R
1
A1R1 A2 R2 ... An Rn
A
dengan:
dengan :
Qp = debit puncak banjir (m3/dt),
Ro = hujan satuan (mm),
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai
puncak banjir (jam),
T0,3 = waktu yang diperlukan unutuk penurunan debit, dari debit
puncak sampai menjadi 30% dari debit puncak (jam).
7. Penelusuran Banjir
Penelusuran banjir dilakukan dengan cara pengukuran
dilokasi daerah aliran sungai, seiring dengan seringnya
muncul masalah tidak adanya data pengukuran pada lokasi
daerah aliran sungai maka dilakukan pendekatan dengan
menggunakan persamaan yang umum dipakai sebagai
berikut:
I1 I 2
1 2
2
I1 dan I2 diperoleh dari debit yang masuk ke saluran sungai
Ψ1 = tampungan pertama (m3/dt),
φ1 = tampungan kedua (m3/dt).
Dimana:
S1 O1
t 2
S 2 O2
t 2
8. Debit Banjir Rencana
Debit banjir yang direncanakan dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
3
Q C.L.H 2
dimana:
Q = debit banjir rencana (m3/dt)
C = koefisien limpahan pada aliran sungai
L = lebar efektif sungai (m)
H = tinggi air (m)
PENGUMPULAN DATA
CURAH HUJAN
1. Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini adalah data skunder
yang terdiri dari:
1. Data curah hujan harian maksimum untuk stasiun yang berada
disekitar lokasi studi yaitu:
• Stasiun Rembitan El. 220,37 m (1996 – 2005)
• Stasiun Pengadang El. 249,63 m (1996 – 2005)
• Stasium Lingkok Lime El. 808,33 m (1996 – 2005)
• Stasiun Loang Make El. 293,22 m (1996 – 2005)
2. Peta Daerah Aliran/ Peta Topografi.
2. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam studi ini terhadap data-data yang
ada adalah:
1. Analisa Data Hidrologi meliputi :
- Pengumpulan data,
- Uji konsistensi data,
- Rerata curah hujan,
- Analisa pemilihan agihan,
- Distribusi curah hujan rancangan,
- Uji kecocokan,
- Distribusi curah hujan jam-jaman,
- Curah hujan efektif,
- Analisa debit banjir Hidrograf satuan sintetik Nakayasu
- Penelusuran Banjir
DATA
TIDAK
KONSISTEN
UJI
KONSISTEN
SI DATA
HUJAN
KONSISTEN
PENENTUAN
AGIHAN
TIDAK
UJI
KECOCOKAN
YA
HUJAN RANCANGAN
A
3. Bagan Alur
A
ANALISA DIMENSI
SUNGAI EFEKTIF
PENETAPAN
CLEARANCE
PENETAPAN JAGAAN
PENENTUAN LEVELING
BAWAH UP STRUKTUR
JEMBATAN
ANALISA DATA HIDROLOGI
1. Analisa Data Hidrologi
1. Hasil Pengumpulan Data
Misalkan Data curah hujan harian yang didapat dari
Balai Hidrologi yaitu data curah hujan harian dari
tahun 1996 sampai dengan tahun 2005. Adapun
stasiun hujan yang terdapat di sekitar DAS
Renggung yang memenuhi syarat dari
ketersediaan data yaitu stasiun Rembitan, stasiun
Pengadang, stasiun Lingkok Lime dan stasiun
Loang Make.
2. Perlakuan Uji Konsistensi Data
Uji konsistensi data curah hujan dilakukan dengan
menggunakan metode RAPS ( Rescaled Adjusted
Partial Sums). Metode ini menguji
ketidakpanggahan data suatu stasiun berdasarkan
data dari stasiun itu sendiri dengan mendeteksi
pergeseran nilai rata-rata (mean), dengan
menggunakan persamaan (2-2) sampai dengan (2-
6) akan didapat nilai-nilai seperti yang terlihat pada
tabel 4.1. sampai dengan tabel 4.4.
