Anda di halaman 1dari 54

REVIU

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SAIFUDIN ZUHRI

BERDASARKAN PERPES 16 TAHUN 2018 DAN PERATURAN LKPP TAHUN 2018

TULUNGAGUNG, 6 NOVEMBER 2018


BIODATA
NAMA : SAIFUDIN ZUHRI, S.Si. MM.
TTL : TULUNGAGUNG, 17 MEI 1971
ALAMAT : JL. YOS SUDARSO III /16 TULUNGAGUNG
TELPON : 0853 3008 8181
EMAIL : zuhriku@gmail.com
PEKERJAAN : - PNS DINKES KAB. TULUNGAGUNG
- POKJA ULP KAB. TULUNGAGUNG
- NARASUMBER LKPP
- PROBITY ADVISOR LKPP

2
BENARKAH…
PBJ di Indonesia
Pemerintah =The largestbuyer. Temuan audit BPK 2016
Total belanja pemerintah terkait PBJ
melalui PBJ sekitar 40% dari
APBN atau APBDpertahunnya.
1. Kelebihan 2. Pemahalan
pembayaran dan/atau
APBN APBD atas PBJ kemahalan
2017 Belanja 2017
Belanja
harga
barang/ barang/
jasa: 296T jasa: 232T 3. Denda 4. Belanja
keterlambatan atau
Belanja Belanja
Modal: Modal: 220 pekerjaan pengadaan
194T T belum fiktif
dipungut/
Total Total diterima
belanja Belanja 6. Rekanan
5. Spek barang pekerjaan
PBJ: 490T PBJ: 452T yang diterima barang/jasa
tidak yang tidak
Sumber: Kemenkeu 2017, diolah sesuai kontrak menyelesaikan
pekerjaan

Sumber: BPK2017, diolah


Analisis Tindak Pada proses
mana korupsi
Pidana Korupsi PBJ banyak terjadi?
TAHAPAN PROSES PBJ

Proses
Proses Perencanaan – Pelaksanaan Proses Serah Pengawasan dan
Perencanaan Persiapan PBJ PBJ Terima dan Pertanggung-
Anggaran Pemerintah Pemerintah Pembayaran jawaban

o 12perkara,
o 30 perkara,
o 33 terpidana,
o 66 terpidana, 3 perkara
o Kerugian negara o
o Kerugian negara (BPK/BPKP) 1,15T 8 terpidana
(BPK/BPKP 165,8M o
o Uang pengganti (inkracht) 332,4M
o Uang pengganti 75,1 M
Unsur: PPK, Pimpro/
Unsur: DPR/DPRD,Kepala K/L/Pemda Unsur:
POKJA ULP, BPK/BPKP ,
(KPA/satker), Kemenkeu, PPK, PPK, PIMPRO/POKJAULP,
Penegakhukum
Pimpro/Pokja ULP, LPSE, Panitia
Pengusaha/vendor Penerima Barang,
Pengusaha/vendor
Hasil Studi Litbang KPK
71 % responden • Harapan tertinggi adalah
Cakada menyatakan keamanan dalam menjalankan
orang/pihak yang bisnis (76.7%), sementara
membantu
mengharapkan balasan studi tahun 2016
di kemudian hari* mengungkapkan bahwa
Kemudahan perijinan terhadap harapan tertinggi adalah
bisnis menjadi harapan donatur
tertinggi kedua menurut
kemudahan dalam ikut serta
responden (2016: 63.29% dan dalam tender proyek/PBJ
2017: 76%).
(64.6%).
*Sumber: Studi Benturan Kepentingan Pada Pendanaan Pilkada Litbang KPK,2017
101 daerah pilkada, 310 pasangan calon/620 orang calon
150 responden (59 cakada, 91 cawakada), 74 diantaranya berpasangan (37 paslon)
Arah Pencegahan Korupsi Pada
Pengadaan Barang dan Jasa
Mendorong Optimalisasi e- Pemberdayaan Aparat
Procurement Nasional Pengawas Internal (APIP)
• Kerjasama program anti
• Integrasi antara
korupsi KPK- Pemda/
perencanaan dan
Kementerian
penganggaran PBJ
• Kontribusi pelaporan kasus
• Sentralisasi pengadaan barang
korupsi di Pemda/
dan jasa (dengan batasan
Kementerian
tertentu/konsolidasi), e-katalog
• Pemberdayaan APIP dalam
• Unit Layanan Pengadaan
Pengawasan pro aktif PBJ
Permanen dan SDM Spesialis
(probity audit)
• Vendor Management System
So what....???
“PERUBAHAN PARADIGMA
PENGADAAN BARANG/JASA DI INDONESIA”

Menjadi Episentrum Pengadaan Berkelas Dunia yang Inovatif


untuk Pengembangan Ekonomi Nasional yang Inklusif

VISI LKPP 2020-2024 – RAKORNAS


PENGADAAN 2018

9
‘COGNITIVE PROCUREMENT’
• Cognitive Procurement bertujuan untuk meningkatkan
akurasi dan tingkat keyakinan dalam pengambilan
keputusan terkait pengadaan memanfaatkan analisis
dengan bantuan teknologi dari berbagai sumber data

• Regulasi teknis melekat pada aplikasi

• Memastikan 5R Pengadaan
1. Right Quality
2. Right Quantity
3. Right Time
4. Right Place
5. Right Price
PERUBAHAN PARADIGMA ORGANISASI PENGADAAN
INTEGRASI DAN PUSAT INFORMASI MENDORONG GAGASAN INOVATIF
KE/DARI PELAKU USAHA
Dalam organisasi (PA, KPA, PPK) dan Luar
Organisasi (Pelaku Usaha, Masyarakat, Pasar) UKPBJ dapat menghasilkan gagasan
Sebagai bentuk akuntabilitas, transparansi yang inovatif.
dan open contracting UKPBJ dengan tingkat kematangan Managed
dan Optimized proaktif dan inovatif dalam tata
kelola dan manajemen kelembagaan UKPBJ.

MEMAHAMI TEKNIK PENGOLAHAN


DATA DAN ANALISIS STATISTIK KONSOLIDASI
• UKPBJ harus dapat melakukan evaluasi UKPBJ harus mampu berperan aktif
kinerja dalam melakukan konsolidasi
• pengadaan pada masing-masing satuan kerja pengadaan untuk mendorong efisiensi.
• Data-data pengadaan hasil evaluasi kinerja
dapat digunakan sebagai fiskal policy secara
nasional.

9
PELAKU PENGADAAN

1. PA 6. PPHP/PjPHP
2. KPA 7. PELAKSANA SWAKELOLA
3. PPK 8. AGEN PENGADAAN
4. PP 9. PENYEDIA
5. POKJA PEMILIHAN
LATAR BELAKANG
• Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala SKPD merupakan
Pengguna Anggaran berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2013
dan UU Nomor 1 Tahun 2004
• Khusus Pengadaan Barang/Jasa, PA memiliki tugas lain yang
diamanatkan dalam Perpres Nomor 16/2018
• PA/KPA bertanggung jawab dalam perencanaan pengadaan
sehingga wajib memiliki pengetahuan dalam bidang
pengadaan walaupun tidak wajib bersertifikat
• Pada beberapa institusi, KPA juga bertindak sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) yang menambah daftar tugas dan
tanggungjawabnya
PASAL PADA PERPRES
 Pasal 1 angka 7
 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat Daerah

 Pasal 1 angka 8
 Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab penggUnaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan

 Pasal 1 angka 9
 Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguria
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah

 Pasal 1 angka 10
 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya ‘disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan dan/ atau melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran be1anja negara/anggaran belanja
daerah
Pelaku Pengadaan
Pengguna Anggaran (PA)

Pejabat pemegang kewenangan


penggunaan anggaran
Kementerian/Lembaga/
Perangkat Daerah

Pasal 1 angka 7
16
Pelaku Pengadaan

Tugas & Wewenang (PA)


a) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja
b) Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang ditetapkan

c) Menetapkan perencanaan pengadaaan

d) Menetapkan dan mengumumkan RUP

e) Melaksanakan konsolidasi PBJ

f) Menetapkan penunjukkan langsung untuk tender/seleksi ulang gagal

Kewenangan diatas dapat didelegasikan kepada KPA untuk pengelolaan


APBN/APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 9 17
Pelaku Pengadaan

Tugas & Wewenang (PA)


g) Menetapkan :
• PPK, pejabat pengadaan, PjPHP/PPHP, penyelenggara swakelola, tim teknis,
dan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui sayembara/kontes
h) Menyatakan tender/seleksi gagal

i) Menetapkan pemenang pemilihan/calon Penyedia untuk metode pemilihan


• Tender/Penunjukan Langsung/ E-Purchasing B/PK/JL paling sedikit di
atas Rp. 100 M
• Seleksi/Penunjukan Langsung untuk JK paling sedikit di atas Rp. 10 M

