Anda di halaman 1dari 17

System of Noninteracting Particles

Siti Lailatul Arofah


System of Noninteracting Particles
Sistem Hamiltonian merupakan penjumlahan dari partikel-partikel
Hamiltonian yang dinyatakan

h merupakan suatu partikel Hamiltonian yang hanya bergantung


pada variabel 𝑞𝑣 dan 𝑝𝑣 pada partikel vth.
Fungsi partisi dapat dinyatakan (dengan faktor koreksi Gibbs)

Integral dapat dinyatakan sebagai fungsi partisi satu partikel (N=1)


System of Noninteracting Particles
Sehingga fungsi partisi dari N partkel dapat dihitung dari sistem satu
partikel,
Untuk partikel yang tidak dapat dibedakan

Untuk partikel yang dapat dibedakan

Sehingga kerapatan ruang fasa dari sistem keseluruhan menjadi

Probabilitas menemukan N partikel pada daerah ruang fasa (𝑞,


Ԧ 𝑝)
Ԧ
sama dengan operasi product dari semua probabilitas menemukan
partikel pada satu keadaan mikro.
System of Noninteracting Particles
Untuk sistem yang partikelnya tidak berinteraksi , probabilitas untuk
menemukan sebuah partikel pada koordinat q dengan momentum p
dapat dinyatakan dengan distribusi
Exampel 7.4 : The Ideal Gas
Gas ideal

Rapat probabilitas menemukan partikel dalam ruang fase


berkoordinat 𝑞Ԧ dan momentum 𝑝,
Ԧ dinyatakan oleh

Dengan 𝑍 𝑇, 𝑉, 1 = 𝑉/𝜆3
Probabilitas menemukan sebuah partikel diantara koordinat 𝑞Ԧ dan
𝑞Ԧ + d𝑞Ԧ dan diantara momentum 𝑝Ԧ dan d𝑝Ԧ adalah 𝜌𝑑 3 𝑞𝑑 3 𝑝/ℎ3 .
Untuk kecepatan distribusinya adalah

Jika 𝑝Ԧ = 𝑚𝑣Ԧ disubtitusikan dan diintegralkan pada semua koordinat.


Integral dari ‫ 𝑑 ׬‬3 𝑞 menghasilkan volume V sehingga
Exampel 7.4 : The Ideal Gas

Faktor 1/ℎ3 muncul karena 𝜌 adalah kuantitas berdimensi dan


volume ruang fase diukur dalam satuan ℎ3𝑁 (N=1). Contoh ini
sangat coock digunakan untuk menunjukkan signifikansi dari faktor
Gibbs.

Dengan 𝑝′(𝑞Ԧ𝑖 , 𝑝Ԧ𝑖 ) adalah rapat probabilitas menemukan partikel 1


pada keadaan mikro 𝑞Ԧ1 , 𝑝Ԧ1 dan partikel 2 pada keadaan mikro 𝑞Ԧ2 , 𝑝Ԧ2
dan partikel N pada keadaan mikro 𝑞Ԧ𝑁 , 𝑝Ԧ𝑁 . Hal ini berlaku untuk
partikel cacahan. Jika untuk probabilitas menemukan banyak dari N
partikel pada keadaan 𝑞Ԧ1 , 𝑝Ԧ1 dan banyak partikel pada keadaan
𝑞Ԧ2 , 𝑝Ԧ2 maka persamaan (7.60) harus dikalikan dengan banyaknya
pencacah, yang disebut N!.
Exercise 7.5 : Mean Velocity and Most Probable Velocity

Hitung probabilitas yang paling mungkin, rata-rata, dan akar rata-rata


kecepatan absolut dalam gas ideal, menggunakan distribusi
kecepatan

Solution:

persamaan diferensial tersebut menunjukkan probabilitas


menemukan sebuah partikel dalam gas ideal dengan vektor
kecepatan 𝑣Ԧ antara 𝑣𝑥 , 𝑣𝑦, 𝑣𝑧 dan (𝑣𝑥 + 𝑑𝑣𝑥 , 𝑣𝑦 + 𝑑𝑣𝑦 , 𝑣𝑧 +
𝑑𝑣𝑧 ),tidak bergantung posisinya.
Mula-mula kita gunakan untuk menghitung probabilitas
menemukan partikel yang mempunyai nilai kecepatan absolut
antara 𝑣Ԧ dan 𝑣Ԧ + 𝑑 𝑣Ԧ . Untuk itu dalam persamaan (7.61) hanya
mengganti koordinat polar untuk vektor kecepatan dan
menggabungkan semuah arah spasial:
Exercise 7.5 : Mean Velocity and Most Probable Velocity

Persamaan (7.62) adalah kecepatan distribusi Maxwell untuk gas


ideal. Nilai absolut dari kecepatan (v*) yang paling mungkin, sesuai
pada fungsi maksimum F(v)=dw/dv. Bagian akhir dihitung dari

Nilai rata-rata absolut kecepatan 𝑣Ԧ didefinisikan sebagai


Exercise 7.5 : Mean Velocity and Most Probable Velocity
𝑚𝑣 2
Dengan mensubtitusikan 𝑦 = , dapat dikurangi untuk fungsi Γ:
2𝑘𝑇

Dengan Γ 2 =1 yields setelah diatur,

Akar rata-rata dari kecepatan dihitung dengan cara yang sama:

Dengan menggunakan subtitusi seperti pada persamaan (7.63).


Dibuktikan bahwa:
Exercise 7.5 : Mean Velocity and Most Probable Velocity

Karena Γ(5/2)=(3/2)Γ(3/2)=(3/2)(1/2) 𝜋.

Kecepatan distribusi Maxwell digambarkan pada gambar.


