Anda di halaman 1dari 35

HIV & AIDS

DI SEKTOR KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI


KEMENTERIAN PUPR
 HIV adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia
dan kemudian menimbulkan AIDS

 Terdapat dalam cairan tubuh yang


telah terinfeksi teruama di dalam
darah, air mani atau cairan vagina
Sistim kekebalan tubuh
Di dalam tubuh kita terdapat sistem kekebalan
tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh
terhadap serangan benda asing seperti
bakteri, virus, parasit, dan jamur
Apakah itu AIDS
 Acquired (ditularkan dari orang ke orang)
 Immune (Sistem kekebalan tubuh)
 Deficiency (Tidak berfungsi dengan baik)
 Syndrome (Kumpulan tanda/gejala)

AIDS adalah :
Kumpulan gejala yang disebabkan oleh
HIV yang menyebabkan kerusakan pada
sistem kekebalan tubuh
PERKEMBANGAN
DARI HIV MENJADI AIDS
Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Dimana Virus HIV hidup?
 Virus HIV hanya hidup dalam cairan
tubuh seseorang yang telah
terinfeksi terutama di dalam:
darah, air mani (pria), cairan vagina
(perempuan), air susu ibu, cairan
ketuban
 Virus HIV tidak terdapat pada cairan
tubuh:
Keringat, air mata, air liur
Bagaimana penularan HIV?
 HIV dapat ditularkan dari seseorang yang
terinfeksi HIV (pengidap HIV) bila
seseorang yang masih sehat terpapar atau
berhubungan dengan cairan tubuh
pengidap HIV, seperti darah, air mani, dan
cairan vagina
 Petugas kesehatan/petugas jenasah yang
merawat penderita/jenasah dan terpapar
cairan tubuh penderita/ jenasah tanpa
menggunakan tata cara kewaspadaan
universal
HIV didapatkan di:…..

cairan sperma

cairan vagina

darah
air susu ibu
Berhubungan Seks
• Penggunaan jarum suntik secara bergantian
• Layanan kesehatan – menggunakan alat
tajam
• Penggunaan Narkotik, Psikotropika, dan zat
Aditif (Napza) – pakai silet

10
NAPZA adalah bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku)
serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi.

Psikotropika adalah suatu zat atau obat,


baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
Efek pemakaian psikotropika

Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan


aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai
efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama


tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih
buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan
bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit
serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak
jarang bahkan menimbulkan kematian.
Tranfusi Darah
PENULARAN DARI IBU KE JANIN ATAU
BAYI MELALUI ASI

Istri • Masa Hamil


Tertular • Proses Kelahiran
• Setelah Kelahiran
HIV !
Berciuman???
Bila keduanya ada luka terbuka
di bagian mulut maka ada kemungkinan
terjadi penularan HIV
PENCEGAHAN PRIMER (PRIMARY PREVENTION)

(ABSTINENSI), (Be Faithfull),


artinya absen seks artinya bersikap
atau tidak melakukan saling setia
hubungan seks bagi B kepada satu
orang yang belum A pasangan seks
menikah (tidak berganti-
Konsep ganti)
ABCD
(Condom),
artinya mencegah (Drug No),
D
penularan HIV dengan C artinya dilarang
memakai kondom. bila menggunakan
salah satu pasangan Narkoba suntik
telah terinfeksi HIV
Pencegahan Khusus
 Konseling dan Tes HIV sukarela bagi
yang berisiko
 Hindari pemakaian peralatan tajam
secara bergantian (jarum suntik, jarum
tato, jarum tindik, pisau cukur)
 Kewaspadaan universal bagi petugas
kesehatan
* APD (sarung tangan, jubah, masker)
* Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
* Disinfeksi dengan larutan klorin
* Penanganan limbah
STOP STIGMA
&
DISKRIMINASI
O D H A !!!
APAKAH AKTIVITAS INI DAPAT MENULARKAN HIV?

HIV Tidak Menular Melalui Kegiatan tersebut


Apakah ada obat
untuk HIV/AIDS?
Terapi antiretroviral (ARV)
 Diberikan pada penderita yang
memenuhi syarat terapi:
 Memberi gejala
 CD4 < 350/mmk

 Tujuan terapi:
 Memperpanjang hidup dan
meningkatkan mutu hidupnya
dengan cara mempertahankan
penekanan maksimal jumlah virus
selama mungkin
Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati
infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV
adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai
obat antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh
virus itu. Namun, ART dapat melambatkan
pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus
dilambatkan, begitu juga penyakit HIV.

CD4 adalah jenis sel darah putih atau


limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang
penting dari sistem kekebalan tubuh kita.
PERMEN NAKERTRANS RI. NO: 20 TH 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI NOMOR PER-12/MEN/VI/2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENDAFTARAN KEPESERTAAN, PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN
SANTUNAN DAN PELAYANAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Pasal 34A
Pelayanan kesehatan untuk penyakit kronis dan kritis (critical
illness) diberikan atas anjuran dokter spesialis di unit
pelayanan khusus atau di rumah sakit dengan pengaturan
sebagai berikut:

e. pengobatan, perawatan dan/atau tindakan medis atas


penyakit HIV/AIDS ditanggung paling banyak sebesar
Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) per kasus per tahun.
HIV AIDS PADA KEGIATAN
KONSTRUKSI
Karakteristik Sektor Konstruksi
 Melibatkan banyak tenaga kerja kasar dan
berpendidikan relatif rendah. Terdapat 5,4 juta
pekerja konstruksi (atau 5,3% dari total pekerja
di Indonesia);

 Mempekerjakan pekerja produktif usia 20 sd 40


th pada tingkatan buruh dan sebagian besar
(96%) laki-laki;

 Sebagian besar pekerja pendatang, tdk bisa


pulang ke rumah setiap hari.

 Kadang mempekerjakan pekerja asing

 Menerima gaji relatif tinggi dalam bentuk tunai


Kerentanan sektor konstruksi terhadap resiko
penularan HIV/AIDS:

1.Mayoritas pekerja Pria;

2.Tinggal
jauh dari pasangan intim mereka untuk jangka
waktu lama di satu lokasi dan kemudian pindah ke lokasi
lain;

3.Terlibatdalam kondisi yang terisolasi dan pekerjaan


yang sulit dengan jadwal yang ketat;

4.Kemudahan akses dan tersedianya pekerja seks dekat


dengan lokasi konstruksi;

5.Budayamacho: berdasarkan norma sosial masih


menerima pria untuk memiliki banyak pasangan seks;

6.Tekanan dari rekan kerja: Ajakan untuk mengunjungi


pekerja seks yang tinggi dalam beberapa kelompok pria.
MAN

PEKERJA
MOBILE KONSTRUKSI MACHO
BERISIKO

MONEY
eta Fisik Perawang - Tualang - Siak - Riau
PT. Indah Kiat & Sekitarnya
KM 6 8 Kedai Karoke & Miras & ada WPS (@ 3 -5) Contoh Situasi:
Pemetaan KPAN - 2011

Jembt. Minas

3 Kedai WPS
Simpang cewek

Lokalisasi KM
Kedai Sex si Nur 15
@150 WPS
Cafe2 sprt Lokalisasi Tmp Urut

Kedai2 WPS

Jl. Nasional
Tmp. Mangkal WPS
Km,11, singgah sopir truk
Cafe2 nyediakan WPS

Wr. Drop WPS


Jl. pemuda
6-8 temp. Ngesek (@3-4 WPS)
Sek.12 urut
Tradisional
Tempat tinggal WPS
Belakang pipa (30 petak)

Ruko jamu senior (5 Kamar)


Camp. laki2
Temp. urut

Camp. Peremp
Pt. Indah Kia
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004 Tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS Di Tempat
Kerja
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja

Pasal 2
1. Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
2. Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud ayat (1), pengusaha
wajib :
 Mengembangkan kebijakan tentang upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di
tempat kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
kebijakan K3 atau secara tersendiri.
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja

 Mengkomunikasikan kebijakan dengan


Komunikasi, Informasi dan Edukasi melalui
program pendidikan yang berkesinambungan

 Memberikan perlindungan dari tindak dan


perlakuan diskriminatif.

 Menerapkan prosedur K3 khusus untuk


pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan Per-UU dan standar
yang berlaku
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja

 Pasal 3 :
 Pekerja/Buruh dengan HIV/AIDS berhak
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama
dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan
peraturan per-UU-an yang berlaku
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja

Pasal 5 :
1. Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes HIV
untuk untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.

2. Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela


dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai