2.
3.
5
6
7
Pimpinan RS menetapkan :
proses, prosedur dan hasil (outcome) yang akan
dinilai;
ketersediaan “ilmu pengetahuan” (science) dan
“bukti” (evidence) untuk mendukung penilaian;
bagaimana penilaian dilakukan;
bagaimana penilaian diserasikan dengan rencana
menyeluruh dari penilaian mutu dan keselamatan
pasien;
frekuensi dari penilaian.
8
Tujuan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Tujuan Umum
Mempunyai fungsi untuk memberikan arahan dan pedoman dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengambil langkah-langkah yg diperlukan dlm upaya mencegah
situasi yang dapat menimbulkan resiko keselamatan pasien.
b. Membuat strategi yg komprehensif tentang upaya peningkatan pelayanan
kesehatan secara berkelanjutan dgn pertimbangan utama kesejahteraan,
perlindungan, keamanan, dan keselamatan pasien.
c. Mengembangkan budaya keselamatan pasien di seluruh area rumah sakit.
4. Menjelaskan otoritas dan tanggung jawab pihak-pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan mutu
22
Menciptakan lingkungan yang menyadari
perlunya mengukur mutu (klinis):
Memahami konteks/latar belakang
penyusunan indikator (apa yang ingin
dikerjakan, mengapa, bagaimana, sebaik
apa, dan problem apa yang mungkin
dijumpai)
Kejelasan tujuan penyusunan indikator
Identifikasi pendukung dan penghambat dan
bagaimana mengatasi nya 23
24
Menciptakan lingkungan yang menyadari
perlunya mengukur mutu (klinis):
Membentuk tim penyusun ( Ada PIC
pengumpul data mutu )
Pelajari sistem mutu yang ada
Tentukan sumber informasi yang
dibutuhkan untuk menyusun indikator
Workshop untuk mendapat dukungan dari
pihak terkait
25
Penyusunan indikator:
Review indikator-indikator yang ada dari
literatur maupun dari KEMENKES
Review indikator-indikator yang selama ini
digunakan
Identifikasi unit-unit terkait
26
Identifikasi indikator-indikator yang dapat
dimonitor
Susun indikator dan buat kamus indikator
nya
Tetapkan metoda pengumpulan data dan
sumber informasi
Tentukan metoda analisis
Sosialisasi
Tetapkan cara pelaporan indikator
27
Penerapan indikator:
Monitor proses pengumpulan data
Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya
Monitor penggunaan hasil analisis indikator
Review:
Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data,
analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator
untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan
Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
Evaluasi dan ongoing monitoring
28
Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiap
indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat
menunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja
Kejelasan terminologi yang digunakan
Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di
update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan
interpertasinya
Numerator dan denominator
Threshold (target)
Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk
mendukung perolehan data)
29
30
PEMILIHAN INDIKATOR
KLINIK
• Prioritas tinggi
• Sederhana
• Mulai dengan sedikit indikator
• Data tersedia
• Ditingkatkan secara bertahap
• Dampak terhadap pengguna dan pelayanan
• Mengukur berbagai dimensi mutu
31
Dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung
jawaban)
Ketersediaan data
High risk, high cost, high volume, problem
prone
Konsensus
Dipersyaratkan oleh customer
32
STANDAR AKREDITASI RS INDIKATOR MUTU
Standar AP.1.4.1. • Asesmen awal medis harus
Asesmen awal medis dan lengkap dalam waktu 24 jam
keperawatan harus lengkap dalam setelah pasien masuk rawat
waktu 24 jam setelah pasien masuk inap
rawat inap atau lebih cepat • Asesmen awal keperawatan
tergantung kondisi pasien atau harus lengkap dalam waktu 24
sesuai kebijakan rumah sakit. jam setelah pasien masuk rawat
inap
35
36
1. Pimpinan manajemen dan pimpinan
klinis mengidentifikasi indikator kunci
untuk sasaran keselamatan pasien.
