Anda di halaman 1dari 30

Proses Panen dan

Pasca Panen Buah


Manggis
Anggota Kelompok 3
1. Dindha Pratiwi S. (192211101021)
2. Riska Fauriyah (192211101022)
3. Jumahwi (192211101023)
4. Alik Almawadah (192211101024)
5. Novita Putri A. (192211101025)
6. Elvira Yuliana (192211101026)
7. Oktaviana Yulianingsih (192211101027)
8. Nabila Rahmadibba (192211101028)
9. Intan Rahma Sakti (192211101029)
10. Zuliana Nurvidiati (192211101030)
Pendahuluan

Tumbuhan Pengobatan
Jamu
herbal penyakit

Kulit Manggis

Sehingga perlu dilakukan panen dan penanganan pasca panen tanaman manggis
yang baik sehingga diperoleh kulit buah dengan kuaitas yang baik pula, dan
dapat dimanfaatkan sebagai jamu tradisional.
• Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan panen dan pasca panen?
2. Bagaimana prinsip dasar panen dan penanganan pasca panen?
3. Bagaimana cara memanen tanaman manggis ?
4. Bagaimana metode pasca panan untuk tanaman manggis hingga
diperoleh sediaan jamu?

• Tujuan
1. Mengetahui definisi panen dan pasca panen.
2. Mengetahui prinsip dasar panen dan pasca panen.
3. Mengetahui cara memanen tanaman manggis.
4. Mengetahui metode pasca panen tanaman manggis hingga diperoleh
sediaan jamu.
Tinjauan Pustaka
a. Panen
Panen merupakan kegiatan mengakhiri dari proses budidaya
tanaman, tetapi merupakan awal dari kegiatan pasca
panen untuk pemanfaatan lebih lanjut. Prinsip panen
merupakan upaya memanfaatkan hasil budidaya dengan
cara tertentu sesuai sifat dan/atau karakter tanaman.
Tujuan: mengambil dan/atau memisahkan bagian hasil atau
tanaman secara utuh serta mengumpulkan dari lahan
atau tanaman atau tanaman induk lain dengan cara yang
baik dan benar (Permentan, 2013).
b. Pasca panen
Adalah penanganan dan pengelolaan pasca panen adalah suatu
perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian hingga produk siap.
Penanganan dan pengelolaan pasca panen tanaman obat dilakukan
terutama untuk menghindari kerugian-kerugian yang mungkin timbul
akibat perlakuan prapanen dan pasca panen yang kurang tepat
dikonsumsi.
Kegiatan pasca panen (Siswanto, 2004):
1. Pengumpulan bahan,
2. Sortasi basah,
3. Pencucian, penirisan,
4. Pengubahan bentuk,
5. Pengeringan,
6. Sortasi kering,
7. Pengemasan dan penyimpanan
Tujuan pengelolaan pasca panen:
• Mencegah kerugian-kerugian karena perlakukan prapanen yang
tidak tepat.
• Menghindari kerusakan akibat waktu dan cara panen yang tidak
tepat.
• Mengurangi kerusakan pada saat pengumpulan, pengemasan, dan
pengakutan saat pendistribusian.
• Menghindari kerusakan karena teknologi pasca panen yang kurang
tepat.
• Menekan penyusutan kuantitatif dan kualitatif hasil.
• Terjaminnya suplai bahan baku produksi tanaman obat, meskipun
tidak pada musimnya.
• Pengelolahan limbah yang dapat memberikan nilai tambah bagi
produsen simplisia, contoh sisa-sisa hasil pengolahan simplisia
untuk pembuatan pupuk kompos.
• Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan
menjamin kelestariannya (Siswanto, 2004).
Kriteria panen
1. Mempunyai pembagian kerja yang jelas dan manajemen yang
bertanggungjawab, yang dilengkapi dengan segala aspek legalitas yang
berlaku.
2. Mempunyai panduan untuk melaksanakan panen yang sesuai dengan
karakteristik produk yang sekurang-kurangnya mencantumkan:
– waktu pemanenan yang tepat (keterangan jam dan hari);
– indeks kematangan produk untuk dipanen;
– standar mutu untuk pemasaran;
– peralatan dan bahan penolong yang dipakai;
– cara memetik, memotong, memisah/split, membongkar, mewadahi,
mengumpulkan, dan
– menyimpan sementara;
– cara perekrutan dan pelatihan pekerja;
– larangan, peringatan, petunjuk;
– pengawasan.
3. Membuat catatan mengenai proses panen sejak direncanakan sampai
penyerahan hasil panen.
4. Mempekerjakan pekerja yang sehat dan terampil yang dilengkapi
dengan alat keselamatan dan alat kebersihan yang bebas dari cemaran.
5. Menggunakan alat pemanen, wadah penampungan, alat pengangkut
yang bersih dan aman yang sesuai dengan karakteristik produk.
6. Meletakkan hasil panen di wadah penampungan, lapang/tempat
pengumpulan yang bersih, terhindar dari sinar matahari langsung dan
hujan, terlindung dari pencemaran fisik, kimia dan biologis
(Permentan, 2013).
Tahapan panen
• Panen tanaman obat dapat dilakukan dengan pengambilan
tanaman yang berkhasiat baik berupa herba, daun, akar,
batang, kulit batang, bunga, buah dan biji yang akan
dipergunakan sebagai bahan baku jamu.
• Hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang
baik
umur dan penggunaan
bagian dan
waktu alat-alat
cara panen
panen panen
Tahapan Penanganan Pasca Panen
• Pengelolaan pasca panen bertujuan untuk melindungi bahan
baku dari kerusakan fisik dan kimiawi, sehingga dapat
mempertahankan mutu bahan yang dihasilkan, terutama
menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan, dan khasiat
sediaan.
• Pengelolaan pasca panen dimulai sesaat sejak bahan tanaman
dipanen hingga siap dikonsumsi.
• Tahapan pengelolaan pasca panen tanaman obat

