Manasik haji adalah aturan-aturan ibadah haji yang harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan haji itu sendiri, lihat QS an-Nisa’ (4): 71. Di antara yang harus dipersiapkan: 1. Ilmu pengetahuan tentang syarat rukun haji. 2. Ilmu pengetahuan tentang sunnah haji. 3. Ilmu pengetahuan tentang larangan- larangan haji. 4. Ilmu pengetahuan tentang dam haji, lihat QS Fathir (35): 28 dan az-Zumar (39): 9. Syarat wajib umroh: 1. Beragama Islam, 2. Baligh, 3. Berakal sehat, 4. Merdeka dan 5. Adanya kesanggupan pergi ke Mekkah, lihat QS al-Baqarah (2): 196 dan Ali Imran (3): 97. Rukun Umroh: 1. Ihram, 2. Thawaf Ifadlah, 3. Sa’i, 4. Tahallul dan 5. Tertib, lihat QS al-Baqarah (2): 158, 196, dan hadits-hadits Nabi yang terkait dengan masalah ini. Wajib Umroh: 1. Ihram dari miqat, 2. Thawaf wada’ dan 3. Meninggalkan larangan- larangan umroh, lihat QS al- Baqarah (2): 196, 197, 198, 203 dan hadits-hadits Nabi yang terkait dengan masalah ini. Sunnah-sunnah umroh: 1. Bersih-bersih, seperti memotong kuku, 2. Mandi, 3. Memakai dua helai kain ihram berwarna putih (bagi jama’ah laki-laki), memakai mukena berwarna putih dan kaos kaki (bagi jama’ah wanita), 4. Shalat sunnah dan 5. Memperbanyak amal shalih, lihat QS al-Ahzab (33): 21 dan hadits-hadits Nabi yang terkait dengan masalah ini. Larangan-Larangan Haji Ketika Sedang Ihrom: 1. Berpakaian berjahit, bagi jama'ah haji laki- laki 2. Menutup kepala secara langsung, seperti memakai kopiah, bagi jama'ah haji laki-laki. 3. Menutup wajah, bagi jama'ah haji wanita 4. Menutup telapak tangan, bagi jamaah haji wanita 5. Memakai wangi-wangian 6. Memotong kuku 7. Memotong/mencabut rambut 8. Berburu binatang 9. Bersenggama 10. Mencabut/memotong tumbuh- tumbuhan 11. Melangsungkan akad nikah 12. Mengakadnikahkan 13. Berkata-kata kotor 14. Melakukan maksiat 15. Bertengkar Dam Umroh: Bagi yang melanggar larangan nomor 1 sampai dengan nomor 7, maka denda (dam)nya dapat memilih salah satu dari tiga pilihan di bawah ini: 1. Menyembelih seekor kambing, atau 2. Memberi makan 6 orang miskin, per orang 2 mud (± 1,5 kg), jadi semuanya 9 kg, atau 3. Berpuasa 3 hari, lihat QS al-Baqarah (2): 196. Bagi yang melanggar larangan nomor 8, maka damnya sama dengan binatang yang diburu, kalau tidak ada, maka diperkirakan harganya, kemudian dibelikan beras, lalu dibagi-bagikan kepada orang miskin, setiap orang miskin satu mud, jika tidak mampu, maka damnya berupa puasa dengan ukuran setiap mud makanan diganti dengan puasa satu hari, lihat QS al-Maidah (5): 95 Bagi yang melanggar nomor 9, maka damnya berupa seekor unta dan umrohnya harus diulang (umrohnya batal), kecuali yang bersangkutan sudah melakukan "Tahallul Awwal", maka hajinya tetap sah dan damnya adalah seekor unta. Bagi yang melanggar larangan nomor 10 sampai dengan 15, maka tidak ada damnya, hanya saja nilai umrohnya berkurang, lihat QS al-Baqarah (2): 197. Macam-Macam Thawaf: 1. Thawaf Ifadlah, yaitu thawaf rukun, baik untuk Haji maupun untuk Umroh. 2. Thawaf Wada', yaitu thawaf yang dilakukan karena akan meninggalkan Makkah atau Masjidil Haram. Jadi thawaf untuk pamitan. 3. Thawaf Qudum, yaitu thawaf sebagai ucapan selamat datang, yang dilakukan karena masuk Masjidil Haram, untuk melaksanakan "Haji Ifrad". Boleh dilanjutkan dengan "Sa'i", boleh juga tidak. 4. Thawaf Nadzar, yaitu thawaf yang dilakukan karena punya nadzar untuk melaksanakan thawaf. 5. Thawaf Tathawwu', yaitu thawaf sunnah, thawaf yang dilakukan setiap kali kita masuk Masjidil Haram. Jadi sama dengan "Shalat Tahiyyatal Masjid". Macam-Macam Cara Pelaksanaan Haji: 1. Haji Ifrod, yaitu pelaksanaan haji yang didahului dengan Ihrom haji, setelah itu baru Ihrom umroh. 2. Haji Tamattu', yaitu pelaksanaan haji yang didahului dengan Ihrom umroh, setelah itu baru Ihrom haji. 3. Haji Qiron, yaitu pelaksanaan haji yang Ihrom haji dan Ihrom umrohnya dijadikan satu, lihat QS al-Baqarah (2): 196 dan hadits Nabi Untuk pelaksanaan Haji Tamattu' dan Haji Qiron, dikenai "Dam Nusuk" (dam karena ibadah bukan karena kesalahan), dengan 3 (tiga) pilihan:
1. Menyembelih seekor kambing, atau
2. Kembali ke Miqot, atau 3. Puasa 3 hari di tanah haram, 7 hari di negeri sendiri, lihat QS al-Baqarah (2): 196. Demikian semoga bermanfaat