Keluhan Utama :
Sesak napas ± 3 jam SMRS bertambah berat jika berjalan .
Pusing berputar (+), mual (+), muntah (-), batuk (-)
Riw. Makan tidak terkontrol saat lebaran
Abdomen
Inspeksi : dbn
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
hepar dan lien tidak teraba
Genital : Dbn
Ektremitas
Superior : DBN
Inferior : akral hangat (+/+), edem minimal (+/+) ,
sianosis (-/-)
Pemeriksaan penunjang
HASIL NILAI
RUJUKAN
LEUKOSIT 10-11 /LPB 0-5
Glukosa urin +2 Negatif
protein +2 Negatif
Jamur Positif Negatif
Bakteri Positif Negatif
DIAGNOSIS
FOLLOW UP
07-06-2019
Jam 05;00
Sesak tidak berkurang,
mual (+), NT
TD: 180/80
N : 104 x/mnt
-O2 3L
- Candesartan 8mg
Epigastrium (+) RR : 34x/i SPO2 : 87% 1x1
T : 36,8 ‘C - Furosemid jadi 2x2
- KSR 2x1
- HCT 1x1
- Pasang DC
Atau
Atau
Atau
GDS Insulin
≥ 350 RI 20 Unit
300-350 RI 15 Unit
250-300 RI 10 unit
200-250 RI 5 unit
< 200 RI stop
Atherosclerosis adalah pengerasan dan
penebalan dinding pembuluh darah arteri besar
dan sedang akibat plaque dimulai dari lapisan
intima bagian pembuluh darah paling dalam
yang kemudian meluas juga ke lapisan media
dari pembuluh darah yang terjadi karena proses
pengendapan lemak, komplek karbohidrat dan
produk darah, jaringan ikat dan calcium.
Atherosklerosis
Keadaan ini akan menyebabkan hilangnya elastisitas arteri
disertai perubahan degenerasi lapisan media dan intima. Pada bagian
tengah bercak terdapat gumpalan yang mengandung lemak.
Bercak berlemak dengan inti besar yang disebut atheroma,
menonjol ke dalam lumen pembuluh darah, dapat menyumbat aliran
darah dan menimbulkan komplikasi yang serius.
Keadaan ini akan menyebabkan
hilangnya elastisitas arteri disertai perubahan
degenerasi lapisan media dan intima. Pada
bagian tengah bercak terdapat gumpalan yang
mengandung lemak.
Bercak berlemak dengan inti besar
yang disebut atheroma, menonjol ke dalam
lumen pembuluh darah, dapat menyumbat
aliran darah dan menimbulkan komplikasi yang
serius.
Manifestasi klinis gagal
jantung
Gejala Tanda
Tipikal Spesifik
- Sesak nafas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular –
- Paroxysmal nocturnal dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop)
- Toleransi aktifitas yang berkurang - Apex jantung bergeser ke lateral
- Cepat lelah - Bising jantung
- Begkak di pergelangan kaki
Kurang tipikal Kurang tipikal
- Batuk di malam / dini hari - Edema perifer
- Mengi - Krepitasi pulmonal
- Berat badan bertambah > 2 - Sura pekak di basal paru pada
kg/minggu perkusi
- Berat badan turun (gagal jantung - Takikardia
stadium lanjut) - Nadi ireguler
- Perasaan kembung/ begah - Nafas cepat
- Nafsu makan menurun - Heaptomegali
- Perasaan bingung (terutama - Asites
pasien usia lanjut) - Kaheksia
- Depresi
- Berdebar
- Pingsa
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan
kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan
saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat
gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan
aktifitas
Terapi
O2
Diuretik
Mengurangi kongestif pulmonal dan edema perifer,
mengurangi gejala volume berlebihan seperti ortopnea dan
dispnea noktural peroksimal, menurunkan volume plasma
selanjutnya menurunkan preload untuk mengurangi beban
kerja jantung dan kebutuhan oksigen dan juga menurunkan
afterload agar tekanan darah menurun.