Anda di halaman 1dari 41

 Nama : Tn.

Ng
 Jenis Kelamin: Laki-Laki
 Umur : 55 Tahun
 Bangsa : Indonesia
 Pekerjaan : Buruh
 Agama : Islam
 Alamat : Yogyakarta
 Tanggal Masuk : 6 Mei 2016
 Keluhan Utama : Sakit pinggang
tiba-tiba sejak 1 hari SMRS
 Keluhan Tambahan : Nyeri perut
bagian kiri, gangguan BAK di sangkal
 Riwayat penyakit sekarang:
1 hari SMRS, pasien merasa perutnya sakit seperti
ditusuk-tusuk dan hilang setelah beberapa
menit. Urine yang keluar tidak banyak, tidak
putus-putus, tidak dirasakan nyeri saat
berkemih. Pasien tidak demam, tidak mual dan
muntah, BAB lancar dan bisa kentut, BAK
lancar, warna kuning jernih dan tidak ada rasa
nyeri berkemih.
Di hari SMRS, pasien sempat merasakan sekali
lagi rasa nyeri yang tiba-tiba yang tidak bisa
ditahannya. Sehingga pasien pergi ke rumah
sakit untuk memeriksakan diri.
 Riwayat penyakit dahulu: di sangkal
 Abdomen
(-) Mual (-) Muntah
(-) Diare (-) Konstipasi
(-) Nyeri epigastrium (+) Nyeri kolik
(-) Tinja berdarah (-) Tinja berwarna dempul
(-) Benjolan
 Saluran Kemih/Alat kelamin
(-) Disuria (-) Hematuria (+) Kolik
(-) Hesistancy (-) Nokturia (-) Retensio urin
(-) Kencing batu (-) Urgency
 Ketamenia
(-) Leukorea (-) Perdarahan (-) Lain lain
 Saraf dan Otot
(-) Riwayat trauma (+) Nyeri Post OP (-) Bengkak
 Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
 Status Generalis
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital:
 - TD : 125/85 mmHg
 - Nadi : 90 x/menit
 - Suhu : 36,2 0C
 - Pernapasan : 20 x/menit

Kepala : Mata : Telinga : Hidung : Tenggorokan


: Leher : DBN
 Terasa nyeri pada perut kiri
 Regio Flank : nyeri (-)
 Regio Suprapubik :
Timpani (+), nyeri tekan (-)
 Regio Genital : Terpasang DC
 Rontgen : 5 May 2016
Kesan:
Abdomen S – CR
Opasitas di proyeksi cavum pelvis aspek
lateral kiri, curiga ureterolithiasis kiri distal

Thorax S – CR
Pulmo dan besar cor normal
 Lekosit : 15,8 (H) 4 - 10
 Hb : 13 12 - 17
 Ht : 40 39 - 52
 Trombosit : 375 150 - 450
 PDW : 17.05 (H) 0 – 9.90
 HBsAg : Negative
 GDS : 102 70 - 140
 DIAGNOSIS KERJA
- Ureterolithiasis Sinistra
- Hidronephrosis Ren Sinistra

 DIAGNOSIS BANDING
Nephrolithiasis
Jika dijumpai kolik abdomen, maka harus
dipikirkan :
- Kolik saluran cerna
- Kolik kandung empedu
- Appendisitis akut
 Medikamentosa :
› Ceftriaxone 1 x 1
› Ketorolak 2 x 30 mg
› Ranitidine 2 x 1

 Non-medikamentosa :
› Puasa
› Tirah Baring
 Litotripsi + URS (Uretrorenoscopy)
› Laporan Operasi
 Dalama stadium anastesi dilakukan Aseptik
antiseptik
 Dimasukan URS kedalam ureter Sinistra
 Batu tampak dan dipecahkan, lalu diambil
 Tampak double collect
 Di telusuri satu-satu
 Pasang DC
 Operasi selesai
-Banyak minum air putih lebih dari 8 gelas
ukuran sedang per hari.
-Aktivitas yang cukup dan olahraga teratur.
Ureterolithiasis merupakan penyumbatan
saluran ureter oleh batu karena pengendapan
garam urat, oksalat, atau kalsium. Batu
tersebut dapat terbentuk pada ginjal yang
kemudian batu yang kecil di pielum dapat
turun ke ureter. Bila batu tidak dapat lolos ke
kandung kemih maka menyumbat ureter dan
menimbulkan kolik.
Batu ureter adalah batu yang tidak normal di
dalam saluran kemih yang mengandung
komponen kristal dan matriks organik tepatnya
pada di ureter.
Dapat menyerang penduduk diseluruh
dunia. Angka kejadian penyakit ini tidak
sama diberbagai belahan bumi. Negara-
negara berkembang banyak dijumpai
pasien batu buli-buli. Negara maju lebih
banyak dijumpai penyakit batu saluran
kemih bagian atas pengaruh status gizi dan
aktivitas pasien sehari-hari. AmerikaSerikat
5–10% diseluruh dunia rata-rata terdapat1–
12% penderita.
Secara epidemiologi terdapat:
 Factor intrinsic, yaitu keadaan yang berasal dari tubuh
seseorang seperti:
Herediter
Umur : paling sering pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki 3 kali lebih banyak daripada wanita