Pengumpulan
Pengeringan Sortasi kering
Bahan

Sortasi basah
Pengubahan Pengemasan
bentuk dan pelabelan

Pencucian Penirisan Penyimpanan


Prinsip Dasar Penanganan Pasca
1
Panen
a) Hasil pertanian yang telah dipanen masih
Sifat biologis hidup, masih melakukan respirasi, dan
hasil transpirasi, sehingga penanganan pasca panen
tanaman yang dilakukan harus selalu memperhatikan
hal ini.
b) Sifat biologi setiap hasil pertanian berbeda,
perlakuan pasca panen yang tepat untuk tiap
komoditas akan berbeda.
c) Bagian tanaman yang dimanfaatkan juga
berbeda-beda sifatnya (daun, batang, bunga,
buah, akar).
d) Struktur dan komposisi hasil tanaman dari tiap
bagian tanaman berbeda.
Prinsip Dasar Penanganan Pasca
2
Panen
Perubahan-
perubahan
yang terjadi
a) Perubahan fisik / morfologis :
dari bagian
Daun-menguning; Bunga-layu; Batang-
tanaman
memanjang atau mengeras; Buah-matang; polong-
setelah panen
alot dan ubi-bertunas / berakar

a) Perubahan komposisi :
kadar air-berkurang; karbohidrat-pati menjadi
gula dan sebaliknya protein-terurai; lemak-
menjadi tengik; vitamin dan mineral-
hilang/berkurang timbul aroma/bau.
Prinsip Dasar Penanganan Pasca
3
Panen
Mengetahui
a) Kerusakan Fisik – Fisiologis
jenis
Perubahan-perubahan terjadi karena proses fisiologi
kerusakan (hidup) yang terlihat sebagai perubahan fisiknya seperti
yang dapat perubahan warna, bentuk, ukuran, lunak, keras, alot,
terjadi keriput, dll. Juga bisa terjadi timbul aroma, perubahan
rasa, peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman
tersebut
b) Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan,
tusukan, baik antar hasil tanaman tersebut atau dengan
benda lain.
c) Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman :
pengaruh etilen Penyebab kerusakan biologis dari luar :
Hama dan penyakit.
Prinsip Dasar Penanganan Pasca
4
Panen
Melakukan
penanganan a) Menggunakan teknologi yang baik dan
yang baik menyesuaikan dengan tujuan penanganan.
b) Hindari kerusakan apapun penyebabnya
dalam penanganan pasca panen.
Penanganan harus dilakukan dengan hati-
hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang
ditentukan.
c) Mempertimbangkan hubungan biaya dan
pemanfaatan.
Prinsip Dasar Penanganan Pasca
5
Panen
Faktor yang
berpengaruh
pada a) Faktor biologis : repirasi, transpirasi,
kerusakan pertumbuhan lanjut, produksi etilen,
hasil tanaman
hama penyakit
b) Faktor lingkungan : Temperatur,
kelembaban, komposisi udara, cahaya,
angin, tanah/media.
Pembahasan
Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L.)

Kandungan Kimia

• Kandungan kimia manggis


adalah xanthon, mangostin,
garsion, flavonoid, tannin dan
senyawa lainnya. Metabolit
Kingdom : Plantae sekunder utama buah manggis
Divisi : Magnoliophyta adalah inti xanton.
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Theales • Xanthon sangat bermanfaat
Famili : Clusiaceae untuk kesehatan tubuh sebagai
Genus : Garcinia antioksidan, antiproliferatif,
antiinflamasi dan antimikroba
Spesies : Garcinia mangostana L.
(Mardiana, 2012).
Morfologi
(Garcinia mangostana L.)
• Memiliki tinggi sekitar 15 meter
• Berbatang kayu bulat, tegak, memiliki percabangan
simodial dan berwarna hijau kotor.
• Berdaun tunggal dengan bentuk lonjong, ujung
meruncing, pangkal yang tumpul dan tepi rata,
pertulangan menyirip, panjang daun sekitar 20
sampai 25 cm dengan lebar 6 hingga 9 cm, tebal dan
tangkai berbentuk silinder berwarna hijau.
• Berbunga tunggal dan berkelamin dua berada di
ketiak daun dengan panjang sekitar 1 sampai 2 cm.
• Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 6 sampai 8
cm dan berwarna cokelat keunguan.
• Bijinya bulat berwarna kuning dengan diameter 2 cm
dan dalam satu buah terdapat 5 sampai 7 biji.
• Berakar tunggang dengan warna putih kecokelatan
Persebaran dan Tempat Tumbuh

Garcinia mangostana L. tumbuh • Tanaman manggis dapat tumbuh


baik pada iklim tropis yang di daerah dataran rendah sampai
bercurah hujan tinggi per tahun di ketinggian di bawah 1.000 m
dan banyak dijumpai di negara dpl.
Asia Tenggara seperti Indonesia, • Pertumbuhan terbaik dicapai
Thailand, Malaysia dan Filipina, pada daerah dengan ketinggian
kemudian tersebar di benua di bawah 500-600 m dpl dengan
Australia, Afrika dan Amerika. tanah yang subur dan gembur.
Alat Panen

Galah Tradisional

Galah Modifikasi
Penanganan dan Pengolahan Pasca
Panen ?
Title
Sortasi Kering
Pengumpulan Penirisan & Pengubahan
Bentuk

Pengemasan &
Sortasi Basah Perajangan Pemberian
Label

Pencucian Pengeringan Penyimpanan


Contoh Produk dari Kulit Buah Manggis
Kontrol Kualitas/Pengawasan Mutu
Menurut Farmakope Herbal Edisi 1 Tahun 2009, simplisia
kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) harus
memenuhi syarat standarisasi simplisia.

No Jenis Penetapan Syarat FHI


1 Susut pengeringan <10%

2 Kadar abu total <2,9%

3 Kadar abu tidak larut asam <0,04%

4 Kadar sari larut air <24,6%

5 Kadar sari larut etanol <24,3%


Standar Mutu menurut SNI 01-3211-1992
Klasifikasi dan standar mutu manggis;
Persyaratan
Jenis Uji

Keseragaman Seragam Seragam Seragam


Diameter (mm) >65 55-65 <55
Tingkat kesegaran Segar Segar Segar
Warna kulit Hijau Hijau Hijau
kemerahan/merah kemerahan/merah kemerahan
muda muda
Buah cacat/busuk(%) 0 0 0
Tangkai dan kelopak Utuh Utuh Utuh

Kadar kotoran (%b/b) 0 0 0

Serangga hidup/mati Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Warna daging buah Putih bersih Putih bersih Putih bersih


Sumber: Direktorat Bina Produksi tanaman pangan dan holtikultura 2001
Kesimpulan
1. Tanaman manggis merupakan tanaman yang berasal dari famili
Clusiaceae yang mempunyai manfaat yang beragam, seperti
penghasil buah yang dapat dimakan, minyak, dan obat.
2. Buah manggis dapat dipanen ketika berumur 108 hari dimana
warna kulit buah manggis kuning kemerahan atau kecoklatan.
3. Kegiatan pasca panen yang dilakukan meliputi pengumpulan
bahan, sortasi basah, pencucian, penirisan, pengubahan bentuk,
pengeringan, sortasi kering, pengemasan, dan penyimpanan.
4. Untuk menjaga mutu dilakukan standarisasi kualitas simplisia dan
mutu buah. Standarisasi kualitas simplisia berupa susut
pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari
larut air, dan kadar sari larut etanol. Sedangkan standarisasi mutu
buah manggis berupa kesegaran, diameter, tingkat kesegaran, warna
kulit, buah cacat dan/ busuk, tangkai dan/ kelopak, kadar kotoran
(b/b), serangga hidup atau mati, dan warna daging buah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai