(ANTIMALARIAL DRUGS)
KELOMPOK 3
DHIA LARISSA (A 183 008)
E P R I L I TA R U N I AT I (A 183 011)
F E T Y P U S P I TA S A R I (A 183 014)
N I K K Y N O V I A P R ATA M I (A 183 026)
MASKUNI (A 183 023)
Mengeliminasi
plasmodium
Tujuan terapi penyebab infeksi,
memutus rantai
malaria penularan &
mencegah
kematian
PENGGOLONGAN BERDASARKAN
CARA KERJA OBAT
Siklus Hidup
Plasmodium
Skizontosida Skizontosida
Gametosida Sporontosida
darah jaringan
Klorokuin Primakuin Primakuin Primakuin
Kuinin Proguanil Proguanil
Kuinidin Pirimetamin
Meflokuin
Halofantrin
Sulfonamida
Tetrasiklin
Artemisin
Atovakuon
SKIZONTOSIDA
DARAH
Membentuk
Menghambat Parasit
Skizontosi kompleks Meracuni
intake mati
da darah dengan FP IX vakuola
makanan kelaparan
dalam vakuola
Klorokuin
Meflokuin
Skizontosida darah
target : membentuk senyawa
kompleks dan meracuni
vakuola makanan
Kuinin
Kuinidin
AKTIVITAS ES DAN FARMAKOKINETI PERHATIAN DAN
ANTIPARASIT TOKSISITAS KA KI
• Bentuk • ES : Gangguan Konsentrasi • KI : penderita
eritrostik pencernaan, plasma epilepsi,
P.vivax, sakit kepala, puncak miastenia
P.ovale, penglihatan dicapai dalam gravis,
P.malariae kabur 3-5 jam penyakit
• TOKSISITAS : hepatik atau
rentang GI yang parah
keamanan- Tidak boleh
nya sempit, diberikan
dosis tunggal bersamaan
30 mg/kg dengan
dapa menjadi meflokuin
fatal meningkatan
resiko seizure
Resistensi :
Mutasi pada gen yang mengkode plasmodium falciparum
chloroquine resistant transporter sehingga tidak efektif
untuk pengobatan malaria plasmodium falciparum
Aktivitas antiparasit • P.falciparum yang resisten terhadap obat
Resistensi
Toksisitas
Inti karbon
Meng- dari radikal Merusak
Vakuola Skizontosida
hasilkan bebas makro-
bersifat darah mengikat
radikal mengalkilasi molekul
asam zat FP IX
bebas vakuola yang parasit
bersifat asam
Aktivitas antiparasit
• P. vivax
• P. falciparum
• Berperan penting dalam terapi kombinasi untuk infeksi yang
resisten terhadap obat
Resistensi
• Tanpa bukti klinis yang menunjukkan adanya resistensi
Toksisitas
• Target toksisitas otak, hati, sumsum tulang, dan fetus.
• Terjadi perubahan Neurologis pada penderita malaria parah
• Sekitar 1 dari 3000 pasien mengalami reaksi alergi
Hati-hati penggunaan pada wanita
hamil dan anak-anak usia dini
Kadar plasma
Tersedia pemberian puncak
secara peroral beberapa
(dihidroartemisin, menit untuk
artesunat, dan artesunat dan
artemeter), IM 2-6 jam untuk
((artesunat dan artemeter
artemeter), IV
(artesunat), dan Artesunat dan
rektal (artesunat)
artemeter
Absorpsi waktu paruh
secara oral plasma 1-2
umumnya jam
>30%
TARGET : MITOKONDRIA
MEKANISME
KERJA
Menghambat
Transpor
elektron
Meniadakan
potensial
membran
mitokondria
• Aktif pada tahap P. Falciparum di hati, tetapi
Aktivitas antiparasit
tidak aktif terhadap hipnozoit P. vivax
Asam
dihidrofolat
dihidrofolat reduktase
Asam
TARGET : SITOSOL tetrahidrofolat
DENGAN MENGHAMBAT
DIHIDROFOLAT
REDUKTASE Purin dan
pirimidin
Sintesis DNA
RESISTENSI
Adanya mutasi
pada dihidrofolat
reduktase
plasmodia
AKTIVITAS FARMAKO-
ES PERHATIAN
ANTIPARASIT KINETIKA
Tidak berkembang
Primakuin
Merusak tahap menjadi
digunakan sebagai
gametosit sporozoite dalam
profilaktik kausal
tubuh nyamuk