Anda di halaman 1dari 53

MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

TIPE2 HAZARD PENYEBAB KECELAKAAN

SAFETY mempertimbangkan semua jenis bahaya yang berdampak pada Pesawat dan
Orang-orang di dalam Pesawat / Helicopter

TIPE HAZARD CONTOH


Functional Hazard Total kehilangan kendali pesawat
pada saat landing
Instrinsic Hazard (Intrinsic to the Overheat, Kebakaran, Burst,
Equipment) Ledakan
External (Environment) Bird Strike, FOD, Lighting
Installation Cable Bundle Chafing (terbuka)
Human Activity Hazard Exesive Workload, Production Error,
Design Error, Incorect Procedure
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

RELASI ANTARA DAMPAK SEVERITY & KLASIFIKASI


FAILURE CONDITION PADA PESAWAT

Tdk ada efek Sedikit Reducksi yang


Reduksi yg cukup
pada pengurangan di signifikan dalam
Dampak Severity ( kerusakan)

Dampak Pada besar dalam


kemampuan kemampuan kemampuan Hancur
pesawat cafabilitas
operasional funsional safety funsional atau
internasional
atau safety margin safety margin

Dampak pada Cedera Fatal pada


tekanan fisik
pekerja tidak Kurang Ketidak Nyamanan sejumlah Beberapa
mungkin termasuk
termasuk fligh nyaman Fisik Penumpang / Cabin Meninggal
cedera
Crew Crew
tekanan fisik atau
Tidak ketidaknyamanan beban kerja yang
sedikit
Dampak pada Berdampak fisik atau berlebihan merusak Kematian
peningkatan
Flight Crew Pada Flight peningkatan beban kemampuan untuk atau cacat
beban kerja
Crew kerja yang signifikan melakukan tugas-
tugas
tidak
Klasifikasi Failure
berdampak Minor Major Hazardous Catastrophic
Condition pada Safety
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

HUBUNGAN ANTARA KLASIFIKASI FAILURE CONDITION DAN PROBABILITY

KLASIFIKASI FAILURE
NO SAFETY EFECT MINOR MAJOR HAZARDOUS CATASTROPHIC
CONDITION

tekanan fisik Cedera Fatal


Ketidak
Allowable Qualitative No Probability mungkin pada sejumlah Beberapa
Nyamanan
Probability Requirement termasuk Penumpang / Meninggal
Fisik
cedera Cabin Crew

Allowable Qualitytive
Probability yg
No Probability Kecil Sangat Kecil Sangat Tidak
diperbolehkan : Mungkin
Requirement Kemungkinan Kemungkinan Mungkin
Rata rata probability per
FH pada sisi lain dari :

Allowable quantitative No Probability


<-------------> <-------------> <-------------> <------------->
Probability : Requirement

avarage Probability per


Flight Hour on the other < 10¯³ (*) < 10-5 < 10-7 < 10-9
of
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

MATEMATIKA SAFETY ASSESMENT UNTUK SYSTEM PESAWAT

Selama tutorial dan latihan saja, Anda akan melakukan analisis yang
melibatkan beberapa manipulasi aljabar dasar. Pengalaman
memberi tahu kami bahwa beberapa delegasi memerlukan revisi
topik-topik ini. Berikut ini adalah contoh dari jenis masalah yang
akan Anda lakukan :

KETENTUAN MULTIPLYING :

(A + B)(C + D)

Pertama, kalikan C
dengan setiap suku
dalam kurung pertama,
kemudian dikalikan
dengan D
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Jika terdapat tiga set Brackets :

Perluas dua set kurung


pertama seperti di atas

Kemudian kalikan dengan


setiap data dalam kurung
ketiga:
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

NOTASI EXPONENSIAL :
PERKALIAN :
Kita akan bekerja dengan angka yang sangat kecil dan untuk ini kita menggunakan notasi
eksponensial karena lebih mudah daripada menggunakan desimal normal.
Sebagai contoh, tidak mudah untuk memanipulasi (mengalikan / membagi / menambah /
mengurangi) angka yang sangat kecil dan sangat mudah untuk melakukan kesalahan

Kita bisa menulisnya sebagai berikut :

0,00002 sebagai 2.0 x 10-5 dan 0,0000042 sebagai 4.2 x 10-6

Sekarang membuat perkalian menjadi lebih sederhana karena kita dapat mengalikan
bagian pertama dan kedua secara terpisah :

2.0 x 4.2 = 8.4 dan 10-5 x 10-6 = 10-5+(-6) =10-11


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

PEMBAGIAN :
Ini mirip dengan proses di atas, namun koefisien akan dibagi dan eksponen dikurangi
Contoh :

PENJUMLAHAN :
Ini sedikit lebih komplek - sebelum menambahkan dua (atau lebih) angka bersama, Anda
harus membuat eksponen sama, misalnya:
Misal ingin menghitung persamaan berikut :
Pertama, buat eksponen dengan pangkat yang sama. Untuk melakukan ini, periksa mana
dari pangkat terendah dan ubah ekspresi lainnya ke pangkat yang sama

Sekarang ubah koefisien kembali ke bentuk standar dan kita dapatkan :


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

SUBTRACTING :
Kami mengikuti prinsip dasar yang sama seperti menambahkan tetapi hanya mengurangi
bukan menambah :
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

RATA – RATA KEGAGALAN (FAILURE RATE)


Indikator yang paling umum digunakan untuk kehandalan adalah rata-rata kegagalan
Indikator yang paling umum digunakan untuk kehandalan adalah tingkat kegagalan. ini
adalah probabilitas kegagalan selama periode waktu tertentu. biasanya, dalam dunia
pesawat terbang, tingkat kegagalan ini dinyatakan pada basis jam terbang. karenanya
suatu komponen dapat dikatakan memiliki tingkat kegagalan: 1 x 10-4 Per unit flying
hour.
1 x10-4 menggambarkan bahwa komponen rata2 gagal setiap 10.000 FH atau
Ada kemungkinan gagal 0,0001 FH per 1 Jam FH

Jika ada lima komponen jenis ini pada pesawat yang beroperasi di bawah kondisi yang
sama maka tingkat kegagalan mungkin menjadi :
5 x 10-4 per Aircraft Hour

Rata Rata Kegagalan Mungkin juga diexpresikan pada Per Flight, Per Landing ,
Per Engine Hour, dll. Normal simbol yang digunakan adalah : λ (lamda)
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

MEAN TIME BETWEEN FAILURE (MTBF)


Indikator kehandalan lainnya adalah waktu rata-rata di antara kegagalan (MTBF). MTBF
hanyalah kebalikan dari tingkat kegagalan :
MTBF =
1
λ
unit MTBF tentu saja akan tergantung pada unit di mana tingkat kegagalan dinyatakan. maka
jika tingkat kegagalannya : 5 x 10-4 per aircraft hour ,
1
MFTB seharusnya: = 2000 aircraft Hour
5 x 10-4

UNSCHEDULED REMOVAL RATE


Adalah jumlah waktu komponen /unit jenis umum yg di remove dari pesawat selama
periode waktu tertentu, biasanya alasan remove adalah tugas pemeliharaan yang tidak
terjadwal ketika unit tsb rusak atau diduga rusak.

1,25 x 10-4 per unit Flight Hour


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

MEAN TIME BETWEEN UNCHEDULE REMOVAL (MTBUR)


Hanyalah Kebalikan dari Removable Rate

Maka jika Unsheduled Removal Rate bernilai : 1,25 x 10-4 per unit Flying Hour
MTBUR nya adalah : 8,000 Unit flying Hour
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

BASIC PROBABILITY THEORY


probabilitas biasanya dinyatakan secara numerik dalam kisaran 0-1
suatu peristiwa yang memiliki probabilitas nol dianggap tidak mungkin terjadi. suatu
peristiwa yang memiliki kemungkinan satu dianggap pasti akan terjadi.

Contoh :
Probabilitas melempar dadu memiliki satu kegagalan dari enam
kemungkinan 1/ 6 = Mendekati Nilai 0,17
Probabilitas memilih kartu as hati dari paket 52 kartu adalah :
1/52 = mendekati 0,02

Combinasi Probabilitas :
jika probabilitas kejadian suatu peristiwa dinyatakan sebagai P maka
Probabilitas tidak terjadi adalah 1 - P

Jika Probabilitas suatu peristiwa A dinyatakan dengan PA dan peristiwa B


dinyatakan dengan PB maka Probabilitas A dan B menjadi : PA x PB
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Probability kejadian A atau B : PA + PB


Namun, expresi ini hanya dapat digunakan ketika PA dan PB kecil, ini dapat
diilustrasikan jika range antara kemungkinan dipertimbangkan :

 [PA+ (1-PA)] x [PB + (1-PB)]


= PA.PB + (1-PA.PB + (1-PB).PA + (1-PA).(1-PB)

Ketentuan masing-masing :
Probabilitas PA dan PB terjadi
Probabilitas PA tidak terjadi dan PB terjadi
Probabilitas PB tidak terjadi dan PA terjadi
Probabilitas tidak PA NOR PB terjadi

Namun karena (1-P) cenderung menuju 1 ketika P menurun maka error yang
diperkenalkan dengan menggunakan ekspresi PA + PB adalah Kecil
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

The Weibull Distribution


Kasus variasi Failure Rate terhadap waktu telah dipertimbangkan tetapi tidak ada
representasi matematis untuk Failure Probability atau tingkat kegagalan yang telah
diusulkan selain untuk kegagalan acak. Rumus Weibull Distribution biasa digunakan sebagai
representasi matematis dari semua bentuk kegagalan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya probabilitas of Survival PS, dari sebuah komponen
dengan tingkat kegagalan acak λ selama periode waktu T diberikan oleh ekspresi berikut:

Equivalent fungsi distribusi probabilitas kegagalan kumulatif weibull adalah :


MODUL 8 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Dapat juga dilihat bahwa distribusi weibull mewakili ekspresi yang lebih sederhana untuk
kegagalan acak ketika β = 1, ϒ = 0 dan dan karakteristik umur ή sama dengan MTBF untuk
component. dalam hal ini expresion menjadi:

Dimana :

dapat disimpulkan bahwa selama Random Failure diwakili oleh nilai β bernilai 1
maka Infant Mortality Failure akan diwakili oleh nilai β yang kurang dari 1 dan wear-
out failure dengan nilai β lebih besar daripada 1
MODUL 8 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Failure Probability - The Weilbull Distribution


Rata rata Kegagalan sebuah Component mungkin representasikan dengan expresi :

Dimana Pf =[(1-PS)] adalah Probabiliti kegagalan selama waktu t dan semua


istilah lain seperti yang dijelaskan sebelumnya. Menggunakan persamaan
diferensial Pf dgn t , ungkapan berikut untuk λ dapat diturunkan :

Dapat di sederhanakan Jika β=1 dan ϒ =0 maka :


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

TIPE –TIPE FAILURE

 Systematic Failure :
“Keadaan sistem yang tidak diinginkan yang tidak terkait dengan degradasi fisik
komponen, yang dihasilkan dari serangkaian kondisi yang dipenuhi ”
Contoh : Kegagalan Software selalu sistematik
- EGPWS tidak berfungsi dengan baik
- Radio Altimeter sdh hilang dari layar di 1500 Feet

 Physical Degradation Failure :


Kegagalan jenis ini dikaitkan dengan beberapa perubahan fisik atau degradasi suatu
item / komponen. yang dapat dibagi ke dalam kategori berikut :
- Infant mortality, biasanya dikaitkan dengan kekurangan dalam pembuatan,
perawatan, atau rancang bangun pesawat / helicopter.
- Random Failure, sering dikaitkan dengan kejadian eksternal tidak berhubungan
langsung dengan usia komponen, tingkat kegagalan tetap konstan selama usia
komponen
- Wear-Out (aus ). Fatigue, korosi, aus dll
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Causal Chains
Dalam banyak Contoh Failure sebuah component atau sistem mungkin disebabkan
sebuah Combinasi kegagalan sistematik dan physical degradation .

SYSTEMATIC PHYCICAL DEGRADATION


FAILURE FAILURE

CONTOH :
o Oli yg Salah digunakan dalam braking system menyebabkan Seal Degradation
o Torque Tightening salah pada Bolt mengakibatkan Fatigue Failure

INCORECT SEAL DETERIORATION


BRAKE FUIDE (kerusakan Seal)
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

The “Bath Tub Curve”


Mengilustrasikan infant Mortality , Random dan Wear-Out Failure

Dalam kenyataannya hampir


seluruh komponent pesawat
dirancang sedemikian rupa
sehingga Keausan tidak
terjadi selama umur
operasional komponen,
sehingga sebagian besar
komponen cenderung
menunjukkan pola kegagalan
acak dengan usia
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

CONTOH MECHANICAL FAILURE DALAM PESAWAT


Pada kasus ini usia jack berhubungan dengan waktu dari Baru atau Overhaul. Hal ini Mungkin
terlihat bahwa jack kegagalan awal karena kesalahan yang disebabkan produksi atau maintenance .
Setelah dua atau tiga ribu jam
operasi, tingkat kegagalannya
konstan dengan waktu yang
menunjukkan bahwa kegagalan itu
acak.
Dari Data tersebut dapat disimpulkan :
• periode perbaikan untuk jack
pada saat analisis dilakukan
adalah sepuluh ribu jam.

