NEUROLOGI
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Stroke iskemik
Pembimbing
dr. Hygea Talita Patrisia Toemon, Sp. S
• Pasien datang dengan keluhan sulit bicara dan kelemahan otot bagian
tungkai atas dan bawah
• Keluhan dirasakan tiba-tiba pada saat setelah makan kurang lebih 3 hari
SMRS
• Keluhan dirasakan baru pertama kali
• disertai keluhan pusing
• Pasien berbicara tidak jelas
• Tidak disertai gangguan penglihatan, pendengaran dan menelan
• Riwayat jatuh sebelum keluhan (-)
• Intake makan dan minum (+)
4
…ANAMNESIS
RPD :
Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat hipertensi (+) 10 tahun lalu obat rutin amlodypine
Riwayat diabetes militus type 2 insulin (novorapid 3x16 u & lovemir
1x22u)
RPK :
Ayah pasien memiliki riw. Stroke
Riwayat Kebiasaan :
Jarang olahraga, merokok (-), alkohol (-)
5
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5
Tanda vital :
Tekanan darah : 140/100 mmHg
HR : 76 x/m, regular, kuat angkat
RR : 19 x/m, thorakoabdominalis
Suhu : 36,4 derajat C
6
…PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normosefali (+), jejas (-)
Mata : dapat menutup mata dengan simetris (+/+), dapat
menaikan alis kedua sisi (+/+), Konjutiva anemis (-/-), sklera ikterik (-
/-), pupil isokor diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), tak
langsung (+/+)
Hidung : Rhinorea (-), deviasi (-)
Telinga : Simetris, otorea (-)
Mulut : asimetris, deviasi ke arah kiri (+)
Lidah : tidak bisa menjulurkan lidah lurus kebatas tengah,
diviasi ke arah kanan (+)
7
…PEMERIKSAAN FISIK
Thorak (Pulmo)
• Inspeksi : simetris, retraksi (-/-)
• Palpasi : fremitus vokal dan taktil (+/+)
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Thorak (Cor)
• Ins : Ictus cordis tidak terlihat
• Pal : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavikula (S)
• Aus : S1S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)
8
…PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi : Suara ketuk timpani, tanda asites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Nervus cranialis
• VII, XII dilakukan terdapat kelainan saraf sentral
• N I, II, III, IV, V, VI, VIII, IX, XI, XII dalam batas normal
9
Ekstremitas …PEMERIKSAAN FISIK
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan + + + +
Tonus + + + +
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus - - - -
Refleks fisiologis + + + +
Refleks patologis - - - -
Sensibilitas + + + +
Motorik 3 3 4 4
Tanda meningeal - - - -
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (15/08/2019)
• Hb : 13,7 gr/dL
• Ht : 42,5 %
• Leu : 7.30 /uL
• Trom : 219.000/uL
• Erit : 5.45/uL
• GDS : 329 mg/dL
• Ur : 0,82 mg/dL
11
…PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (19/08/2019)
• GDS : 205 mg/dL
Laboratorium (20/08/2019)
• GDS : 147 mg/dL
12
Ct-Scan …PEMERIKSAAN PENUNJANG
13
Ct-Scan …PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nilai CTR
70 %
Kesan :
Kardiomegali
Bronkopneumoni
kanan
Susp. Efusi
pleura
15
DIAGNOSA
KLINIS : tetraparese
diabetes melitus tipe II
hipertensi
ETIOLOGI : Stroke iskemik
HT & diabetes melitus tipe II
Topis : Multiple lesi hipodens pada ganglia
basalis dan substansia alba
16
TATALAKSANA
dr. neurologi dr. IPD
• IVFD NaCl 0,9% 15 tpm • Inj. Novorapid 3 x 16 iu s.c
• Inj. Mecobalamin 3 x 500 mg • Inj. Lovemir 0-0-22 s.c
• Inj. Ranitidine 3 x 5 mg • Cek gds perhari
• P/O Fenofibrate 1 x 300 mg
• P/O Harbesser 2 x 100 mg
17
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
18
Stroke
Defisit neurologis fokal atau gobal yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh gangguan cerebrovaskular
bukan karena sebab lain serta dapat
mengakibatkan kematian
19
20
DEFINISI SNH :
Disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark
serebri lokal, infark spinal, atau infark retina.
