Anda di halaman 1dari 39

Behavior Modification

Sejarah Perkembangan
Perubahan Perilaku
4 tokoh utama behavioristik:
 I.V. Pavlov (1849-1936)prinsip dasar respondent
conditioning

 E.L. Thorndike (1874-1949)the law of effect / operant


conditioning

 John. B. Watson (1878-1958)menetapkan perilaku sbg


subjek penelitian keperilakuan, perilaku yang dapat diamati
dalam stimulus-respon

 B.F. Skinner (1904-1990)respondent & operant conditioning


 Pavlov meletakkan dasar eksperimen yang menyingkap proses dasar
dari --- Respondent conditioning. Dia menunjukkan bahwa suatu
refleks ( keluarnya air liur sbg respon utk makanan) dpt dikondisikan
utk stimulus netral. Dlm eksperimennya, Pavlov menyajikan stimulus
netral ( bunyi metronome/bel) pd saat yg sama ketika ia menyajikan
makanan utk anjing. Selanjutnya, air liur anjing keluar sbg respon dr
suara bel sendirian ( tanpa makanan). Pavlov menamakan hal ini
conditioned reflex .

 E.L. Thorndike.
– Kontribusi utama Thorndike adalah mendeskripsikan hukum “ Law
of effect “. -- suatu tingkah laku yg menghasilkan efek
menyenangkan , cenderung utk diulangi lagi pd masa yg akan
datang. Percobaannya dgn kucing yg diletakkan di dlm sangkar
dan diletakkan makanan diluar yg dpt dilihat oleh kucing. Utk
membuka pintu kadang kucing harus menginjak tuas dgn kakinya.
Thorndike memperlihatkan bahwa kucing belajar utk membuka
tuas dan membuka pintu. Lama kelaman kucing menginjak tuas
lebih cepat ---menghasilkan efek yg menyenangkan pd
lingkungan ( mendptkan makanan )
Prinsip-prinsip Perubahan Perilaku

 Reinforcement
 Extinction
 Punishment
 Stimulus Control: discrimination and
generalization
 Respondent Conditioning
Prinsip dasar: Pengukuhan perilaku
Reinforcement
Pengukuhan
• Proses di mana sebuah perilaku dikukuhkan oleh konsekuensi yang
secara langsung dan bersifat ajeg mengikuti munculnya perilaku
tersebut

• Hukum: ketika suatu perilaku diperkuat, maka perilaku tersebut


cenderung akan muncul lagi di waktu yg akan datang
• Salah satu prinsip belajar yang paling awal ditemukan:
– Thorndike 1911: kucing lapar di dalam sebuah kandang, dengan
makanan di luar kandang
– Sebuah tuas untuk membuka pintu
– Pada awalnya kucing melakukan trial-error
– Secara tidak sengaja menekan tuas dan pintu terbuka
– Perilaku berulang dengan fokus pada menekan tuas
– Thordike: The law of effect
perilaku konsekuensi

• perilaku = respon terhadap sebuah kondisi


• konsekuensi segera / secara langsung mengikuti
sebuah perilaku
• konsekuensi menjadi pengukuh/ penguat terhadap
perilaku
• perilaku yang sama akan dilakukan pada situasi yang
sama / mirip
• terjadi efek pengukuhan terhadap perilaku dalam
situasi yang sama / mirip
Operant behaviour
 Sebuah perilaku yang diperkukuh melalui proses
reinforcement
 Bagi subjek, perilaku operan dimunculkan untuk
mendapatkan konsekuensi yang dia inginkan
 Dengan kt lain, perilaku subjek dikendalikan
oleh konsekuensi yang diharapkan:
– Dia akan melakukan lagi di ms depan utk dapatkan
konsekuensi yang dikehendakinya
 Konsekuensi = pengukuh (reinforcer)
Reinforcement
 Kemunculan perilaku tertentu
 Diikuti dg konsekuensi segera
 Hasilnya menguatkan perilaku ( org
cenderung akan mengulangi perilaku
tsb di masa yg akan datang )

