Anda di halaman 1dari 11

Gastrointestinal test dan endokrin test

1. Amilase
2. Lipase
3. ALT (Alanin Aminotransferase)
4. AST (Aspartato Aminotransferase)
5. Bilirubin

KELOMPOK 4
AMILASE
• jika nilai kadar amilase tinggi dari Nilai normal : 20 – 123 U/L ; SI = 0,33
– 2,05 μkat/L , dicurigai antara lain:
1. pancreatitis akut (peradangan pankreas jangka pendek)
2. abses pancreas (infeksi pseudokista/ kantung cairan pada pankreas)
3. kanker pancreas
4. gastroenteritis dan tungkak lambung
5. kolesistitis (peradangan kantung empedu)
6. makroamilasemia (substansi abnormal pada darah)
7. kehamilan diluar rahim
8. penyumbatan usus dan usus buntu
9. infeksi pada kelenjar ludah
10. pengaruh obat-obat tertentu
AMILASE

• jika nilai kadar amilase rendah dari Nilai normal : 20 – 123 U/L ;
SI = 0,33 – 2,05 μkat/L , dicurigai antara lain:
1. pankreatitis kronis (suatu peradangan permanen pada organ
pankreas)
2. preeklamsia (gangguan kehamilan yang ditandai dengan
tekanan darah tinggi)
3. penyakit ginjal
4. fibrosis kistik (penyakit genetika yang menyebabkan lendir di
dalam tubuh kental dan lengket sehingga menyumbat saluran
pernafasan dan pencernaan)
LIPASE

• Nilai normal : 10 – 140 U/L SI = 0,17 – 2,3 μkat/L


• Deskripsi:
Lipase mengubah asam lemak menjadi gliserol. Sumber
utama adalah pankreas, lipase dalam pembuluh darah
menyebabkan kerusakan pankreas.
IMPLIKASI KLINIK
Peningkatan kadar lipase
• Peningkatan kadar lipase dapat terjadi pada pankreatitis,
obstruksi saluran pankreas, kolestatis akut, sirosis, penyakit ginjal
yang parah dan penyakit radang usus, sirosis, gangguan ginjal
yang parah.
• Pada pankreatitis, serum lipase akan meningkat, peningkatan
terjadi setelah 36 jam dari onset
• Lipase dapat meningkat ketika kadar amilase dalam keadaan
normal
• Lipase bertahan lebih lama dalam serum dibandingkan amilase
pada pasien pankreatitis.
• Nilai kritis lebih dari 500 U/L
IMPLIKASI KLINIK
Kekurangan enzim lipase
• Kekurangan enzim lipase dapat mempengaruhi pencernaan
lemak.
• Hasil ini bisa menjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
dalam tubuh. Konsekuensi dari kadar kolesterol dan trigliserida
tinggi dapat peningkatan risiko penyakit jantung.
• Kekurangan lipase juga dapat mengembangkan glikosuria.
Glikosuria : suatu kondisi yang ditandai oleh adanya kelebihan gula
dalam urin, meskipun tingkat gula darah normal.
IMPLIKASI KLINIK
Kekurangan enzim lipase
• Kekurangan enzim lipase : perkembangan diabetes.
• Lipase tidak hanya diperlukan untuk mencerna lemak, tetapi
untuk metabolisme vitamin larut lemak juga. Kekurangan enzim
ini dapat menyebabkan kekurangan vitamin larut lemak seperti,
vitamin A, D dan E.
• Kekurangan enzim lipase dapat mengalami penurunan
permeabilitas sel. Penurunan Permeabilitas sel menyebabkan
nutrisi tidak bisa dengan mudah masuk ke dalam sel, sedangkan
bahan limbah tidak dapat dengan mudah keluar.
FAKTOR PENGANGGU

• Antikoagulan EDTA menganggu tes


• Lipase meningkatkan sekitar 50% pasien yang
mengalami gagal ginjal kronik
• Lipase meningkat pada pasien yang mengalami
hemodialisis
• ALT (Alanin Aminotransferase)
merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk
mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijum
pai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka.

Nilai Normal : Laki-laki : 0 - 50 U/L Perempuan : 0 - 35 U/L

Jika nilai ALT lebih dari Normal, dicurigai :


a. Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati
(toksisitas obat atau kim ia).
b. Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif,
sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard
(SGOT>SGPT).
c. Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec,
sirosis biliaris.
• AST (Aspartat Aminotransferase)
merupakan enzim yang dijum pai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam
konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pankreas. Konsentrasi
rendah dijumpai dalam darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam
jumlah banyak dilepaskan ke dalam sirkulasi.
Nilai Normal : Laki-laki : 0 - 50 U/L Perempuan : 0 - 35 U/L.

Jika nilai AST lebih dari Normal, dicurigai :


a. Peningkatan tinggi (> 5 kali nilai n ormal) : kerusakan hepatoseluler akut, infark
miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa.
b. Peningkatan sedang (3-5 kali nilai normal) : obstruksi saluran empedu, aritmia
jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati (metastasis atau primer), distrophia
muscularis.
c. Peningkatan ringan (sampai 3 kali normal) : perikarditis, sirosis, infark paru,
delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA).

Penurunan kadar AST/ALT dapat terjadi pada pasien asidosis dengan diabetes
mellitus.
Birilubin
• Definisi : Pigmen berwarna kuning kecoklatan yang ditemukan didalam empedu, darah dan tinja .
• Nilai Normal :
Total ≤ 1,4 mg/dL SI = <24 μmmol/L
• Implikasi klinik:
Dikatakan peningkatan birilubin apabila > 3 mg/dL , dapat menyebabkan iterus dimana terjadi
gangguan metabolisme birilubin, gangguan fungsi hati, penyakit bilier atau gabungan dari ketiganya.
• Peningkatan bilirubin yang disertai penyakit hati dapat terjadi pada gangguan hepatoseluler,
penyakit sel parenkim, obstruksi saluran empedu atau hemolisis sel darah merah.
• Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi dapat terjadi pada anemia hemolitik, trauma disertai
dengan pembesaran hematoma dan infark pulmonal.
• Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat terjadi pada kanker pankreas dan kolelitiasis
• Peningkatan kadar keduanya dapat terjadi pada metastase hepatik, hepatitis, sirosis dan kolestasis
akibat obat – obatan.

Anda mungkin juga menyukai