Tabel 4.1: Uji RAPS Stasiun Rembitan Tabel 4.2: Uji RAPS Stasiun Pengadang
2 2
No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk ** No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk **
1 1996 967.1 -346.7 12021.5 -1.4 1.4 1 1996 1722.5 294.0 8642.4 1.0 1.0
2 1997 893.1 -767.4 17700.5 -3.0 3.0 2 1997 1391.0 256.5 140.8 0.9 0.9
3 1998 1156.4 -924.9 2478.1 -3.6 3.6 3 1998 1153.4 -18.7 7569.1 -0.1 0.1
4 1999 1680.3 -558.4 13430.8 -2.2 2.2 4 1999 1711.9 264.7 8030.4 0.9 0.9
5 2000 1444.4 -427.8 1705.1 -1.7 1.7 5 2000 1435.6 271.8 5.0 0.9 0.9
6 2001 1228.3 -513.3 731.4 -2.0 2.0 6 2001 1186.5 29.8 5857.4 0.1 0.1
7 2002 1450.0 -377.1 1854.5 -1.5 1.5 7 2002 1144.5 -254.2 8066.7 -0.9 0.9
8 2003 1701.0 10.0 14990.8 0.0 0.0 8 2003 2048.5 365.7 38437.5 1.3 1.3
9 2004 1291.6 -12.2 49.4 0.0 0.0 9 2004 1290.0 227.2 1918.8 0.8 0.8
10 2005 1326.0 0.0 14.8 0.0 0.0 10 2005 1201.3 0.0 5162.9 0.0 0.0
Jumlah 13138.2 64976.9 Jumlah 14285.2 83831.0
Rerata 1313.8 Rerata 1428.5
n = 10 n = 10
Sk ** maks = -1.4 Sk ** maks = 1.3
Sk ** min = -3.6 Sk ** min = -0.9
Q = 3.6 Q = 0.9
R = 2.2 R = 2.2
1/2 1/2
R/ n = 0.7 R/ n = 0.7
Sumber : Hasil Perhitungan Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.3: Uji RAPS Stasiun Lingkok Lime Tabel 4.4: Uji RAPS Stasiun Loang Make
2 2
No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk ** No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk **
1 1996 2100.3 -354.5 12570.6 -0.5 0.5 1 1996 1105.4 240.6 5790.3 0.6 0.6
2 1997 1608.6 -1200.8 71613.9 -1.6 1.6 2 1997 610.0 -14.1 6490.8 0.0 0.0
3 1998 3522.0 -133.6 113880.9 -0.2 0.2 3 1998 675.7 -203.2 3574.7 -0.5 0.5
4 1999 3377.2 788.7 85073.0 1.0 1.0 4 1999 1150.7 82.7 8175.6 0.2 0.2
5 2000 3138.0 1471.9 46669.4 1.9 1.9 5 2000 530.4 -251.7 11180.3 -0.7 0.7
6 2001 2143.1 1160.1 9718.8 1.5 1.5 6 2001 623.4 -493.0 5825.9 -1.3 1.3
7 2002 973.5 -321.2 219439.8 -0.4 0.4 7 2002 504.3 -853.5 12993.9 -2.2 2.2
8 2003 2366.7 -409.4 777.0 -0.5 0.5 8 2003 798.0 -920.3 445.8 -2.4 2.4
9 2004 2430.8 -433.4 57.8 -0.6 0.6 9 2004 836.6 -948.4 79.4 -2.5 2.5
10 2005 2888.3 0.0 18787.9 0.0 0.0 10 2005 1813.2 0.0 89951.9 0.0 0.0
Jumlah 24548.5 578589.1 Jumlah 8647.7 144508.7
Rerata 2454.9 Rerata 864.8
n = 10 n = 10
Sk ** maks = 1.9 Sk ** maks = 0.6
Sk ** min = -1.6 Sk ** min = -2.5
Q = 1.6 Q = -2.5
R = 3.5 R = 3.1
1/2 1/2
R/ n = 1.1 R/ n = 1.0
Sumber : Hasil Perhitungan Sumber : Hasil Perhitungan
Dari perhitungan untuk uji RAPS didapatkan nilai R/√n < R/√n tabel 90%
( tabel 2.1), sehingga memenuhi syarat.
3. Rerata Curah Hujan
Metode perhitungan yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Polygon Thiesen, dengan
nilai luas daerah pengaruh dari gambar rerata hujan
dengan Polygon Thiesen pada lampiran. Adapun
perhitungan rerata curah hujan harian maksimum
menggunakan persamaan (2-1), hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5: Rerata curah hujan harian maksimum
Dari syarat penentuan agihan pada tabel 2.2, maka jenis agihan yang digunakan
adalah agihan Log-pearson type III.
5. Distribusi Curah Hujan Rancangan
Dari hasil perhitungan jenis agihan, maka analisis
jenis frekuensi hujan rancangan yang mendekati
adalah agihan Log-pearson type III. Langkah-
langkah analisis distribusi Log-pearson type III
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan logaritma dari seluruh variabel X :
Dari tabel 4.7 berikut ini dapat diketahui
besarnya nilai logaritma dari data curah
hujan.
Tabel 4.7 Distribusi curah hujan rancangan
LogXi
LogX i 1
n
56.824
40
1.421
c. Menghitung harga standar deviasi persamaan (2-14) :
LogX
n 2
i LogX
S i 1
n 1
1.421
40 1
0.191
d.Menghitung koefisien kepencengan persamaan (2-15)
LogX
n
3
i LogX
i 1
Cs
n 1n 2S i 3
40.(0.083)
Cs
39.38.0.1913
0.322
Dari lampiran 4, tabel Faktor Frekuensi K untuk Distribusi
Log-pearson type III, dengan nilai Cs = -0.322 didapat nilai k
seperti yang ditampilkan pada tabel 4.8 dibawah ini.
10 tahun 1,242
25 tahun 1,635
50 tahun 1,878
100 tahun 2,088
LogX t LogX K .S
-Kala ulang 10 tahun (X10)
Log X10 = 1,421 + 1,242 . 0,191
= 1,6582
X10 = 45,5198 mm
-Kala ulang 25 tahun (X25)
Log X25 = 1,421 + 1,635 . 0,191
= 1,7333
X25 = 54,1128 mm
-Kala ulang 50 tahun (X50)
Log X50 = 1,421 + 1,878 . 0,191
= 1,7797
X50 = 60,2143 mm
-Kala ulang 100 tahun (X100)
Log X100 = 1,421 + 2,088 . 0,191
= 1,8198
X100 = 66,0389 mm
6. Uji Kecocokan
Untuk mengetahui data tersebut benar sesuai
dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih maka perlu
dilakukan pengujian kecocokan. Untuk pengujian
digunakan uji Chi Kuadrat. Sebelum dilakukan
pengujian, data diurutkan dari yang terbesar sampai
yang terkecil
Tabel 4.9 Data hujan yang diurutkan
No Xi (mm) P (%)
1
2
82.3
77.0
2.439
4.878
Penentuan jumlah kelas dengan persamaan Sturgest
3
4
63.4
57.3
7.317
9.756 K = 1 + 3,322 Log n
5 54.6 12.195
6
7
50.1
46.2
14.634
17.073
= 1 + 3,322 Log 40
8
9
45.0
42.3
19.512
21.951 = 6,322 ≈ 6 kelas
10 36.9 24.390
11
12
36.6
36.4
26.829
29.268
Penentuan range atau jarak kelas
13
14
35.9
35.7
31.707
34.146 J = nilai data terbesar – nilai data terkecil
15 33.6 36.585
16
17
30.2
30.0
39.024
41.463
= 82,3 – 6,7
18
19
20
29.4
28.9
27.9
43.902
46.341
48.780
= = 75,600 mm
21 26.9 51.220
22
23
25.1
23.7
53.659
56.098 Penentuan interval kelas
24 21.9 58.537
25 21.8 60.976
I = J 75,600
26
27
21.6
20.6
63.415
65.854
K =
28
29
20.3
19.9
68.293
70.732
6
30 19.0 73.171
31
32
18.8
18.6
75.610
78.049 = 12,600 mm
33 16.7 80.488
34
35
13.7
12.2
82.927
85.366
Derajat kebebasan, dengan nilai R = 2 untuk distribusi
36
37
12.2
11.1
87.805
90.244 Log-pearson type III
38 11.1 92.683
39
40
10.3
6.7
95.122
97.561
DK = K-(R+1)
Sumber: Hasil Perhitungan
= 6 – (2+1)
=3
Perhitungan uji Chi Kuadrat data hujan disajikan pada tabel 4.10.
Tabel 4.10: Uji Chi Kuadrat data curah hujan
P Oi Ei Oi-Ei (Oi-Ei)2
P< 19,300 6.667 11 -4.333 18.775
19,300<P<31,900 6.667 14 -7.333 53.773
31,900<P<44,500 6.667 7 -0.333 0.111
44,500<P<57,100 6.667 4 2.667 7.113
57,100<P<69,700 6.667 2 4.667 21.781
69,700<P<82,300 6.667 2 4.667 21.781
Jumlah 40.000 40 0 123.333
Sumber : Hasil Perhitungan
123,333
40
= 3,083 < 7,815
Jadi sebaran Log-pearson type III dapat diterima.
7. Distribusi Hujan jam-jaman
Untuk menghitung curah hujan jam-jaman diambil lama hujan T =
4 jam. Distribusi curah hujan jam-jaman dihitung menggunakan
parsamaan (2-18) sebagai berikut:
2
R24 T 3
Rt t
T
Rt1 t.Rt (t 1).R(t 1)
Untuk t = 1
2
R24 4 3
Rt
4 1
= 0,630 . R24
0,630.R24
Untuk perhitungan t = 2 sampai t = 4 dapat dilihat dalam tabel
4.11 berikut ini:
t (jam) Rt Rt 1
= 10,601 m3/dtk
Dengan R0 = 1 mm (hujan satuan)
Selanjutnya dengan memasukkan 1, 2, 3, ..., 40 pada persamaan (2-19
sampai 2-23) akan diperoleh debit untuk hidrograf satuannya. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Unit hidrograf satuan sintetik
Nakayasu
Jam Q Keterangan
0 0.000 Qa
1 1.615
2 8.526
3 8.007 Qd1
4 5.662
5 4.004
6 2.944 Qd2
7 2.337
8 1.855
9 1.473
10 1.169
11 0.934 Perhitungan hidrograf banjir untuk kala ulang
12 0.785
13 0.660 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun
14 0.555
15 0.467 dapat dilihat pada tabel 4.13 sampai tabel 4.
16 0.393
17 0.330 16.
18 0.278
19 0.234
20 0.196
21 0.165
22 0.139
23 0.117
24 0.098
25 0.083
Qd3
26 0.069
27 0.058
28 0.049
29 0.041
30 0.035
31 0.029
32 0.025
33 0.021
34 0.017
35 0.015
36 0.012
37 0.010
38 0.009
39 0.007
40 0.006
Tabel 4.16 Hidrograf banjir rancangan Nakayasu kala ulang 100 tahunan
Elevasi (m)
112 39304.8 2.504
113 72175.6 4.138
113
114 120229.4 5.505
115 185014.6 7.503
110
116 265222.5 8.550
117 357965.1 10.018
107
118 464553.8 11.313 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000
Volume Tampungan (m 3)
119 586063.8 13.009
120 724172.9 14.628
Tabel 4.18 Fungsi Tampungan Embung Wareng
Elv. Mercu pelimpah : 117 m
Lebar pelimpah : 15 m
Debit (m3/dtk)
8 111.685 128.426 472.761 601.187 127.978 119.517 250
9 87.597 99.641 473.209 572.850 119.010 119.410
200
10 69.532 78.564 453.840 532.404 106.631 119.256
11 55.386 62.459 425.774 488.233 93.635 119.086 150
12 45.388 50.387 394.597 444.984 81.516 118.919
13 37.577 41.483 363.468 404.951 70.848 118.763 100
14 31.380 34.478 334.103 368.581 61.616 118.620
50 Inflow
15 26.388 28.884 306.965 335.849 53.712 118.490
Outflow
16 22.191 24.290 282.138 306.427 46.971 118.373 0
17 18.661 20.426 259.457 279.883 41.170 118.267
18 15.693 17.177 238.713 255.890 36.169 118.170 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
19 13.197 14.445 219.721 234.166 31.844 118.082 Waktu (t)
20 11.098 12.147 202.322 214.470 28.090 118.002
21 9.333 10.215 186.380 196.596 24.876 117.929
22 7.848 8.590 171.720 180.310 22.059 117.862
23 6.600 7.224 158.251 165.475 19.567 117.801
24 5.550 6.075 145.909 151.984 15.825 117.697
25 4.667 5.109 136.159 141.268 12.840 117.614
26 3.925 4.296 128.428 132.724 11.467 117.571
27 3.301 3.613 121.258 124.871 10.445 117.538
28 2.776 3.038 114.426 117.464 9.481 117.507
29 2.334 2.555 107.983 110.538 8.654 117.478
30 1.963 2.149 101.884 104.033 7.899 117.450
31 1.651 1.807 96.134 97.940 7.193 117.425
32 1.388 1.519 90.748 92.267 6.535 117.400
33 1.167 1.278 85.628 86.906 5.994 117.378
34 0.982 1.074 80.912 81.987 5.499 117.357
35 0.826 0.904 76.488 77.392 5.036 117.337
36 0.694 0.760 72.355 73.115 4.606 117.319
37 0.584 0.639 68.509 69.148 4.207 117.302
38 0.491 0.537 64.941 65.479 3.893 117.286
39 0.413 0.452 61.585 62.037 3.606 117.271
40 0.347 0.380 58.431 58.811 3.336 117.257
Analisa Saluran Sungai
Dari
debit rencana yang ditetapkan
selanjutnya menghitung tinggi air rencana
dalam saluran sungai dengan :
Menentukan lebar sungai efektif sepanjang ukuran
tertentu dalam kawasan rencana jembatan (misalnya
200-400 meter)
Menentukan bentuk sungai efektif (segi empat atau
rapesium)
Menghitung tinggi air banjir dengan rusmus saluran
sesuai dengan rumus saluran
Penetapan Clearence
Penetepan tinggi clearence sesuai dengan
kondisi sungai
Penentuan leveling bawah bangunan atas
(up struktur)
Penetuan tinggi pondasi terutama leveling
head abutment
Penetapan oprit