Anda di halaman 1dari 47

Contoh Analisa Hidrologi

PERANCANGAN DEBIT BANJIR


UNTUK MENENTUKAN TINGGI
JAGAAN DAN LEVELING BAWAH
UP STRUKTUR JEMBATAN
(Dikutip dari Salah satu Studi Perancangan Embung)
1.1 Survey Hidrologi

Survey ini meliputi survey survey curah hujan

1.2 Analisis Hidrologi

a. analisisdilakukan meliputi analisis data curah hujan


b. analisis debit banjir dengan kala ulang yang telah ditetapkan
lokasi kawasan uang di Analisa
Data untuk perencanaan Wareng terletak di Dusun Wareng, Desa
Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Dasar Teori Analisa Hidrologi
1. Analisa Curah Hujan Rata-rata
Curah hujan daerah harus diperkirakan dari beberapa
titik pengamatan curah hujan.
Untuk perhitungan curah hujan di beberapa titik pada
DAS Renggung adalah cara Polygon Thiessen, dikarenakan
letak stasiun hujan berada diluar DAS. Setiap stasiun hujan
dianggap mewakili hujan suatu daerah dengan luas
tertentu.

R
1
 A1R1  A2 R2  ...  An Rn 
A
dengan:

R : curah hujan rata-rata DAS (mm),


A : luas total (m2),
A1, A2,…, An : luas daerah pengaruh pos 1, 2, …, n (m2),
R1, R2,…, Rn : tinggi curah hujan pada pos penakar (mm).
2. Uji Konsistensi Data Hujan
Selain kekurangan-kekurangan pada data, masih
terdapat lagi kesalahan yang berupa ketidakpanggahan data
(inconsistency). Salah satu cara untuk mendeteksi
penyimpangan ini ialah dengan Uji RAPS (Rescaled Adjusted
Partial Sums).
3. Analisa Frekuensi
Analisa frekuensi dapat dihitung dengan beberapa
metode antara lain:
1) Distribusi Gumbel
2) Log Normal
3) Log Pearson Type III
Syarat-syarat yang digunakan dalam pemilihan jenis distribusi
curah hujan rancangan diberikan dalam tabel 2.2.
4. Uji Kecocokan
Untuk mementukan kecocokan distribusi frekuensi dari
sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang
diperkirakan dapat mewakili distribusi frekuensi tersebut
diperlukan pengujian parameter (Soewarno, 1995). Hal ini
dapat dilakukan dengan cara:
1) Uji Chi-Kuadrat
2) Uji Smirnov-Kolmogorov
5. Distribusi Hujan Jam-jaman
Distribusi hujan jam-jaman dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
2
R24  T  3
Rt 
T  t 
dengan :
Rt = Curah hujan rata-rata sampai jam ke-t (mm)
T = Periode hujan (jam)
t = Jumlah jam hujan (jam)
R24 = Curah hujan harian maksimal dalam 24 jam
(mm)
6. Analisa Debit Banjir
Analisa debit banjir digunakan untuk menghitung banjir
rencana dengan periode ulang tertentu. Dalam analisa ini
untuk menganalisa debit banjir digunakan hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu dengan persamaan:
C. A.Ro
Qp 
3,6(0,3Tp  T0,3 )

dengan :
Qp = debit puncak banjir (m3/dt),
Ro = hujan satuan (mm),
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai
puncak banjir (jam),
T0,3 = waktu yang diperlukan unutuk penurunan debit, dari debit
puncak sampai menjadi 30% dari debit puncak (jam).
7. Penelusuran Banjir
Penelusuran banjir dilakukan dengan cara pengukuran
dilokasi daerah aliran sungai, seiring dengan seringnya
muncul masalah tidak adanya data pengukuran pada lokasi
daerah aliran sungai maka dilakukan pendekatan dengan
menggunakan persamaan yang umum dipakai sebagai
berikut:
I1  I 2
 1   2
2
I1 dan I2 diperoleh dari debit yang masuk ke saluran sungai
Ψ1 = tampungan pertama (m3/dt),
φ1 = tampungan kedua (m3/dt).
Dimana:
S1 O1
 
t 2

S 2 O2
 
t 2
8. Debit Banjir Rencana
Debit banjir yang direncanakan dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
3
Q  C.L.H 2
dimana:
Q = debit banjir rencana (m3/dt)
C = koefisien limpahan pada aliran sungai
L = lebar efektif sungai (m)
H = tinggi air (m)
PENGUMPULAN DATA
CURAH HUJAN
1. Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini adalah data skunder
yang terdiri dari:
1. Data curah hujan harian maksimum untuk stasiun yang berada
disekitar lokasi studi yaitu:
• Stasiun Rembitan El. 220,37 m (1996 – 2005)
• Stasiun Pengadang El. 249,63 m (1996 – 2005)
• Stasium Lingkok Lime El. 808,33 m (1996 – 2005)
• Stasiun Loang Make El. 293,22 m (1996 – 2005)
2. Peta Daerah Aliran/ Peta Topografi.
2. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam studi ini terhadap data-data yang
ada adalah:
1. Analisa Data Hidrologi meliputi :
- Pengumpulan data,
- Uji konsistensi data,
- Rerata curah hujan,
- Analisa pemilihan agihan,
- Distribusi curah hujan rancangan,
- Uji kecocokan,
- Distribusi curah hujan jam-jaman,
- Curah hujan efektif,
- Analisa debit banjir Hidrograf satuan sintetik Nakayasu
- Penelusuran Banjir

2. Analisa biaya diperoleh dari analisa harga satuan pekerjaan


pelimpah dan analisa harga satuan pekerjaan tubuh embung.

Dari kedua analisa diatas akan dibuat grafik polinomial hubungan


antara alternatif lebar pelimpah dan biaya sehingga diperoleh lebar
pelimpah dengan harga satuan yang optimal
3. Bagan Alur
MULAI

DATA
TIDAK
KONSISTEN

UJI
KONSISTEN
SI DATA
HUJAN

KONSISTEN

ANALISA HUJAN RATA-RATA

PENENTUAN
AGIHAN

TIDAK

UJI
KECOCOKAN

YA

HUJAN RANCANGAN

DISTRIBUSI CURAH HUJAN JAM-JAMAN

A
3. Bagan Alur
A

ANALISA DEBIT BANJIR


HSS NAKAYASU

ANALISA DIMENSI
SUNGAI EFEKTIF

PENETAPAN
CLEARANCE

PENENTUAN TINGGI AIR


DALAM SALURAN SUNGAI

PENETAPAN JAGAAN

PENENTUAN LEVELING
BAWAH UP STRUKTUR
JEMBATAN
ANALISA DATA HIDROLOGI
1. Analisa Data Hidrologi
1. Hasil Pengumpulan Data
Misalkan Data curah hujan harian yang didapat dari
Balai Hidrologi yaitu data curah hujan harian dari
tahun 1996 sampai dengan tahun 2005. Adapun
stasiun hujan yang terdapat di sekitar DAS
Renggung yang memenuhi syarat dari
ketersediaan data yaitu stasiun Rembitan, stasiun
Pengadang, stasiun Lingkok Lime dan stasiun
Loang Make.
2. Perlakuan Uji Konsistensi Data
Uji konsistensi data curah hujan dilakukan dengan
menggunakan metode RAPS ( Rescaled Adjusted
Partial Sums). Metode ini menguji
ketidakpanggahan data suatu stasiun berdasarkan
data dari stasiun itu sendiri dengan mendeteksi
pergeseran nilai rata-rata (mean), dengan
menggunakan persamaan (2-2) sampai dengan (2-
6) akan didapat nilai-nilai seperti yang terlihat pada
tabel 4.1. sampai dengan tabel 4.4.
Tabel 4.1: Uji RAPS Stasiun Rembitan Tabel 4.2: Uji RAPS Stasiun Pengadang

2 2
No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk ** No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk **
1 1996 967.1 -346.7 12021.5 -1.4 1.4 1 1996 1722.5 294.0 8642.4 1.0 1.0
2 1997 893.1 -767.4 17700.5 -3.0 3.0 2 1997 1391.0 256.5 140.8 0.9 0.9
3 1998 1156.4 -924.9 2478.1 -3.6 3.6 3 1998 1153.4 -18.7 7569.1 -0.1 0.1
4 1999 1680.3 -558.4 13430.8 -2.2 2.2 4 1999 1711.9 264.7 8030.4 0.9 0.9
5 2000 1444.4 -427.8 1705.1 -1.7 1.7 5 2000 1435.6 271.8 5.0 0.9 0.9
6 2001 1228.3 -513.3 731.4 -2.0 2.0 6 2001 1186.5 29.8 5857.4 0.1 0.1
7 2002 1450.0 -377.1 1854.5 -1.5 1.5 7 2002 1144.5 -254.2 8066.7 -0.9 0.9
8 2003 1701.0 10.0 14990.8 0.0 0.0 8 2003 2048.5 365.7 38437.5 1.3 1.3
9 2004 1291.6 -12.2 49.4 0.0 0.0 9 2004 1290.0 227.2 1918.8 0.8 0.8
10 2005 1326.0 0.0 14.8 0.0 0.0 10 2005 1201.3 0.0 5162.9 0.0 0.0
Jumlah 13138.2 64976.9 Jumlah 14285.2 83831.0
Rerata 1313.8 Rerata 1428.5
n = 10 n = 10
Sk ** maks = -1.4 Sk ** maks = 1.3
Sk ** min = -3.6 Sk ** min = -0.9
Q = 3.6 Q = 0.9
R = 2.2 R = 2.2
1/2 1/2
R/ n = 0.7 R/ n = 0.7
Sumber : Hasil Perhitungan Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.3: Uji RAPS Stasiun Lingkok Lime Tabel 4.4: Uji RAPS Stasiun Loang Make

2 2
No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk ** No Tahun Hujan Sk * Dy Sk ** Abs Sk **
1 1996 2100.3 -354.5 12570.6 -0.5 0.5 1 1996 1105.4 240.6 5790.3 0.6 0.6
2 1997 1608.6 -1200.8 71613.9 -1.6 1.6 2 1997 610.0 -14.1 6490.8 0.0 0.0
3 1998 3522.0 -133.6 113880.9 -0.2 0.2 3 1998 675.7 -203.2 3574.7 -0.5 0.5
4 1999 3377.2 788.7 85073.0 1.0 1.0 4 1999 1150.7 82.7 8175.6 0.2 0.2
5 2000 3138.0 1471.9 46669.4 1.9 1.9 5 2000 530.4 -251.7 11180.3 -0.7 0.7
6 2001 2143.1 1160.1 9718.8 1.5 1.5 6 2001 623.4 -493.0 5825.9 -1.3 1.3
7 2002 973.5 -321.2 219439.8 -0.4 0.4 7 2002 504.3 -853.5 12993.9 -2.2 2.2
8 2003 2366.7 -409.4 777.0 -0.5 0.5 8 2003 798.0 -920.3 445.8 -2.4 2.4
9 2004 2430.8 -433.4 57.8 -0.6 0.6 9 2004 836.6 -948.4 79.4 -2.5 2.5
10 2005 2888.3 0.0 18787.9 0.0 0.0 10 2005 1813.2 0.0 89951.9 0.0 0.0
Jumlah 24548.5 578589.1 Jumlah 8647.7 144508.7
Rerata 2454.9 Rerata 864.8
n = 10 n = 10
Sk ** maks = 1.9 Sk ** maks = 0.6
Sk ** min = -1.6 Sk ** min = -2.5
Q = 1.6 Q = -2.5
R = 3.5 R = 3.1
1/2 1/2
R/ n = 1.1 R/ n = 1.0
Sumber : Hasil Perhitungan Sumber : Hasil Perhitungan

Dari perhitungan untuk uji RAPS didapatkan nilai R/√n < R/√n tabel 90%
( tabel 2.1), sehingga memenuhi syarat.
3. Rerata Curah Hujan
Metode perhitungan yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Polygon Thiesen, dengan
nilai luas daerah pengaruh dari gambar rerata hujan
dengan Polygon Thiesen pada lampiran. Adapun
perhitungan rerata curah hujan harian maksimum
menggunakan persamaan (2-1), hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5: Rerata curah hujan harian maksimum

Tahun No Tanggal Pos Hujan Rerata


Rembitan Pengadang Loang Make Lingkok Lime (mm)
1 1-Mar 71.1 35.5 38.2 25.0 46.2
1996 2 24-Jan 0.0 77.6 3.4 19.8 28.9
3 05-Des 3.0 0.6 0.9 92.8 12.2
4 17-Nop 7.8 50.1 71.0 0.0 35.7
1 15-Feb 60.3 0.0 19.5 0.0 23.7
1997 2 07-Des 0.0 100.9 12.2 0.0 36.4
3 17- nop 10.0 0.8 0.0 66.0 11.1
4 11-Jan 0.0 7.4 66.5 9.2 19.0
1 27-Sep 113.0 0.0 0.0 0.0 35.9
1998 2 7-Jan 1.1 49.0 1.9 30.0 20.6
3 16-Okt 0.0 0.0 0.0 88.0 10.3
4 29-Jul 0.0 0.0 47.8 0.0 11.1
1 25-Mar 112.2 23.2 22.1 52.0 54.6
1999 2 09-Agt 0.0 60.0 1.2 0.0 20.3
3 25-Apr 0.0 0.0 0.0 143.0 16.7
4 15-Sep 0.0 0.0 59.0 0.0 13.7
1 18-Nop 141.9 16.2 0.0 59.0 57.3
2000 2 15-Mar 124.6 84.0 26.2 29.0 77.0
3 16-Okt 1.5 35.9 0.5 150.0 30.0
4 3-Apr 0.0 0.0 28.7 0.2 6.7
1 01-Des 90.0 20.5 0.4 12.0 36.9
2001 2 14-Nop 30.0 59.5 28.1 55.2 42.3
3 11-Okt 20.0 0.0 9.8 96.6 19.9
4 1-Apr 0.0 27.1 60.0 33.9 26.9
1 5-Feb 85.0 6.5 0.0 1.8 29.4
2002 2 28-Nop 0.0 100.5 13.6 0.0 36.6
3 21-Nop 0.0 0.0 0.0 159.5 18.6
4 27-Nop 13.0 18.3 63.7 0.0 25.1
1 7-Jan 153.0 90.0 4.5 23.2 82.3
2003 2 11-Sep 80.2 108.2 0.0 16.0 63.4
3 27-Okt 0.0 0.1 0.2 104.0 12.2
4 30-Sep 0.0 25.6 60.5 65.5 30.2
1 29-Mei 95.0 20.0 0.0 70.0 45.0
2004 2 2-Jan 7.3 94.0 0.0 0.0 33.6
3 01-Des 0.0 41.0 10.0 102.0 27.9
4 11-Nop 0.0 0.0 93.9 0.0 21.9
1 04-Des 63.0 5.4 0.0 0.0 21.8
2005 2 8-Apr 0.0 90.0 60.5 52.0 50.1
3 23-Nop 4.1 7.0 0.0 130.0 18.8
4 17-Okt 0.7 0.2 68.1 47.0 21.6
Luas Pengaruh Hujan 66.8 70.0 49.0 24.5 210.3
Sumber: Hasil Perhitungan
4. Analisa Pemilihan Agihan
Dari serangkaian data curah hujan yang tersedia
dapat dilakukan pengelompokkan data dengan
mengurutkan dari besar ke kecil. Pada tabel 4.6
dapat dilihat analisa rerata curah hujan harian
maksimum tahun 1996 sampai tahun 2005.
Tabel 4.6 Parameter pemilihan curah hujan

