Stroke Hemoragik
Pembimbing :
dr. Hygea Talita P Toemon, Sp.S
Thorax
Pulmo Inspeksi: Simetris, bentuk normal
Palpasi : fremitus normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing
(-/-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Cor Ins : Ictus cordis tidak terlihat
Pal : Ictus cordis tidak teraba
Aus : S1S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)
GCS E4V5M6
Orientasi Baik
Kecerdasan Baik
Tes Kesimbangan
Romberg test Tidak dilakukan
Tandem gait Tidak dilakukan
Unterberger Tidak dilakukan
Past-pointing Tidak dilakukan
Babinsky-Weil Tidak dilakukan
Nistagmus Tidak dilakukan
Dix-Hallpike Tidak dilakukan
Fungsi Vegetatip
Miksi Inkontinensia urin (-), retensio urin (-), anuria
(-), poli uria (-)
Defekasi Inkontinesia alvi (-), retensio alvi (-)
Pemeriksaan laboratorium (10/7/2019)
(RSUD SAMPIT)
Pemeriksaan Nilai Normal
Ht 40 36,0-44,0 %
Ht 47,8 37,0-47,0 %
Lesi hiperdens
intraventrikuler
Kesan : perdarahan
intraventrikuler
Diagnosis
Terapi
Non-Farmakologi : Farmakologi :
O2 nasal cannul 2-4 lpm
Rehabitiltasi awal
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Fisioterapi Inj. Citicolin 2 x 500 mg
Support psikologis Inf Manitol 4x125 ml
Diet : Kebutuhan kalori 25 Inj. Asam Tranexamat 3 x 500 mg
Prognosis
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Sanitionam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
ANATOMI OTAK
Telensefalon (endbrain) korteks
serebri, system limbic, basal ganglia
(nucleus kaudatum, nucleus klaustrum,
dan amigdala)
Cerebellum
PEMBULUH DARAH OTAK
Arteri Karotis Interna
.
....PEMBULUH DARAH OTAK
Arteri Vertebrobasilaris
Arteri vertebralis kanan dan kiri
arteri basilaris (sebagian
diensfalon, sebagian lobus
oksipitalis dan temporalis,
apparatus koklearis, dan organ-
organ vestibular)
Sirkulus willisi
Arteri karotis interna dan arteri
vertebrobasilari disatukan oleh
pembuluh-pembuluh darah
anastomosis yaitu sirkulus
arteriosus willisi
STROKE
Stroke In Complete
Evolution Stroke
BERDASARKAN PATOLOGI
ANATOMI DAN PENYEBABNYA :
• Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarakhnoid
FAKTOR RESIKO
PATOGENESIS STROKE HEMORAGIK
Perdarahan Intraserebral
pecahnya pembuluh darah
otak karena tekanan darah
yang tinggi (ex: hipertensi)
Perdarahan Subaraknoid
pecahnya aneurisma atau
malformasi pembuluh darah
sehingga darah masuk ke
ruang subaraknoid
MANIFESTASI KLINIS
Kelemahan/kelumpuhan salah satu sisi wajah,
lengan atau tungkai (hemiplegia atau
hemiparesis)
Gangguan sensorik salah satu sisi wajah,
lengan atau tungkai (hemihipestesi atau
hemianesthesi)
Gangguan bicara (disartria)
Gangguan bahasa (afasia)
41
Gejala lain sulit menelan (disfagia), melihat
SIRIRAJ SCORE
• SS > 1 = Stroke
Hemoragik
• SS < -1 = Stroke
Non Hemoragik
• -1 > SS > 1 =
Perlu pemeriksaan
penunjang (Ct-
Scan)
42
ALGORITMA GADJAH MADA
43
PENATALAKSANAAN
A. Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
- stabilisai jalan napas dan pernapasan
- stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
- pemeriksaan awal fisik umum
- pengendalian peninggian TIK
- penanganan transformasi hemoragik
- pengendalian kejang
- pengendalian suhu tubuh
- pemeriksaan penunjang
B. Penatalaksanaan Stroke
Perdarahan Intra Serebral (PIS)
KEPUTUSAN OPERASI
ATAU TIDAK
PEMBAHASAN
Bagaimana penegakkan dasar diagnosis pada pasien?
51
Berdasarkan hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang,
dapat ditegakkan diagnosis
Stroke
Hemoragik
52
Bagaimana Hipertensi menyebabkan perdarahan ?
53
Infiltrasi limfosit membentuk
trombus
Stroke
54 Hemoragik
Bagaimana Penatalaksanaan pada pasien ?
57
Non-Farmakologi :
Rehabitiltasi awal
Fisioterapi
Support psikologis
Diet : Kebutuhan kalori 25 – 30 kkal/ kg
BB/hari dengan komposisi :
Karbohidrat 30 – 40% dari total kalori
Lemak 20 – 35%
Protein 20 – 30%
58
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pasien didiagnosis paraparase inferior e.c
Stroke Hemoragik, Hipertensi Gr. I dan
Hipokalemia
Penengakan diagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana pada pasien meliputi tatalaksana
suportif farmakologi maupun non farmakologi.
TERIMA KASIH