• jika periode perbaikan


diperpanjang, kegagalan awal
akan berdampak pada tingkat
kegagalan keseluruhan

Variasi Rate Failure untuk umur Rudder jack


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

HYDRAULIC PUMP & MOTOR FAILURE ANALYSIS


Tabel dibawah tidak menujukan Infant Mortality Failure dan Random Failure secara jelas
menjadi yang paling lazim selama 500 jam pertama untuk di lakukan pengecekan
Wear-out Failure mendominasi komponent ini setelah mencapai 4000 FH
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

All Failure
Wear out

Infant Mortality
Random
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

The “Failure Rate ” of Human Beings

Kerusakan / kegagalan yang diakibatkan manusia


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

METODA ANALISA DASAR


Meliputi :
 Functional Hazard Assesment
 Design Appraisal
 Zonal Safety Analysis
 Failure Mode dan Effect Analysis
 Diagram Dependensi
 Faul Tree Analysis
 Enhance Fault Tree Analysis

Metoda analisis dipilih berdasarkan :


-Komplesitas sistem
- Severity & karakteristik kondisi Failure (kegagalan)
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Functional Hazard Analisys (FHA)


Dilaksanakan pada saat permulaan iterasi pengembangan pesawat /sistem pesawat
FHA didefinisikan sebagai sebuah sistematik pengujian komprehensip dari fungsi
sistem untuk mengidenfikasi Dan mengklarifikasi Failure Condition sesuai dengan
jenis severiti nya.
serta mengidentifikasi semua kondisi kegagalan FHA juga harus:
 Menetapkan batasan sistem dan interaksi
 Menetapkan arsitektur sistem
 Menetapkan Efek Hazard & Mengkasifikasinnya
 Penetapkan probabiliti target
 Menendai kebutuhan lower level sistem
 Meng – Hilite critical safety feature
 Mengidentifikasi tool analisis untuk digunakan dalam proses
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Design Appraisal (FHA)


Subjek Analisis base on engineering judgement, Seorang engineer dilibatkan dengan
berbagai masalah yang dihadapi di in-service area

Design Apraisal selalu bergubungan dengan :


 Maintenance yang diakibatkan kegagalan
 Compatibility materials

Gambar di samping menggambarkan


sebuah contoh bagaimana material yang
berbeda dapat menyebabkan korosi :

Dissimilar Metal Corrotion


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Zonal Safety Analysis (ZSA)


Tujuan dari ZSA adalah untuk menidentifikasi kegagalan yang disebabkan dari :
Menurunan qualitas/ memburuknya pekerjaan :
 Pemasangan sistem pesawat dan equiment
 Atau akibat dari maintenance yang salah

Langkah pertama dalam melakukan ZSA adalah mengidentifikasi zona spesifik


pesawat yang dibatasi oleh misalnya Spars, Bulkhead, Floor dll

Terdapat empat Aspek ZSA Yaitu :


 Kepatuhan terhadap Aturan Installasi (Compliance Rule Installation)
• Standard aturan Drawing
• Standard Paper Work
• Standard Penandaan dan marking

Contoh : installasi AC dan Engine Blade Ducting biasanya tidak akan dipasang
melewati rute di bawah Hydraulic equipment
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Zonal Safety Analysis (ZSA)

 Interaksi antar Sistem :

ZSA juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegagalan dalam sistem pesawat tidak
menyebabkan "kegagalan Cascade" pada sistem component lain. kegagalan tersebut
dapat terjadi jika, misalnya: kebocoran yang berasal dari saluran udara panas
menyebabkan kerusakan pada peralatan yang berdekatan karena menjadi sasaran
peningkatan temperarures.

Tugas ZSA adalah untuk mengidentifikasi masalah dan untuk


memastikan bahwa tindakan yang tepat harus diambil
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Zonal Safety Analysis (ZSA)


 Maintenance Error :
Permasalahan di In-Services : kesalahan instalasi, salah satu fungsi ZSA di
dinservice adalah menganalisa kemungkinan terjadinya kesalahan instalasi (Mal-
assembly)

 Efec Lingkungan terhadap Sistem (Environmental Effect)


Mempertimbangkan efek lingkungan seperti : Icing, Lighting Strike, Fire,
kebocoran, banyak perubahan design yang mungkin diperlukan untuk
mengatasi kendala lingkungan

DRAWING MOCK -UP AIRCRAFT


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Failure Mode & Effec Analisys (FMEA)


Salah satu teknik yang cukup simple dalam menganalisa kegagalan sistem yang
dilakukan safety engineer.

