Anda di halaman 1dari 7

TATALAKSANA

MEDIKA MENTOSA dan Non MEDIKA


MENTOSA
• Obat pereda nyeri. Obat ini dapat membuat mulut kebas
sehingga tidak terasa nyeri untuk sementara waktu. Obat
pereda nyeri yang diberikan bisa dalam bentuk obat kumur,
semprot, atau gel (misalnya krim benzoacaine dan lidocaine).
Untuk penggunaan obat kumur, sebaiknya tidak lebih dari 7
hari dan tidak diberikan untuk anak-anak berusia di bawah 12
tahun, karena dapat mempercepat penyembuhan luka
sariawan tetapi apabila diberikan dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan gigi menjadi kecoklatan. Selain itu, ada juga
obat pereda nyeri yang dapat melindungi lapisan luka
sehingga tingkat keparahan nyeri dapat ditekan. Obat yang
termasuk golongan ini adalah benzydamine hydrochloride,
clorhexidin, sucralfate, bismuthsubsalicylate,
dan bioadherent oral.
• Obat kortikosteroid. Obat ini dapat
meredakan nyeri dan mempercepat
kesembuhan. Obat ini harus segera digunakan
begitu luka muncul. Yang termasuk obat
kortiosteroid adalah
dexamethasone, triaciomonole, fluocinoide,
dan clobetasol.
• Obat antimikroba. Obat ini dapat
mempercepat penyembuhan dan mencegah
infeksi pada luka. Contoh obat ini
adalah tetracycline, chlorhexidene 
gluconate dan hidrogen peroksida.
• Obat immunosupresan. Obat ini dapat
menghambat pembentukan luka pada mulut
dan biasanya diperuntukkan penderita kasus
sariawan yang parah. Yang termasuk obat
golongan ini adalah prednisone, azathiprine,
dapson, colchisine,
cochcline, clofazimine, azathioprine,
dan thalidomide 200 mg/oral.
Terapi dengan :
1. Pemberian steroid topikal dan antiseptik topikal. Steroid
topikal yang diberikan adalah Kenalog in Orabase yang
berfungsi sebagai antiinflamasi dan mengurangi rasa sakit.
Obat diaplikasikan 2-3 kali sehari di tempat yang terasa
sakit pada waktu setelah makan dan malam hari sebelum
tidur agar obat dapat berkontak secara optimal dengan
cara dioleskan tipis pada lesi. Pemberian antiseptik topikal
berupa betadine kumur yang mengandung providone
iodine. Providone iodine berfungsi sebagai bakterisida,
serta dapat menjaga kebersihan mulut.
2. Obat untuk infeksi sekunder dan mempercepat penyembuhan SAR yaitu Metronidazol dan
siprofloksasin diberikan untuk merawat infeksi yang sangat mungkin disebabkan oleh campuran
bakteri aerob dan anaerob.
• Metronidazol aktif melawan sebagian besar bakteri anaerob. Obat ini berdifusi ke dalam bakteri
tempat gugus nitro direduksi. Selama proses reduksi ini, terbentuk intermediat yang reaktif secara
kimia, yang menghambat sintesis DNA dan/atau merusak DNA sehingga mengganggu fungsi bakteri.
Dosis metronidazol adalah 500 mg per oral setiap 8 jam.
• Siprofloksasin mempunyai substituen 6-fluoro yang sangat memperkuat potensi antibakteri
melawan bakteri Gram positif dan terutama Gram negatif. Obat ini mengganggu enzim bakteri yang
sangat penting untuk transkripsi DNA. Dosis dewasa untuk siprofloksasin adalah 500-700 mg per
oral setiap 12 jam.
• Pasien diberi triamcinolone acetonide in orabase 0,1% 3 kali/hari untuk mengurangi rasa sakit dan
memperpendek durasi ulserasi dengan menekan respon imun lokal, serta sebagai covering agent
untuk mempercepat epitelisasi.
• Obat kumur klorheksidin diberikan untuk membantu penyembuhan ulser. Meskipun tidak ada bukti
bahwa SAR disebabkan oleh infeksi bakteri tetapi terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan
bahwa beberapa antimikroba topikal (terutama klorheksidin glukonat) dapat memperpendek durasi
ulser SAR.

Anda mungkin juga menyukai