Anda di halaman 1dari 27

LINA BUDIYANTI

DETEKSI DINI
MASALAH KESEHATAN MENTAL
R S J I W A P R O V I N S I J A W A B A R AT
ANAK DAN REMAJA

1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Berbagai macam gangguan psikiatri dimulai sejak tahap awal kehidupan,
contohnya:

Masalah regulasi emosi

Kemampuan membina relasi/ASD (Gangguan Spektrum Autisme)

GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas), dan

Penyalahgunaan zat/Napza

Menurut penelitian, tanda awal gangguan psikiatri kronis seperti psikotik dan
gangguan mood muncul antara usia 12 dan 17 tahun
PENDAHULUAN
Maturasi otak dari masa kanak sampai masa dewasa

Principles of substance abuse prevention for early childhood. NIDA.2016


PENDAHULUAN
MASA REMAJA

Masa Remaja

Differential development of limbic subcortical


relative to prefrontal control regions leads to
imbalance in brain systems that may favor
incentive/emotion driven over rational behaviors.

Casey et al, 2008


PENDAHULUAN
Dengan deteksi dan intervensi dini masalah kesehatan mental pada anak dan
remaja dapat menghasilkan:

Prognosis dan fungsi yang lebih baik pada masa dewasa

Menghindari konsekuensi permanen dan untuk memastikan bahwa anak-anak


siap untuk sekolah dan kehidupan dewasa mereka yang akan datang

Menjaga fungsi yang optimal, mengurangi kemungkinan gangguan keluarga,


sosial dan pekerjaan

Menyusun strategi yang dapat diimplementasikan untuk mendukung


pemulihan dan kesejahteraan
TANDA AWAL GANGGUAN MENTAL PADA
ANAK DAN REMAJA

Intense Sulit Gejala


Feelings Konsentrasi Fisik
Perubahan Perubahan Penurunan
Mood Perilaku Berat badan
TANDA AWAL GANGGUAN MENTAL PADA
ANAK DAN REMAJA

Menarik diri
Penyalahgunaan dan Meningkatnya
Zat hilang minat sensitifitas
Menyakiti Perubahan Menurunnya
Diri sendiri Pola tidur Fungsi
TANDA AWAL GANGGUAN MENTAL PADA
ANAK DAN REMAJA

Feeling
Disconnected Cemas
Apatis Pikiran tidak Perilaku yang
logis tidak biasa
DETEKSI DINI
Pengertian
Merupakan kegiatan untuk menemukan secara dini adanya masalah emosional
Agar dapat diketahui dan segera dilakukan tindakan intervensi.
Bila masalah mental emosional terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih
sulit dan hal ini akan berpengaruh pada perkembangan mental dan kepribadian
peserta didik
Pemeriksaan kesehatan mental dapat dilakukan sekali setiap tahun pada awal
penerimaan peserta didik baru dan tiap tahun berikutnya
Menggunakan Kuesioner kekuatan dan kesulitan pada anak/ remaja atau Strenght
and Difficulities Questionnaire (SDQ)
Dapat dilakukan pada peserta didik SD, SMP, SMA sederajat
Hasil pemeriksaan ini tidak dapat menggambarkan kondisi mental emosional anak
dengan disabilitas intelektual dan gangguan spektrum autisme, tidak dilakukan di
SLB C dan F
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
The Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) sudah divalidasi dalam 40 bahasa
termasuk bahasa Indonesia.

Dapat digunakan untuk penelitian, evaluasi hasil terapi dan sebagai bagian dari penilaian
klinis mengenai kesehatan mental anak dan remaja.

Menurut McPherson et al., 2006: Mempunyai properti psikometrik yang baik.


Goodman, Ford, Simmons, Gatward & Meltzer, 2000: Sudah digunakan untuk komunitas,
Goodman, Renfrew& Mullick, 2000: digunakan pada populasi klinis maupun nonklinis.

Dapat menolong pekerja sosial dan kesehatan mental untuk membuat keputusan dan
membuat tindakan sebagai panduan merencanakan tindakan yang berkaitan dengan
kesehatan mental.
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
Kuesioner untuk deteksi dini masalah perilaku dan emosi pada anak dan
remaja usia 6 – 18 tahun.

SDQ memiliki beberapa versi untuk memenuhi kebutuhan penelitian, klinisi


dan pengajar.

Banyak klinik kesehatan mental anak dan remaja saat ini menggunakan
kuesioner ini sebagai penilaian awal

Berguna untuk pendekatan pada orang tua, guru dan remaja >11 thn,
sebelum dilakukan pemeriksaan klinis pertama kali.
TUJUAN
Mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada peserta
didik

Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan pada


anak peserta didik

Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi


oleh peserta didik sehingga guru dapat lebih dini memberikan intervensi
positif.

Sebagai bahan tindak lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas


peserta didik, sehingga diharapkan prestasi di sekolah dapat meningkat
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

Berisi 25 Pernyataan terdiri dari


1 Ranah Masalah Emosi - Emotion (E)
5 Butir

2 Ranah Masalah Perilaku - Conduct (C)


5 Butir

3 Ranah Hiperaktivitas / Inatensi (H)


5 Butir

4 Ranah Masalah Hubungan Dengan


Teman Sebaya - Peer (P)
5 Butir

5 Ranah perilaku pro-sosial (Pr)


5 Butir
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

GEJALA EMOSIONAL (E)


• Sering mengeluh sakit pada badan (sakit
kepala, perut dll)
• Banyak kekhawatiran
• Sering tidak bahagia, menangis
• Gugup atau mudah hilang percaya diri
• Mudah takut
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

MASALAH PERILAKU (C)


• Sering marah meledak ledak
• Umumnya berperilaku tidak baik, tidak
melakukan apa yang diminta orang
dewasa
• Sering berkelahi
• Sering berbohong, sifat curang
• mencuri
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

HIPERAKTIVITAS (H)
• Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam
lama
• Terus bergerak dengan resah
• Perhatian mudah teralih, knsentrasi buyar
• Tidak berpikir sebelu bertindak
• Tidak mampu menyelesaikan tugas
sampai selesai
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

MASALAH TEMAN SEBAYA (P)


• Cenderung menyendiri, lebih senang main
sendiri
• Tidak punya 1 teman baik
• Tidak disukai anak-anak/ teman lain
• Diganggu/ digertak oleh anak lain
• Lebih senang bergaul dengan orang
dewasa daripada anak-anak
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)

PERILAKU PROSOSIAL (Pr)


• Mampu mempertimbangkan perasaan
orang lain
• Bersedia berbagi dengan anak lain
• Suka menolong
• Bersikap baik pada anak-anak lebih muda
• Sering menawarkan diri membatu orang
lain
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
PENILAIAN DARI NILAI TOTAL KESULITAN
Menjumlahkan semua ranah kecuali ranah perilaku prososial (berfungsi sebagai faktor
pendukung/ kekuatan)

Hasil akhir 0 sampai 40

Skor kesulitan = E + C + H + P
 Gejala emosonal (E)
 Masalah perilaku (C)
 Hiperaktivitas (H)
 Masalah teman sebaya (P)

Skor Kekuatan = Pr
 Perilaku Prososial (Pr)
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
PERHITUNGAN SDQ
Skor Gejala Emosional: (E) = E1+E2+E3+E4+E5
(pertanyaan nomor 3 + 8 + 13 + 16 + 24)

Skor Masalah Perilaku (C) = C1+C2+C3+C4+C5


(pertanyaan nomor 5 + 7 + 12 + 18 + 22)

Skor Hiperaktivitas (H) = H1+H2+H3+H4+H5


(pertanyaan nomor 2 + 10 + 15 + 21 + 25)

Skor Masalah Teman Sebaya (P) = P1+P2+P3+P4+P5


(pertanyaan nomor 6 + 11 + 14 + 19 + 23)

Skor Prososial (Pr) = Pr1+Pr2+Pr3+Pr4+Pr5


(pertanyaan nomor 1 + 4 + 9 + 17 + 20)
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
SCORING

Tidak benar 0
Agak benar 1
Benar 2

Catatan:
Kecuali pertanyaan 7, 11,14,21 dan 25 (terbalik)
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
INTERPRETASI

SDQ Bukan alat diagnosis, hanya alat deteksi dini

Normal

Abnormal → memiliki masalah perilaku dan emosi.


Kategori ini menjadi perhatian utama dan harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan.

Garis ambang/ borderline→ memiliki potensi untuk menderita


masalah emosi dan perilaku.
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
Nilai Anak 4 -10 th/Orang Tua/ Guru

Gejala / Masalah Normal Ambang Abnormal


Emosional (E) 0–3 4 5 – 10
Perilaku (C) 0–2 3 4 – 10
Hiperaktivitas (H) 0–5 6 7 – 10
Teman Sebaya (P) 0–2 3 4 – 10
Prososial (Pr) 6 – 10 5 0–4
Total Nilai Kesulitan 0 – 13 14 - 16 17 - 40
SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire)
Nilai Anak 11-18 Thn (Self Rating)

Gejala / Masalah Normal Ambang Abnormal


Emosional (E) 0–5 6 7 – 10
Perilaku (C) 0–3 4 5 – 10
Hiperaktivitas (H) 0–5 6 7 – 10
Teman Sebaya (P) 0–3 4–5 6 – 10
Prososial (Pr) 6 – 10 5 0–4
Total Nilai Kesulitan 0 – 15 16 - 19 20 - 40
IDENTIFIKASI SUPPORTS/DUKUNGAN

Subscales Levels Possible Supports


Borderline or Abnormal
Emotional Symptoms Abnormal Guidance-counselor led groups
Conduct Problems Borderline or Abnormal Anger Management
Conflict Resolution Skills
Hyperactivity Borderline or Abnormal Self-Regulation Strategies
Behavioral Contracting
Peer Problems Abnormal Friendship Groups
Prosocial Behavior Abnormal Social Skills Training

Anda mungkin juga menyukai