 Perilaku yang dikuatkan disebut


sbg operant behavior

 Konsekuensi yang menguatkan


perilaku operan disebut sbg
reinforcer atau pengukuh /
penguat
 Contoh :
- anak menangis di mlm hari ketika org tuanya meletakkan ke
tmpt tidur.
- Tangisan anak adalah operant behavior / perilaku operan
- Reinforcer / pengukuh/ penguat dr tangisannya adalah
perhatian orang tua. Krn menangis di mlm hari menghasilkan
konsekuensi segera ( reinforcer), tangisan anak diperkuat.
Anak akan cenderung menangis lagi di mlm hari pd waktu
y.a.d.
Perilaku operan
 Anak kecil menangis ketika lapar, ngompol, sakit,
kedinginan, dll.
 Mahasiswa / karyawan / suami / istri … pura-pura sakit
ketika ada tugas yang berat / sulit
 Manajer pabrik konveksi merubah cara penggajian, dari
harian menjadi per satuan yang diselesaikan. Produktifitas
meningkat.
 Setelah kehujanan / berhujan-hujan, ibu mengolesi dada
anaknya dengan minyak kayu putih.
 Setiap kali menyelesaikan PR dengan benar, guru memberi
stiker bintang pada si murid. 25 stiker bintang dapat
ditukarkan dengan barang-barang yang menarik. Murid
semakin rajin mengerjakan PR.
Introspection
 kenali beberapa perilaku operan yang mungkin
unik pada diri anda
 _______________________________________
_____________________________________
 _______________________________________
_____________________________________
 _______________________________________
_____________________________________
 _______________________________________
_____________________________________
Pengukuhan positif dan negatif
 Keduanya efektif untuk mengukuhkan perilaku
 Pengukuh positif:
– Hadirnya konsekuensi (stimulus) positif begitu perilaku
ditampilkan
– Menimbulkan sensasi positif pada subjek
 Pengukuh negatif:
– Hilangnya konsekuensi (stimulus) negatif begitu perilaku
ditampilkan
– Disebut juga stimulus aversive
– Menimbulkan sensasi positif pada subjek
 Contoh stimulus aversive:
– bayi menangis ketika ngompol, diikuti ibu yang mengganti
popok, sehingga bayi merasa nyaman
– popok basah adalah stimulus aversive
Pengukuh positif / Positive reinforcement
 Kemunculan perilaku
 Diikuti oleh penambahan stimulus atau
peningkatan intensitas stimulus
 Menghasilkan penguatan pada perilaku

Pengukuh negatif / Negative reinforcement


 Kemunculan perilaku
 Diikuti oleh pemindahan/pengambilan
stimulus atau penurunan intensitas
stimulus
 Menghasilkan penguatan pada perilaku
 Contoh :
- Ibu membelikan permen anaknya di supermaket,
menghasilkan berhentinya anak tantrum ( suatu stimulus
aversive dihilangkan ). Sbg hasilnya, ibu akan membelikan
permen anaknya ketika anaknya tantrum di supermarket.
- Ini merupakan contoh negatif reinforcement.

- Di sisi lain, ketika anak tantrum, dia mendptkan permen (


suatu positif reinforcer dihadirkan ), sbg hasilnya dia akan
cenderung tantrum di toko.
- Negatif atau positif reinforcerment meningkatkan atau
memperkuat perilaku.
-
Escape dan avoidance behaviours
 Keduanya terkait dengan aversive stimulus
 Escape behaviour:
– Sebuah situasi mengandung aversive stimulus: pegang panci
panas membuat jari melepuh
– Escape behaviour menjadi dikukuhkan: memakai celemek setiap
kali mengang panci panas
 Avoidance behaviour:
– Sebuah situasi memberikan warning akan munculnya aversive
stimulus: peluit panci ketika air mendidih, bila diabaikan air akan
meluap dan merusak kompor
– Avoidance behaviour: begitu peluit panci berbunyi, cepat-cepat
mematikan kompor.
 Menumbuhkan avoidance behaviour:
– Di jalan raya??
– Di rumah??
– Di tempat-tempat umum??
Contoh perilaku escape dan avoidance dlm
kehidupan sehari-hari
 Org bertelanjang kaki di  Lain kali akan memakai sepatu
jalan aspal yg panas -
segera melompat ke jln
setapak yg berumput.

 Menonton bioskop dan duduk


 Rina menonton bioskop menjauhi kelompok anak-anak.
duduk di dekat sekelompok
anak yg ramai. Ia kemudian Menghindari kebisingan yg
berpindah tempat duduk mereka timbulkan
menjauhi mereka
Conditioned dan Uncondition Reinforcer
 Reinforcement adalah proses alami yg mempengaruhi perilaku
manusia dan hewan
 Khususnya stimuli tertentu merupakan pengukuh alami karena
mempunyai nilai survival
 Contoh : makan, minum, kebutuhan sexual, merupakan pengukuh
alami yg memberi kontribusi bagi keberlangsungan hidup.
 Menghindar dari stimulilasi yg menyakitkan atau levelnya ekstrim (
spt : ( panas, dingin, atau stimuli aversive lainnya ) juga merupakan
pengukuh negatif karena menghindar dr stimulus2 tsb juga
mempertahankan keberlangsungan hidup.
 Conditioned reinforcer ( juga disebut secondary reinforcer) adalah
suatu stimulus yg pertamanya netral , tetapi menjadi terbentuk sbg
reinforcer oleh karena dipasangkan dgn suatu unconditioned
reinforcer.
 Contoh : Perhatian ortu adalah conditioned reinforcer utk anak2,
karena perhatian dipasangkan dgn pemberian makanan, kehangatan,
dsb.
Pengukuh tak- dan terkondisi
 Pengukuh tak-terkondisi / unconditioned reinforcer:
– Pengukuh yang secara alami menimbulkan sensasi positif
– Contoh: makanan, minuman, aktivitas seksual.
– Tanggapa-tanggapan tak terkondisi.
 Pengukuh terkondisi / conditioned reinforcer :
– Pengukuh tidak langsung menimbulkan sensasi positif.
– Sensasi positif didapatkan ketika dipasangkan dengan
unconditioned reinforcers.
– Contoh:
• Uang  dapat membeli makanan, minuman.
• Pujian, senyum  diikuti hilangnya stimulus aversive (??)
– Tanggapan-tanggapan terkondisi
Faktor-faktor efektivitas
• Kesegeraan: Stimulus semakin efektif bila dihadirkan
segera setelah munculnya perilaku
Kesegeraan --- bila terlalu lama menjadi tdk efektif / tdk berpengaruh.
- Dlm setting sosial -- menyapa - balas disapa
- tersenyum - balas disenyumi . Menceritakan cerita lucu --
 yg lain tertawa. Perilaku2 ini cenderung akan diulangi. Belajar apa
yg layak atau tdk layak utk dikatakan pd orang lain.

• Keselarasan: Stimulus semakin efektif bila dihadirkan


selaras (contingent on) dengan perilaku target
-Kontingensi .Jika respon secara konsisten diikuti konsekuensi segera,
konsekuensi ini cenderung memperkuat respon. Dpt dikatakan kontingensi ada
di antara respon dan konsekuensi.
- Contoh : setiap kali Anda menghidupkan kunci kontak, motor jalan.
Ibu berjanji pd anaknya kalau mendpt ranking 1 – 3 , diajak berlibur
ke Bandung. Anak selalu berusaha rajin belajar. Suatu saat ibu
mengajak anak ke Bandung sblum kenaikan kelas, usaha belajar anak
mjd melemah
 Establishing operations: deprivasi dan peristiwa lain membuat
suatu stimulus lebih efektif sebagai suatu pengukuh pada
waktu tertentu.
- Beberapa even dpt membuat konsekuensi ttt lbh memperkuat pd waktu ttt drpd
waktu yg lain.
- Contoh : makanan merupakan reinforcer yg kuat bagi org yg belum makan,
drpd orang yg baru saja makan.
- air merupakan reinforcer yg potensial bagi orang yg seharian belum minum
dibanding orang yg baru saja minum sebotol besar air.
- Kejadian yg mengubah nilai dr suatu stimulus sbg suatu reinforcer
dinamakan establishing operation.
Deprivasi - tipe establishing operation yg menambah keefektifan dr
sebagian besar unconditioned reinforcer dan bbrp conditioned reinforcer.
Contoh : perhatian merupakan reinforcer yg kuat pd anak yg kurang
perhatian.
 Satiation
- membuat suatu stimulus kurang potensial sbg reinforcer.
Contoh ; musik kegemaran kita bukan lagi reinforcer yg kuat bahkan menjadi
reinforcer yg lemah ketika kita sdh mendengarnya 2 jam yg lalu.
ice cream - sakit gigi
• Perbedaan individual: Efektivitas pengukuh berbeda
pada satu dan lain orang.
• Anak2, remaja, orang dewasa -- berbeda2

• Besaran: Secara umum, semakin tinggi besaran


stimulus akan semakin intensif
• Orang akan berusaha lebih keras utk keluar dari bangunan yg sedang
terbakar dibandingkan dgn usaha utk keluar dr tempat yg panas
terkena sinar matahari.
• Lembur
Org akan bekerja lbh lama dan lbh keras utk sejumlah uang yg lebih
besar drpd yg lebih sedkit.
- Rasa sakit yg lbh kuat akan lbh menghilangkan stimulus aversive
drpd rasa sakit yg ringan.
Schedule of reinforcement
(Jadwal Pengukuhan)
• Fixed ratio:
– Pengukuh diberikan setelah sejumlah respon tertentu muncul
– Menghasilkan perilaku dengan rating tinggi, dengan pause
setelah pengukuh.
Contoh : Paul yg bekerja di pabrik. Setelah mengepak 20 box, --
Paul akan mendapat token ( conditioned reinforcement) . Setelah
makan siang Paul menukar tokenny ( back up reinforcer ) dg (
snack atau minuman).
Mendpt $ 5 , setelah merakit 12 ....
• Variable ratio:
– Pengukuh diberikan setelah rata-rata X respon
– Menghasilkan perilaku dengan rating tinggi dan stabil, tanpa
pause setelah pengukuh. ( tdk ditentukan secara kaku misal
setelah 5 sampai 15 kali )
Schedule of reinforcement
(Jadwal Pengukuhan)
• Fixed interval:
– Pengukuh diberikan untuk respon pertama yang muncul setelah
interval waktu tertentu
– Menghasilkan perilaku dengan rating rendah, dengan pola on-off
– Rating respon meningkat mendekati akhir interval
( selang 1 bulan , makin giat belajar)

• Variable interval:
– Pengukuh diberikan untuk respon pertama yang terjadi setelah
variabel interval waktu tertentu
– Menghasilkan perilaku dengan rating stabil, rendah hingga
moderat, tanpa pola on-off
– ( divariasi selang waktu ttt )
Hukuman
Definisi:
 Munculnya perilaku tertentu
 Konsekuensi segera diikuti oleh perilaku
 Sbg hasilnya, perilaku tdk muncul kembali

 Punisher = aversive stimulus


 Positive punishment
 Negative punishment
 Suatu punisher ( penghukum) atau juga disebut aversive
stimulus adalah suatu konsekuensi yg perilaku ttd tdk muncul/
tdk diulangi pd masa yg akan datang.
- pd kathy -- gigitan anjing
- pd otis --- memegang tangan wajan panas tanpa
sarung tangan

Contoh yg lain :
- Juan menggoda dan memukul adiknya ----
- adiknya menangis, ibunya memegang juan dan
memukulnya.
- Sejenak juan menghentikan perilakunya, namun dari hari ke
hari juan terus menggoda dan memukul adikknya.

- Dlm hal ini pegangan dan pukulan ibu juan tdk efektif sbg
punishment meskipun hal tsb merupakan hal yg tdk
menyenangkan atau aversive stimulus. ( bahkan pukulan ibu
bisa menjadi reinforcer positif.
 Positive Punishment
- Kemunculan suatu perilaku
- Diikuti oleh kehadiran stimulus aversive
- Dan sbg hasilnya, perilaku tsb tdk terjadi lagi di masa y.a.d

Contoh : anak kecil suka menyakiti diri sendiri ( self injury)


diberikan electric shock -- perilaku berkurang bahkan hilang.

• Negative Punishment
- Kemunculan suatu perilaku
- Diikuti oleh penghilangan atau penguatan stimulus.
- Sbg hasilnya, perilaku tdk muncul lagi di masa y.a.d.

