Anda di halaman 1dari 28

Kerusakan, Penyebab,

Penanganan
Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur dan Kaku
KONDISI PERKERASAN DIPENGARUHI OLEH
BEBAN LALU-LINTAS DAN LINGKUNGAN
LALU LINTAS BERAT
TEMPERATUR TINGGI

 POTENSI RUTTING/
DEFORMASI PLASTIS
 POTENSI CRACKING

UMUR RENCANA TIDAK TERCAPAI


Jenis dan kemungkinan penyebab Kerusakan
Perkerasan lentur
Kondisi Perkerasan Dipengaruhi Oleh Beban
Lalu-lintas Dan Lingkungan
LALU LINTAS BERAT
TEMPERATUR TINGGI

 POTENSI RUTTING/
DEFORMASI PLASTIS
POTENSI CRACKING

UMUR RENCANA TIDAK


TERCAPAI
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL

TIPIKAL SUSUNAN PERKERASAN


LENTUR

A
Lapis Permukaan
A
Lapis Pondasi Atas ACWC
- Agregat Klas A
- CTB ACBC
- Soil Cement
ATB
Lapis Pondasi Bawah
- Agregat Klas B
- CTSB
- Soil Cement

Tanah Dasar
PENYEBARAN BEBAN PADA PERKERASAN
TERGANTUNG DARI STIFNESS LAPISAN
BERASPAL
KERUNTUHAN PERKERASAN BERASPAL
 Keruntuhan Struktural
 Retak pada Lapis Beraspal
 Deformasi pada Subgrade
 Deformasi Plastis & Ravelling Tidak Termasuk
(Permasalahan Kualitas Campuran)
A
ACWC
ACBC
 Bila Tack Coat Kurang Baik
ATB

A
AC
BASE
H
SUBBASE

SUBGRADE
V
DEFORMASI PLASTIS (GELOMBANG)

 Aspal berlebih
 VIM rendah
 Stabilitas Rendah
Retak Kulit Buaya
 Akibat Penurunan (Lemahnya Daya
Dukung Pondasi atau Tanah Dasar)
 Umur Layan sudah tercapai
(fatigue)
 Aspal Sudah Getas

Retak Blok  Kurang tebalnya perkerasan


 Umur Layan sudah tercapai
(fatigue)
 Aspal Sudah Getas
 Akibat Penyusutan pada Tanah
Dasar (Tanah Expansive)
PENGELUPASAN
 Kurang bersihnya atau tidak
(DELAMINATION) cukupnya lapis ikat (tack
coat) sebelum di lapis aus
 Masuknya air ke dalam lapis
aus
 Melemahnya penyelaputan
aspal pada batas lapisan

BLEEDING
 Kelebihan penggunaan aspal
dalam campuran beraspal
 Kelebihan pemberian lapis
resap ikat
 Rusaknya aspal (Aging) atau atau
PELEPASAN BUTIR agregat (Rapuh)
 Aspal Kurang
 Tidak cukupnya pemadatan saat
pelaksanaan
 Sifat agregat yang porous
(hydrophilic)
 Basahnya campuran beraspal saat
pemadatan

LUBANG-LUBANG
 Tebal Lapisan Kurang Tebal
 Agregat Kotor
 Kadar Aspal Rendah
 Pumping Akibat VIM Tinggi
 Drainase kerang baik
PENGGERUSAN
(SCOURING)

 Erosi dan Sedimentasi


 Pemeliharaan Tidak Responsive
 Dampaknya Terhadap Kinerja
Perkerasan

PENYUMBATAN
KINERJA PERKERASAN
Jalan baru

Pemeliharaan berkala

peningkatan

PSI Pemeliharaan
rutin
Tanpa pemeliharaan Batas mantap

Jalan mantap

Waktu/repetisi beban standar

Anda mungkin juga menyukai