Anda di halaman 1dari 57

MATRIKS

ADELA PRAWARETSA (01) KRESNA MAULANA (18)


ANDINI KUSWOYO (08) PETER THEOLA (30)
ANGGA PRATAMA (09) PUTRI PRADYA (31)
DESTRIANA HERMALIA (13) RISMA CHOIRUNISA (33)
JEFF MATTHEW (17) SAFRIL ISNAINI (34)
DEFINISI ORDO MATRIKS

JENIS MATRIKS

PENJUMLAHAN
TRANSPOSE
PENGURANGAN
KESAMAAN PERKALIAN
MATRIKS
MATRIKS
OPERASI
MATRIKS PERPANGKATAN

DETERMINAN

INVERS

PERSAMAAN
2
DEFINISI
• Susunan bilangan dalam • Contoh :
baris dan kolom,
membentuk pola persegi
atau persegi panjang
• Dinyatakan dalam ( ) atau
[]
• Lambang dengan huruf
capital
• Secara umum :

3
ORDO MATRIKS
• Menyatakan jumlah baris (m) jumlah kolom (n)
matriks, dinyatakan dalam perkalian, yang hasilnya
menyatakan banyak elemen matriks.
• Dinotasikan : A m x n
• Contoh :

Matriks A berordo 3 x 4 ( 3 baris 4 kolom )


4
JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks baris 2. Matriks Kolom
• Hanya terdiri dari 1 • Hanya terdiri dari 1
baris kolom
• Berordo 1 x n ( n > 1 ) • Berordo n x 1 ( n > 1 )
• Contoh : • Contoh :
-2
A = ( -3 -2 5 ) B= 3
7

5
JENIS-JENIS MATRIKS

3. Matriks Persegi 4. Matriks Segitiga


• Jumlah baris sama - Matriks segitiga
dengan jumlah bawah
kolom matriks persegi yang
• Berordo n x n setiap elemen di atas
• Contoh2 : 3 5 diagonal utama semua
C = -2 4 3 bernilai nol. Contoh :
1 2 -4 2 0 0
D=3 9 0
5 6 1
6
JENIS-JENIS MATRIKS

- Matriks Segitiga 5. Matriks Diagonal


atas Matriks persegi yang
Matriks persegi yang elemen-elemennya
setiap elemen di bernilai nol kecuali
bawah diagonal utama pada diagonal utama.
semua bernilai nol. Contoh ;
Contoh : 30 34 53 F 7= 0 0
0 8 0
0 0 -4
0 0 -1
E=
7
JENIS-JENIS MATRIKS

6. Matriks Identitas 7. Matriks Tegak


Matriks diagonal yang Matriks dengan jumlah
elemen-elemen pada baris lebih banyak
diagonal utamanya dibanding jumlah
bernilai satu. kolom.
Contoh : Contoh :
1 0 0 7 6
G =0 1 0 1 8
0 0 1 5 3
H=
8
JENIS-JENIS MATRIKS

8. Matriks Datar 9. Matriks Simetris


Matriks dengan jumlah Matriks persegi
kolom lebih banyak dengan elemen pada
dibanding jumlah baris. baris ke-I kolom ke-j
Contoh : sama dengan elemen
pada baris ke-j kolom
9 4 8 ke-i.
I =3 1 7
Contoh : 7 1 5
1 9 3
H =5 3 6
9
JENIS-JENIS MATRIKS

10. Matriks Nol


Matriks yang semua
elemennya bernilai nol.
Contoh :
I=
0 0 0
0 0 0
0 0 0

10
TRANSPOSE MATRIKS

 Matriks yang diperoleh dengan cara


penyusunan baris suatu matriks yang diubah
menjadi susunan kolom dan sebaliknya
 Dinyatakan dengan AT
 Contoh :
J= 2 -4 maka JT = 2 3 -7
3 5 -4 5 3
-7 3

11
KESAMAAN MATRIKS

 Dua matriks A dan B dinyatakan sama, jika


kedua matriks tersebut berordo sama dan
elemen-elemen yang seletak bernilai sama.
 Contoh :
K = 2 -1 5 L = 2 -1 5
3 -4 -1 3 -4 -1
-6 2 8 -6 2 8