Contoh : anak kecil mengganggu di kelas, gurunya memberi


time-out - mendudukkan di luar sendirian selama 5
menit. ( Kehilangan perhatian gurunya dan murid2 lain )
*Positive punishment
- main hp sambil mengemudi menyebabkan kecelakaan

* Negative punishment
- perilaku memukul menghilangkan kesempatan bermain dgn
mainan dan teman2 nya.
- Anak tidak mau belajar - dikurangi uang sakunya / tdk
boleh nonton tv

 PUNISHMENT DAN MODELLING


 Terutama pd anak -- akan melakukan modelling
 Unconditioned dan Conditioned Punishment

 Unconditioned punishment adalah kejadian atau stimuli yg


secara alami menghukum ( punishing) krn menghindarkan
atau meminimalkan kontak dg sebuah stimuli yg memiliki nilai
survival.
 Contoh ; suhu panas dingin yg ekstrim, atau stimulus
menyakitkan lainnya yg secara natural/ alami menghentikan
tingkah laku yg menghasilkan painful stimulus.

 Conditioned punishment adalah stimuli atau kejadian yg


berfungsi sbg punisher hanya setelah dipasangkan dgn
unconditioned punisher atau conditioned punisher lainnya yg
ada. Contoh : kata “tidak” . Ibu menggunakan kata tidak utk
anaknya.
 Problem dg punishment

 Beberapa isu atau masalah ditujukan pada penggunaan


punishment terutama pd positif punishment yg melibatkan rasa
sakit dan penggunaan stimulus aversive .

1. Punishment dpt memicu agresi, atau menimbulkan efek


samping emosional lain.
2. Penggunaan punishment dpt menghasilkan perilaku escape
atau menghindar dr subjek yg dikenai punishment
3. Penggunaan punishment mgkn secara negatif menguatkan
org yg menggunakan hukuman dan dpt menghasilkan
penyalahgunaan hukuman atau berlebih.
4. Ketika punishment digunakan akan menjadi model , ( terjadi
modelling ) kemungkinan orang akan menggunakan hukuman
di waktu y.a.d
5. Punishment berhubungan dg sejumlah isu etik dan isu
kemampuan menerima .
 Stimulus control
 ABC dr operant behavior

 Ketika kita mengetahui antecedent dr perilaku operan, kita


mempunyai informasi pd keadaan di mana perilaku diperkuat dan
di mana perilaku tdk diperkuat atau dipunish.

 PRINSIP STIMULUS CONTROL.


- Jika Jake butuh uang extra utk belanja, dia meminta ke ibunya
dan ibunya selalu memberinya. Jika Ia minta ke ayahnya,
ayahnya selalu menolaknya dan menyarankan agar Jake cari
pekerjaan sampingan.
- Hasilnya Ia selau minta uang ke ibunya dan tdk ke ayahnya.

- Perilaku minta uang diperkuat pd suatu situasi ( dg ibunya) dan


tdk diperkuat pd situasi yg lain ( dg ayahnya ).

ANTECEDENT BEHAVIOR CONSEQUENCE


 Suatu perilaku dikatakan di bawah stimulus control, jika di
sana ada suatu perilaku yg akan terjadi pada saat ini dr suatu
stimulus antecedent ttt .

 Contoh Stimulus control dlm kehidupan sehari-hari

1. Seorang pria mengatakan “ I love you” pd istrinya tetapi tdk


pd orang2 di kantor.
Antecedent Behavior Consequence
Istri hadir Berkata I love you Istri mengatakan hal yg
sama

Perilaku umumnya tdk terjadi scr random, perilaku terjadi pd


suatu situasi atau keadaan spesifik di mana perilaku tsb
diperkuat di masa lalu.
 PENGEMBANGAN STIMULUS CONTROL.
 STIMULUS DISCRIMINATION TRAINING.
- Stimulus kontrol berkembang krn tingkah laku diperkuat,
hanya jika stimulus anteseden yg spesifik hadir / ada.
- Oleh krn itu, tingkah laku akan kembali muncul/ berlanjut di
masa y.a.d , hanya jika stimulus anteseden hadir.
- Anteseden stimulus yg muncul/ hadir saat tingkah laku
diperkuat diberi nama diskriminatif stimulus ( SD ).
- Jadi SD merupakan stimulus spesifik ( hanya dg stimulus ini,
bukan stimulus lain ) yg menyebabkan sebuah tingkah laku
muncul.
- Proses penguatan ( reinforcing) tingkah laku hanya di saat
stimulus anteseden spesifik ( discrmiinative stimulus hadir)
hadir, disebut stimulus discrimination training.
 Dua langkah yg terdapat pd stimulus discrimination training.
1. Saat discriminative stimulus (SD) muncul/hadir , tingkah
laku diperkuat
2. Saat antecedent stimulus yg lainnya diberikan ( bukan
discriminative stimulus ( SD), tingkah laku tsb tdk mengalami
penguatan ( tdk diperkuat) selama discrimination training
berlangsung, antecedent stimulus lain yg muncul saat tingkah
laku tdk diperkuat disebut S- delta.

Sbg hasil discrimination training, tingkah laku akan cenderung


muncul kembali di masa mendatang saat SD dimunculkan/
tampil tapi akan cenderung utk tdk muncul saat S delta
dimunculkan.
 Generalisasi

 Ketika control stimulus dr sebuah tingkah laku menjadi meluas


- hal ini saat tingkah laku terjadi dlm cakupan situasi
anteseden - kita katakan bahwa generalisasi stimulus (
stimulus generalization ) sedang terjadi.

 Generalization mengambil tempat saat suatu tingkah laku


muncul/terjadi ketika stimulus yg serupa dg SD ( yg
dimunculkan selama stimulus discrimination training
diberikan).

 Amy belajar utk mengenal warna merah.


 RESPONDEN CONDITIONING

- Operant behavior dikontrol oleh konsekuensi yg


dihasilkannya - operant conditioning melibatkan manipulasi
dr konsekuensi / memanipulasi konsekuensi.

- Respondent behavior dikontrol oleh stimuli anteceden (


anteceden stimuli ), dan responden conditioning melibatkan
manipulasi dr stimulasi anteseden ( manipulasi dilakukan pd
stimuli antesedennya )

Contoh :
Julio pulang kuliah jam 9.30 malam. Ia naik bis ke rumahnya.
Setelah turun dr bis, Julio masih harus berjalan di bawah
terowongan yg berada di bawah rel kereta api yg menuju
rumahnya. Krn sbgan besar lampu terowongan tsb rusak /
mati, maka jln tsb menjadi gelap. Julio kaget dan takut, tikus ,
tunawisma, ..........>
 Pd suatu saat, Julio merasa bahwa jantungnya berdetak dg
cepat, ototnya menegang, dan nafasnya semakin cepat.
Respon badan ( bodily respon )ini berlangsung selama Julio di
dlm terowongan, dan baru hilang ketika Julio telah keluar/
melewati terowongan. Ketika di dlm terowongan Julio akan
mempercepat langkahnya atau berlari utk dpt cepat keluar dr
terowongan tsb. Ini adalah contoh respondent behavior.

 Contoh Unconditioning Respon pd Manusia


 Unconditioned Stimulus Unconditioned Respon
- objek menyentuh mulut bayi - reflek menghisap
- makanan di mulut - keluar air liur
- stimulasi di tenggorokan - batuk
- mata terkena sinar - pupil kontriksi
- tendon patella dipukul - reflek lutut
 Respondent conditioning terjadi saat stimulus yg sebelumnya
netral dipasangkan dgn unconditioned stimulus , sbg hasilnya
stimulus netral tsb menjadi conditioned stimulus ( CS) dan
menimbulkan CR atau disebut juga ( UR ). UR dan CR disebut
sbg Responden behavior.

 Respondent Conditioning jg disebut classical conditioning.

 Perbedaan Operant dan Respondent Conditioning.


 Responden conditioning terjadi saat stimulus netral
dipasangkan dg US dan stimulus netral menjadi conditioned
stimulus yg dpt memunculkan CR.

 Operant Conditiong terjadi saat sebuah tingkah laku diperkuat


saat discriminative stimulus diberikan dan tingkah laku ini akan
lbh sering muncul kembali saat discriminatif stimulus diberikan.

Anda mungkin juga menyukai