Anda di halaman 1dari 24

Oleh: Lina Mariana (NIM: 1202105058)

HUBUNGAN KETERLIBATAN AYAH DALAM


PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN MORAL
FAKULTAS PSIKOLOGI
REMAJA USIA 12-15 TAHUN DI KOTA UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
FENOMENA
Menurut beberapa
pakar masalah
kenakalan remaja
mengacu pada
lemahnya pendidikan
moral di Indonesia,
khususnya di
lingkungan keluarga
dan masyarakat
(Crandell dkk., 2011).
BAGAIM
ANA ?
DENGA
N ?
.

PERAN
?
American Time
Use Survey
Infographic By PEW RESEARCH
CENTER
Supportive research
01 02 03 04 05
Bronte-Tinkew, Sundari &
Krismanti, 2012
Formoso, dkk., dkk., 2006 Kartono, 2005 Herdajani 2013
Indonesia termasuk 2007
Father involvement Anak yg tidak dekat
salah satu negara Father involvement
Anak di Indonesia sangat berpengaruh dengan ayahnya,
paling yatim di dunia. menurunkan resiko
mengalami father pada perkembangan memiliki banyak
perilaku kurang baik
hunger remaja masalah perilaku
pada anak
dan perkembangan
Fenomena di
ada beberapa gejala kerusakan karakter yang terjadi pada remaja
di Kecamatan Sungai Kunjang yang berkaitan dengan keterlibatan
orang tua dalam pengasuhan di rumah

Bentuk perilaku
konkritnya seperti:

kurang peduli dengan


SUNGAI fasilitas sekolah, bolos
sekolah dengan mengajak
KUNJANG teman, bermain games di
dalam kelas secara diam-
sering terjadi agresi verbal, diam, bersikap tidak hormat
bersikap kasar dan sarkasme kepada guru, dan tidak peduli
kepada teman, perundungan, dengan prestasi belajar.
next
Research 01 Rumusan masalah
Plan apakah ada hubungan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan
kecerdasan moral remaja usia 12 – 15 tahun di Kota Samarinda.

02 Tujuan penelitian
apakah ada hubungan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan
kecerdasan moral remaja usia 12 – 15 tahun di Kota Samarinda

03 Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kemampuan memahami hal
yang benar dan yang salah
dengan keyakinan etika
yang kuat dan bertindak
berdasarkan keyakinannya
tersebut dengan sikap yang
benar serta perilaku yang
terhormat.

BORBA (2011) KECERDASAN MORAL


ASPEK KECERDASAN MORAL (BORBA, 2011)

TOLERANSI
EMPATI Menunjukkan penghargaan
Peka, dapat bereaksi pada orang lain tanpa
dengan tepat, peduli. memandang perbedaan

KEADILAN
RASA HORMAT Tidak menyalahkan orang
Menghargai orang lain, lain dengan semena-mena,
sopan dan tidak rela berkompromi untuk
berperilaku lancang. memenuhi kebutuhan
orang lain.
HATI NURANI
Bertanggung jawab,berani KONTROL DIRI KEBAIKAN HATI
mengakui kesalahan & Mampu mengontrol impuls Menunjukkan kebaikan hati
minta maaf, jujur & dapat & dorongan tanpa bantuan dan perhatian kepada
dipercaya orang dewasa orang lain.
Faktor yang mempengaruhi

KONTEKS SITUASI KONTEKS INDIVIDU KONTEKS SOSIAL

Keadaan disekitar, pengalaman Tempramen, kontrol diri, harga Keluarga, teman sebaya, sekolah,
sebelumnya, nilai & norma di diri, umur & kecerdasan, media masa, masyarakat
masyarakat pendidikan, interaksi sosial,
emosi
Tahap Perkembangan Moral (Kohlberg)

# Tingkat prakonversional
# Tingkat konversional
# Tingkat pasca konversional Orientasi
prinsip2 etik
universal
Kontrol
sosial &
orientasi
Orientasi legalistik
hukuman
& aturan
Orientasi kepada Kesesuaian
kepatuhan & hukuman antar
pribadi
Orientasi
instrumental
& hedonistik
Partisipasi aktif ayah secara terus
menerus dalam pengasuhan anak
yang mengandung aspek frekuensi,
inisiatif, & pemberdayaan pribadi
dalam dimensi fisik, kognisi dan
afeksi dalam semua area
perkembangan anak yaitu fisik,
emosi, sosial intelektual & moral

KETERLIBATAN AYAH DALAM


ABDULLAH (2012) PENGASUHAN
•Aspek Keterlibatan
Infographic Style Ayah dalam Pengasuhan (Dick, 2004)

Keterlibatan ayah yang bertanggung jawab


Keterlibatan ayah yang negatif

Ayah yang dapat diakses


Model peran gender

Keterlibatan positif
.
Peran penyedia yang baik

Peran androgini
Peran moral ayah

Responsif emosional ayah yang positif


.
PERKEMBANGAN REMAJA
Pengertian Remaja
Masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan
psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
01
(Hurluck, 2002)

Ciri Masa Remaja


Periode yang penting, periode pelatihan, periode 02
perubahan, masa mencari identitas, masa yang
menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistis.

Tahap Perkembangan Remaja 03


Remaja awal (12-15 tahun)
Remaja tengah (15-18 tahun)
Remaja akhir (18-21 tahun)
Hipotesis
Penelitian
H0 : Tidak ada hubungan antara keterlibatan
ayah dalam pengasuhan dengan
kecerdasan moral pada remaja usia
12 – 15 tahun di SMPN 22 PPU

H1 : Ada hubungan antara keterlibatan ayah


dalam pengasuhan dengan kecerdasan
moral pada remaja usia 12 – 15 tahun di
SMPN 22 PPU
BAB III
METODE PENELITIAN
KECERDASAN MORAL
Kapasitas yang dimiliki seseorang dalam
DEFINISI KECERDASAN MORAL
berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu
Kemampuan seseorang membedakan
dengan mempertimbangkan etika baik dan
mana yang benar dan mana yang salah,
buruk yang mencakup karakter-karakter utama,
tidak hanya pada pikiran, tapi juga
seperti kemampuan memahami penderitaan
perasaan dan tindakan yang dilakukan
orang lain dan tidak bertindak jahat,mampu
secara sadar dan suka rela sesuai dengan
mengendalikan dorongan dan menunda
kode moral kelompok sosial.
pemuasan, dapat berempati dan menunjukkan
kasih sayang dan rasa hormat pada orang lain,

KONSEPSIONAL
KETERLIBATAN AYAH DALAM KETERLIBATAN AYAH
OPERASIONAL DALAM PENGASUHAN
PENGASUHAN
Keikutsertaan positif ayah dalam kegiatan yang Seorang ayah yang berinteraksi dan
berupa interaksi langsung yang melibatkan fisik, bertanggung jawab terhadap pengasuhan
afektif dan kognitif dimana proses interaksi dan kesejahteraan anak yang dalam
yang terjadi memberikan kehangatan, prosesnya, ayah meluangkan waktu lebih
melakukan pemantauan dan kontrol terhadap banyak untuk terlibat secara langsung
aktivitas anak, serta bertanggung jawab pada perkembangan sosial, emosional,
terhadap keperluan dan kebutuhan anak yang fisik, kognitif dan moral anak.
pada akhirnya menimbulkan persepsi anak
bahwa ia disayangi, diperhatikan dan dihargai.
POPULASI
Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diduga (diselidiki, mempunyai sifat atau ciri
yang sama dan subjek penelitian yang hendak digeneralisasikan) –
(Hadi, 2007).

0 – 14 TAHUN = 226.779. 01
orang
830.6 03
65 - 75 TAHUN =
76 20.224 orang
orang
15 – 64 TAHUN = 583.673 02
orang
SAMPEL
100 responden

PURPOSIVE SAMPLING
Pengambilan sampel yang didasarkan atas
ciri-ciri / sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut dengan sifat-sifat
yang telah diketahui (Hadi, 2004).

Berdomisili / tercatat Remaja berusia 12 – 15 Status ayah kandung Tinggal dalam satu atap
tahun
sebagai peserta didik masih hidup dengan ayah kandung
SMP di Sungai Kunjang
METODE PENGUMPULAN DATA
Education
Plan
SKALA Menggunakan skala
likert dengan
metode try out
terpakai.
Pengambilan data hanya sekali dan
hasil uji cobanya langsung digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian
dimana hanya data dari butir sahih Mengacu -> aspek Mengacu -> the
saja yang akan dianalisis. dari Borba (2011) fatherhood scale

Favorable & Favorable


unfavorable

SKALA A SKALA B
Skala A = skala kecerdasan moral (S), (K), (JR), (TP)
(SS), (S), (TS),
Skala B = skala keterlibatan ayah =1-4
(STS) = 1 - 4
dalam pengasuhan.
Teknik analisa data
Analisis korelasi produk moment oleh Spearman Brown & Karl
Pearson untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel
bebas dengan variabel terikatnya (Sudijono, 2010).

Menggunakan bantuan program SPSS versi 20.00 for windows

2014
VALIDITAS
Suatu aitem dikatakan valid apabila memilki 0.98
nilai riy ≥ 0.30 (Idrus, 2009)

RELIABILITAS
Konsistensi hasil pengukuran alat ukur.
Teknik alpha cronbach
Thank You

Anda mungkin juga menyukai