terkenal dari Cina bernama Cheng Ho yang dalam perlayarannya mengitari dunia sempat beberapa kali singgah di Palembang. Konon, sang laksamana tersebut adalah seorang muslim dan ikut berperan menyebarkan Islam di Palembang. Berdasarkan cerita tersebut, namanya diabadikan menjadi nama sebuah mesjid unik yang memadukan unsur Cina, Arab, dan budaya lokal Palembang. Terletak di daerah Jakabaring, masjid yang diresmikan tahun 2006 ini lebih dari sekadar tempat ibadah saja, tapi juga menjadi objek wisata bagi mereka yang ingin melihat desain arsitekturnya yang unik sekaligus menunjukkan asimilasi budaya yang ada di Indonesia. Rumah rakit merupakan jenis bangunan tertua di Palembang, bentuknya seperti rakit dan berada di tepian Sungai Musi. Bangunan dengan atap berbentuk menyerupai pelana ini mengapung selayaknya rakit. Selain Jogja dan Solo, bangunan keraton juga bisa ditemukan di Palembang. Namanya Benteng Kuto Besak yang kini menjadi destinasi wisata bersejarah di Sumatera Selatan. Bagian pelataran benteng ini ditata rapi dan dijadikan alun-alun oleh Pemerintah setempat. Tujuannya untuk menjadi tempat singgah baik penduduk lokal maupun wisatawan. Wisata Palembang memang kaya, ya
Prancis (eropa) ada pediment juga tuh! wkkw
Sekitar Sungai Musi memiliki banyak tempat bersejarah yang masih terjaga. Termasuk Masjid Lawang Kidul yang menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Palembang. Tempat ibadah ini berusia lebih dari dua abad, dibangun pada tahun 1310 H (1890 M).
Notes : Jurai simbar (cina)
Wisata Palembang tak lengkap rasanya jika belum mampir ke landmarknya, yaitu Jembatan Ampera. Apalagi ditambah dengan keindahan Sungai Musi. Penghubung antara daerah seberang Ulu dan Ilir ini dibangung tahun 1962 dengan panjang sekitar 50 meter. Kamu bisa menikmati pemandangan indah dari tempat ini.