Chemometrics - Session 2: By: Didik Setiyo W
Chemometrics - Session 2: By: Didik Setiyo W
s i
( x x ) 2
/( n 1) *)
Deviasi standar i
Koefisien Variasi =
deviasi standar relatif (RSD): 100 s / x
sebagai contoh relative error (%)
Membandingkan presisi
pengukuran
Distribution of Error
Deviasi standar sebagai ukuran penyebaran data,
belum memberikan informasi cara data
terdistribusi
Jika pengukuran diulangi
untuk jumlah yang cukup besar diperoleh data-data
terulang beberapa kali (memiliki frekuensi),
data dapat ditata dalam tabel frekuensi
diolah/ditampilkan dalam histogram hingga dapat
dilihat cara data terdistribusi
Continued
Contoh histogram 50 data pengukuran konsentrasi ion
nitrat
Continued
50 data tersebut adalah sampel dari jumlah tak berhingga
pengukuran yang mungkin
Sejumlah pengukuran yang mungkin dilakukan disebut
populasi
Jika tak ada systematic error
mean pengukuran, menjadi estimasi mean populasi,
Deviasi standar sampel, s menjadi estimasi deviasi
standar populasi,
Untuk memberikan gambaran real (karena konsentarasi
bukan nilai diskrit) maka distribusi populasi diberikan
sebagai kurva kontinu (dengan model matematis)
Distribusi normal/Gaussian
Distribusi Normal
Gaussian distribution equation:
exp ( x ) / 2
2 2
1 ( x ) 2 / 2 2
y e
2 2
Probability Fuction
1 68 %
y Bell shaped,
2 95 %
single peak
3 99,7 % Simetris di sekitar
mean
16 %
Mean, median and
mode berimpit
16 %
68 % (sama)
Fungsi dua
parameter, mean
( - ) ( + ) x (µ) standard
deviation (σ)
Properties
The probability that a
Distribusi Normal normally distributed
random variable, x,
with mean, µ, and
standard deviation, σ,
lies between the
limits (µ - 1.96σ) and
(µ + 1.96σ) is 0.95
i.e. 95%
lies between the
limits (µ - 2.44σ)
and (µ + 2.44σ) is
0.99
Distribusi Sampling Mean
Mean merupakan estimasi (true value)
- 1,96/n
x
+ 1,96/n
Interval konfidensi
Limit/batas konfidensi
Continued
95 % of sample mean berada pada rentang:
Pembulatan?
Prinsip: jumlah (banyak) angka signifikan (angka
penting) mengindikasikan presisi eksperimen
Angka (penting) signifikan: seluruh digit angka yg
pasti, ditambah satu digit angka tak pasti
Rounding
Good rule:
Keep one digit beyond the last significant figure
Leave further rounding until the final result is
reached
Misal: Mean = 10,012 dan dev.std. = 0,01304 (5
pengulangan)
Dituliskan sebagai
10,01 0,01 (n=5)
atau
10,012 0,013 (n = 5)
angka sebagai subscript: untuk menghindari kehilangan
informasi (optional).
Rounding
Angka selain 5 tidak ada hal yang krusial
5 dibulatkan ke bilangan genap terdekat
4,65 dibulatkan menjadi 4,6 bukan 4,7
4,75 dibulatkan menjadi 4,8
Good rule:
keep one digit beyond the last significant
figure and leave further rounding until the
final result is reached.
Uses of Confidence Interval
Untuk uji systematic error dan
pertimbangan pengambilan kesimpulan
Ex.
Pengukuran absorbansi dengan spektronik-20 diperoleh
absorbansi larutan standar (As ) = 0,470. Data 10
pengukuran menunjukkan A rata-rata = 0,461 dan s =
0,003. Tentukan interval konfidensi 95 % mean
pengukuran itu dan tunjukkan apakah pada pengukuran
terdapat systematic error?
Perhitungan:
Interval konfidensi 95 % absorbansi:
= x t(s/n)
= 0,461 2,26 ( 0,003/10 )
= 0,461 0,001 (n = 10) atau
0,460 < < 0,462 (n = 10)
Karena 0,470 tidak masuk dalam interval konfidensi
absorbansi, maka dalam pengukuran spektrometrik tsb.
TERDAPAT SYSTEMATIC ERROR
Error
pada Pengukuran Kuantitatif
Principle: No quantitaive results are of any value unless they
are accopanied by some estimate of the errors
inherent in them
Tipe Error (1):
Berdasarkan proses pengukuran
• Instrumental error
• Methodology error (penggunaan metode yang salah; saat data
acquisition, adanya interferensi dan strategi eksperimentasi
Precise, inaccurate
•••••
Imprecise, accurate
• • • • •
imprecise, inaccurate
• •• • •
Precise, accurate
•••••
backward
Absolute Error
Bila nilai sesungguhnya suatu besaran yang diukur adalah
, dan pada pengukuran berulang diperoleh data xi dengan
i = 1, 2, 3, …n maka selisih xi - adalah absolute error,
i
i = xi -
atau
xi = + i
sehingga absolute error merupakan jumlah yang harus
ditambahkan untuk memperoleh jumlah pendekatan
Relative error backward