37
1. Ketetapan identifikasi pasien
38
INDIKATOR MUTU TAHUN 2016
Persentase kesesuaian pengisian form handover perawat yang dilakukan pada saat 90
10 pergantian jaga (antar shift) 39
Setiap unit kerja / instalasi wajib menentukan indikatornya
sendiri berdasarkan permasalahan dan prioritas
Indikator unit / instalasi wajib mendukung indikator yang
ditetapkan sebagai indikator kunci RS
Unit kerja / instalasi wajib memilih 2-3 indikator yang
dijadikan prioritas project perbaikan yang dilakukan
analisis mendalam berdasarkan PDCA / PDSA
Dalam memilih indikator dapat merujuk indikator-2 yang
ada di Standar Pelayanan Minimum RS, BLU,
KEMENKES , dan juga unggulan RS
Unit kerja disamping melakukan project perbaikan
indikator , juga diwajibkan mengumpulkan data terkait data
indikator yang diwajibkan oleh regulasi Nasional .
40
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Definisi :
Akreditasi RS merupakan proses peningkatan
mutu pelayanan yang dilakukan terus menerus
oleh RS.
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu
pelayanan RS setelah dilakukan penilaian bahwa
RS telah memenuhi standar Rumah Sakit.
TujuanDefinisi
: dan Tujuan Akreditasi
1. Untuk surveior
a. Sebagai acuan dalam melakukan telaah regulasi pada
waktu survei.
b. Sebagai acuan dalam melakukan telaah dokumentasi bukti
pelaksanaan kegiatan pada waktu survei
c. Sebagai acuan dalam melakukan wawancara ,observasi
dan meminta staf RS melakukan simulasi.
d. Sebagai panduan dalam memberikan skor dan nilai.
2. Untuk Rumah Sakit
a. Sebagai acuan dalam menyusun regulasi pada waktu
survei.
b. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan
dokumentasinya.
c. Sebagai acuan dalam melatih staf terkait dengan
Implementasi standar .
(ARK,HPK,AP,
I. KELOMPOK STANDAR
PAP,PAB,PKPO
PELAYANAN BERFOKUS MKE)
PADA PASIEN
(7 BAB)
(PMKP,PPI,TKRS
II. KELOMPOK ,
STANDAR STANDAR MANAJEMEN MFK, KKS,
(6 BAB)
NASIONAL RS MIRM)
AKREDITASI
RUMAH SAKIT III. SASARAN SKP
ED 1 KESELAMATAN PASIEN
PONEK
HIV/AIDS
IV. PROGRAM NASIONAL TB
PPRA
GERIATRI
V. INTEGRASI
PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM IPKP
PELAYANAN RS
1.
1.
PENGELOMPOKAN
STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
BAB
Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
2. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
10. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
12. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
13. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
3. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. SASARAN 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. SASARAN 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. SASARAN 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai (High Alert Medications)
4. SASARAN 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar.
5. SASARAN 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. SASARAN 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
4. PROGRAM NASIONAL
4. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
5. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
6. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
7. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
8. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
5. INTEGRASI PELAYANAN DALAM PENDIDIKAN KLINIS DI RUMAH
SAKIT
SASARAN KESELAMATAN
KESELAMATAN PASIEN
ENAM PEMANDU
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Leadership (2,3)
3. Pelaporan (4)
4. Standard (5,7)
PENGERTIAN :
adalah kepercayaan, sikap dan nilai sebuah
organisasi kesehatan dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
berdasarkan struktur, praktek, peraturan dan
kontrol keselamatan pasien.
Mencakup tiga komponen yaitu :
budaya kerja,
budaya pelaporan (insiden)
budaya belajar
(Croll, Coburn, & Pearson, 2012).
Budaya keselamatan pasien terfokus pada nilai,
kepercayaan, dan asumsi staf terhadap iklim organisasi
(pelayanan kesehatan) dalam peningkatan program
keselamatan pasien (The Health Foundation, 2013).