Kecepatan yang paling mungkin telah
dinormalisasi menjadi 1 dengan pilihan unit dari
absis. Dapat dilihat v*<(v)< (𝑣 2 ) . Semua
kecepatan dijelaskan dengan rasio kT/m. Energi
kinetik partikel dinyatakan

Karena distribusi isotropi f(𝑣),


Ԧ selanjutnya
Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas

Hitunglah kecepatan distribusi f*(v) partikel yang terevaporasi dari sebuah


lubang dalam kontainer dengan gas ideal pada temperatur T.
Asumsikan bahwa kesetimbangan dalam interior container tidak diganggu
oleh evaporasi partikel. Sebagai tambahan, hitung rata-rata kecepatan
dalam arah z dan akar rata-rata kecepatan dari partikel yang terevaporasi.
R=𝑑 2 N/dtdA dari partikel yang meninggalkan kontainer persatuan waktu
dan daerah lubang.
Tunjukkan bahwa secara umum, R=11/4 (N/V) 𝑣 , jika 𝑣 adalah rata-rata
absolut dari kecepatan iterior. Gaya apa yang diterapkan pada kontainer
yang disebabkan oleh konservasi momentum ?
Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Solusi:
Pertama kita perjelas bahwa setiap partikel yang menyentuh elemen
permukaan dA dari interior meninggalkan container dengan kecepatan
yang sama.
𝑑 5 𝑁 partikel dengan waktu dt menyentuh elemen permukaan dA dari
dinding kontainer dengan kecepatan 𝑣.
Ԧ

Jika arah z dipilih tegak lurus dengan elemen permukaan dA, dan jika f(𝑣)
Ԧ
adalah kecepatan distribusi dalam gas. Ini hanya terjadi untuk 𝑣𝑧 > 0,
karena partikel dengan 𝑣𝑧 < 0 berpindah dalam arah yang salah.
Sekarang dapat dengan mudah dipahami bahwa kecepatan distribusi f*(𝑣) Ԧ
partikel yang meninggalkan kontainer harus proporsional dengan 𝑣𝑧 f(𝑣).
Ԧ
Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Jika sebuah partikel mempunyai 𝑣𝑧 = 0, partikel tidak akan meninggalkan
kontainer, f∗(𝑣)I
Ԧ 𝑣𝑧=0 = 0.
Kita juga telah memasukkan dalam persamaan (7.66) asumsi bahwa
kesetimbangan dalam interior kontainer tidak diganggu olehpartikel yang
meninggalkan kontainer.
Konstanta proporsional c dijelaskan dengan normalisasi

Untuk mensederhanakan perhitungan, kita tuliskan distribusi Maxwell f(𝑣)


Ԧ
dalam bentuk

Dengan komponen distribusi kecepatan Yang telah dinormalisasi menjadi 1.

Kecepan partikel meninggalkan pada arah x dan y mempunyai distribusi


Gaussian yang sama dalam interior kontainer. Ketika komponen z telah
dipertimbangkan dengan faktor 𝑣𝑧 > 0.
Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Persamaan (7.67) menjadi

Atau

Dengan subtitusi y=m𝑣𝑧 2 /2kT. Kita dapatkan

Kecepatan distribusi normalisasi dari partikel yang meninggalkan kontainer


adalah

Ini berarti bahwa rata-rata kecepatan partikel dalam arah z adalah


Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Tanda bintang pada braket nilai rata-rata mengindikasikan bahwa telah
ditemukan nilai rata-rata menggunakan distribusi f*. Karena Γ(3/2)= 𝜋/2
maka diperoleh

Terdapat satu yang mempunyai nilai rata-rata positiv untuk komponen 𝑣𝑧 .


Di sisi lain kontainer, 𝑣𝑧 =0. dianalogikan, akar rata-rata dari kecepatan
pada arah z adalah

Dengan Γ(2)=1. maka

Akar rata-rata kecepatan untuk arah x dan y


Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Rata-rata energi kinetik partikel yang meninggalkan kontainer adalah

Nilai ini lebih besar daripada partikel yang berada dalam kontainer, dimana
hanya 3/2 kT.
Persamaan (7.65) menghasilkan R=𝑑 2 𝑁/dt dA dengan mengintegrasikan
semua kecepatan:

Ingat bahwa distribusi f(𝑣)


Ԧ muncul dalam interior kontainer dan tidak f*(𝑣).
Ԧ
Pada prinsipnya persamaan (7.68)dapat diintegrasikan secara langsung
menggunakan distribusi kecepatan Maxwell. untuk perhitungan kita pilih
cara yang lebih umum, dimana setiap distribusi f(𝑣)Ԧ hanya bergantung pada
nilai kecepatan absolut 𝑣Ԧ . Untuk itu dilakukan subtitusi koordinat polar
sperical. Untuk 𝑣𝑧 >0, 𝜃 terbatas pada interval 𝜃𝜖[0, 𝜋/2]:
Exercise 7.6 : Velocity Distribution of an Evaporating Gas
Integral angular 2 dapat segera dihitung (sin𝜃𝑐𝑜𝑠𝜃𝑑𝜃 = 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑(𝑠𝑖𝑛𝜃)).

Dengan F(v)=4𝜋𝑣 2 𝑓 𝑣 . Sehingga

Rata-rata evaporasi partikel meningkat dengan rapat partikel N/V dan rata-
rata kecepatan absolut (v).

Untuk menghitung gaya yang terjadi pada kontaner karena tumbukan


partikel, maka pertama momentum yang terjadi oleh partikel persatuan
waktu pada arah z harus diketahui. Partikel mempunyai momentum
𝑝𝑧 *=m 𝑣𝑧 *, dan untuk hole pada area A, ada RA partikel pergi persatuan
waktu. Sehingga 𝐹𝑧 dalam kontainer

Anda mungkin juga menyukai