Kuliah 3 Pertumbuhan Bakteri
Kuliah 3 Pertumbuhan Bakteri
MIKROORGANISME
2
pertumbuhan
Pembelahan biner
4
Pertumbuhan populasi
generation
Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis pigmen
bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh
makanannya melalui proses fotosintesis
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang
menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dari
proses oksidasi senyawa anorganik. Contoh:
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri
nitrit) yang mengoksidasi senyawa amonia
menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion
nitrit menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion
fero menjadi ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan)
adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa
organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi
menjadi bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-
sisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa
organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran
hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu
dan daging. Sisa organisme atau produk organisme
yang mengandung bakteri akan mengalami proses
penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme
pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri
saprofit adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan
Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)
Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.
Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energi.
Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter
Bakteri anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
untuk memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari
proses perombakan senyawa organik tanpa
menggunakan oksigen yang disebut fermentasi.
Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat
dan fakultatif
Bakteri anaerob obligat
Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen.
Oksigen merupakan racun.
Contoh : bakteri belerang, bakteri metana
(Methanobacterium), Micrococcus denitrificans,
Clostridium botulinum dan Clostridium tetani
Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh
mikroba, seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
Susunan Media
Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin dapat
berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang, daging, susu,
telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuarn bahan alami dan bahan sintetis
Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari
pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar
toge untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel
untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan
terhadap suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh
dan berkembang lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya
yang sama-sama berada di dalam satu bahan. Misalnya
untuk memisahkan bakteri penyebab tifus dari feses manusia.
Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih
jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau
mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh : menia SS
(Salmonella-Shigella)
Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba
tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar
darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri
hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak dapat tumbuh
atau dihambat.
Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya
media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu
pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga
ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji
Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada suatu
bahan. Media ini dapat berbetuk media umum, media
selektif, media differensial atau media penguji
III. Kondisi Fisik