Anda di halaman 1dari 21

MANASIK UMROH BAGI

JAMAAH HAJI

Oleh: abdul aziz


Manasik haji adalah aturan-aturan ibadah
haji yang harus dipersiapkan jauh sebelum
pelaksanaan haji itu sendiri, lihat
QS an-Nisa’ (4): 71.
Di antara yang harus dipersiapkan:
1. Ilmu pengetahuan tentang syarat rukun
haji.
2. Ilmu pengetahuan tentang sunnah haji.
3. Ilmu pengetahuan tentang larangan-
larangan haji.
4. Ilmu pengetahuan tentang dam haji,
lihat QS Fathir (35): 28 dan az-Zumar
(39): 9.
Syarat wajib umroh:
1. Beragama Islam,
2. Baligh,
3. Berakal sehat,
4. Merdeka dan
5. Adanya kesanggupan pergi ke
Mekkah, lihat QS al-Baqarah (2): 196 dan
Ali Imran (3): 97.
Rukun Umroh:
1. Ihram,
2. Thawaf Ifadlah,
3. Sa’i,
4. Tahallul dan
5. Tertib, lihat QS al-Baqarah (2): 158, 196,
dan hadits-hadits Nabi yang terkait
dengan masalah ini.
Wajib Umroh:
1. Ihram dari miqat,
2. Thawaf wada’ dan
3. Meninggalkan larangan-
larangan umroh, lihat QS al-
Baqarah (2): 196, 197, 198, 203
dan hadits-hadits Nabi yang
terkait dengan masalah ini.
Sunnah-sunnah umroh:
1. Bersih-bersih, seperti memotong
kuku,
2. Mandi,
3. Memakai dua helai kain ihram
berwarna putih (bagi jama’ah laki-laki),
memakai mukena berwarna putih dan
kaos kaki (bagi jama’ah wanita),
4. Shalat sunnah dan
5. Memperbanyak amal shalih, lihat QS
al-Ahzab (33): 21 dan hadits-hadits Nabi
yang terkait dengan masalah ini.
Larangan-Larangan Haji Ketika Sedang Ihrom:
1. Berpakaian berjahit, bagi jama'ah haji laki-
laki
2. Menutup kepala secara langsung, seperti
memakai kopiah, bagi jama'ah haji laki-laki.
3. Menutup wajah, bagi jama'ah haji wanita
4. Menutup telapak tangan, bagi jamaah haji
wanita
5. Memakai wangi-wangian
6. Memotong kuku
7. Memotong/mencabut rambut
8. Berburu binatang
9. Bersenggama
10. Mencabut/memotong tumbuh-
tumbuhan
11. Melangsungkan akad nikah
12. Mengakadnikahkan
13. Berkata-kata kotor
14. Melakukan maksiat
15. Bertengkar
Dam Umroh:
Bagi yang melanggar larangan nomor 1
sampai dengan nomor 7, maka denda
(dam)nya dapat memilih salah satu dari
tiga pilihan di bawah ini:
1. Menyembelih seekor kambing, atau
2. Memberi makan 6 orang miskin, per
orang 2 mud (± 1,5 kg), jadi semuanya 9 kg,
atau
3. Berpuasa 3 hari, lihat QS al-Baqarah (2):
196.
Bagi yang melanggar larangan nomor 8,
maka damnya sama dengan binatang yang
diburu, kalau tidak ada, maka
diperkirakan harganya, kemudian
dibelikan beras, lalu dibagi-bagikan
kepada orang miskin, setiap orang miskin
satu mud, jika tidak mampu, maka
damnya berupa puasa dengan ukuran
setiap mud makanan diganti dengan
puasa satu hari, lihat QS al-Maidah (5): 95
Bagi yang melanggar nomor 9, maka
damnya berupa seekor unta dan
umrohnya harus diulang (umrohnya
batal), kecuali yang bersangkutan sudah
melakukan "Tahallul Awwal", maka
hajinya tetap sah dan damnya adalah
seekor unta.
Bagi yang melanggar larangan nomor 10
sampai dengan 15, maka tidak ada
damnya, hanya saja nilai umrohnya
berkurang, lihat QS al-Baqarah (2): 197.
Macam-Macam Thawaf:
1. Thawaf Ifadlah, yaitu thawaf rukun, baik
untuk Haji maupun untuk Umroh.
2. Thawaf Wada', yaitu thawaf yang
dilakukan karena akan meninggalkan
Makkah atau Masjidil Haram. Jadi thawaf
untuk pamitan.
3. Thawaf Qudum, yaitu thawaf sebagai
ucapan selamat datang, yang dilakukan
karena masuk Masjidil Haram, untuk
melaksanakan "Haji Ifrad". Boleh
dilanjutkan dengan "Sa'i", boleh juga
tidak.
4. Thawaf Nadzar, yaitu thawaf yang
dilakukan karena punya nadzar untuk
melaksanakan thawaf.
5. Thawaf Tathawwu', yaitu thawaf
sunnah, thawaf yang dilakukan setiap
kali kita masuk Masjidil Haram. Jadi
sama dengan "Shalat Tahiyyatal
Masjid".
Macam-Macam Cara Pelaksanaan Haji:
1. Haji Ifrod, yaitu pelaksanaan haji yang
didahului dengan Ihrom haji, setelah itu
baru Ihrom umroh.
2. Haji Tamattu', yaitu pelaksanaan haji
yang didahului dengan Ihrom umroh,
setelah itu baru Ihrom haji.
3. Haji Qiron, yaitu pelaksanaan haji yang
Ihrom haji dan Ihrom umrohnya dijadikan
satu, lihat QS al-Baqarah (2): 196 dan hadits
Nabi
Untuk pelaksanaan Haji Tamattu' dan Haji
Qiron, dikenai "Dam Nusuk" (dam karena
ibadah bukan karena kesalahan), dengan 3
(tiga) pilihan:

1. Menyembelih seekor kambing, atau


2. Kembali ke Miqot, atau
3. Puasa 3 hari di tanah haram, 7 hari di
negeri sendiri, lihat QS al-Baqarah (2): 196.
Demikian semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai