Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS : CA MAMMA

Di Presentasikan oleh:
dr. KM. Ishak Indra K.
Palembang, Agustus 2017
Identitas

Nama : Ny. N. R
Umur : 43 tahun
Alamat : Dusun IV K.Agung
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan: SMP
Anamnesis
Keluhan Utama :
Benjolan di payudara kanan

Riwayat Perjalanan Penyakit:


 Sejak 1 tahun yang lalu, penderita mengeluh timbul benjolan pada
payudara kanan. Ukuran awalnya sebesar buah cherry dan
kemudian membesar sampai sebesar telur ayam. Benjolan tidak
terasa nyeri, ulkus (-) demam tidak ada, trauma tidak ada.
 Penderita tidak mengeluh sesak napas, batuk, nyeri kepala, nyeri ulu
hati, maupun nyeri kepala.
Anamnesis
• Riwayat menikah (+) Usia 15 tahun
• Riwayat menyusui (+) 2 tahun tiap masing2 anak ( 3 anak)
• Riwayat menstruasi pertama sekitar usia 14 tahun, siklus
menstruasi teratur hingga sekarang.
• Riwayat pemakaian obat hormonal (-)
• Riwayat kanker payudara atau kanker lainnya pada keluarga
disangkal
• Riwayat operasi maupun menderita keluhan yang sama
sebelumnya tidak ada
• Riwayat pernah radiasi dinding dada disangkal
• Belum menopouse
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 78x/menit
 Pernafasan : 20x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Berat Badan : 55 kg
 Tinggi Badan : 150 cm
 BMI : 23,33
Pemeriksaan Fisik
Regio Mamma Dx
 Inspeksi
: Tampak scar operasi benjolan dengan
warna kemerahan dari kulit sekitar
sebesar telur ayam
 Palpasi
Teraba massa ukuran 5 x 4 x 3 cm,
keras, permukaan tidak rata, batas
tidak tegas, mobile (+), nyeri tekan (-)

Regio Axilla dextra et sinistra


 Inspeksi :
tidak tampak benjolan, warna kulit
sama dengan sekitar
 Palpasi : tidak teraba massa
Pemeriksaan Fisik
Regio Supra clavicula dextra et sinistra
 Inspeksi
: Tidak tampak benjolan
 Palpasi
Tidak teraba massa
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen Thorax PA (14-8-2017, dr.RM. Faisal, SpRad)
Cor dan Pulmo Normal
Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen(24-8-2017, dr.kms. Sani, SpRad)
Hepar tak membesar, tepi rata, sudut tajam, echogram homogen, sistem
vascular/porta/bilier normal. Tak tampak nodul/kista/abses
Kesan: tak tampak kelainan USG Abdomen
Pemeriksaan Penunjang
PA Biopsi tgl 12-7-2017 RSMH Palembang
705/P/2017 (dr. Wresnindyatsih, SpPA)

Sediaan berasal dari regio mamma dijumpai massa tumor menbentuk struktur solid,
lsebagian alveolar terdiri dari sel-sel neoplasia dengan inti pleomorfik sedang,
hiperkromatik, sebagian vesikuler dengan anak inti prominent, mitosis abnormal
22/10 PLB, sitoplasma eosinifilik.. Tampak massa tumor telah menginvasi stroma
jaringan ikat fibrokolagen desmoplstik bersebuk sel radang PMN, limfosit. Dijumpai
limfovaskular invasi.
Pemeriksaan Penunjang
PA Biopsi tgl 12-7-2017 RSMH Palembang
705/P/2017 (dr. Wresnindyatsih, SpPA)

Kesan
Invasive carcinoma of no Speciial type (ductal, NOS) grade II pada mamma dengan
limfovaskular invasi positif bersebuk pada sel radang limfosi dan PMN.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tgl 15-8-2017:
Hb : 13.2 g/dL
Leukosit : 11.500/mm3
Trombosit : 308.000/mm3
DC : 0/1/69/23/7
BSS : 152 mg/dl
Na : 142 mEq/L
K : 4,3 mEq/L
Diagnosis

Invasive Carcinoma of No special type mamma dextra T3N0M0


(Stadium IIB)
Penatalaksanaan

MRM
Cek IHK
Rencana kemoterapi ajuvan
Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Epidemiologi
• Insiden tertinggi kanker solid #1 di negara Barat.

• Insiden di Amerika Serikat 27 / 100.000, dengan 200.000


kasus baru/tahun.

• Indonesia  #2 setelah Ca Cervix, insiden 11/100.000

• Lebih dari 50% (Indonesia) kasus terdeteksi pada stadium


lanjut
Wanita, 43 tahun.

 Sejak 1 tahun yang lalu, penderita


mengeluh timbul benjolan pada
payudara kanan. Ukuran awalnya
sebesar buah cherry dan kemudian
membesar sampai sebesar telur
ayam. Benjolan tidak terasa nyeri,
ulkus (-) demam tidak ada, trauma
tidak ada

Tumor payudara ganas (Ca mamma) sangat langka pada usia < 20 tahun dan jarang
usia dibawah 30 tahun. Insidensinya meningkat seiring dengan pertambahan umur,
dan menjadi dominan pada usia mendekati 50 tahun.
(Harris JR et al, Disease of the Breast)
Anamnesis
• Riwayat menikah (+) Usia 15 tahun
• Riwayat menyusui (+) 2 tahun tiap masing2 anak ( 3 anak)
• Riwayat menstruasi pertama sekitar usia 14 tahun, siklus
menstruasi teratur hingga sekarang.
• Riwayat pemakaian obat hormonal (-)
• Riwayat kanker payudara atau kanker lainnya pada keluarga
disangkal
• Riwayat operasi maupun menderita keluhan yang sama
sebelumnya tidak ada
• Riwayat pernah radiasi dinding dada disangkal
• Belum menopouse
Kasus (Peraboi,2003)
•Penderita mengeluh • Anamnesis:
timbul benjolan di • benjolan
payudara kanan ± 1
• Kecepatan tumbuh
tahun
• sakit
•Sakit(-)
• nipple discharge
•Nipple discharge(-)
• Nipple retraksi
• Nipple retraksi(-)
• krusta pada areola
• krusta (-)
• kelainan kulit
• benjolan di ketiak(-)
• perubahan warna kulit
• Benjolan di leher kanan
dan kiri (-) • benjolan di ketiak
• edema lengan (-) • edema lengan
Keluhan yang berhubungan
Keluhan lain berhubungan
dengan metastasis (Peraboi
dengan metastasis
2003)

• Batuk (-) • Nyeri tulang


• Sesak napas (-) (vertebra,
• Nyeri ulu hati (-) femur)
• Nyeri kepala (-) • Batuk
• Nyeri leher (-) • Sesak
• Kelemahan • Sakit kepala
ekstremitas (-) • Nyeri penuh di
ulu hati
Faktor Risiko Kanker
Pasien
Payudara (Peraboi 2003)
• Usia Penderita
• Menikah (punya anak 3, menyusui0 • Usia melahirkan anak pertama
• Masih menstruasi • Punya anak atau tidak
• Usia 43 tahun • Riwayat menyusukan
• Riwayat menstruasi
• Riwayat keteraturan siklus
menstruasi
• Menopause usia berapa
• Pemakaian obat-obatan hormonal
• Riwayat keluarga menderita
kanker payudara
• Riwayat operasi tumor payudara
• Riwayat operasi ginekolog
• Riwayat radiasi di daerah dada
pada usia muda
KGB
Kelenjar-kelenjar Getah Bening
BEREG Level: sbg landmarknya klavikula,
diambil di bag bawah
klavikula
Level III

level I
di sekitar V.
subskapularis
& V. torakodorsalis
level II
diantara M. pektoralis
mayor & minor.
FREQUENCY OF BREAST CANCER METASTASES
TNM (Peraboi
Kasus 2003)

• T:Tampak scar dan benjolan • T3: Tumor dengan ukuran


dengan warna kulit kemerahan diameter terbesarnya lebih dari
sebesar telur ayam. massa 5 cm.
ukuran 5 x 4 x 3 cm, keras, • N0: Tidak terdapat metastasis
permukaan tidak rata, batas kgb.
tidak tegas, mobile (+), nyeri • M0: Terdapat metastasis jauh
tekan (-)
• N: tidak teraba nodul KGB
• M: batuk (-), nyeri tulang (-)
Staging

T3N0M0

Stadium IIB
Prosedur
PROSEDUR Diagnostik
DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Klinis (Anamnesis, pemeriksaan
fisik)
2. Pemeriksan radiodiagnostik
3. Fine needle aspiration biopsy
4. Histopatologi (Gold Standard)
5. Laboratorium
Screening
1. SADARI
Wanita usia subur, tiap minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir
2. Pemeriksaan fisik
Oleh dokter secara lege artis
3. Mammografi
- Wanita usia 35 – 50 tahun : setiap 2 tahun
- Wanita usia > 50 tahun setiap 1 tahun
Diagnosis
Invasive carcinoma of no special type mamma dextra
T3N0M0
Modalitas Terapi
1. Pembedahan (BCS, simple / radical / modified radical
mastectomy)
2. Radiasi (primer , adjuvan, paliatif)
3. Kemoterapi (kombinasi)
4. Hormonal terapi (abblative, additive, optional)
5. Molecular targeting therapy (biology therapy)
Modalitas Terapi : Pembedahan

Indikasi : Kanker payudara stadium awal


Tipe :
• Mastectomy radical
• Modified Radical Mastectomy
• Simple mastectomy
• BCS
Modalitas Terapi : Radiasi
Indikasi : Loko – regional, umumnya external
dengan Co60 ataupun terapi dengan sinar X

Tipe :
• Neoadjuvant (sebelum pembedahan)
• Adjuvant (sesudah pembedahan)
• Palliative (pada tumor primer ataupun metastasis
tulang, cerebral dan sebagainya)
Modalitas Terapi : Kemoterapi
Merupakan terapi kombinasi

Tipe :
• Neoadjuvant (sebelum pembedahan)
• Adjuvant (sesudah pembedahan)
• Therapeutic chemotherapy  tujuan paliatif
• Paliatif
Modalitas Terapi : Kemoterapi

Dosis dan Jenis Kemoterapi

Adjuvant : 6 siklus
Neoadjuvant : 3 siklus
Terapeutik : s.d metastasis hilang atau terjadi
intosikasi
Paliatif : jangka panjang dengan tujuan
paliatif
Modalitas Terapi : Hormonal

Indikasi : reseptor hormonal positif (ER dan PR).


Sifat terapi hormonal :
Additive (tambahan)
Ablative (menghilangkan sumber hormon tertentu)

Pilihan:
• Tamoxifen
• Aromatase inhibitor (Letrozole, anastrozole dan
exemestan)
 Pada pasien ini akan dilakukan MRM dan
rencana pemeriksaan IHK dan direncanakan
untuk kemoterapi ajuvan dan hormonal therapi
menunggu hasil IHK
Terapi
Pembedahan : BCS , simple
Stadium mastectomy, Mastektomi radikal
0, I, II
Adjuvan : Radioterapi, kemoterapi,
hormonal

Locally Neoadjuvant chemotherapy ,


advanced hormonal pada ER/PR +
breast cancer
(IIIa, III b, III Pembedahan : MRM
c) Adjuvan : Radioterapi, kemoterapi,
hormonal
Pembedahan (Paliatif) pada tumor
Metastatic primer maupun lokoregional
breast (apabila diperlukan)
cancer (IV)
Kemoterapi
Rehabilitasi (Pasca operasi)
Pasca bedah
Hari 1-2
• Latihan ROM bertahap, isometrik, ipsilateral
• Latihan relaksasi otot leher dan thorax
• Mobilisasi aktif

Hari 3-5
• Latihan ROM lebih bebas
• Latihan relaksasi
• Bebas gerakan
• Edukasi mempertahankan lengan ipsilateral untuk
tetap sehat
Follow up

 Rekurensi (>50%) biasanya terjadi 2 tahun pasca


pembedahan, namun bisa sampai 20 tahun pasca
bedah

 Interval kontrol sebagai berikut:


Tujuan :
Tahun 1 dan 2 Tiap 2 bulan Mendeteksi
rekurensi dini
Tahun 3 s.d 5 Tiap 3 bulan
Tahun > 5 Tiap 6 bulan
Follow up
• SADARI setiap bulan

• Pemeriksaan fisik oleh dokter

• Imaging 
• Mamografi, Ro thorax, USG liver tiap 6 bulan selama 3
tahun pertama
• Bone scan tiap 2 tahun kecuali jika ada indikasi

• Tumor marker CA 15-3 tiap 2-3 bulan (monitoring


rekurensi)
5 YEARS SURVIVAL
 Stage 0 – 1: 100 %
 Stage II : 93 %

 Stage III : 72%

 Stage IV : 22 %

www.Breast-cancer.ca

(www.cancer.org.... statistics come from the National Cancer


Institute’s SEER database)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai