Oleh : Lies umami,S.Pd.MM Hp/wa. 082121915666 Email: umami.lies17@gmail.com • MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL GENERASI ERA DIGITAL (generasi Z – kelahiran 1998) • Generasi saat ini disebut generasi digital. • Generasi ini tumbuh bersama perangkat teknologi digital atau gadget dalam genggaman. • Keseharian generasi ini lekat dengan internet serta teknologi informasi lainnya. • Aktif berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sana. TEKNOLOGI DIGITAL & INFORMASI • Berkembang sedemikian cepat. • Beragam smartphone atau gadget seperti ipad, iphone, blackberry dsb dapat dengan mudah kita temukan dalam genggaman anak-anak usia SD bahkan balita. • Gadget sudah menjadi sahabat anak. • Dengan gadget anak dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet untuk menunjang kegiatan belajar dan aktivitas lainnya.
• Dapat dengan cepat mempelajari beragam fitur dan aplikasi
yang tersedia dan menambahnya sendiri sesuai keinginan dan kebutuhannya. PERUBAHAN YANG SANGAT RADIKAL • Sejak bangun tidur tidak lepas dari smart phone atau gadget untuk berkomunikasi lewat BB, WA.Line dsb. • Bermain videogames, digital music players, video cams • Lebih banyak bermain games dari pada membaca. • Di atas pukul 20.00 nonton televisi, games, email, internet, pesan pesan di BB, WA, dsb itulah kehidupan mereka. Teknologi Membentuk Dunia Generasi Digital • Keinginan mereka harus segera dipenuhi. • Mereka suka tampilan BERWARNA • Mereka membutuhkan INTERAKTIVITAS • Mereka biasa melakukan MULTITASKING • Mereka berharap ORANG TUANYA memahami teknologi • Mereka harus tahu tentang cara kerja segala sesuatu • Generasi digital mendapat sebutan anak-anak multitasking. • Ketika mengerjakan tugas sekolah di warnet atau dengan perangkat teknologi yang mereka miliki, saat yang sama ia bisa saja mendownload lagu, film atau game. • Kemudian menulis status, memberi komentar atau chatting di jejaring sosial sembari bermain game atau mendengarkan musik bahkan streaming siaran radio atau televisi.
Terkesan tidak fokus dikarenakan
mereka ingin kegiatan belajar yang fun atau menyenangkan MENGAPA JEJARING SOSIAL MENJADI POPULER • Mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual beli online. • Membuat grup atau komunitas untuk bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan. • Mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus. SIAPAKAH PENGGUNA FACEBOOK? Jenis Usia • Laki-laki 59.4 % • 18-24 tahun 41.8 (18.919.540) % • Perempuan 40.6 % (12.942.760) • 11-17 tahun 25.3 % • 25-34 tahun 21.4 % • 35-44 tahun 6.3 % • < 13 tahun 2 % • 45-54 tahun 1.6 % • + 65 tahun 1.2 % 10 URUTAN PENGGUNA FACEBOOK 1. United States 145,747,320 2.Indonesia 32,131,200 3. United Kingdom 28,661,600 4. Turkey 24,368,960 5. France 20,330,580 6. Philippines 18,901,900 7. Mexico 18,243,080 8. Italy 17,914,220 9. India 17,288,060 10.Canada 17,142,920 sumber : http://www.checkfacebook.com/ DAMPAK JEJARING SOSIAL • Kecendrungan lebih terbuka dalam berbagi informasi pribadi di dunia maya. • Banyak memiliki teman baru dan di antaranya mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya lewat jejaring sosial. • Maka tak heran bila ada di antaranya yang menjadi korban penipuan, pelecehan dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan oleh teman “maya”nya. • Melalui media sosial mereka juga acapkali mengekspresikan diri dengan mengunggah foto atau video kegiatan mereka. • Selagi itu sesuatu yang positif tentu tak mengapa. • Lalu bagaimana bila foto atau video yang diunggah tidak patut? • Bila status, kicauan atau komentar di media sosial dipenuhi