No Xi (Xi-X) (Xi-X)2 (Xi-X)3 (Xi-X)4


1 82.3 51.5 2653.1 136660.1 7039186.3
2 77.0 46.2 2136.5 98754.3 4564656.4
3 63.4 32.6 1059.8 34503.1 1123251.0
4 57.3 26.5 704.4 18694.4 496153.0
5 54.6 23.8 565.0 13430.4 319241.9
6 50.1 19.3 373.0 7203.4 139117.0
7 46.2 15.4 237.6 3662.9 56463.3
8 45.0 14.2 201.3 2856.7 40534.7
9 42.3 11.5 132.6 1526.2 17572.1
10 36.9 6.1 37.3 227.4 1387.8
11 36.6 5.8 33.9 197.3 1149.0
12 36.4 5.6 31.7 178.4 1004.0
13 35.9 5.1 26.0 132.2 673.6
14 35.7 4.9 24.0 117.5 575.5
15 33.6 2.8 7.9 22.2 62.2
16 30.2 -0.6 0.3 -0.2 0.1
17 30.0 -0.8 0.6 -0.5 0.4
18 29.4 -1.4 2.0 -2.9 4.1
19 28.9 -1.9 3.5 -6.5 12.2
20 27.9 -2.9 8.6 -25.4 74.6
21 26.9 -3.8 14.8 -57.0 219.5
22 25.1 -5.7 32.9 -188.7 1082.7
23 23.7 -7.1 50.4 -358.2 2543.5
24 21.9 -8.9 79.6 -709.8 6331.4
25 21.8 -9.0 80.8 -726.6 6532.2
26 21.6 -9.2 84.0 -770.4 7062.3
27 20.6 -10.2 104.1 -1061.8 10832.0
28 20.3 -10.5 111.3 -1173.5 12378.3
29 19.9 -10.9 119.0 -1298.2 14161.4
30 19.0 -11.8 138.5 -1630.3 19187.9
31 18.8 -12.0 144.5 -1737.3 20885.6
32 18.6 -12.2 149.3 -1823.5 22278.3
33 16.7 -14.1 199.9 -2826.8 39969.3
34 13.7 -17.1 290.8 -4958.2 84546.1
35 12.2 -18.6 346.1 -6438.0 119766.6
36 12.2 -18.6 346.9 -6461.2 120343.2
37 11.1 -19.7 386.8 -7607.3 149614.4
38 11.1 -19.7 386.6 -7600.7 149440.8
39 10.3 -20.5 422.2 -8674.4 178232.9
40 6.7 -24.1 580.3 -13977.6 336699.0
Jumlah 1232.0 0 12307.8 248051.5 15103226.8
Rerata 30.8 0 307.7 6201.3 377580.7
Standart Devias i (S) 17.76471943
Koefis ien Varias i (Cv) 0.576796218
Koefis ien kepencengan (Cs ) 1.194204366
Koefis ien Kurtos is (Ck) 4.42492982
Sumber: Hasil Perhitungan

Dari syarat penentuan agihan pada tabel 2.2, maka jenis agihan yang digunakan
adalah agihan Log-pearson type III.
5. Distribusi Curah Hujan Rancangan
Dari hasil perhitungan jenis agihan, maka analisis
jenis frekuensi hujan rancangan yang mendekati
adalah agihan Log-pearson type III. Langkah-
langkah analisis distribusi Log-pearson type III
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan logaritma dari seluruh variabel X :
Dari tabel 4.7 berikut ini dapat diketahui
besarnya nilai logaritma dari data curah
hujan.
Tabel 4.7 Distribusi curah hujan rancangan

No Xi Log Xi (Log Xi-Log X)(Log Xi-Log X)2 (Log Xi-Log X)3


1 82.3 1.915 0.495 0.245 0.121
2 77.0 1.887 0.466 0.217 0.101
3 63.4 1.802 0.381 0.145 0.055
4 57.3 1.758 0.338 0.114 0.039
5 54.6 1.737 0.316 0.100 0.032
6 50.1 1.700 0.279 0.078 0.022
7 46.2 1.665 0.244 0.060 0.015
8 45.0 1.653 0.233 0.054 0.013
9 42.3 1.626 0.206 0.042 0.009
10 36.9 1.567 0.146 0.021 0.003
11 36.6 1.564 0.143 0.020 0.003
12 36.4 1.561 0.141 0.020 0.003
13 35.9 1.555 0.134 0.018 0.002
14 35.7 1.553 0.132 0.017 0.002
15 33.6 1.526 0.106 0.011 0.001
16 30.2 1.481 0.060 0.004 0.000
17 30.0 1.477 0.057 0.003 0.000
18 29.4 1.468 0.047 0.002 0.000
19 28.9 1.461 0.041 0.002 0.000
20 27.9 1.445 0.024 0.001 0.000
21 26.9 1.431 0.010 0.000 0.000
22 25.1 1.399 -0.022 0.000 0.000
23 23.7 1.375 -0.046 0.002 0.000
24 21.9 1.340 -0.081 0.006 -0.001
25 21.8 1.339 -0.082 0.007 -0.001
26 21.6 1.335 -0.085 0.007 -0.001
27 20.6 1.314 -0.107 0.011 -0.001
28 20.3 1.306 -0.114 0.013 -0.001
29 19.9 1.299 -0.122 0.015 -0.002
30 19.0 1.279 -0.141 0.020 -0.003
31 18.8 1.274 -0.147 0.022 -0.003
32 18.6 1.269 -0.152 0.023 -0.003
33 16.7 1.222 -0.199 0.040 -0.008
34 13.7 1.138 -0.282 0.080 -0.023
35 12.2 1.086 -0.334 0.112 -0.037
36 12.2 1.085 -0.335 0.112 -0.038
37 11.1 1.047 -0.374 0.140 -0.052
38 11.1 1.047 -0.374 0.140 -0.052
39 10.3 1.011 -0.410 0.168 -0.069
40 6.7 0.827 -0.594 0.353 -0.209
Jumlah 1232.0 56.824 0.000 2.446 -0.083
Rerata 30.8 1.421
Sumber: Hasil Perhitungan
b. Menghitung harga rata-rata logaritma persamaan (2-13) :
n

 LogXi
LogX  i 1
n
56.824

40

 1.421
c. Menghitung harga standar deviasi persamaan (2-14) :

 LogX 
n 2
i  LogX
S i 1

n 1

1.421

40  1

 0.191
d.Menghitung koefisien kepencengan persamaan (2-15)

 LogX 
n
3
i  LogX
i 1
Cs 
n  1n  2S i 3

40.(0.083)
Cs 
39.38.0.1913

 0.322
Dari lampiran 4, tabel Faktor Frekuensi K untuk Distribusi
Log-pearson type III, dengan nilai Cs = -0.322 didapat nilai k
seperti yang ditampilkan pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8: Nilai faktor koreksi (k)


K
Kala Ulang (T)

10 tahun 1,242
25 tahun 1,635
50 tahun 1,878
100 tahun 2,088

Sumber: Hasil Perhitungan


Untuk mencari curah hujan rancangan dengan cara Log-pearson type III
menggunakan persamaan (2-11) :

LogX t  LogX  K .S
-Kala ulang 10 tahun (X10)
Log X10 = 1,421 + 1,242 . 0,191
= 1,6582
X10 = 45,5198 mm
-Kala ulang 25 tahun (X25)
Log X25 = 1,421 + 1,635 . 0,191
= 1,7333
X25 = 54,1128 mm
-Kala ulang 50 tahun (X50)
Log X50 = 1,421 + 1,878 . 0,191
= 1,7797
X50 = 60,2143 mm
-Kala ulang 100 tahun (X100)
Log X100 = 1,421 + 2,088 . 0,191
= 1,8198
X100 = 66,0389 mm
6. Uji Kecocokan
Untuk mengetahui data tersebut benar sesuai
dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih maka perlu
dilakukan pengujian kecocokan. Untuk pengujian
digunakan uji Chi Kuadrat. Sebelum dilakukan
pengujian, data diurutkan dari yang terbesar sampai
yang terkecil
Tabel 4.9 Data hujan yang diurutkan

No Xi (mm) P (%)
1
2
82.3
77.0
2.439
4.878
Penentuan jumlah kelas dengan persamaan Sturgest
3
4
63.4
57.3
7.317
9.756 K = 1 + 3,322 Log n
5 54.6 12.195
6
7
50.1
46.2
14.634
17.073
= 1 + 3,322 Log 40
8
9
45.0
42.3
19.512
21.951 = 6,322 ≈ 6 kelas
10 36.9 24.390
11
12
36.6
36.4
26.829
29.268
Penentuan range atau jarak kelas
13
14
35.9
35.7
31.707
34.146 J = nilai data terbesar – nilai data terkecil
15 33.6 36.585
16
17
30.2
30.0
39.024
41.463
= 82,3 – 6,7
18
19
20
29.4
28.9
27.9
43.902
46.341
48.780
= = 75,600 mm
21 26.9 51.220
22
23
25.1
23.7
53.659
56.098 Penentuan interval kelas
24 21.9 58.537
25 21.8 60.976
I = J 75,600
26
27
21.6
20.6
63.415
65.854
K =
28
29
20.3
19.9
68.293
70.732
6
30 19.0 73.171
31
32
18.8
18.6
75.610
78.049 = 12,600 mm
33 16.7 80.488
34
35
13.7
12.2
82.927
85.366
Derajat kebebasan, dengan nilai R = 2 untuk distribusi
36
37
12.2
11.1
87.805
90.244 Log-pearson type III
38 11.1 92.683
39
40
10.3
6.7
95.122
97.561
DK = K-(R+1)
Sumber: Hasil Perhitungan
= 6 – (2+1)
=3
Perhitungan uji Chi Kuadrat data hujan disajikan pada tabel 4.10.
Tabel 4.10: Uji Chi Kuadrat data curah hujan

P Oi Ei Oi-Ei (Oi-Ei)2
P< 19,300 6.667 11 -4.333 18.775
19,300<P<31,900 6.667 14 -7.333 53.773
31,900<P<44,500 6.667 7 -0.333 0.111
44,500<P<57,100 6.667 4 2.667 7.113
57,100<P<69,700 6.667 2 4.667 21.781
69,700<P<82,300 6.667 2 4.667 21.781
Jumlah 40.000 40 0 123.333
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel 2.3 dengan derajat kebebasan DK = 3 dan α = 5,0 %


diperoleh nilai kritis uji Chi Kuadrat 7,815.
Harga X2 diperoleh dengan menggunakan persamaan (2-16) :
G
(Oi  Ei) 2
X 2

i 1 Ei

123,333

40
= 3,083 < 7,815
Jadi sebaran Log-pearson type III dapat diterima.
7. Distribusi Hujan jam-jaman
Untuk menghitung curah hujan jam-jaman diambil lama hujan T =
4 jam. Distribusi curah hujan jam-jaman dihitung menggunakan
parsamaan (2-18) sebagai berikut:
2
R24 T  3
Rt   t 
T
Rt1  t.Rt  (t  1).R(t 1)
Untuk t = 1
2
 R24  4  3
Rt    
 4  1 
= 0,630 . R24

Rt1  1.0,630 R24  (1  1).(1  1)

 0,630.R24
Untuk perhitungan t = 2 sampai t = 4 dapat dilihat dalam tabel
4.11 berikut ini:

Tabel 4.11: Distribusi curah hujan jam-jaman

t (jam) Rt Rt 1

1 0,6300 R24 0,6300 R24


2 0,3969 R24 0,1637 R24
3 0,3029 R24 0,1149 R24
4 0,2500 R24 0,0914 R24

Sumber: Hasil Perhitungan


8. Analisa Curah Hujan Effektif

Curah hujan effektif dihitung berdasarkan hitungan


curah hujan total yang terjadi dengan koefisien pengaliran
daerah yang bersangkutan dengan persamaan:
Re = C . Rt1
Untuk daerah persawahan nilai koefisien pengaliran
C = 0.75 (lihat lampiran 5), didapat curah hujan effektif
kala ulang sebagai berikut:
a.Curah hujan effektif untuk kala ulang 10 tahun
Jam Ratio (%) Hujan Harian Hujan Jam-jaman (mm)
X10 = 45,5198 mm

1 0,630 C = 0,75 21,508


2 0,164 Reff = c . X10 5,599
3 0,115 = 0,75 . 45,5198 3,926
4 0,091 = 34,1399 mm 3,107

Sumber: Hasil perhitungan

b. Curah hujan effektif untuk kala ulang 25 tahun


Jam Ratio (%) Hujan Harian Hujan Jam-jaman (mm)
X25 = 54,1128 mm

1 0,630 C = 0,75 25,568


2 0,164 Reff = c . X10 6,656
3 0,115 = 0,75 . 54,1128 4,667
4 0,091 = 40,5846 mm 3,693

Sumber: Hasil perhitungan


c. Curah hujan effektif untuk kala ulang 50 tahun

Jam Ratio (%) Hujan Harian Hujan Jam-jaman (mm)


X50 = 60,2143 mm

1 0,630 C = 0,75 28,451


2 0,164 Reff = c . X10 7,406
3 0,115 = 0,75 . 60,2143 5,194
4 0,091 = 45,1607 mm 4,110

Sumber: Hasil perhitungan

d. Curah hujan effektif untuk kala ulang 100 tahun

Jam Ratio (%) Hujan Harian Hujan Jam-jaman (mm)


X100 = 66,0389 mm

1 0,630 C = 0,75 31,203


2 0,164 Reff = C . X10 8,123
3 0,115 = 0,75 . 66,0389 5,696
4 0,091 = 49,5292 mm 4,507

Sumber: Hasil perhitungan


9. Analisa Debit Banjir
Data-data untuk perhitungan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah:
Panjang sungai : 14,88 km
Luas DAS : 210,25 km
Koefisien pengaliran : 2,5
Perhitungan debit banjir rancangan dengan metode Nakayasu diselesaikan
dengan menggunakan persamaan (2-19) sampai (2-26). Panjang sungai < 15
km, maka perhitungan hidrograf banjir sebagai berikut:
Waktu konsentrasi (tg):
tg = 0,21 . L0,7
= 0,21.14,880,7
= 1,390 jam
Waktu satuan hujan (tr):
tr = 0,5 tg sampai tg
= 0,5 . 1,390 sampai 1,390
= 0,695 jam sampai 1,390 jam, diambil 1 jam
Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir, dengan
persamaan (2-24):
Tp = tg + 0,80 . tr
= 1,390 + 0,80 . 1
= 2,19 jam
- Waktu yang diperlukan untuk penurunan debit dari debit puncak
menjadi 30% dari debit puncak (T0,3), dengan persamaan (2-25):
T0,3 = α . tg
= 2,5 . 1,390
= 3,475 jam, dengan α = 2,5

- Debit puncak (Qp), dengan persamaan (2-19):


C. A.R0
Qp 
3,6(0,3Tp  T0,3 )
= 0,75.210,25.1
3,6(0,3.2,19  3,475)
=
157,688
14,875

= 10,601 m3/dtk
Dengan R0 = 1 mm (hujan satuan)
Selanjutnya dengan memasukkan 1, 2, 3, ..., 40 pada persamaan (2-19
sampai 2-23) akan diperoleh debit untuk hidrograf satuannya. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Unit hidrograf satuan sintetik
Nakayasu
Jam Q Keterangan
0 0.000 Qa
1 1.615
2 8.526
3 8.007 Qd1
4 5.662
5 4.004
6 2.944 Qd2
7 2.337
8 1.855
9 1.473
10 1.169
11 0.934 Perhitungan hidrograf banjir untuk kala ulang
12 0.785
13 0.660 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun
14 0.555
15 0.467 dapat dilihat pada tabel 4.13 sampai tabel 4.
16 0.393
17 0.330 16.
18 0.278
19 0.234
20 0.196
21 0.165
22 0.139
23 0.117
24 0.098
25 0.083
Qd3
26 0.069
27 0.058
28 0.049
29 0.041
30 0.035
31 0.029
32 0.025
33 0.021
34 0.017
35 0.015
36 0.012
37 0.010
38 0.009
39 0.007
40 0.006
Tabel 4.16 Hidrograf banjir rancangan Nakayasu kala ulang 100 tahunan

T Qt Re1 Re2 Re3 Re4 Qtotal


(jam) 31.203 8.123 5.696 4.507 (m3/dt)
0 0.000 0.000 0.000
1 1.615 50.405 0.000 50.405
2 8.526 266.041 13.122 0.000 279.163
3 8.007 249.841 69.258 9.201 0.000 328.300
4 5.662 176.683 65.040 48.565 7.281 297.569
5 4.004 124.947 45.995 45.608 38.427 254.977
6 2.944 91.868 32.527 32.253 36.087 192.735
7 2.337 72.922 23.916 22.809 25.520 145.167
8 1.855 57.884 18.984 16.770 18.048 111.685
9 1.473 45.947 15.069 13.312 13.269 87.597 Grafik 4.1Hidrograf Banjir rancangan Periode Ulang
10 1.169 36.471 11.961 10.567 10.533 69.532 100 Tahun
11 0.934 29.143 9.494 8.387 8.361 55.386 350
12 0.785 24.507 7.587 6.658 6.637 45.388
13 0.660 20.609 6.380 5.320 5.268 37.577 300
14 0.555 17.331 5.365 4.474 4.209 31.380 250

Debit Total (m 3/dt)


15 0.467 14.575 4.512 3.762 3.540 26.388
16 0.393 12.256 3.794 3.164 2.977 22.191
200
17 0.330 10.307 3.191 2.661 2.503 18.661 150
18 0.278 8.667 2.683 2.237 2.105 15.693
100
19 0.234 7.289 2.256 1.881 1.770 13.197
20 0.196 6.129 1.897 1.582 1.489 11.098 50
21 0.165 5.155 1.596 1.331 1.252 9.333
0
22 0.139 4.335 1.342 1.119 1.053 7.848
23 0.117 3.645 1.128 0.941 0.885 6.600 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu (jam)
24 0.098 3.065 0.949 0.791 0.745 5.550
25 0.083 2.578 0.798 0.665 0.626 4.667
26 0.069 2.168 0.671 0.560 0.527 3.925
27 0.058 1.823 0.564 0.471 0.443 3.301
28 0.049 1.533 0.475 0.396 0.372 2.776
29 0.041 1.289 0.399 0.333 0.313 2.334
30 0.035 1.084 0.336 0.280 0.263 1.963
31 0.029 0.912 0.282 0.235 0.221 1.651
32 0.025 0.767 0.237 0.198 0.186 1.388
33 0.021 0.645 0.200 0.166 0.157 1.167
34 0.017 0.542 0.168 0.140 0.132 0.982
35 0.015 0.456 0.141 0.118 0.111 0.826
36 0.012 0.383 0.119 0.099 0.093 0.694
37 0.010 0.322 0.100 0.083 0.078 0.584
38 0.009 0.271 0.084 0.070 0.066 0.491
39 0.007 0.228 0.071 0.059 0.055 0.413
40 0.006 0.192 0.059 0.049 0.047 0.347
Sumber: Hasil perhitungan
10. Penelusuran Banjir
Tabel 4.17 Volume dan Luas Genangan Embung Wareng Lombok Tengah
Untuk kala Ulang 100 Th.
Elevasi Volume Luas

(m) (m3/dtk) (Ha)


GRAFIK 4.3 LENGKUNG KAPASITAS TAMPUNGAN EMBUNG WARENG
107 0 0 Luas Tampungan (Ha)
14 12 10 8 6 4 2 0
108 408.4 0.123 122

109 2773.1 0.373


110 8573.8 0.816 119

111 19760.5 1.452


116

Elevasi (m)
112 39304.8 2.504
113 72175.6 4.138
113
114 120229.4 5.505
115 185014.6 7.503
110
116 265222.5 8.550
117 357965.1 10.018
107
118 464553.8 11.313 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000
Volume Tampungan (m 3)
119 586063.8 13.009
120 724172.9 14.628
Tabel 4.18 Fungsi Tampungan Embung Wareng
Elv. Mercu pelimpah : 117 m
Lebar pelimpah : 15 m

Elevasi C Outflow Q/2 Storage S/Δt Ψ φ


MAW m3/dtk m3/dtk (106 m3) m3/dtk m3/dtk m3/dtk
117.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
117.10 1.631 0.774 0.387 0.020 22.222 21.835 22.609
117.20 1.662 2.229 1.115 0.040 44.444 43.330 45.559
117.30 1.691 4.167 2.083 0.060 66.667 64.583 68.750
117.40 1.719 6.521 3.261 0.080 88.889 85.628 92.150
117.50 1.745 9.257 4.628 0.100 111.111 106.483 115.739
117.60 1.771 12.349 6.175 0.120 133.333 127.159 139.508
117.80 1.821 19.542 9.771 0.140 155.556 145.785 165.326
117.90 1.844 23.617 11.809 0.160 177.778 165.969 189.586
118.00 1.867 28.000 14.000 0.180 200.000 186.000 214.000
118.10 1.889 32.682 16.341 0.200 222.222 205.881 238.563
118.20 1.910 37.655 18.828 0.220 244.444 225.617 263.272
118.30 1.930 42.914 21.457 0.240 266.667 245.210 288.124
118.40 1.950 48.453 24.226 0.260 288.889 264.663 313.115
118.50 1.969 54.266 27.133 0.280 311.111 283.978 338.244
118.60 1.988 60.348 30.174 0.300 333.333 303.159 363.507
118.70 2.006 66.694 33.347 0.320 355.556 322.208 388.903
118.80 2.024 73.301 36.650 0.340 377.778 341.127 414.428
118.90 2.041 80.163 40.082 0.360 400.000 359.918 440.082
119.00 2.057 87.277 43.639 0.380 422.222 378.584 465.861
119.10 2.073 94.639 47.319 0.400 444.444 397.125 491.764
119.20 2.089 102.245 51.122 0.420 466.667 415.544 517.789
119.30 2.104 110.091 55.045 0.440 488.889 433.843 543.934
119.40 2.119 118.174 59.087 0.460 511.111 452.024 570.198
119.50 2.133 126.491 63.246 0.480 533.333 470.088 596.579
119.60 2.147 135.039 67.519 0.500 555.556 488.036 623.075
119.70 2.161 143.813 71.907 0.520 577.778 505.871 649.685
119.80 2.174 152.813 76.406 0.540 600.000 523.594 676.406
119.90 2.187 162.034 81.017 0.560 622.222 541.205 703.239
120.00 2.200 171.473 85.737 0.580 644.444 558.708 730.181
120.10 2.212 181.128 90.564 0.600 666.667 576.102 757.231
120.20 2.224 190.997 95.499 0.620 688.889 593.390 784.388
120.30 2.236 201.077 100.538 0.640 711.111 610.573 811.650
120.40 2.248 211.365 105.682 0.660 733.333 627.651 839.016
120.50 2.259 221.858 110.929 0.680 755.556 644.626 866.485
120.60 2.270 232.555 116.278 0.700 777.778 661.500 894.055
Tabel 4.19 Hidrograf Inflow-Outflow Q100 Th

Jam ke Inflow I=(I1+I2)/2 Ψ φ Outflow Elevasi


(m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk) (m)
0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 117.000
1 50.405 25.203 0.000 25.203 0.938 117.111
2 279.163 164.784 24.264 189.049 23.527 117.898 Grafik 4.4 HIDROGRAF INFLOW-OUTFLOW
3 328.300 303.732 165.522 469.254 88.241 119.013 Q100 Th. Lebar Pelimpah 15 m
4 297.569 312.935 381.012 693.947 158.840 119.865 350
5 254.977 276.273 535.106 811.380 200.977 120.299
6 192.735 223.856 610.403 834.259 209.576 120.383 300
7 145.167 168.951 624.682 793.634 194.416 120.234

Debit (m3/dtk)
8 111.685 128.426 472.761 601.187 127.978 119.517 250
9 87.597 99.641 473.209 572.850 119.010 119.410
200
10 69.532 78.564 453.840 532.404 106.631 119.256
11 55.386 62.459 425.774 488.233 93.635 119.086 150
12 45.388 50.387 394.597 444.984 81.516 118.919
13 37.577 41.483 363.468 404.951 70.848 118.763 100
14 31.380 34.478 334.103 368.581 61.616 118.620
50 Inflow
15 26.388 28.884 306.965 335.849 53.712 118.490
Outflow
16 22.191 24.290 282.138 306.427 46.971 118.373 0
17 18.661 20.426 259.457 279.883 41.170 118.267
18 15.693 17.177 238.713 255.890 36.169 118.170 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
19 13.197 14.445 219.721 234.166 31.844 118.082 Waktu (t)
20 11.098 12.147 202.322 214.470 28.090 118.002
21 9.333 10.215 186.380 196.596 24.876 117.929
22 7.848 8.590 171.720 180.310 22.059 117.862
23 6.600 7.224 158.251 165.475 19.567 117.801
24 5.550 6.075 145.909 151.984 15.825 117.697
25 4.667 5.109 136.159 141.268 12.840 117.614
26 3.925 4.296 128.428 132.724 11.467 117.571
27 3.301 3.613 121.258 124.871 10.445 117.538
28 2.776 3.038 114.426 117.464 9.481 117.507
29 2.334 2.555 107.983 110.538 8.654 117.478
30 1.963 2.149 101.884 104.033 7.899 117.450
31 1.651 1.807 96.134 97.940 7.193 117.425
32 1.388 1.519 90.748 92.267 6.535 117.400
33 1.167 1.278 85.628 86.906 5.994 117.378
34 0.982 1.074 80.912 81.987 5.499 117.357
35 0.826 0.904 76.488 77.392 5.036 117.337
36 0.694 0.760 72.355 73.115 4.606 117.319
37 0.584 0.639 68.509 69.148 4.207 117.302
38 0.491 0.537 64.941 65.479 3.893 117.286
39 0.413 0.452 61.585 62.037 3.606 117.271
40 0.347 0.380 58.431 58.811 3.336 117.257
Analisa Saluran Sungai
 Dari
debit rencana yang ditetapkan
selanjutnya menghitung tinggi air rencana
dalam saluran sungai dengan :
 Menentukan lebar sungai efektif sepanjang ukuran
tertentu dalam kawasan rencana jembatan (misalnya
200-400 meter)
 Menentukan bentuk sungai efektif (segi empat atau
rapesium)
 Menghitung tinggi air banjir dengan rusmus saluran
sesuai dengan rumus saluran
Penetapan Clearence
 Penetepan tinggi clearence sesuai dengan
kondisi sungai
 Penentuan leveling bawah bangunan atas
(up struktur)
 Penetuan tinggi pondasi terutama leveling
head abutment
 Penetapan oprit

Anda mungkin juga menyukai