Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN

&
PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM ENDOKRIN
Di susun oleh
-Ilham isa
- Mohamad yogi kono
PENGKAJIAN UMUM
 Data Demografi
 Usia BB & TB
 Jenis kelamin
 Lingkungan tempat tinggal
 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Kemungkinan adanya anggota keluarga yang
mengalami gg. seperti yang di alami klien atau
gg. tertentu yang berhubungan secara langsung
dengan gg. hormonal seperti:
 Obesitas
 Gangguan tumbang
 Kelainan pada kelenjar tiroid
 Diabetes melitus
 Infertilitas
Lanjutan:
 Riwayat Kesehatan Klien
 Penyakit yang lalu
 Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang,
misalnya amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah
dada tidak berkembang dan lain-lain
 Berat badan yang tidak sesuai dengan usia
 Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif,
sulit bergaul, tidak mampu berkonsentrasi dan lain-lain
 Riwayat hospitalisasi
 Riwayat penggunaan obat-obatan di saat sekarang dan
masa lalu (dengan/tanpa resep, jenisnya terutama
obat-obatan yang mengandung hormon atau yang
dapat merangsang aktivitas hormonal seperti
hidrokortison, kontrasepsi oral dan obat-obatan anti
hipertensi
Lanjutan:

 Riwayat Diit
 Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran
pencernaan dapat saja mencerminkan gangguan
endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang
salah dapat menjadi faktor penyebab
 Kaji:
 Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
 Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis
 Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
 Pola makan dan minum sehari-hari
 Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat
mengganggu fungsi endokrin, co.: makanan yang bersifat
goitrogenik
Lanjutan:

 Status Sosial Ekonomi


 Lebih di fokuskan pada kualitas pengelolaan
pendapatan, contoh:
 Bagaimana klien dan keluarga memperoleh makanan
yang sehat dan bergizi
 Upaya klien dan keluarga mendapatkan pengobatan bila
klien dan keluarganya sakit
 Upaya mempertahankan kesehatan klien dan keluarga
tetap optimal
Lanjutan:

 Keluhan Utama
Fokuskan pertanyaan pada hal-hal yang
menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan
kesehatan seperti:
 Apa yang di rasakan klien
 Gejala yang dirasakan sejak kapan dirasakan
 Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup
sehari-hari
 Bagaimana pola eliminasi baik fekal maupun urine
 Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi
 Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat
mengganggu klien
Lanjutan:

 Fokuskan pertanyaan seperti:


 Hal yang berhubungan dengan fungsi hormonal seperti:
 Tingkat energi: kemampuan aktivitas dan asupan
makanan
 Pola eliminasi dan keseimbangan cairan: pola berkemih,
jumlah volume urine, nokturia, konsumsi minum.
 Pertumbuhan dan perkembangan.
 Perlu mengkaji ukuran tubuh (kerdil)
 Mengkaji secara lengkap pertambahan ukuran tubuh dan
fungsinya (tingkat intelegensia, kemampuan berkomunikasi,
inisiatif dan rasa tanggung jawab)
 Kaji pula apakah perubahan fisik tersebut mempengaruhi
kejiwaan klien.
Lanjutan:

 Fokuskan pertanyaan seperti:


 Hal yang berhubungan dengan fungsi hormonal seperti:
 Seks dan Reproduksi
 Pada klien wanita:
 Kaji siklus menstruasinya (lama, volume, frekuensi dan
perubahan fisik termasuk sensasi nyeri atau kramp
abdomen sebelum selama dan sesudah haid)
 Kaji pada umur berapa klien pertama kali menstruasi
 Bila klien bersuami: kaji apakah pernah hamil, abortus, dan
melahirkan, jumlah anak yang pernah di lahirkan dan
apakah klien menggunakan cara tertentu untuk membatasi
kelahiran atau cara untuk mendapatkan keturunan
 Pada klien pria:
 Kaji kemampuan ereksi dan orgasme
 Tanyakan pula adakah perubahan bentuk dan ukuran alat
genital
Lanjutan:

 Pengkajian Psikososial:
Mekanisme koping
Dukungan keluarga dan teman
Keyakinan klien tentang sehat sakit
Kemampuan klien dan keluarga dalam
memberi perawatan di rumah termasuk
penggunaan obat-obatan yang biasanya
dapat berlangsung lama
PEMERIKSAAN FISIK

Terdapat 2 aspek utama yang dapat


di gambarkan yaitu:
Kondisi kelenjar endokrin
Kondisi jaringan atau organ
(dampak dari kondisi endokrin)
PEMERIKSAAN FISIK UMUM

 INSPEKSI (perubahan bentuk)


 Penampilan umum klien: apakah tampak
kelemahan berat, sedang dan ringan
 Bentuk dan proporsi tubuh
 Pada wajah: fokuskan pada abnormalitas
struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti
bentuk dahi, rahang dan bibir
 Pada mata: adanya edema periorbita dan
exopthalmus serta apakah ekspresi wajah
datar atau tumpul
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
 INSPEKSI (perubahan bentuk)
 Amati lidah klien: kelainan bentuk, penebalan, ada tidaknya
tremor pada saat diam atau bila digerakkan
 Didaerah leher: apakah tampak membesar, simetris atau
tidak, ada tidaknya distensi vena jugularis
 Amati warna kulit(hiperpigmentasi atau hipopigmentasi),
apakah merata dan dimana lokasinya, adanya kelainan kulit
dan jenisnya:
 Infeksi jamur, penyembuhan luka yang lama, bersisik dan petechiae
lebih sering dijumpai pada klien dengan hiperfungsi adrenokortikal
 Hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut dijumpai pada klien hipofungsi
kelenjar adrenal
 Vitiligo tampak pada hipofungsi kelenjar adrenal
 Hipopigmentasi biasa terjadi di wajah, leher, dan ekstremitas.
 Buffalo neck (leher/punuk kerbau) terjadi pada klien hiperfungsi
adrenokortikal.
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
 INSPEKSI (perubahan bentuk)
 Amati bentuk dan ukuran dada, pergerakan dan
simetris tidaknya
 Perubahan tanda seks sekunder:
Amati keadaan rambut axila dan dada
Pada buah dada amati bentuk dan ukuran, simetris
tidaknya, pigmentasi dan adanya pengeluaran cairan
Striae pada buah dada atau abdomen sering dijumpai
pada hiperfungsi adrenokortikal
Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak
centripetal dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
Pada pemeriksaan genetalia, amati kondisi skrotum,
penis, klitoris dan labia terhadap kelainan bentuk.
INSPEKSI THYROID

Bevan, J.S. (n.d), The Endocrine System


PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Palpasi: hanya bisa dilakukan pada


kelenjar tiroid dan testis:
Pada kondisi normal: kelenjar tiroid
tidak teraba
Pada kondisi normal: testis teraba
lembut, peka terhadap sinar dan kenyal
seperti karet
DERAJAT PEMBESARAN
KELENJAR TIROID

 Derajat 0-a : kelenjar tiroid tidak teraba atau bila teraba


tidak lebih besar dari ukuran normal
 Derajat 0-b : kelenjar tiroid jelas teraba, tapi tidak
terlihat bila kepala dalam posisi normal
 Derajat I : mudah dan jelas teraba, terlihat dengan
kepala dalam posisi normal, dan terlihat nodul
 Derajat II : jelas terlihat pembesaran  jarak dekat
 Derajat III : tampak jelas dari jauh
 Derajat IV : sangat besar
PALPASI THYROID

Bevan, J.S. (n.d), The Endocrine System


PEMERIKSAAN FISIK UMUM
 Auskultasi:
 Pada daerah leher, diatas kelenjar tiroid dapat terdengar
bunyi “bruit“.
 Bruit adalah bunyi yang dihasilkan oleh karena turbulensi
pada pembuluh darah tiroidea.
 Normal: bunyi ini tidak terdengar.
 Dapat terdengar bila terjadi peningkatan sirkulasi darah
ke kelenjar tiroid sebagai dampak peningkatan aktivitas
kelenjar tiroid
 Auskultasi: untuk mengidentifikasi perubahan pada
pembuluh darah dan jantung (TD, ritme dan rate
jantung)
Terimah Kasih

Anda mungkin juga menyukai