 Faktor ekstrinsik
Geografi : daerah yang mengandung banyak kapur akan
mempertinggi insiden terjadinya batu saluran kemih
Iklim dan temperature
Asupan air yang kurang
Diet tinggi Purin (kacang-kacangan), Oksalat, dan Kalsium
Pekerjaan yang banyak duduk dan kurang aktifitas
 Jenis batu saluran kencing terbanyak
adalah jenis kalsium oksalat.
 Angka kekambuhan batu saluran kemih
dalam satu tahun 15-17%, 4-5 tahun 50%,
10 tahun 75% dan 95-100% dalam 20-25
tahun. Apabila batu saluran kemih kambuh
maka dapat terjadi peningkatan mortalitas
dan peningkatan biaya pengobatan.
Manifestasi batu saluran kemih dapat
berbentuk rasa sakit yang ringan sampai
berat dan komplikasi seperti urosepsis dan
gagal ginjal.
 Analisis batu dapat dilakukan cara kimiawi yaitu dengan
cara kualitatif, cara kuantitatif dengan metoda
kromatografik, dan autoanalisis, optic (diseksi mikroskop
binokuler dengan petrografik), kristalografi radiology,
spektroskopi infrared, termoanalitik, dan mikroskop
electron. Kristalografi radiografik merupakan cara yang
dianggap paling baik ditinjau dari segi kesederhanaan
dan ketepatannya.
› Komposisi batu yang dapat ditemukan adalah dari jenis :
 Asam urat
 Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran
keduanya
 Sistin
 Xantin
 Magnesium Ammonium Phosfat (MAP)
Batu kalsium merupakan yang paling
banyak ditemui (70-80%) kasus.
Terbentuknya batu kalsium oksalat
kebanyakan adalah idiopatik. Batu
campuran kalsium oksalat dan fosfat juga
biasanya idiopatik, namun berkaitan
dengan sindroma alkali atau kelebihan
vitamin D. Batu fosfat dan kalsium kadang
disebabkan hiperkalsiuri. Batu magnesium
ammonium fosfat didapatkan pada infeksi
kronik yang disebabkan bakteri yang
menghasilkan urease sehingga urin menjadi
alkali karena pemecahan ureum.
Batu asam urat disebabkan hiperuricemia
pada arthritis urika pada pasien-pasien
penyakit gout, pasien mieloproliferatif,
pasien yang mendapat kemotherapi dan
yang banyak menggunakan obat
urikosurik, sulfinpirazole, thiazid dan salisilat.
Peminum alcohol dan diet tinggi protein
juga merupakan factor predisposisi yang
cukup besar. Batu urat pada anak
terbentuk karena pH urin yang rendah.
Batu struvit atau batu infeksi terjadi karena
adanya infeksi pada saluran kemih. Kuman
penyebab infeksi ini adalah kuman
golongan pemecah urea yang dapat
menghasilkan enzim urease dan merubah
suasana urin menjadi basa melalui hidrolisis
urea menjadi amoniak. Suasana basa akan
memudahkan terjadinya garam-garam
magnesium, ammonium, fosfat dan
karbonat membentuk batu magnesium
ammonium fosfat/MAP. Dan karbonat
apatit atau seting dikenal dengan nama
batu tripel phospat.
Batu idiopatik disebabkan oleh berbagai factor
misalnya pada negara berkembang adalah
dehidrasi dan gastroenteritis kronis. Faktor ini
menyebabkan oligouria dan meningkatnya
keasaman urin. Faktor lain adalah imobilisasi lama
pada penderita yang dirawat dengan posisi
berbaring akan menyebabkan dekalsifikasi tulang
dengan peningkatan ekskresi kalsium sehingga
presipitasi kalsium mudah terjadi. Pada sebagian
kecil penderita batu saluran kemih didapatkan
kelainan kausal yang menyebabkan ekskresi
berlebihan bahan dasar batu seperti yang terjadi
pada hiperparatiroidisme, hiperoksalouria, dan
sistinuria.
 Batu di ginjal
Terbentuk di tubuli ginjal, kemudian dapat berada di
kaliks, infundibulum. Batu yang mengisi pielum dan
lebih dari 2 kaliks ginjal memberikan gambaran
menyerupai tanduk rusa sehingga disebut batu
staghorn. Umumnya gejala batu saluran kemih
muncul akibat obstruksi aliran kemih sehingga
menimbulkan hidronefrosis dan jika terinfeksi dapat
menyebabkan pyonefrosis (nyeri hebat terus-
menerus) atau pielonefritis. Keadaan-keadaan ini
dapat menyebabkan nyeri kolik, nyeri tumpul atau
nyeri ketok pada sudut kostovertebra.
 Batu ureter
Pada umunya berasal dari batu ginjal yang
turun ke ureter. Gerakan peristaltis ureter
akan mendorong batu ke distal. Hal ini
menimbulkan kontraksi kuat dan akan
terjadi nyeri kolik, yakni nyeri hebat yang
hilang timbul disertai rasa mual dengan
atau tanpa muntah. Nyeri ini dapat kearah
perut bagian depan, perut sebelah bawah,
daerah inguinal dan bahkan sampai
kemaluan.
 Batu vesika urinaria
Dapat berasal dari batu yang turun ke vesika urinaria
atau terbentuk di vesika urinaria akibat obstruksi
intravesika. Apabila terbentuk di vesika urinaria,
disebabkan karena benda asing yang berada di
buli-buli sebagai inti batu atau batu endemic. Batu
endemic ini banyak terdapat pada anak-anak.
Gejala khas adalah disuria, stranguria, perasaan
tidak enak sewaktu kencing, kencing tiba-tiba
berhenti dan menjadi encer kembali saat perubahan
posisi tubuh. Bila selanjutnya terjadi infeksi sekunder,
maka selain disuria akan didapatkan nyeri supra
pubis yang menetap. Pada anak laki-laki, akan
sering menarik penis dan pada anak wanita akan
sering menggosok vulva.
 Batu prostate
Pada umumnya berasal dari air kemih
yang secara retrograde terdorong
kedalam saluran prostate dan
mengendap, yang akhirnya akan
terbentuk batu kecil. Pada umumnya
batu ini tidak memberikan gejala sama
sekali karena tidak menimbulkan
gangguan aliran air kemih.
 Batu urethra
Umumnya berasal dari batu ureter atau batu
vesika urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu
miksi terbawa ke urethra, dan tersangkut di
tempat yang agak lebar. Tempat urethtra
yang agak lebar adalah di pars prostatika,
bagian permulaan pars bulbosa, dan di fossa
navikulare. Gejala yang ditimbulkan umumnya
sewaktu miksi tiba-tiba berhenti, menjadi
menetes dan nyeri. Penyulitnya dapat berupa
diverikel, abcess, fistel proksimal, dan uremia
karena obstruksi urin.
 Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang
abdomen atas, dibelakang peritonium,di
depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot
besar transversus abdominalis,quadratus
lumborum dan psoas mayor. Ginjal
dipertahankan dalam posisi tersebut oleh
bantalan lemak yang tebal. Disebelah
posterior dilindungi oleh kosta dan otot-otot
yang meliputi kosta, sedangkan di anterior
dilindungi oleh bantaan usus.
 1. Kulit Ginjal (Korteks)
 2. Sumsum Ginjal (Medula)
 3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
 Ureter adalah tabung/saluran yang
menghubungkan ginjal dengankandung
kemih. Ureter merupakan lanjutan pelvis
renis, menuju distal & bermuara pada
vesica urinaria. Panjangnya 25 – 30 cm.
Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus
inferior T11- L2 melalui neuron simpatis.Terdiri
dari dua bagian : pars abdominalis dan
pars pelvina. Tiga tempat penyempitan
pada ureter : uretero- pelvic junction ,
tempat penyilangan ureter dengan vassa
iliaca sama dengan flexura marginalis ,
muara ureter ke dalam vesica urinaria.
 a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
 b. Lapisan tengah otot polos. Lapisan
sebelah dalam lapisan mukosaLapisan
dinding ureter menimbulkan gerakan –
gerakan peristaltik tiap 5menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk
ke dalam kandung kemih(vesika
urinaria).
 - Ureter pada pria
Terdapat di dalam visura seminalis atas dan
disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi
oleh leksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan
oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding
vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum
vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria,
dinding atas dan dinding bawah ureter akan
tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh
akan membentuk katup (valvula) dan
mencegah pengambilan urine dan vesika
urinaria.
 - Ureter pada wanita
Terdapat di belakang fossa ovarika dan
berjalan ke bagian medial dan ke depan
bagian lateral serviks uteri bagian atas
vagina untuk mencapai fundus vesika
urinaria. Dalam perjalanannya, ureter
didampingi oleh arteri iterina sepanjang 2,5
cm dan selanjutnya arteri ini menyilang
ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
ligamentum.
 Vesika Urinaria (kandung kemih)
 Uretra
 Teori nukleasi
Batu terbentuk didalam urin karena adanya inti batu
(nucleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan
yang kelewat jenuh akan mengendap dalam nucleus itu
sehingga akhirnya terbentuk batu. Inti batu dapat berupa
kristal atau benda asing.
 Teori matriks
Matriks organik terdiri dari serum/protein urin (albumin,
globulin, dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.
 Penghambat kristalisasi yang kurang
Pada urin orang normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal antara lain : Magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein, dan beberapa peptide. Jika
salah satu atau beberapa zat ini berkurang maka akan
mempermudah terjadinya batu.
 Endourologi
Merupakan tindakan invasive minimal untuk
mengeluarkanbatu saluran kemih yang
terdiri dari : memecah batu dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih
melalui alat yang dimasukkan langsung ke
dalam saluran kemih.
› PNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy),
› Lithotripsy,
› Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
› Ekstraksi dormia
 Angka kekambuhan batu saluran kemih
rata-rata 7% pertahun atau ± 50 dalam
10 tahun. Penegahan yang dapat
dilakukan dapat berupa
› Menghindari dehidrasi dengan minum
cukup (minimal 8 gelas/ 2 liter sehari) dan
diusahakan produksi urin minimal 1,5 liter
perhari. Bila pH air kemih selalu diatas 6,2
maka tidak akan terbentuk kristal asam urat.
 Mengurangi makanan yang dapat memicu
terbentuknya batu, seperti :
› Protein, karena protein dapat memacu terjadinya
ekskresi kalsium urin dan menyebabkan suasana urin
menjadi asam.
› Oksalat (misalnya terdapat dalam buah belimbing)
› Garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiurie
› Purin, terdapat dalam kacang-kacangan
› Kalsium (pada pasien dengan hiperparatiroid dan
kelebihan vitamin D)
 Aktifitas harian yang cukup
 Medikamentosa
Ureterolithiasis adalah penyumbatan
saluran kemih khususnya pada ureter oleh
batu. Ureterolithiasis dapat di diagnosis
dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang tepat. Untuk
batu yang masih kecil dapat dilakukan
terapi konservatif saja. Namun bila batu
besar dan sudah mengganggu
penatalaksanaan dengan pembedahan
perlu dipertimbangkan.
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai