Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

Pertumbuhan dan Perkembangan Mikroorganisme


Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang
mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat
mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi dengan sendirinya.
Konsep pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme

Fase pertumbuhan mikroba


fase dalam pertumbuhan mikroba telah di kenal luas oleh ahli
mikrobiologi. Terdapat 4 fase pertumbuhan mikroba ketika di
tumbuhkan pada kultur curah (batch culture), yaitu fase
adaptasi (lag phase), fase perbanyakan (log phase ), fase satis
(stationer phase) dan fase kematian (death phase).
1. Fase Adaptasi (Lag Phase)
Pada fase adaptasi, tidak di jumpai pertambahan jumlah sel. Akan
tetapi, terjadi pertambahan volume sel, karena biasanya pada fase
stationer sel melakukan pengecilan ukuran sel. Fase adaptasi dapat
di hindari (langsung ke fase perbanyakan), jika sel di media lama
dalam kondisi fase perbanyakan dan di pindahkan ke media baru
yang sama komposisinya dengan media yang lama

2. Fase Perbanyakan (Log Phase )


Setelah sel memperoleh kondisi ideal dalam pertumbuhannya, sel
melakukan pembelahan yang di sebut dengan fase log atau fase
perbanyakan. Pada fase perbanyakan sel, produk senyawa yang di
inginkan oleh manusia terbentuk yang merupakan sekresi sel
bakteri, seperti etanol, asam laktat, dan asam organic lainnya, asam
amino, asam lemak dan lainnya
3. Fase Statis (Stationer Phase)
Pengurangan sumber nutrien serta factor-faktor lainnya
yang terkandung di dalam jasadnya sendiri, mencapai
puncak pertumbuhan pada titik yang tidak bisa di lampaui
lagi, sehingga pada fase ini gambaran kurva akan mendatar.
Populasi jasad hidup yang memcapai maksimal stationer
yang konstan di sebut dalam konsentrasi M
Pada fase statis, biasanya sel elakukan adaptasi terhadap
kondisi yang kurang menguntungkan. Adaptasi itu
menghasilkan senya yang di inginkan manusia misalnya
antibiotic dan antioksidan
4. Fase Kematian (Death Phase)
Ini merupakan akhir dan suatu kurva dimana jumlah
individu secara tajam akan menurun sehingga kurva
tampaknya akan mendekati titik awal kembali
Perkembangan Mikroba
 Pembelahan biner (binary fission), yaitu pembelahan satu sel
induk menjadi dua sel anak kemudian masing-masing sel anak
akan membentuk dua sel anak lagi dan seterusnya hingga
jumlahnya semakin banyak. Selama sel membelah tersebut akan
terjadi replikasi DNA, sehingga setiap sel anak akan menerima
paling sedikitnya satu salinan dari genom. Pembelahan sel
secara pembelahan biner ini kecepatannya ditentukan oleh
waktu generasi setiap mikroba. Karena terdapat jenis mikroba
dengan waktu generasi singkat atau cepat dan adapula mikroba
yang mempunyai waktu generasi yang lambat. Contoh
mikroorganisme yang melakukan pembelahan secara biner ini
adalah Bakteri, Amoeba, Paramecium, Euglena, Entamoeba
histolica, ragi, dsb
 Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada bahan
nutrien yang disebut medium. Banyak sekali media yang
tersedia, macamnya yang dipakai tergantung dari banyak
faktor. Salah satu di antaranya adalah macam
mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Bahan yang akan
diinokulasikan pada medium itu disebut inokulan. Dengan
menginokulasi medium agar nutrien dengan metode
cairan gores atau metode cawan, tuang, sel-sel itu akan
terpisah sendiri-sendiri setelah inkubasi. Sel-sel mikrobia
individu itu memperbanyak diri sedemikian cepatnya
sehingga di dalam waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel
yang dapat dilihat dan dinamakan koloni.
Medium Berdsarkan Komposisi
 Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya
diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose
Agar, Mac Conkey Agar.
 Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya
diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar)
yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk
bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara
detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
 Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi
yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung
diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar,
Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara,yaitu :
 Metode Total Count
Pada metode ini sampel ditaruh di suatu ruang hitung (seperti
hemasitometer) dan jumlah sel dapat ditentukan secara
langsung dengan bantuan mikroskop.

 Metode Turbidimetrik
Bila kita harus memeriksa kosentrasi sel jumlah besar biakan,
maka metode cawan bukanlah pilihan yang baik karena tidak
hanya memakan waktu tetapi juga memerlukan media dan
pecah-belah dalam jumlah besar. Untuk kasus demikian tersedia
metode yang lebih cepat dan praktis, yaitu pengukuran
kekeruhan biakan dengan fotokilometer
 Metode berat kering
Pada metode ini juga tidak dapat membedakan sel yang
hidup dan mati. Akan tetapi keterbatasan itu tidak
mengurangi manfaat metode tersebut dalam hal
mengukur efesiensi fermentasi, karena pertumbuhan
diukur dengan satuan berat, sehingga dapat diperhitungkan
dengan parameter konsumsi substrat dan produksi
senyawa yang diinginkan

 Metode Elektronic Counter


Pada pengukuran ini, suspensi mikroorganisme dialirkan
melalui lubang kecil (orifice) dengan bantuan aliran listrik.
Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi orifice
mengukur tekanan listrik (ditandi dengan naiknya tekanan)
pada saat bakteri melalui orifice. Pada saat inilah sel
terhitung
 Metode Plating Techique
Metode ini merupakan metode perhitungan jumlah sel
tampak (visible) dan di dasarkan pada asumsi bahwa
bakteri hidup akan tumbuh, membelah dan
memproduksi satu koloni tunggal.

 Metode filtrasi membran


Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem
filter membran dengan bantuan vaccum. Bakteri yang
terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada media
yang sesuai dan jumlah koloni dihitung
Metode pengukuran pertumbuhan
mikroorganisme secara tidak langsung

 Metode Viable Count


Kultur diencerkan sampai batas yang di inginkan.
Kultur encer ditumbuhkan kembali pada media, sehingga
di harapkan setiap sel tumbuh menjadi 1 koloni beberapa
saat berikutnya, biasanya 4-12 jam. Akan tetapi cara ini
memiliki keterbatasan, yaitu jumlah sel terhitung biasanya
lebih dari sebenarnya (kemungkinan besar 1 koloni dapat
berasal dari 2 sel) dan tidak dapat di aplikasikan pada
bakteri yang tumbuh lambat.
 Metode Aktivitas Metabolik
Metode ini di dasarkan pada asumsi bahwa produk
metabolit tertentu, misalnya asam atau CO2, menunjukkan
jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam media.
Misalnya pengukuran produksi asam untuk menentukan
jumlah vitamin yang di hasilkan mikroorganisme.

 Metode Berat Sel Kering


Metode ini umum digunakan untuk mengukur
pertumbuhan fungi berfilamen. Miselium fungi dipisahkan
dari media dan dihitung sebagai berat kotor. Miselium
selanjutnya dicuci dan dikeringkan dengan alat pengering
(desikator) dan ditimbang beberapa kali hingga mencapai
berat yang konstan yang dihitung sebagai berat sel kering
Kurva Pertumbuhan
 Fase-fase pertumbuhan tersebut bisa di gambarkan
dengan kurva. Kurva pertumbuhan mikroba merupakan
gambaran dari pertumbuhan secara bertahap sejak awal
hingga berhenti mengadakan kegiatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai