Ria Agustriana
07711223
Identitas
Nama : Tn. P
Jenis kelami : Laki-laki
Umur : 27 tahun
Alamat : Wonotolo Gondang Sragen
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
No. RM : 337698
Masuk RS : 24 Juli 2013
Keluhan Utama
Nyeri perut
Diff
Neutrofil % 81 % 40-74
SGOT 15 U/l
SGPT 9 U/l
HbsAg (-)
•Diagnosis Pra Bedah
– Peritonitis suspect appendicitis perforasi
•Diagnosis Banding
– Appendicitis perforasi
– Ileus Paralitik
– Gastroenteritis
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Infus RL 20tpm makro
inj Ceftriaxone 1gr / 12 jam
Ketorolac 30mg / 8jam
Ranitidin 50mg / 12 jam
Definisi
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen akibat peradangan
sebagian atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun
viserale pada rongga abdomen.
Etiologi
Terjadinya suatu hubungan ke dalam rongga peritoneal dari
organ-organ intra-abdominal, disebabkan oleh trauma, darah
yang menginfeksi peritoneal, benda asing, obstruksi dari
usus yang mengalami strangulasi, pankreatitis, PID dan
bencana vaskular.
• Klasifikasi
• Peritonitis bakterial primer
Merupakan peritonitis akibat kontaminasi
bakterial secara hematogen pada cavum
peritoneum dan tidak ditemukan fokus
infeksi dalam abdomen. Penyebabnya
bersifat monomikrobial, biasanya E. Coli,
Sreptococus atau Pneumococus.
• Peritonitis bakterial akut sekunder
(supurativa)
Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi
akut atau perforasi tractusi gastrointestinal
atau tractus urinarius
• Patofisiologi
• Invasi bakteri→peritoneum mengeluarkan
eksudat fibrinosa→kantong nanah terbentuk
diantara perlekatan fibrinosa→perlekatan
hilang bila infeksi hilang, tapi dapat menetap
sbg pita fibrosa yg dpt mjd obstruksi usus
• Bila bhn yg menginfeksi tersebar luas pada
permk peritoneum =tjd peritonitis general
• Gejala dan tanda
• Utama :
• Sakit perut
• Muntah
• Abdomen tegang, kaku, nyeri
• Demam, leukositosis
• Gejala dan tanda yg sering muncul
• Nyeri perut seperti ditusuk
• Perut yang tegang (distended)
• Demam (>380C)
• Produksi urin berkurang
• Mual dan muntah
• Haus
• Cairan di dalam rongga abdomen
• Tidak bisa buang air besar atau kentut
• Tanda-tanda syok
• Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• pemeriksaan lab
Penatalaksanaan
mengistirahatkan saluran cerna dengan memuasakan
pasien,
pemberian antibiotik yang sesuai,
dekompresi saluran cerna dengan penghisapan
nasogastrik atau intestinal,
penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang
dilakukan secara intravena,
pembuangan fokus septik (apendiks) atau penyebab
radang lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan
nanah keluar dan tindakan-tindakan menghilangkan
nyeri.
laparatomy