Objective FMEA untuk mengidentifikasi :


 Kelemahan desain bisa dikurangi
 Design area kritis sehingga perlindungan dapat dialksanakan untuk memastikan
tingkat keandalan yang memadai
 Tugas Maintenance untuk mempertahankan tingkat keandalan yang diperlukan
 Prosedur Flight Crew untuk menjamin suatu tingkat Integrity System yang memadai
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Contoh Form FMEA :

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)


SYSTEM/SUB SYSTEM Report No. Date : Author
MODIFICATION STATE
FAILURE PROBABILITY DURING ONE HOUR FLIGHT Issue
Failure Failure Failure Dormancy / Failure
Component P/N Failure Mode Flight Probability Failure Condition Crew Effect Note &
Mode Reference Phase During 1 FH Effec Clasification Indication Code Mitigation Action
Number
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

CONTOH KASUS :
Ilustrasi failure mode dan analisa efect (FMEA) untuk component Elevator Hydraulic Jack, berikut
skematik cara kerja sistem elevator Hydraulic Jack

Asumsi Analisa dilakukan oleh manufactur pesawat terbang :


• Tahap pertama anaisis adalah mengidentifikasi setiap komponen dalam sistem
• Untuk sampel FMEA pada jack elevator ini, komponen yang dipertimbangkan adalah spool di
servo valve (point A)
• Pertimbangan berikutnya komponent mana yang mungkin gagal
• langkah selanjutnya tentukan failure efect di setiap phase.
• jika analisis dilakukan oleh organisasi yang bertanggung jawab atas keselamatan pesawat, semua kegagalan
harus dinilai dan diklasifikasikan Minor, Major, Hazardous atau Catastrophic
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

CONTOH ANALISA FMEA :


Engine chip Detector :
Mode kegagalan dan analisa efek terlihat dari contoh komponen engine chip detector

1. Locking Tab Patah


2. “O” Seal Ring rusak
3. Hilangnya data Magnet
Buatlah analisa FMEA nya ..?
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)


SYSTEM/SUB SYSTEM : Engine Chip Detector Report No. Date : Author
MODIFICATION STATE
FAILURE PROBABILITY DURING ONE HOUR FLIGHT Issue
Failure Failure Failure Dormancy / Failure
Component P/N Failure Mode Flight Probability Failure Condition Crew Effect Note &
Mode Reference Phase During 1 FH Effec Clasification Indication Code Mitigation Action
Number
Engine Chip xxx
Detector
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

DIAGRAM DEPENDENSI
 Memberikan representasi bergambar dari kombinasi kegagalan yang mengarah
pada suatu kondisi kegagalan .
 Dapat digunakan untuk menetukan probabilitas terjadinya Failure Condition
 Dibangun dengan dua jenis yaitu Seri dan paralel , Kondisi seri disebut “OR”
kondisi Paralel disebut “AND”
 Diagram OR direpresentasikan dengan langbang “+”

Diagram Depedensi Seri : A + B + C + D ................ Persamaan 1

persamaan 1 digambarkan dalam istilah aljabar sederhana, yang merupakan


probabilitas terjadinya kondisi kegagalan

Total Failure Probability = A + B + C + D


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Contoh 1 :
Ketika B, C, S, M dan E adalah probabilitas kegagalan, terkait dengan masing-masing
item dalam Electrical Circuit, Kegagalan dalam cara kerja yang mengakibatkan
kondisi kegagalan

Total Failure Probability :


B+C+S+M+E
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Diagram Depedensi Paralel

 Diberikan Simbol “x”


 Simbol kata logic “AND”
 Expresinya : A X B X C .........................................Persamaan 2

Kata “AND” diganti dengan simbol “x” yang merupakan boolean logic
untuk expresi berikut
Contoh :
Terdapat G1, G2, dan G3 adalah probability failure
dari beberapa generator yang saling terhubung untuk
mensuplay power ke Busbar

Paralel Depedensi diagram


Total Failure Probabilities =
Total Failure Probabilities
G1 x G2 x G3
= AxBxC
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

ATURAN / KETENTUAN RUMUS


PERSAMAAN DISKRET :

A+A =A
AxA =A
A + AB = A
AB + ABC = AB
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

CONTOH KASUS 1:
Gambar disamping menujukan sistem kerja hydraulic power untuk elevator , ilustrasikan
failure combination untuk menganalisa Loss of Hydraulic Power terhadap Elevator

• Buatlah Depedensi diagram untuk gambar diatas


• Tentukan Formula untuk menghitung total failure probability
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Contoh Kasus 2 :
Sebuah Blok Diagram functional dari Engine over speed System dipasang pada
sebuah helicopter bermesin ganda seperti terlihat sebagai berikut :
Terdapat dua speed signal input yg terhubung
logic sistem “incllusive OR” untuk mengantisifasi
jika salah satu dari speed signal gagal masuk.

Dampak dari oveespeed memungkinkan


banyaknya debris dari engine casing yang akan
mengakibatkan Catastropic pada helikopter

Berdasarkan analisa data engine sistem ini


diasessment bahwa probability dari critical
engine akibat overspeed adalah 1,08 x 10-5 per
flight hour

ITEM IDENTIFIER ASSESSED FAILURE RATE ITEM ASSESSED FAILURE RATE


(Per unit flight Hour) IDENTIFIER (Per unit flight Hour)
1) Buat Depedensi Diagramnya
A 5 x 10-5 F 1.82 x 10-5
2) Berapa Rata Rata probability
B 4.9x 10-6 G 8.1 x 10-6 Failure dari engine overspeed
C 5 x 10-5 H 2.02 x 10-5 system tersebut
D 4.9 x 10-6 I 8.1 x 10-6

E 1.6 x 10-6 J 1.1 x 10-5


MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

FAULT TREE ANALYSIS (FTA)


sistem yang sifatnya kompleks diperlukan teknik analisis
mendalam untuk mengidentifikasi kombinasi kegagalan yang
dapat mengakibatkan kondisi kegagalan kritis. FTA dan AFTA
adalah sebuuah teknik untuk menganalisa sistem yang komplek.

perbedaan utama antara FTA dan EFTA adalah bahwa analisis


pohon kesalahan yang disempurnakan menyediakan sarana untuk
menganalisis sistem dengan tingkat yang lebih tinggi dan memiliki
potensi untuk mengidentifikasi semua kondisi kegagalan sistem
kritis asalkan analis mematuhi beberapa garis panduan
sederhana.
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Simbol dasar

Persegi panjang mengidentifikasi Diamon menerangkan tahapan


status sistem gagal yang kegagalan sistem yang saat ini belum
dihasilkan dari kombinasi spesifik sepenuhnya berkembang menjadi
kegagalan kegagalan kontribusinya

Gerbang “OR" menentukan


kegagalan atau status sistem yang Double garis diskitarnya menandakan
OR dapat terjadi dalam isolasi yang sebuah DORMANT atau bahaya laten
dapat mengakibatkan status kegagalan sistem state
sistem di atasnya (+)

Gerbang "AND" menentukan


kegagalan atau status sistem yang Treangles digunakan sebagai transfer
harus semuanya ada untuk simbol , ini digunakan untuk
AND mengidentifikasi ketika Fault Tree
menghasilkan status sistem di
atasnyan (*) dikembangkan kemudian

Lingkaran mendeskripsikan
bentuk kegagalan utama yang
tidak dibutuhkan pengemabnga
lebih lanjut
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Contoh Kasus 3 Fault Tree Analysis Skematik helicopter wingscreen wash system

Helicopter windscreen wash System terdiri dari


beberapa euipment berikut :
1 Storage Tank (T) ,
2 Motor/Gear Pump (M1 & M2) ,
2 ON/OFF Selenoid Valve (V1 & V2)
2 Push Button Switch (S1 & S2)
2 Eletrical Circuit Breaker (C1 & C2)
Dan Busbar B

 Buatlah diagram depensinya untuk menghitung failure condition..?


 Tentukan Persamaan Boolean Matematiknya
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Expresi Matematis untuk Left & Right Screen Wash :

= .....................................................................................
Setiap elemen dari persamaa tersebut merepresentasikan probability of failure dari
Setiap equipment yang digambarkan dengan FTA sebagai berikut :
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY
MODUL 3 RELIABILITY & FAILURE THEORY

Contoh Kasus 4 :
latihan berikut ini dimaksudkan untuk menggambarkan dalam hal probability failure
condition dapat diturunkan melalui fault three analysis berikut :

Anda mungkin juga menyukai