DI SEKTOR KONSTRUKSI
AIDS adalah :
Kumpulan gejala yang disebabkan oleh
HIV yang menyebabkan kerusakan pada
sistem kekebalan tubuh
PERKEMBANGAN
DARI HIV MENJADI AIDS
Tertular
Periode
Jendela HIV + AIDS
cairan sperma
cairan vagina
darah
air susu ibu
Berhubungan Seks
• Penggunaan jarum suntik secara bergantian
• Layanan kesehatan – menggunakan alat
tajam
• Penggunaan Narkotik, Psikotropika, dan zat
Aditif (Napza) – pakai silet
10
NAPZA adalah bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku)
serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi.
Tujuan terapi:
Memperpanjang hidup dan
meningkatkan mutu hidupnya
dengan cara mempertahankan
penekanan maksimal jumlah virus
selama mungkin
Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati
infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV
adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai
obat antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh
virus itu. Namun, ART dapat melambatkan
pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus
dilambatkan, begitu juga penyakit HIV.
Pasal 34A
Pelayanan kesehatan untuk penyakit kronis dan kritis (critical
illness) diberikan atas anjuran dokter spesialis di unit
pelayanan khusus atau di rumah sakit dengan pengaturan
sebagai berikut:
2.Tinggal
jauh dari pasangan intim mereka untuk jangka
waktu lama di satu lokasi dan kemudian pindah ke lokasi
lain;
PEKERJA
MOBILE KONSTRUKSI MACHO
BERISIKO
MONEY
eta Fisik Perawang - Tualang - Siak - Riau
PT. Indah Kiat & Sekitarnya
KM 6 8 Kedai Karoke & Miras & ada WPS (@ 3 -5) Contoh Situasi:
Pemetaan KPAN - 2011
Jembt. Minas
3 Kedai WPS
Simpang cewek
Lokalisasi KM
Kedai Sex si Nur 15
@150 WPS
Cafe2 sprt Lokalisasi Tmp Urut
Kedai2 WPS
Jl. Nasional
Tmp. Mangkal WPS
Km,11, singgah sopir truk
Cafe2 nyediakan WPS
Camp. Peremp
Pt. Indah Kia
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004 Tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS Di Tempat
Kerja
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja
Pasal 2
1. Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
2. Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud ayat (1), pengusaha
wajib :
Mengembangkan kebijakan tentang upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di
tempat kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
kebijakan K3 atau secara tersendiri.
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja
Pasal 3 :
Pekerja/Buruh dengan HIV/AIDS berhak
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama
dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan
peraturan per-UU-an yang berlaku
Kepmennakertrans No. Kep. 68/MEN/IV/2004
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
HIV/AIDS Di Tempat Kerja
Pasal 5 :
1. Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes HIV
untuk untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.