INFARK SEREBRI:
Infark serebri lokal, infark spinal, atau infark
retina disebabkan oleh iskemia, berdasar pada :
Bukti patologis, pencitraan, atau tanda klinis
cedera iskemik pada SSP.
Gejala dan tanda klinis cedera iskemik SSP
yang menetap ≥24 jam hingga meninggal,
atau penyebab lainnya telah dieksklusikan.
KLASIFIKASI SNH
1. TIA (transient ischaemic attack)
Gejala neurologis menghilang dalam <24 jam
2. RIND (reversible ischaemic neurologic deficits)
‐ Gejala neurologis menghilang >24 jam dan <21 hari
3. Stroke in evolution
Gejala neurologis bertambah parah sepanjang waktu
4. Completed stroke
Defisit neurologis bersifat menetap dan tidak berkembang lagi
21
Patofisiologi
22
FAKTOR RESIKO
Modif Unmodif
• Merokok • Usia (54 tahun)
• DM • Jenis kelamin
• HT
• Ras
• Obesitas
• Dislipidemia • Genetik
• Penyakit jantung • Riwayat stroke dahulu
• Stres
• Inaktivitas
23
SH Vs SNH
Kasus :
‐ Onset
mendadak
‐ Terjadi setelah
makan
(istirahat)
‐ Nyeri kepala (+)
‐ Kejang (-)
‐ Muntah (-)
24
‐ Kesadaran baik
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Defisit neurologis fokal / global • GCS
• Onset tiba-tiba • TTV
• Keluhan penyerta (muntah, nyeri • Gangguan N. kranial VII & XII
kepala, kejang) • Kelemahan motorik
• Gali faktor resiko
• Defisit sensorik
Kasus
Kasus
• Kelemahan anggota gerak atas dan
bawah • Hipertensi (140/100 mmHg)
25
• Mendadak saat istirahat • Kekuatan Motorik 4 4
3 3
• Gangguan N. kranial VII & XII
ALGORITMA GADJAH MADA
Kasus :
‐ Kesadaran
baik
‐ Nyeri
kepala (-)
‐ Refleks
26
babinski (-)
Skoring SIRIRAJ
Interprestasi :
0
• SH >1
• SNH <1
0
0 Hasil :
10 2,5 + 2 + 2 +10 -3
1 0,5
– 12 = 0,5 SNH
SNH
27
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Penunjang
• Lab
(DL, GDS, Profil lipid, Elektrolit)
• Radiologi
(Ro. Thorax, MRI, Ct-Scan) Gold standart
SNH
SH
hipoden hiperddens
28
Pemeriksaan penunjang
CT-scan pada kasus
30
Penatalakasnaan
IVFD NaCl 0,9% 15 tpm stabilisasi hemodinamik
Neuroprotektor
Inj. Mecobalamin 3 x 500 mg
Menejemen faktor resiko
Hipertensi
Gol. Antagonis kalsium
• P/O Harbesser (diltiazim) 2 x 100 mg Melebarkan pembuluh darah
Antidislipidemia dan meringankan kerja jantung
P/O Fenofibrate 1 x 300 mg
DM tipe II Gol. Asam fibrat
• Inj. Novorapid 3 x 16 iu s.c Menurunkan lipoprotein plasma
• Inj. Lovemir 0-0-22 s.c
Insulin
Short acting Untuk mengendalikan faktor
31 Long acting resiko
Prognosis
32
Kesimpulan
• Telah dilaporkan seorang perempuan 54 tahun yang MRS
dengan keluhan utama kelemahan seluruh tungkai dan
sulit berbicara. RPD: keluhan serupa (-)
• Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pasien ini didiagnosis dengan
tetraparesis ec Stroke Non Hemoragik dengan Hipertensi
dan diabetes melitus tipe 2
• Tatalaksana pada pasien meliputi tatalaksana
medikamentosa yang bertujuan meminimalisir kerusakan
otak serta tatalaksana non-medikamentosa yang
33 bertujuan untuk pengembalian fungsi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Tromboemboli Kardioemboli Aterotrombotik
Faktor resiko Atrial fibrilasi, penyakit Ht, dm Ht, dm, usia, riw.
jantung katup Stroke
35