K=L
12
OPERASI PADA MATRIKS
1. PENJUMLAHAN MATRIKS
• Jika A dan B matriks yang berodo sama,
maka jumlah matriks A dan B adalah jumlah
elemen matriks yang seletak.
• Matriks yang berbeda ordo tidak dapat
dijumlahkan

13
SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN
MATRIKS

1. A + B = B + A (sifat komutatif )
2. ( A + B ) + C = A + ( B + C ) (sifat
asosiatif )
3. A + O = 0 + A =A, Dengan 0 adalah
matriks nol
4. A + (-A) = O, Dengan –A adalah
negatif dari matriks A

14
PENJUMLAHAN MATRIKS
Contoh :
A= 2 4 6 B= 1 3 4
1 3 5 4 5 6
2 3 5 1 2 3

2 4 6 1 3 4
A+B= 1 3 5 + 4 5 6
2 3 5 1 2 3

=2+1
1+4
4+3 6+4
3+5 5+6
=
3 7 10
5 8 11
2+1 3+1 5+3 3 4 8

15
OPERASI PADA MATRIKS
2. PENGURANGAN MATRIKS
• Pengurangan dua matriks adalah
penjumlahan matriks dengan salah
satu matriks diganti dengan lawan
atau negatif dari matriks tersebut. Jadi,
A – B = A + (-B)

16
SIFAT-SIFAT PENGURANGAN
MATRIKS

1. A – B = A + ( -B )
2. A- B ≠ B - A

17
PENGURANGAN MATRIKS
Contoh:
A= 2 4 6 B= 1 3 4
1 3 5 4 5 6
2 3 5 1 2 3

A-B= 2
1
4 6
3 5
+ -1
-4
-3 -4
-5 -6
2 3 5 -1 -2 -3
=
1 1 2
-3 -2 -1
1 1 2

18
PERKALIAN MATRIKS
3. PERKALIAN MATRIKS
- Perkalian skalar dengan matriks
• Bilangan riil (skalar) adalah
• Jika matriks A dan k adalah bilangan
riil maka kA adalah matriks baru yang
elemennya diperoleh dari hasil
perkalian k dengan elemen matriks A

19
SIFAT-SIFAT PERKALIAN SKALAR
DENGAN MATRIKS

1. (p + q)A = pA + qA
2. p( A + B ) = pA + pB
3. p( qA ) = (pq) A
4. 1A = A
5. (-1)A = -A

20
PERKALIAN SKALAR
DENGAN MATIKS
• Contoh :
A= 21 43 65 1
4
B=
3 4
5 6
2 3 5 1 2 3

2A= 4 8 12
2 6 10 3B=
3 9 12
12 15 18
4 6 10 3 6 9

21
PERKALIAN MATRIKS
- Perkalian dua matriks
• Jika ada matriks A berordo mxn dan
matriks B berordo nxp maka jika A
dikalikan B menghasilkan matriks baru
berordo mxp
• Dua matriks dapat dikalikan jika jumlah
kolom matriks pertama sama dengan
jumlah baris matriks kedua
22
SIFAT-SIFAT PERKALIAN DUA
MATRIKS

1. AB ≠ BA tidak bersifat komutatif


2. (AB)C = A(BC) asosiatif
3. A (B + C) = AB + AC distributif kiri
4. ( B+C ) A = BA + CA distributif kanan
5. IA = AI = A
6. (AB)T= BT AT

23
PERKALIAN MATRIKS
• Contoh :
A= 2 4 6 1 B=
3 4
1 3 5 4 5 6
2 3 5 1 2 3

2 4 6 1 3 4
AXB= 1
2
3 5
3 5
X 4
1
5 6
2 3

24
PERKALIAN MATRIKS
AXB=
2.1 + 4.4 + 6.1 2.3 + 4.5 + 6.2 2.4 + 4.6 + 6.3
1.1 + 3.4 + 5.1 1.3 + 3.5 + 5.2 1.4 + 3.6 + 5.3
2.1 + 3.4 + 5.1 2.3 + 3.5 + 5.2 2.4 + 3.6 + 5.3

= 24 38 50
18 28 37
19 31 41

25
PERPANGKATAN MATRIKS
4. PERPANGKATAN MATRIKS
PERSEGI
• Jika A adalah matriks persegi berordo
nxn maka :
- A2 = AA
- A3 = A2A = AA2
- A4 = A3A = AA3
26
- An = An-1 A = AAn-1
PERPANGKATAN MATRIKS
• Contoh :
A= 2 4 6
1 3 5
2 3 5

A3= 2 4 6 2 4 6
1
2
3 5
3 5 X
1
2
3 5
3 5

27
PERPANGKATAN MATRIKS
2.2 + 4.1 + 6.2 2.4 + 4.3 + 6.3 2.6 + 4.5 + 6.5
A2= 1.2 + 3.1 + 5.2 1.3 + 3.3 + 5.3 1.6 + 3.5 + 5.5
2.2 + 3.1 + 5.2 2.3 + 3.3 + 5.3 2.6 + 3.5 + 5.5

20 38 62
A2= 15 28 46
17 32 52

28
DETERMINAN MATRIKS
1. DETERMINAN Maka det A = a11 a12
MATRIKS
BERORDO 2 X 2
a21 a22
= a11 a22 – a12
• Hasil kali elemen-
a21
elemen yang terletak
pada diagonal utama
dikurangi dengan
hasil kali elemen-
elemen pada a
11
diagonal
a12

samping a a21 22

29 • Jika A =
• Contoh :
Tentukan determinan matriks berikut!

5 8
P=
-2 4

A. Det P = 5 8 = 5(4) – (-2)(8)


-2 4 = 20 + 16 = 36

30
DETERMINAN MATRIKS

2. DETERMINAN MATRIKS BERORDO 3 X 3


• Diketahui A adalah matriks persegi berordo 3
dengan
a a a :
11 12 13

a21 a22 a23


A = a31 a32 a33

a11 a12 a13


Maka det A =a21 a22 a23
a31 a32 a33

31
CARA MENGHITUNG
DETERMINAN MATRIKS BERORDO
3
Dapat dihitung dengan 2 cara :
1. Cara Sarrus
Langkah-langkahnya :
o Tulis kembali elemen-elemen pada kolom 1 dan 2 di
sebelah kanan garis vertical
o Jumlahkan hasil kali yang terletak pada dan sejajar
diagonal utama,kemudian dikurangi dengan hasil kali
elemen-elemen yang terletak pada diagonal samping

32
DETERMINAN MATRIKS

33
• Contoh :
Tentukan determinan matriks berikut!

3 2 -1
Q= 1 3 2
-1 1 4

A. Det Q = 3 2 -1 3 2 = 3(3)(1) + 2(2)(-1) + (-1)(1)(1) – (-1)(3)(1) - 1(2)(3) - 4(1)(2)


1 3 2 1 3 = 36 – 4 – 1 - 3 – 6 – 8
-1 1 4 -1 1 = 14

34
DETERMINAN MATRIKS
2. Cara Ekspanasi Kofaktor
a) Minor
Minor dari suatu unsur adalah suatu
determinan hasil dari pengahpusan
baris dan kolom di mana unsur terebut
terletak.
Jadi
a21minor
a23 unsur a12 ditulis M12
M12 = a31 a33 = a21 a33 - a23 a31

35
DETERMINAN MATRIKS
b) Kofaktor
Kofaktor suatu unsur adalah minor unsur
itu berikut tanda. Kofaktor dari suatu
unsur yang terletak pada garis ke-I dan ke-j
dirumuskan sebagai berikut :
Kij = (-1) i+j Mij dengan i = 1, 2, 3, …
j = 1, 2, 3, …
jadi, penentuan tanda dari determinan matriks
persegi berordo 3 x 3+adalah
- +
- + -
36 + - +
DETERMINAN MATRIKS
c) Menentukan determinan dengan ekspanasi
kofaktor
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
o Pilih sembarang baris atau kolom yang
diekspanasi
o Jumlahkan hasil kali masing-masing unsur yang
dipilih secara baris atau kolom dengan
kofaktornya
Contoh ekspansi menurut baris pertama :
37 A = a11 a22 a23 - a12 a21 a23 + a13 a21 a22
INVERS MATRIKS
PERSEGI
1. INVERS MATRIKS BERORDO 2 X 2
Jika sebuah matriks aA11= a12 dengan det A =
a11 a22 - a12 a21 a21 a22
a22 -
Maka  1 a12 , dengan syarat det A = a11 a22 -
a12 a21 ≠ 0 . -a21
det Aa11

Jika det A ≠ 0 , matriks A disebut matriks nonsingular.


38 Jika det A = 0 , matriks A disebut matriks singular.
• Contoh :

39
INVERS MATRIKS
Pada invers matriks berlaku sifat-sifat
berikut :

1. (AB)⁻¹ = B⁻¹.A⁻¹

2. (AT)⁻¹ = (A⁻¹) T

40
INVERS MATRIKS
2. INVERS MATRIKS BERORDO 3 X 3
Misalkan A =a11 a12
a13
a21 a22
a23
Ini lanjutannya aapa
31 alks
32 ku ilang….
a33

41
• Contoh :

42
PENYELESAIAN PERSAMAAN
MATRIKS
Misalkan A, B, dan X adalah matriks-
matriks persegi berordo 2x2 dan A
adalah matriks nonsingular yang memiliki
invers A⁻¹ , maka
a) Penyelesaian persamaan matriks
A.X = B adalah X = A⁻¹.B
b) Penyelesaian persamaan matriks
X.A = B adalah X = B.A⁻¹
43
• Contoh ;

44
KEGUNAAN MATRIKS
Dalam kehidupan manusia matriks berguna untuk
mempermudah mengerjakan data untuk
menyelesaikan suatu masalah yag berkaitan
dengan angka dan jumlah pendataan. Penggunaan
matriks biasanya terjadi pada data tabel. Contohnya
: pembuatan sebuah jurnal , pembuatan rapot .Teori
matriks biasanya digunakan untuk menjumlah
kolom-kolom pada tabel tersebut maupun
mengurangi, mengalikan, dan membagi nilai pada
kolom tersebut.
45
KEGUNAAN MATRIKS
1. Matriks banyak digunakan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan matematika misalnya dalam
menemukan solusi masalah dalam materi persamaan
linear, transformasi linear yaitu bentuk umum dari fungsi
linear contohnya rotasi dalam 3 dimensi.
2. Dapat Memudahkan dalam membuat analisis
mengenai suatu masalah ekonomi yang mengandung
bermacam – macam variabel.
3. Dapat dimanfaatkan dalam memecahkan masalah
operasi penyelidikan , misalnya masalah operasi
penyelidikan sumber – sumber minyak bumi dan
sebagainya.
46 4. Matriks dikaitkan dengan penggunaan program linear,
PENYELESAIAN SPLDV
1. METODE INVERS
a11x + a12y = b1
a21x + a22y = b2

Sistem persamaan di atas dapat dinyatakan dalam


bentuk matriks :
a11 a12 x b1
=
a21 a22 y b2
A X B
Penyelesaian dari persamaan matriks diatas adalah
47
X = A-1B
• Contoh:

X+Y=5
3x + 3y = 15
1 1
2 3

48
PENYELESAIAN SPLDV
2. METODE DETERMINAN
a11x + a12y = b1
a21x + a22y = b2
Didefinisikan determinan utama (D) yaitu
determinan dari koefisien-koefisien x dan
y a11 a12
= a11b22 – b12a21
D = a21 a22

49
PENYELESAIAN SPLDV
Dx = b1 a12 = b1a22 – a12b2
b2 a22

Didefinisikan determinan variabel x (Dx)


yaitu determinan yang diperoleh dengan
mengganti keofisien-koefisien variabel x
dari determinan utama dengan bilangan-
bilangan ruas kanan.

50
PENYELESAIAN SPLDV
DY = a11 b1
a21 b2 = a11b2 – b1a21
Nilai x dan y ditentukan dengan rumus :
x = DX
D
y= DY
D

51
• Contoh :

52
a11x + a12y = b1
a21x + a22y = b2

53
2) Jika D = 0 :
a) Jika a11 = a12 = b1
A21 a22 b2
Himpunan penyelesaian memiliki banyak
anggota

54
b) Jika a11 = a12 = b1
A21 = a22≠ b2
Himpunan penyelesaian tidak
mempunyai anggota

55
a11x + a12y = b1
a21x + a22y = b2

56
• Contoh :

57

Anda mungkin juga menyukai