RAMBATAN TSUNAMI DI PANTAI UTARA
DESA DULUKAPA DAN DEME 1 KABUPATEN GORONTALO UTARA
UNTUK MITIGASI BENCANA TSUNAMI”
Latar Belakang
Pulau Sulawesi terletak pada zona pertemuan tiga
lempeng besar yakni lempeng Indo-Australia bergerak ke utara
dengan kecepatan rata-rata 7 cm/tahun, lempeng Pasifik dari
timur dengan lempeng Laut Sulawesi dari arah utara. Akibat
pergerakan lempeng menyebabkan terjadinya deformasi terus
menerus dan menyebabkan aktifnya daerah subduksi lempeng
Laut Sulawesi dan patahan Gorontalo (Kaharuddin et al.,
2011). Kondisi tektonik yang demikian menyebabkan lengan
utara Pulau Sulawesi termasuk Gorontalo Utara menjadi
wilayah yang relatif rawan terhadap kejadian gempa bumi.
Metode
Data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari data sejarah kejadian gempa bumi,
parameter gempa bumi pembangkit tsunami di
wilayah laut Sulawesi dengan batasan 0,2°-
4,5°LU dan 119,5°-125,2°BT periode 1898–
2016, dari katalog gempa bumi Advanced
Nasional Seismic System (ANSS), dan Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Data sejarah parameter bidang sesar (strike,slip
dan rake) dari katalog Global CMT Harvard.
Pada saat gempa bumi terjadi, muka air laut di wilayah pantai mengalami penurunan (surut)
dan kemudian terjadi kenaikan yang signifikan. Ketinggian minimum tsunami yakni 10,76 m pada
titik G dan maksimum pada titik P setinggi 15,1 m. Titik P merupakan pantai dengan karakteristik
berupa teluk, sehingga pada daerah ini terjadi amplifikasi amplitudo gelombang. Kondisi ini
menyebabkan ketinggian tsunami di pantai ini menjadi lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
Waktu penjalaran tsunami dari pusat gempa bumi hingga ke pantai (travel time) berkisar antara
18,8 hingga 23,83 menit. Ketinggian rata-rata tsunami di pantai Desa Dulukapa sebesar 12,6 m
dengan waktu penjalaran tsunami rata-rata sebesar 21,31 menit. Berdasarkan hasil pemodelan
TUNAMI-N2 diperoleh ketinggian genangan/genangan tsunami maksimum saat mencapai
daratan untuk setiap grid spasial. Nilai ketinggian maksimum pada setiap titik grid kemudian
dipetakan dan ditumpang tindihkan (overlay) citra satelit Worldview 02 tanggal 17 November
2017 yang diakses dengan
TSUNAMI INUNDATION MODELING FOR
WESTERN SUMATRA

Dampak tsunami pada 2004 di


pesisir Aceh, Pulau Sumatera
menjadi perhatian akan potensi
tsunami di wilayah pesisir lain
dengan jumlah populasi yang tinggi
pula. Salah satu daerah yang
berpotensi bencana tsunami yaitu
Aceh, Padang, Bengkulu, dan Peta Sumber Potensial Tsunami Wilayah
Kepulauan Mentawai. Sumatera
sumber
Bryant, E. 2008. Tsunami, The Underrated Hazard (Second Edition). New York : Springer-Praxis Books in
Geophysical Science. Bidang Cipta Karya, Dinas PU-ESDM. Rehabilitasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami
di Selatan Pulau Jawa. Diakses 16 April 2015 dari : http://ciptakarya.pu.go.id/dok/tsunami_jawa/index.htm Rofi, A.,
Doocy, S. and Robinson, C. 2006. Tsunami Mortality and Displacement in Aceh Province, Indonesia. Journal
Compilation of Disaster, 2006, 30 (3) : 340-350. Overseas Development Institude. Widjojono, T. 2008. Menunggu
Jalur Lintas Selatan Pulau
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai