Anda di halaman 1dari 32

Peptic Ulcer Disease

KELOM POK 3

ADHIA DWI KOMARA


ANDRIANA SAHPUTRA
ANDRE RIAN AGASI
DENDY SUNARDI
DWI SRI HAYATI
ERLI BERLIANTI
FIRDA FITRIANI
LISNA EGISNAWATI
MUHAMMAD RIZKY
PUTRI PURNAMASARI
DEFINISI

Kerusakan pada lambung seperti pembentukan


ulkus/tukak yang di sebabkan oleh aktivitas pepsin
dan asam lambung.
1. Faktor agresif
• Sekresi asam dan pepsin
• Infeksi H.pylori
• NSAID
2. Faktor defensip
• Prostaglandin
• Bikarbonat
• Aliran darah mukosa
EPIDEMIOLOGY

 Di Amerika Serikat mencapai 30%-40% disebabkan H.pylori.


 Jauh lebih tinggi pada individu yang lebih tua dari 60 tahun dibandingkan pada
anak-anak dibawah 12 tahun.
 Pada laki-laki 11-14%
 Pada wanita 8-11%
 Tukak lambung di Indonesia yang tertinggi mencapai 91,6% di kota Medan.
Klasifikasi

 Berdasarkan penyebabnya
Etiologi

 Helicobacter pylori infection


 NSAID
 Hypersecretion of gastric acid (Zollinger-Ellison syndrome)
 Other factors
Patofisiologi

1. Helicobacter pylori

•Merupakan bakteri gram negatif

•Menghasilkan enzim urease

•Menetralkan asam lambung

•Tidak mati oleh asam lambung

•Menembus dan merusak lapisan mukosa


The natural history of Helicobacter pylori infection in the pathogenesis of gastric ulcer and duodenal ulcer,
mucosaassociated lymphoid tissue (MALT) lymphoma, and gastric cancer.
2. NSAID

Menghambat sintesis prostaglandin


3. Zollinger Ellison Syndrome (ZES)

Gastrinoma

Hipersekresi asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Tukak lambung
Faktor Resiko
Signs and Symptoms

• Mulas, bersendawa, dan kembung sering menyertai rasa sakit.


• Mual, muntah, dan anoreksia
• Nyeri nokturnal khas yang membangunkan pasien dari tidur (terutama antara jam 12 sampai 3 pagi).
• Penurunan berat badan yang berhubungan dengan mual, muntah, dan anoreksia
Diagnosa

 Uji kadar asam lambung (sekresi)


 Uji kadar hematokrit dan Hb dengan pendarahan pada feses
 Endoskopi
 Nonendoskopi
Sasaran terapi Tujuan terapi

 Menetralkan asam lambung  Menyembuhkan tukak


 Melindungi pertahanan mukosa  Menghilangkan nyeri tukak
 Membunuh Helicobacter pylori  Mencegah tukak lambung
 Menghindari terjadinya
komplikasi
Terapi Farmakologi

 Infeksi H.pylori
 Akibat NSAID
NSAID harus dihentikan

terapi PPI

NSAID dilanjutkan (diganti Cox 2 inhibitor


selektif)

PPI atau misoprostol


Penggolongan Obat

Penghambat sekresi Antasida


asam lambung berlebih

Antibiotik
Penghambat sekresi asam lambung berlebih

Histamin 2 Reseptor Antagonis


Proton Pump Inhibitor (PPI)
(H2RA)

 Obat : omeprazol, lansoprazol,  Obat : simetidin, ranitidin,


esomeprazol. famotidin.
 Mekanisme : mengontrol sekresi
asam lambung dengan cara  Mekanisme : mengurangi sekresi
menghambat pompa proton yang asam dengan cara memblok
mentranspor ion H+ keluar dari sel reseptor histamin dalam sel-sel
parietal lambung. parietal lambung.
 Efek samping : diare, konstipasi,
mual, muntah, perut kembung  Efek samping : konstipasi, diare,
 Kontra indikasi : Pasien yang
lemas, sakit kepala
hipersensitif terhadap obat turunan  Kontra indikasi : hipersensitif
benzimidazol terhadap H2RA
1. Misoprostol
Misoprostol merupakan analog prostaglandin yang mendukung penyembuhan
tukak dengan menstimulasi mekanisme proteksi pada mukosa lambung dan
menurunkan sekresi asam. Misoprostol digunakan pada pasien yang
mengkonsumsi NSAIDs untuk mencegah timbulnya tukak.
kontraindikasi : ibu hamil
2. Sukralfat
Mekanisme kerja : melindungi mukosa dengan cara membentuk gel yang sangat
lengket dan dapat melekat kuat pada dasar tukak sehingga menutupi tukak.
3. Bismuth subsalisilat
Mekanisme : membasmi organisme karena bersifat racun terhadap HP.
Efek samping : dapat terakumulasi pada pasien yang memiliki gangguan fungsi
ginjal.
Antibiotik

1. Golongan Makrolida
Obat : klaritomisin
Mekanisme : mengikat ribosom bakteri subunit 50S sehingga menghambat
translasi MRNA.
Efek samping : gangguan pada lambung, mual, diare
Kontra indikasi : gangguan fungsi hati
2. Golongan Beta Laktam
Obat : amoxicilin
Mekanisme : menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Efek samping : diare, mual, ruam
Kontra indikasi : hipersensitif terhadap antibakteri gol beta laktam
3. Golongan Nitroimidazol
Obat : metronidazol
Mekanisme : menghambat pembentukan asam folat dari bakteri anaerob
dan protoozoa
Efek samping : warna urin menjadi gelap, konstipasi, mual, sakit kepala
Kontra indikasi : hipersensitif pada obat metronidazole
4. Golongan Tetrasiklin
Obat : Tetrasiklin
Mekanisme : menghambat sintesis ribosom subunit 30S
Efek samping : mual, muntah, diare
Kontra indikasi : gangguan fungsi hati dan ginjal
Antasida

 Obat : Al(OH), Mg(OH)


 Mekanisme : menetralkan asam lambung
 Efek samping : diare, konstipasi
 Kontraindikasi : gagal ginjal
Tata Laksana Terapi
Interaksi obat

 Antasid tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat lain. Contohnya


: antasid (senyawa Al(OH) ) berikatan dengan tetrasiklin dapat
membentuk suatu kompleks yang tidak diabsorpsi.
 Suklarfat tidak diberikan bersamaan dengan antagonis H2 atau Antasid
karena aktivasi sukralfat memerlukan pH asam.
Monitoring dan Evaluasi Pengobatan

Terkait infeksi H.pylori


1. Rekomendasikan pengobatan seperti yang telah dibahas pada terapi farmakologi.
2. Kaji alergi pasien untuk menentukan apakah alergi terhadap penisilin (atau antibiotik lain) sehingga
rejimen obat yang mengandung penisilin (atau antibiotik lain) dapat dihindari.
3. Hindari rejimen yang mengandung tetrasiklin pada anak-anak.
4. Kaji penggunaan alkohol atau produk yang mengandung alkohol.
5. Kemungkinan tidak patuh terhadap rejimen obat sebagai penyebab kegagalan pengobatan.
6. Rekomendasikan kombinasi antibiotik yang berbeda jika pemberantasan H.pylori gagal dan perawatan
kedua direncanakan.
7. Beri tahu pasien tentang perubahan warna tinja ketika bismut salisilat dimasukkan dalam rejimen
pemberantasan H. pylori.
8. Kaji dan pantau pasien untuk kemungkinan interaksi obat, terutama mereka yang menerima metronidazole,
klaritromisin, atau simetidin.
Terkait ulkus yang diinduksi NSAID
1. Rekomendasikan pengobatan seperti yang telah disebutkan dalam terapi.
2. Kaji faktor risiko untuk ulkus yang diinduksi NSAID dan komplikasi terkait maag dan rekomendasikan
strategi yang tepat untuk mengurangi risiko maag.
3. Merekomendasikan perawatan eradikasi untuk pasien H.pylori-positif yang menggunakan NSAID.
4. Pantau pasien untuk tanda dan gejala komplikasi GI atas terkait NSAID.
5. Kaji dan pantau pasien untuk kemungkinan interaksi obat dan efek samping (terutama misoprostol).
Daftar Pustaka

 Dipiro, josepht T. Pharmacoteraphy A Pathophisiologic Approach.


Eight Edition.
 Dipiro, josepht T. Pharmacoteraphy A Pathophisiologic Approach. Ten
Edition.

Anda mungkin juga menyukai