Anda di halaman 1dari 14

NAMA KELOMPOK 8:

1.ALFIAN WAHYU NUGROHO


2.FEBRIYANTI PUSPITA SARI
3.ISTI KHOMARIYAH
4.SUCI PUSPITA SARI
KONSEP TIDUR
Pengertian

Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni


individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan
sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus
yang berulang, dengan cirri adanya aktivitas yang
minim, memiliki kesadaran yang bervariasi,
terdapat perubahan proses fisiologi, dan terjadi
penurunan respon terhadap rangsangan luar. ( hidayat
& uliya, 2015)
Fisiologi Tidur

Fisiologi Tidur merupakan pengaturan kegiatan


tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral
yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan
menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun.
Salah satu tidur ini diatur oleh sistem pengaktivitasi
retikularis yang merupakan sistem yng mengatur
seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat
termaksuk pengaturan kewaspadaan dan tidur.
(Hidayat & Uliyah, 2015).
Fungsi Tidur

Fungsi tidur adalah restorative (memperbaiki)


kembali organ – organ tubuh. Kegiatan memperbaiki
kembali tersebut berbeda saat Rapid Eye Movement
(REM) dan Nonrapid Eye Movement (NREM).
Nonrapid Eye Movement akan mempengaruhi proses
anabolik dan sintesis makromolekul ribonukleic acid
(RNA). Rapid Eye Movement akan mempengaruhi
pembentukan hubungan baru pada korteks dan sistem
neuroendokrin yang menuju otak.
Pola Tidur

Pola tidur mencakup kualitas dan kuantitas tidur


seseorang dimana kualitas tidur adalah jumlah
tahapan NREM dan REM yang dialami
seseorang
dalam siklus tidurnya, dan kuantitas tidur adalah
jumlah lamanya waktu tidur yang dihabiskan
seseorang dalam sehari (Tarwoto &
Wartonah,2006).
Jenis-jenis tidur

Setiap malam seseorang mngalami


dua jenis tidur yang berbeda dan saling
bergantian yaitu:
 Tidur (Rapid-Eye Movement)
 non REM (Non Rapid-Eye Movement).
Kebutuhan Pola Tidur Normal

Kebutuhan dan pola tidur normal menurut Potter dan Perry (2010), yaitu :
1.Neonatus sampai dengan 3 bulan
a.Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b. Mudah berespons terhadap stimulus
c. Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
2. Bayi
a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c. Tahap REM 20-30%
3. Toddler
a. Tidur 10-12 jam/hari
b. Tahap REM 25%
4. Prasekolah
a. Tidur 11 jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
Lanjutan…
5. Usia sekolah
a. Tidur 10 jam pada malam hari
b. Tahap REM 18,5%
6. Remaja
a. Tidur 8,5 jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
7. Dewasa muda
a. Tidur 7-9 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
8. Usia dewasa pertengahan
a. Tidur kurang lebih 7 jam /hari
b. Tahap REM 20%
9. Usia tua
a. Tidur kurang lebih 6 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan


kualitas tidur banyak factor yang mempengaruhi
kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah
penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress
emosional, stimulan dan alcohol, diet, merokok,
dan motivasi.
Gangguan tidur yang sering terjadi
1. Insomnia
Insomnia berasal dari kata in artinya tidak dan somnus yang berarti
tidur, jadi insomnia berarti tidak tidur atau gangguan tidur.
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita
dengan gejalagejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan
secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan
untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat
kembali tidur. Setiyo Purwanto (2000)
2.Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau
muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-
anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis;
tidur berjalan, night terror ), gangguan transisi bangun-tidur (mis;
mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM(mis; mimpi
buruk), dan lainnya (mis; bruksisme). Ruslan Mukctar (2009)
Lanjutan...
3.Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur
yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini
dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan
system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena
gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi
tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme
koping untuk menghindari tanggung jawabpada siang hari.
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan
yang muncul secaratiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini
disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack.
Penyebab pastinya belum diketahui.
Lanjutan...
5. Apnea saat tidur
Apnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi
terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur.
Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok
dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia,
mengatup berlebihan pada siang hari, sakitkepala
disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan
psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.

Anda mungkin juga menyukai