oleh cacian dan makian? • Atau mungkin menjadi korban hujatan, bullying atau korban penipuan yang bersembunyi di balik identitas palsu dengan tampilan foto cantik dan tampan palsu pula. KECANDUAN dan tidak mengenal waktu karena mereka harus update terhadap situs jejaring sosialnya. PERUBAHAN SIKAP, menjadi malas karena terlalu asyik dengan jejaring sosial mereka, lupa akan kewajiban mereka sebagai pelajar. TIDAK PERDULI dengan lingkungan sekitar karena waktu yang mereka miliki dihabiskan untuk internet. MARAKNYA KASUS PENCULIKAN terhadap gadis remaja setelah bersikap egoisberkenalan lewat jejaring sosial, ada pula yang melarikan diri atau kabur dari rumah setelah berkomunikasi dengan teman jejaring sosialnya Sebagai ORANGTUA Tahukah bila anak mungkin sudah kecanduan GADGET. • Berkeliaran membuka situs-situs dewasa/bermain game yang berisi kekerasan dan pornografi serta hal-hal negatif lainnya yang bisa saja MENGUBAH PERILAKU anak. HARUS DIKETAHUI ORANGTUA • Oleh karena itu diperlukan PENGAWASAN terhadap aktivitas berinternet anak. • Orang tua di era digital juga harus WASPADA dan BERPERAN AKTIF. • Jangan sampai orangtua terlambat tahu jika anak KECANDUAN GAME ONLINE menyimpan VIDEO DEWASA yang tidak layak mereka konsumsi atau dampak buruk dari penyalahgunaan MEDIA DIGITAL lainnya. TANTANGAN MENDIDIK DI ERA DIGITAL • Orang tua dituntut sadar teknologi dan melek media. • Jangan asal membelikan gadget untuk anak tanpa memberikan edukasi yang cukup mengenai manfaat dan dampak buruknya. • Tahu saat yang tepat pada usia berapa anak membutuhkan gadget. • Karena sangat tidak bijak menghadirkan gadget sebagai “pengasuh” bagi balita. • Pastikan mereka mampu bertanggung jawab terlebih dahulu. • INGATKAN ! pada anak-anak bahwa teknologi dibuat untuk memudahkan manusia, tetapi agamalah yang akan menyelamatkan manusia. • ARAHKAN! agar tetap menjaga etika dan berlaku santun sesuai tuntunan agama ketika berinteraksi melalui media sosial. • TIDAK SEMBARANGAN! mengunduh foto atau video pribadi atau orang lain yang melanggar norma kesusilaan dan agama serta tidak menulis status atau kicauan rasis atau hujatan karena bisa saja terjerat kasus hukum. • BATASI AKTIFITAS INTERNET! anak di rumah dengan menyimpan password dan memblokir konten yang berisi pornografi. • BENTENGI anak-anak dengan nilai-nilai agama sebagai bekal atau tameng dalam menghadapi godaan dan kejahatan yang mengintai ketika mereka berselancar mengakses internet. • BERI PENJELASAN mengapa mengakses internet sudah memiliki pengetahuan bagaimana berinternet dengan sehat dan aman. • RAMBU-RAMBU ketika menggunakan akun-akun digital yang dimiliki, mereka sudah tahu rambu- rambu atau batasan-batasannya HASIL PENELITIAN • 92% orang tua sudah membuat ATURAN penggunaan internet bagi anak- anaknya • 34% anak merasa orang tua mereka TIDAK MENETAPKAN ATURAN mengenai penggunaan internet • 40% anak TIDAK MENDISKUSIKAN mengenai keamanan internet dengan orangtua mereka • 54% orang tua mengatakan KURANG MAMPU MENGONTROL penggunaan internet yang tidak tepat oleh anak mereka • 37% anak mengatakan orangtua mereka akan melarang jika tahu siapa teman chat mereka di internet • 90% orangtua mengatakan bahwa mereka tahu aktivitas internet anak- anak mereka • 23% anak mengatakan bahwa orangtua mereka TIDAK TAHU dengan pasti seberapa jauh aktivitas mereka dengan internet • “ We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future” -Franklin D. Roosevelt • Orangtua mungkin tidak dapat mempersiapkan masa depan untuk anak- anaknya, namun setidaknya orangtua bisa mempersiapkan anak-anaknya untuk masa depan"