2
BENARKAH…
PBJ di Indonesia
Pemerintah =The largestbuyer. Temuan audit BPK 2016
Total belanja pemerintah terkait PBJ
melalui PBJ sekitar 40% dari
APBN atau APBDpertahunnya.
1. Kelebihan 2. Pemahalan
pembayaran dan/atau
APBN APBD atas PBJ kemahalan
2017 Belanja 2017
Belanja
harga
barang/ barang/
jasa: 296T jasa: 232T 3. Denda 4. Belanja
keterlambatan atau
Belanja Belanja
Modal: Modal: 220 pekerjaan pengadaan
194T T belum fiktif
dipungut/
Total Total diterima
belanja Belanja 6. Rekanan
5. Spek barang pekerjaan
PBJ: 490T PBJ: 452T yang diterima barang/jasa
tidak yang tidak
Sumber: Kemenkeu 2017, diolah sesuai kontrak menyelesaikan
pekerjaan
Proses
Proses Perencanaan – Pelaksanaan Proses Serah Pengawasan dan
Perencanaan Persiapan PBJ PBJ Terima dan Pertanggung-
Anggaran Pemerintah Pemerintah Pembayaran jawaban
o 12perkara,
o 30 perkara,
o 33 terpidana,
o 66 terpidana, 3 perkara
o Kerugian negara o
o Kerugian negara (BPK/BPKP) 1,15T 8 terpidana
(BPK/BPKP 165,8M o
o Uang pengganti (inkracht) 332,4M
o Uang pengganti 75,1 M
Unsur: PPK, Pimpro/
Unsur: DPR/DPRD,Kepala K/L/Pemda Unsur:
POKJA ULP, BPK/BPKP ,
(KPA/satker), Kemenkeu, PPK, PPK, PIMPRO/POKJAULP,
Penegakhukum
Pimpro/Pokja ULP, LPSE, Panitia
Pengusaha/vendor Penerima Barang,
Pengusaha/vendor
Hasil Studi Litbang KPK
71 % responden • Harapan tertinggi adalah
Cakada menyatakan keamanan dalam menjalankan
orang/pihak yang bisnis (76.7%), sementara
membantu
mengharapkan balasan studi tahun 2016
di kemudian hari* mengungkapkan bahwa
Kemudahan perijinan terhadap harapan tertinggi adalah
bisnis menjadi harapan donatur
tertinggi kedua menurut
kemudahan dalam ikut serta
responden (2016: 63.29% dan dalam tender proyek/PBJ
2017: 76%).
(64.6%).
*Sumber: Studi Benturan Kepentingan Pada Pendanaan Pilkada Litbang KPK,2017
101 daerah pilkada, 310 pasangan calon/620 orang calon
150 responden (59 cakada, 91 cawakada), 74 diantaranya berpasangan (37 paslon)
Arah Pencegahan Korupsi Pada
Pengadaan Barang dan Jasa
Mendorong Optimalisasi e- Pemberdayaan Aparat
Procurement Nasional Pengawas Internal (APIP)
• Kerjasama program anti
• Integrasi antara
korupsi KPK- Pemda/
perencanaan dan
Kementerian
penganggaran PBJ
• Kontribusi pelaporan kasus
• Sentralisasi pengadaan barang
korupsi di Pemda/
dan jasa (dengan batasan
Kementerian
tertentu/konsolidasi), e-katalog
• Pemberdayaan APIP dalam
• Unit Layanan Pengadaan
Pengawasan pro aktif PBJ
Permanen dan SDM Spesialis
(probity audit)
• Vendor Management System
So what....???
“PERUBAHAN PARADIGMA
PENGADAAN BARANG/JASA DI INDONESIA”
9
‘COGNITIVE PROCUREMENT’
• Cognitive Procurement bertujuan untuk meningkatkan
akurasi dan tingkat keyakinan dalam pengambilan
keputusan terkait pengadaan memanfaatkan analisis
dengan bantuan teknologi dari berbagai sumber data
• Memastikan 5R Pengadaan
1. Right Quality
2. Right Quantity
3. Right Time
4. Right Place
5. Right Price
PERUBAHAN PARADIGMA ORGANISASI PENGADAAN
INTEGRASI DAN PUSAT INFORMASI MENDORONG GAGASAN INOVATIF
KE/DARI PELAKU USAHA
Dalam organisasi (PA, KPA, PPK) dan Luar
Organisasi (Pelaku Usaha, Masyarakat, Pasar) UKPBJ dapat menghasilkan gagasan
Sebagai bentuk akuntabilitas, transparansi yang inovatif.
dan open contracting UKPBJ dengan tingkat kematangan Managed
dan Optimized proaktif dan inovatif dalam tata
kelola dan manajemen kelembagaan UKPBJ.
9
PELAKU PENGADAAN
1. PA 6. PPHP/PjPHP
2. KPA 7. PELAKSANA SWAKELOLA
3. PPK 8. AGEN PENGADAAN
4. PP 9. PENYEDIA
5. POKJA PEMILIHAN
LATAR BELAKANG
• Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala SKPD merupakan
Pengguna Anggaran berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2013
dan UU Nomor 1 Tahun 2004
• Khusus Pengadaan Barang/Jasa, PA memiliki tugas lain yang
diamanatkan dalam Perpres Nomor 16/2018
• PA/KPA bertanggung jawab dalam perencanaan pengadaan
sehingga wajib memiliki pengetahuan dalam bidang
pengadaan walaupun tidak wajib bersertifikat
• Pada beberapa institusi, KPA juga bertindak sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) yang menambah daftar tugas dan
tanggungjawabnya
PASAL PADA PERPRES
Pasal 1 angka 7
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat Daerah
Pasal 1 angka 8
Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab penggUnaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan
Pasal 1 angka 9
Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguria
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah
Pasal 1 angka 10
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya ‘disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan dan/ atau melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran be1anja negara/anggaran belanja
daerah
Pelaku Pengadaan
Pengguna Anggaran (PA)
Pasal 1 angka 7
16
Pelaku Pengadaan
Pasal 9 18
Pelaku Pengadaan
Pasal 1 angka 8, 9
19
Pelaku Pengadaan
Pasal 10
KAPAN KPA BERTINDAK SEBAGAI PPK?
• Pasal 10 ayat (3) : KPA dapat menugaskan PPK
untuk melaksanakan kewenangan terkait
dengan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain
dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan
• Pasal 10 ayat (5) :
Dalam hal tidak ada personel yang dapat
ditunjuk sebagai PPK, KPA dapat merangkap
sebagai PPK
Pelaku Pengadaan
Pasal 1 angka 10 22
Pelaku Pengadaan
Tugas PPK (1)
a) menyusun perencanaan pengadaan
b) menetapkan spesifikasi teknis/KAK
c) menetapkan rancangan kontrak
d) menetapkan HPS
e) menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan ke Penyedia
f) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
g) menetapkan tim pendukung
h) menetapkan tim atau tenaga ahli
i) melaksanakan E-Purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp. 200 juta
j) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
PPK dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh Pengelola PBJ
Pasal 11 23
Pelaku Pengadaan
k) mengendalikan kontrak
l) melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA
m) menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA
dengan Berita Acara Penyerahan
n) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan
o) menilai kinerja Penyedia
Pasal 11
24
TAHAPAN PENGADAAN
Perencanaan Persiapan
Pengadaan Pemilihan
PPK
PA/ PPK Pokja
KPA Pelaksanaan
Kontrak
Persiapan
Pengadaan
Pokja PPK PPK
PPHP
PA/KPA
Pelaksanaan
Pemilihan Serah Terima
Pekerjaan
PERENCANAAN ?
WHY.. ?
Perencanaan Pengadaan
Identifikasi Kebutuhan
Penetapan Barang/Jasa
Cara Pengadaan
Jadwal Pengadaan
Anggaran Pengadaan
Pasal 18 ayat 1
27
1. Identifikasi Kebutuhan
28
2. Penetapan Barang/Jasa
29
3. Cara Pengadaan
Swakelola Penyedia
Pasal 18 ayat 7, 8 32
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK
Komponen
Suku Cadang
barang/jasa
Barang/Jasa pada
tender cepat
Pasal 19 ayat 2
33
2. Penyusunan perkiraan biaya /
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
34
3. Pemaketan Pengadaan
ketersediaan
keluaran / hasil
barang/jasa
volume barang/jasa
Pasal 20 ayat 1 35
Pemaketan Pengadaan (2)
Larangan Pemaketan Pengadaan
• Menyatukan/ memusatkan beberapa PBJ yang
tersebar di beberapa lokasi/ daerah yang menurut sifat
pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya
dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang menurut sifat
dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang besaran nilainya
seharusnya dilakukan oleh usaha kecil
• Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa
paket dengan maksud menghindari Tender/Seleksi
Pasal 20 ayat 2
36
4. Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi
PBJ yang menggabungkan beberapa paket PBJ sejenis
Persiapan
Perencanaan Persiapan Pemilihan
Pengadaan Pengadaan penyedia
melalui
penyedia
Pasal 1 angka 51
& pasal 21
37
5. Anggaran Pengadaan
38
Pelaku Pengadaan
Pasal 10 39
MENGADAKAN PERJANJIAN
DENGAN PIHAK LAIN
Pasal 18
MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN RUP
Pengumuman RUP K/L setelah penetapan alokasi
anggaran belanja
Pengumuman RUP Perangkat Daerah setelah ranperda
APBD disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD.
Pengumuman RUP dilakukan melalui aplikasi Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dan
dapat ditambahkan dalam situs web K/L/PD, papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, surat kabar,
dan/ atau media lainnya.
Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal
terdapat perubahan/revisi paket pengadaan atau DIPA
/ DPA
Pasal 22
MELAKSANAKAN KONSOLIDASI PBJ
Pasal 21
MENETAPKAN PENUNJUKKAN LANGSUNG
UNTUK TENDER/SELEKSI ULANG GAGAL
Pasal 51 ayat 10
Pelaku Pengadaan
mengadakan dan
PPK
PA/KPA melakukan menetapkan
tindakan yang perjanjian
mengakibatkan dengan pihak
pengeluaran lain dalam batas
anggaran belanja anggaran yang
telah ditetapkan.
REFERENSI TAMBAHAN
PENGGUNA ANGGARAN
• pasal 1 angka 12 UU Nomor 1 Tahun 2004, “Pengguna
Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja
perangkat daerah”
• pasal 1 angka 17 PP Nomor 58 Tahun 2005 dan pasal 1 angka
17 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah
terakhir dengan Permendagri Negeri Nomor 21 Tahun 2011,
“Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi SKPD yang dipimpinnya”
REFERENSI TAMBAHAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
• Salah satu kewenangan kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah yakni
menetapkan kuasa pengguna anggaran (UU Nomor 1 Tahun 2004 jo PP
Nomor 58 Tahun jo Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011)
• Pengertian Kuasa Pengguna Anggaran diatur di dalam PP Nomor 58 Tahun
2005, “Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD”
• Dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, “Kuasa Pengguna Anggaran
adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi SKPD”
REFERENSI TAMBAHAN