Kewenangan (huruf g, h, i) tidak dapat didelegasikan


kepada KPA untuk pengelolaan APBD

Pasal 9 18
Pelaku Pengadaan

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Pejabat yang memperoleh kuasa dari


APBN PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab PA
pada K/L yang bersangkutan

Pejabat yang diberi kuasa untuk


melaksanakan sebagian kewenangan
PA dalam melaksanakan sebagian APBD
tugas dan fungsi Perangkat Daerah

Pasal 1 angka 8, 9
19
Pelaku Pengadaan

Tugas Pokok KPA


a) Melaksanakan pendelegasian sesuai pelimpahan dari PA

b) Menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan Konstruksi

c) dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan yang


terkait dengan :
• melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
• mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam
batas anggaran belanja yang telah ditetapkan
PA
KPA

Pasal 10
KAPAN KPA BERTINDAK SEBAGAI PPK?
• Pasal 10 ayat (3) : KPA dapat menugaskan PPK
untuk melaksanakan kewenangan terkait
dengan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain
dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan
• Pasal 10 ayat (5) :
Dalam hal tidak ada personel yang dapat
ditunjuk sebagai PPK, KPA dapat merangkap
sebagai PPK
Pelaku Pengadaan

Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat yang diberi kewenangan oleh


PA/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara/anggaran belanja daerah

Pasal 1 angka 10 22
Pelaku Pengadaan
Tugas PPK (1)
a) menyusun perencanaan pengadaan
b) menetapkan spesifikasi teknis/KAK
c) menetapkan rancangan kontrak
d) menetapkan HPS
e) menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan ke Penyedia
f) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
g) menetapkan tim pendukung
h) menetapkan tim atau tenaga ahli
i) melaksanakan E-Purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp. 200 juta
j) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
PPK dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh Pengelola PBJ
Pasal 11 23
Pelaku Pengadaan

Tugas PPK (2)

k) mengendalikan kontrak
l) melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA
m) menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA
dengan Berita Acara Penyerahan
n) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan
o) menilai kinerja Penyedia

KPA & PPK dalam melaksanakan tugas dapat


dibantu oleh Pengelola PBJ

Pasal 11
24
TAHAPAN PENGADAAN
Perencanaan Persiapan
Pengadaan Pemilihan

PPK
PA/ PPK Pokja
KPA Pelaksanaan
Kontrak

Persiapan
Pengadaan
Pokja PPK PPK
PPHP
PA/KPA

Pelaksanaan
Pemilihan Serah Terima
Pekerjaan
PERENCANAAN ?

WHY.. ?
Perencanaan Pengadaan

Identifikasi Kebutuhan

Penetapan Barang/Jasa

Cara Pengadaan

Jadwal Pengadaan

Anggaran Pengadaan

Pasal 18 ayat 1
27
1. Identifikasi Kebutuhan

• Tujuan Organisasi  RPJMD dan


Renstra
• Rencana Kebutuhan Organisasi
• Penyusunan Kebutuhan (Analysis,
Survey dan Riset)

28
2. Penetapan Barang/Jasa

Penetapan jenis Pengadaan Barang/Jasa berupa:


a. barang;
b. pekerjaan konstruksi;
c. jasa konsultansi; dan/atau
d. jasa lainnya

Pedoman kategorisasi Barang/Jasa dan pekerjaan


terintegrasi mengacu pada Klasifikasi Baku Komoditas
Indonesia (KBKI) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS)

29
3. Cara Pengadaan

Swakelola Penyedia

Tipe swakelola Spesifikasi/KAK


Perkiraan Biaya/RAB
Spesifikasi/KAK Pemaketan
Perkiraan Biaya/ Konsolidasi
RAB
Biaya Pendukung

Pasal 18 ayat 4,5,6,7 30


4. Jadwal Pengadaan
Sasaran,
penyelenggara,
Swakelola Pelaksanaan swakelola
Rencana kegiatan,
RAB

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan


Pengadaan Pengadaan Pengadaan

HPS, rancangan Pemilihan Penyedia,


Penyedia Kontrak, Spek, uang Pelaksanaan Kontrak
muka, jaminan

Pasal 18, 23,


25, 47, 50 31
Perencanaan Pengadaan
Melalui Penyedia
Penyusunan Spesifikasi teknis/KAK

Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB

Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa

Penyusunan Biaya Pendukung

Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP

Pasal 18 ayat 7, 8 32
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

Penyebutan merek dimungkinkan pada kondisi :

Komponen
Suku Cadang
barang/jasa

Bagian dari sistem Barang/Jasa dalam


yang sudah ada e-katalog

Barang/Jasa pada
tender cepat

Pasal 19 ayat 2
33
2. Penyusunan perkiraan biaya /
Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Membuat Membuat Membuat daftar


spesifikasi teknis spesifikasi bahan rincian pekerjaan
/KAK dan peralatan (aktifitas-aktifitas)

Menghitung Mendapatkan harga Menghitung


volume tiap-tiap barang atau biaya harga satuan dan
pekerjaan upah volume

Menyusun RAB dalam format yang berlaku untuk pengesahan

34
3. Pemaketan Pengadaan

Pemaketan pengadaan berorientasi pada :

ketersediaan
keluaran / hasil
barang/jasa

kemampuan pelaku Ketersediaan


usaha Anggaran

volume barang/jasa

Pasal 20 ayat 1 35
Pemaketan Pengadaan (2)
Larangan Pemaketan Pengadaan
• Menyatukan/ memusatkan beberapa PBJ yang
tersebar di beberapa lokasi/ daerah yang menurut sifat
pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya
dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang menurut sifat
dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang besaran nilainya
seharusnya dilakukan oleh usaha kecil
• Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa
paket dengan maksud menghindari Tender/Seleksi

Pasal 20 ayat 2
36
4. Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi
PBJ yang menggabungkan beberapa paket PBJ sejenis

Konsolidasi dilakukan pada tahap:

Persiapan
Perencanaan Persiapan Pemilihan
Pengadaan Pengadaan penyedia
melalui
penyedia

Dilaksanakan oleh PA/KPA, PPK, dan/atau UKPBJ

Pasal 1 angka 51
& pasal 21
37
5. Anggaran Pengadaan

Biaya barang/jasa: Biaya pendukung:


harga barang, pengiriman, suku biaya pelatihan; biaya instalasi dan
cadang dan purna jual, biaya testing, biaya administrasi (biaya
personil/non personil, biaya survei pasar, honorarium), biaya
material/bahan, biaya lainnya (biaya pendapat ahli hukum
peralatan/pemasangan, biaya kontrak, biaya uji coba, biaya sewa,
sewa biaya rapat

38
Pelaku Pengadaan

Ketentuan Lain KPA

• Dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa


• Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk
sebagai PPK, KPA dapat merangkap sebagai PPK

Sehingga KPA yang melaksanakan tugas sebagaimana tugas PPK

Pasal 10 39
MENGADAKAN PERJANJIAN
DENGAN PIHAK LAIN

Bentuk Kontrak terdiri atas:


a. bukti pembelian/pembayaran;
b. kuitansi;
c. Surat Perintah Kerja (SPK);
d. surat perjanjian; dan
e. surat pesanan
MENETAPKAN PERENCANAAN PENGADAAAN

 Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi


kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal, dan
anggaran Pengadaan Barang/Jasa
 Perencanaan Pengadaan yang dananya dari APBD
dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan
RKA-PD setelah nota kesepakatan KUA-PPAS
 Hasil perencanaan Pengadaan Barang/Jasa dimuat
dalam RUP

Pasal 18
MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN RUP
 Pengumuman RUP K/L setelah penetapan alokasi
anggaran belanja
 Pengumuman RUP Perangkat Daerah setelah ranperda
APBD disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD.
 Pengumuman RUP dilakukan melalui aplikasi Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dan
dapat ditambahkan dalam situs web K/L/PD, papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, surat kabar,
dan/ atau media lainnya.
 Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal
terdapat perubahan/revisi paket pengadaan atau DIPA
/ DPA
Pasal 22
MELAKSANAKAN KONSOLIDASI PBJ

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa dilakukan


pada tahap perencanaan pengadaan,
persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui
Penyedia, dan/atau persiapan pemilihan
Penyedia
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa
dilaksanakan oleh PA/ KPA/PPK dan/atau
UKPBJ

Pasal 21
MENETAPKAN PENUNJUKKAN LANGSUNG
UNTUK TENDER/SELEKSI ULANG GAGAL

DALAM HAL TENDER/ SELEKSI ULANG, POKJA


PEMILIHAN DENGAN PERSETUJUAN PA/ KPA
MELAKUKAN PENUNJUKAN LANGSUNG DENGAN
KRITERIA:
A. KEBUTUHAN TIDAK DAPAT DITUNDA; DAN
B. TIDAK CUKUP WAKTU UNTUK MELAKSANAKAN
TENDER/ SELEKSI

Pasal 51 ayat 10
Pelaku Pengadaan

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PPK juga dapat melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan
dari PA/KPA :

mengadakan dan
PPK
PA/KPA melakukan menetapkan
tindakan yang perjanjian
mengakibatkan dengan pihak
pengeluaran lain dalam batas
anggaran belanja anggaran yang
telah ditetapkan.

Pasal 10 ayat 3 &


Pasal 11 ayat 2 45
RENCANA UMUM PENGADAAN
• Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa (RUP) adalah daftar
rencana PBJ yang akan dilaksanakan oleh K/L/PD
• RUP ditetapkan dan diumumkan oleh PA/KPA masing-masing
K/L/Perangkat Daerah
RUP tersebut sedikitnya berisikan, antara lain:
1. Nama dan alamat Pengguna Anggaran
2. Paket Pekerjaan yang akan dilaksanakan
3. Lokasi Pekerjaan; dan
4. Jumlah Paket penyedia dan paket swakelola
5. Perkiraan besaran biaya

Pengumuman RUP Perangkat Daerah dilakukan setelah rancangan Perda


tentang APBD disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD
Pasal 1 angka 19
46
SiRUP ver 2.3 tahun 2018
(10-8-2018)
Sanksi

 Sanksi administratif dikenakan kepada PA/KPA/PPK/ Pejabat


Pengadaan/Pokja Pemilihan PjPHP/PPHP yang lalai
melakukan suatu perbuatan yang menjadi kewajibannya
 Pemberian dilaksanakan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian/pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 Sanksi hukuman disiplin ringan, sedang, atau berat
dikenakan kepada PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/Pokja
Pemilihan/PjPHP/PPHP yang terbukti melanggar pakta
integritas berdasarkan putusan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha, Peradilan Umum, atau Peradilan Tata Usaha Negara

PERPRES 16 TAHUN 2018 Pasal 82


PELAYANAN HUKUM BAGI PELAKU
PENGADAAN B/J
 Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib
memberikan pelayanan hukum kepada Pelaku Pengadaan
Barang/Jasa dalam menghadapi permasalahan hukum
terkait Pengadaan Barang/Jasa
 Pelayanan hukum diberikan sejak proses penyelidikan
hingga tahap putusan pengadilan
 Pelaku Pengadaan dikecualikan untuk Penyedia, Ormas,
kelompok masyarakat penyelenggara swakelola, dan Pelaku
Usaha yang bertindak sebagai Agen Pengadaan

PERPRES 16 TAHUN 2018 Pasal 84


PELAYANAN HUKUM BAGI PELAKU
PENGADAAN B/J (2)
 Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dalam
memberikan pelayanan hukum dapat dibantu oleh Advokat
 Pelayanan hukum tidak diberikan dalam hal Pelaku
Pengadaan tertangkap tangan
 Pelayanan hukum diberikan kepada Pelaku Pengadaan
kecuali Penyedia, organisasi kemasyarakatan, kelompok
masyarakat penyelenggara swakelola, dan Pelaku Usaha
yang bertindak sebagai Agen Pengadaan

PERLEM 15-2018 Pasal 15


PENGELOLAAN KEUANGAN
• Kepala Daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang
kekuasaan pengelola keuangan daerah mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan
• Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada:
a. sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah;
b. kepala SKPKD selaku PPKD; dan
c. kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 pada pasal 5 ayat (3),

REFERENSI TAMBAHAN
PENGGUNA ANGGARAN
• pasal 1 angka 12 UU Nomor 1 Tahun 2004, “Pengguna
Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja
perangkat daerah”
• pasal 1 angka 17 PP Nomor 58 Tahun 2005 dan pasal 1 angka
17 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah
terakhir dengan Permendagri Negeri Nomor 21 Tahun 2011,
“Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi SKPD yang dipimpinnya”

REFERENSI TAMBAHAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
• Salah satu kewenangan kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah yakni
menetapkan kuasa pengguna anggaran (UU Nomor 1 Tahun 2004 jo PP
Nomor 58 Tahun jo Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011)
• Pengertian Kuasa Pengguna Anggaran diatur di dalam PP Nomor 58 Tahun
2005, “Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD”
• Dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, “Kuasa Pengguna Anggaran
adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi SKPD”

REFERENSI TAMBAHAN

Anda mungkin juga menyukai