Anda di halaman 1dari 18

SISTEM RESPIRASI

KELOMPOK 1
MUSLIMIN M
DESY
TRIYASNI LISTIA HARUN
KHUSNUL KHATIMAH
NUR AZIZAH
SRI WAHYUNI
Apa yang dilakukan gambar orang dibawah
ini ?
SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA
Sistem respirasi/pernafasan pada
manusia adalah sistem menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbondioksida dan uap air.
oksigen diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar.
Alat-alat respirasi
berfungsi
memasukkan udara
yang mengandung
oksigen dan
mengeluarkan
udara yang
mengandung
karbondioksida
sistem respirasi
• Sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas
• Alat Pernapasan Manusia :
1. Hidung (Cavum Nasalis)
2. Tekak (Faring)
3. Tenggorokan (Trakea)
4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
5. Bronkiolus
6. Alveolus
7. Paru-paru
Cavum nasal
• fungsi :
1. sebagai alat untuk menghirup
udara,
2. penyaring udara yang akan
masuk ke paru-paru,
3. sebagai indera penciuman.
• Morfologi ;
1. Lubang hidung berhubungan dengan
rongga hidung
2. Rongga hidung
ada rambut hidung dan selaput
lendir,
fungsinya (menahan berbagai kotoran
yang masuk dalam hidung)
Rongga hidung
Bagian yang terdapat di rongga
hidung
1. Rambut (menyaring udara
2. sel goblet (penghasil lendir/mucus untuk
melembabkan udara
3. sel olfaktori/pembau
4. Sinus (Sinus berada pada bagian
rongga samping dan atas dari
hidung
5. tulang rawan yang lentur
6. Pemisah (septum), pemisah menjadi
2 rongga hidung
Faring
• pharynx, adalah tenggorok atau
kerongkongan yang merupakan
bagian dari sistem pencernaan dan
sistem pernapasan
• Hubungan faring dengan rongga
hidung untuk produksi suara, serta
memungkinkan manusia untuk
bernapas menggunakan mulut (jika
diperlukan secara medis
memasukkan makanan melalui
hidung)
TENGGOROKAN (TRAKEA)
Tenggorokan berbentukseperti pipa dengan panjang kurang
lebih 10 cm. Diparu- paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang
rawan. Trakea tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan
yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang
rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esoufagus.
Hal ini bergun untuk mempertahankan trakea tetap terbuka

3. Lapisan terdalam terdiri


atas jaringan epitelium bersila
yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi
,menangkapdebu dan
mikroorganisme yangmasuk
saat menghirup udara
Bronkhus dan alveolus
• Merupakan percabangan trakea yang
menuju paru-paru kanan dan kiri.
• Bronkus kanan lebih vertikal dari pada
kiri.
• Fungsi alveoli menyimpan udara untuk
sementara waktu untuk memungkinkan
penyerapan oksigen ke dalam darah.
Paru paru
• Selaput paru paru (pleura) dan di
sela sela selaput terdapat cairan
limfa (untuk melindungi paru paru
dari gesekan pada waktu
mengembang dan mengempis.
• Paru-paru kiri sedikit lebih kecil
dari kanan,
• Paru kiri dibagi menjadi dua lobus
oleh fisura oblikus.
Pernapasan dada
Fase inspirasi.
1.otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga rongga dada terangkat atau
membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang
kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi.
1.otot antar tulang rusuk ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
Pernafasan perut
• Fase Inspirasi. Pada fase ini otot
diafragma berkontraksi sehingga
diafragma mendatar, akibatnya
rongga dada membesar dan
tekanan menjadi kecil sehingga
udara luar masuk.
• Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi
merupakan fase berelaksasinya
otot diafragma (kembali ke posisi
semula, mengembang) sehingga
rongga dada mengecil dan tekanan
menjadi lebih besar, akibatnya
udara keluar dari paru-paru.
Frekuensi pernafasan
• Umumnya manusia bernafas 15-18 kali per menit
• Kecepatan nafasdipengaruhi :
1. umur
2. jenis kelamin
3. suhu tubuh
4. posisi tubuh
5. aktifitas/kegiatan tubuh
Gangguan pernafasan
• Emfisema disebabkan
hilangnya elastisitas alveolus.
Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
• Pneumonia atau
Logensteking yaitu penyakit
radang paru-paru yang
disebabkan oleh diplococcus
pneumoniae.
• Asma (penyumbatan saluran
pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun
rambut.) Kelainan ini dapat diturunkan.
Kelainan ini juga dapat kambuh jika
suhu lingkungan cukup rendah atau
keadaan dingin.
• Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana
pada paru-paru terbentuk jaringan
parut yang luas.
• TBC adalah penyakit paru-paru yang
disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut
menimbulkan bintil-bintil pada
dinding alveolus
• Asfiksi adalah gangguan dalam
pengangkutan jaringan toksigen ke
jaringan yang disebabkan oleh
terganggunya fungsi paru-paru,
pembuluh darah, atau jaringan
tubuh.
• Pleuritis merupakan radang
pada pleura (selaput paru-
paru ), gejala berupa Nyeri
pada dada yang diperburuk
oleh bernapas, Sesak Napas,
dan Perasaan “ditikam” .
• Faringtis merupakan radang
pada faring sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu
menelan makanan.

Anda mungkin juga menyukai