Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

POST PARTUM BLUES

Kelompok 7
Gambaran Umum

• Masa nifas (puerperium) dimulai sejak kelahiran


plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan saat sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6
minggu. Pengawasan dan asuhan post partum
masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik
fisik maupun psikologis, melaksanakan sekrining
yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayinya.
Reaksi emosional yang biasanya muncul pada
perempuan di masa nifas pasca melahirkan
yaitu:
• ‘Maternity Blues’ atau ‘Post Partum Blues’
atau ‘Blues’
• Psikois pasca persalinan
• Depresi pasca persalinan.
Fase –Fase Perubahan Psikologis

• taking in dimana pada fase ini ibu ingin merawat


dirinya sendiri, banyak bertanya dan bercerita
tentang pengalamannya selama persalinan yang
berlangsung 1 sampai 2 hari.
• taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus
dengan bayinya yang berlangsung 4 sampai 5
minggu.
• fase letting-go dimana ibu mempunyai persepsi
bahwa bayinya adalah perluasan dari dirinya,
mulai fokus kembali pada pasangannya dan
kembali bekerja mengurus hal-hal lain.
Definisi

• Monks dkk (1988), menyatakan bahwa depresi postpartum


merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas
afek, kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung
berbulan – bulan.
• Llewellyn–Jones (1994), menyatakan bahwa wanita yang
didiagnosa secara klinis pada masa postpartum mengalami
depresi dalam 3 bulan pertama setelah melahirkan.Wanita yang
menderita depresi postpartum adalah mereka yang secara sosial
dan emosional merasa terasingkan atau mudah tegang dalam
setiap kejadian hidupnya.
Etiologi
1. Faktor konstitusional.
Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas
adalah riwayat obstetri pasien
2. Faktor fisik.
Perubahan fisik setelah proses kelahiran
3. Faktor psikologis.
Peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada
akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak
bergantung pada penyesuaian psikologis individu.
4. Faktor sosial.
bahwa pemukiman yang tidak memadai lebih sering
menimbulkan depresi pada ibu – ibu, selain kurangnya
dukungan dalam perkawinan.
patofisiologi
• Perubahan hormon dan perubahan hidup ibu pasca melahirkan
juga dapat dianggap pemicu depresi ini. Diperikiran sekitar 50-
70% ibu melahirkan menunjukkan gejala-gejala awal
kemunculan depresi post partum blues, walau demikian gejala
tersebut dapat hilang secara perlahan karena proses adaptasi
dan dukungan keluarga yang tepat.
• Secara umum sebagaian besar wanita mengalami gangguan
emosional setelah melahirkan. Clydde (Regina dkk, 2001),
bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi,
mudah marah dan terutama mudah frustasi serta emosional.
Gangguan mood selama periode postpartum merupakan salah
satu gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik
primipara maupun multipara. Menurut DSM-IV, gangguan
pascasalin diklasifikasikan dalam gangguan mood dan onset
gejala adalah dalam 4 minggu pascapersalinan.
Manifestasi klinis
• Sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia,
• Tidak sabar,
• Penakut,
• Tidak mau makan,
• Tidak mau bicara,
• Sakit kepala sering berganti mood,
• Mudah tersinggung ( iritabilitas),
• Merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan,
• Tidak bergairah,
• Tidak percaya diri,
• Tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan,
• Merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja
dilahirkan,
• Merasa tidak menyayangi bayinya,
• Insomnia yang berlebihan.
Pemeriksaan Diagnostik

• Skrining untuk mendeteksi gangguan mood / depresi


sudah merupakan acuan pelayanan pasca salin yang
rutin dilakukan. Untuk skrining ini dapat dipergunakan
beberapa kuesioner dengan sebagai alat bantu.
Endinburgh Posnatal Depression Scale (EPDS)
merupakan kuesioner dengan validitas yang teruji yang
dapat mengukur intensitas perubahan perasaan
depresi selama 7 hari pasca salin. Pertanyaan-
pertanyaannya berhubungan dengan labilitas perasaan,
kecemasan, perasaan bersalah serta mencakup hal-hal
lain yang terdapat pada post-partum blues .
penatalaksanaan
• Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan
penanganan di tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial
dan psikologis secara bersama-sama, dengan melibatkan
lingkungannya, yaitu: suami, keluarga dan juga teman
dekatnya.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan
postpartum blues yaitu :
Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan
hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka
kesembuhannya dengan cara :
• Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan
emosi
• Dapat memahami dirinya
• Dapat mendukung tindakan konstruktif.
• Dengan cara peningkatan support mental
Next..
Beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga
diantaranya :
• Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan
pekerjaan rumah seperti : membantu mengurus bayinya, memasak,
menyiapkan susu dll.
• Memanggil orangtua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi
kesibukan merawat bayi
• Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih
perhatian terhadap istrinya
• Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir
• Memperbanyak dukungan dari suami
• Suami menggantikan peran isteri ketika isteri kelelahan
• Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja
melahirkan
• Bayi menggunakan pampers untuk meringankan kerja ibu
• mengganti suasana, dengan bersosialisasi
• Suami sering menemani isteri dalam mengurus bayinya
Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum
blues pun dapat dilakukan pada diri klien sendiri,
diantaranya dengan cara :
• Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan
meditasi
• Tidurlah ketika bayi tidur
• Berolahraga ringan
• Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
• Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
• Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
• Bersikap fleksibel
• Bergabung dengan kelompok ibu
Konsep asuhan keperawatan
• Pengkajian • Identitas klien.
Pengenalan gejala mood merupakan
hal yang penting untuk dilakukan
• Keluhan Utama
oleh perawat perinatal. Rencana • Riwayat Kesehatan
keperawatan harus merefleksikan • Riwayat Persalinan
respons perilaku yang diharapkan
dari gangguan tertentu. Rencan • Citra Diri Ibu
individu didasarkan pada • Interaksi Orang Tua-Bayi
karakteristik wanita dan keadaannya
yang spesifik. Suami atau pasangan
• Perilaku Adaptif dan
wanita tersebut juga dapat Perilaku Maladaptif
mengalami gangguan emosional • Struktur dan Fungsi
akibat perilaku wanita tersebut. Keluarga
Pengkajian pada pasien post partum • Perubahan Mood.
blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat
dilakukan pada pasien dalam
beradaptasi menjadi orang tua baru
Diagnosa Keperawatan

• Ansietas
• Gangguan Pola Tidur
• Kurang Pengetahuan
INTERVENSI
NO DIAGNOSA Tujuan dan Kriteria INTERVENSI
Hasil
Ansietas NOC : NIC :
1
Definisi :  Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Perasaan gelisah yang tak jelas dari  Coping - Gunakan pendekatan yang menenangkan
ketidaknyamanan atau ketakutan  Impulse control - Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
yang disertai respon autonom Kriteria Hasil : pasien
(sumner tidak spesifik atau tidak  Klien mampu mengidentifikasi - Jelaskan semua prosedur dan apa yang
diketahui oleh individu); perasaan dan mengungkapkan gejala dirasakan selama prosedur
keprihatinan disebabkan dari cemas - Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
antisipasi terhadap bahaya. Sinyal  Mengidentifikasi, - Temani pasien untuk memberikan keamanan
ini merupakan peringatan adanya mengungkapkan dan dan mengurangi takut
ancaman yang akan datang dan menunjukkan tehnik untuk - Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
memungkinkan individu untuk mengontol cemas tindakan prognosis
mengambil langkah untuk  Vital sign dalam batas normal - Dorong keluarga untuk menemani anak
menyetujui terhadap tindakan  Postur tubuh, ekspresi wajah, - Lakukan back / neck rub
Ditandai dengan bahasa tubuh dan tingkat - Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gelisah aktivitas menunjukkan - Identifikasi tingkat kecemasan
 Insomnia berkurangnya kecemasan - Bantu pasien mengenal situasi yang
 Resah menimbulkan kecemasan
 Ketakutan - Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
 Sedih ketakutan, persepsi
 Fokus pada diri - Instruksikan pasien menggunakan teknik
 Kekhawatiran relaksasi
 Cemas - Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
NO DIAGNOSA NOC NIC
Gangguan pola tidur berhubungan NOC: NIC :
2 dengan:  Anxiety Control Sleep Enhancement
- Psikologis : usia tua, kecemasan,  Comfort Level - Determinasi efek-efek
agen biokimia, suhu tubuh, pola  Pain Level medikasi terhadap pola tidur
aktivitas, depresi, kelelahan,  Rest : Extent and Pattern - Jelaskan pentingnya tidur yang
takut, kesendirian.  Sleep : Extent and Pattern adekuat
- Lingkungan : kelembaban, Gangguan pola tidur pasien teratasi - Fasilitasi untuk
kurangnya privacy/kontrol tidur, dengan kriteria hasil: mempertahankan aktivitas
pencahayaan, medikasi (depresan,  Jumlah jam tidur dalam batas sebelum tidur (membaca)
stimulan),kebisingan. normal - Ciptakan lingkungan yang
 Pola tidur,kualitas dalam batas nyaman
normal - Kolaborasi pemberian obat
 Perasaan fresh sesudah tidur
tidur/istirahat
 Mampu mengidentifikasi hal-hal
yang meningkatkan tidur
N DIAGNOSA Tujuan dan Kriteria Hasil INTERVENSI
O
Kurang NOC NIC
1
Pengetahuan: perawatan bayi Pengajaran: Perawatan Bayi
pengetahuan Indikator: Aktivitas:
(keluarga)  Mendeskripsikan karakteristik bayi - Demonstarikan dan jelaskan tentang perawatan bayi
tentang normal kepada orang tua dan keluarga
 Mendeskripsikan perkembangan bayi - Berikan panduan tentang perkembangan selama 1
perawatan bayi normal tahun kehidupan
dan pemulihan  Mendeskripsikan posisi bayi yang - Berikan informasi tentang penambahan makanan
diri berhungan tepat cairan selama 1 tahun pertama
 Mendeskripsikan isapan ASI bayi yang - Berikan informasi tentang perkembangan gigi dan
dengan kurang nutritive dan yang tidak higien oral selama 1 tahun pertama
terpaparnya  Mendeskripsikan teknik menyusui - Dorong orang tua untuk berbicara dan bercerita
keluarga bayi kepada bayi
 Mendeskripsikan cara memandikan - Berikan panduan tentang perubahan pola tidur
terhadap bayi selama 1 tahun pertama
informasi yang  Mendeskripsikan perawatan tali pusat - Berikan panduan tentang perubahan pola eliminasi
adekuat  Mendeskripsikan pola tidur-bangun selama 1 tahun pertama
bayi - Dorong orang tua untuk memegang , menyentuh
 Mendeskripsikan komunikasi dengan dan masase bayi
bayi - Dorong keluarga untuk memberikan stimulasi
 Mendeskripsikan kebutuhan adanya auditori,dan visual untuk meningkatkan
perawatan khusus pertumbuhan
- Dorong orang tua bermain dengan bayi
- Demonstarsikan cara orang tua menstimulasi
perkembangan bayi
- Informasikan kepada orang tua pentingnya
perawatan kesehatan bayi dan imunsasi bayi secara
teratur

Anda mungkin juga menyukai