BY :

Dr . RINITA AMELIA
 PENDAHULUAN
◦ APAKAH HISTOLOGI ITU?
◦ UNTUK APA DIPELAJARI ?
◦ BAGAIMANA MEMPELAJARI HISTOLOGI?
 ADAKAH HUBUNGAN DENGAN CABANG ILMU
KEDOKTERAN?
◦ CABANG DARI BIOLOGI
◦ BAGIAN DARI ANATOMI MAKROSKOPIK

SUBOWO
8/6/04 2
 APAKAH HISTOLOGI ITU?

JARINGAN ADALAH KUMPULAN SEL-SEL YANG TERORGANISASI

DENGAN FUNGSI TERTENTU

SEL ADALAH SATUAN STRUKTURAL DAN

FUNGSIONAL TERKECIL DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP

PENGORGANISASIAN SEL DALAM TUBUH

BERLANGSUNG SECARA BERJENJANG

SUBOWO
8/6/04 3
 SISTEM ORGAN

ORGAN ORGAN

JARINGAN JARINGAN JARINGAN

8/6/04 4
SUBOWO
HISTOLOGI UMUM
MEMPELAJARI JARINGAN DASAR
HISTOLOGI KHUSUS
MEMPELAJARI JARINGAN ORGAN TUBUH
( = ANATOMI MIKROSKOPIKA)

SUBOWO 8/6/04 5
• KEANEKARAGAMAN SEL
• BERBAGAI MACAM BENTUK
• BENTUK 3 DIMENSIONAL
• BERBAGAI MACAM UKURAN
• BERBAGAI MACAM FUNGSI
• MENGADAKAN INTERAKSI DENGAN SEKITARNYA
• UNTUK MEMAHAMI JARINGAN TUBUH DIPERLUKAN
PEMAHAMAN TENTANG SEL (BIOLOGI SEL)

SUBOWO
8/6/04 6
SUBOWO
8/6/04 7
• SEL/JARINGAN MERUPAKAN TEMPAT TERJADINYA PROSES
KEGIATAN HIDUP DAN PROSES PENYAKIT
• DENGAN MEMPELAJARI SEL/JARINGAN AKAN MEMPERMUDAH
PEMAHAMAN PROSES KIMIA DALAM SEL (BIOKIMIA), KEGIATAN
SEL (FISIOLOGI), PENGARUH/ BEKERJANYA OBAT DALAM
SEL/JARINGAN (FARMAKOLOGI), HUBUNGAN SEL DENGAN
PATOGEN (MIKROBIOLOGI/ PARASITOLOGI) DAN LAIN
SEBAGAINYA
• UNTUK MEMAHAMI PROSES PERKEMBANGAN PENYAKIT DAN
PENYEMBUHANNYA HARUS MEMAHAMI SEL/JARINGAN

SUBOWO
8/6/04 8
• MEMAHAMI KOMPONEN JARINGAN
• MEMAHAMI KATEGORISASI JARINGAN
• MEMAHAMI HUBUNGAN DAN FUNGSI JARINGAN YANG TERDAPAT
DALAM SATU ORGAN DAN SISTEM ORGAN
• MEMAHAMI BAHWA HISTOLOGI MERUPAKAN BAGIAN DARI
ANATOMI
• MEMPELAJARI TEORI MELALUI KULIAH
• MENGAMATI STRUKTUR JARINGAN PADA PRAKTIKUM

SUBOWO
8/6/04 9
1. SEDIAAN JARINGAN YANG TELAH MENGALAMI PEMROSESAN MELALUI
TEKNIK HISTOLOGI

2. MIKROSKOP (CAHAYA/ELEKTRON)

SUBOWO
8/6/04 10
 JARINGAN SEGAR
 JARINGAN FIXASI
◦ SEDIAAN SAYATAN
◦ SEDIAAN RENTANG
◦ SEDIAAN APUS
◦ SEDIAAN GOSOK

SUBOWO
8/6/04 11
 POTONGAN JARINGAN SEGAR
DIFIKSASI

JARINGAN DISIAPKAN UNTUK DISAYAT

SAYATAN DISIAPKAN UNTUK DIWARNAI

SEDIAAN DILINDUNGI DENGAN KACA PENUTUP

SUBOWO
8/6/04 12
JARINGAN

SUBOWO
8/6/04 13
SUBOWO
8/6/04 14
• MEMAHAMI PENGGUNAAN MIKROSKOP AGAR DAPAT DIPEROLEH
BAYANGAN YANG TAJAM
• MENYADARI BAHWA SEDIAAN BERASAL DARI JARINGAN YANG
DISAYAT SANGAT TIPIS, SEHINGGA DIPEROLEH GAMBARAN 2
DIMENSIONAL
• DAPAT MENGINTERPRETASIKAN HASIL PENGAMATAN DALAM BENTUK 3
DIMENSIONAL SESUAI DENGAN KEDUDUKANNYA DALAM TUBUH

SUBOWO
8/6/04 15
 MIKROSKOP CAHAYA
◦ MIKROSKOP CAHAYA BIASA
◦ MIKROSKOP FLUORESEN
◦ MIKROSKOP FASE KONTRAS
◦ MIKROSKOP MEDAN GELAP
◦ MIKROSKOP POLARISASI
◦ MIKROSKOP KONFOKUS
 MIKROSKOP ELEKTRON
◦ TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPE (TEM)
◦ SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)

SUBOWO
8/6/04 16
SUBOWO
8/6/04 17
MEKANISME PEMBENTUKAN
BAYANGAN

SUBOWO
8/6/04 18
 HASIL PENGAMATAN DENGAN MIKROSKOP

LIMFOSIT

DE NGAN MIK ROSKOP CAHAYA

DE NGAN T EM

DE NGAN SE M
8/19/04 53
SUB OWO

8/6/04 19
1. SEL EPITEL
2. SEL JARINGAN IKAT
- LONGGAR
- PADAT : TULANG DAN TULANG RAWAN
3. SEL OTOT
- OTOT POLOS
- OTOT LURIK
- OTOT JANTUNG
4. SEL SYARAF : SSP DAN SST
5. SEL DARAH
6. SEL GENITALIA
- SPERMATOGENESIS
- OOGNESIS
7. SEL RES
MAKROFAG, HISTIOSIT, SEL KUFER, MONOSIT
8. SEL ENDOKRIN
- PANKREAS ( SEL ALFA, BETA DAN DELTA )
- HIPOFISE ( SEL ALFA, BETA, GAMA )
- TIROID ( FOLIKEL, PARAFOLIKEL )
- PARATIROID ( SEL OKSIFIL, PRINSIPAL )
- SUPRARENAL
MEDULA : SEL GANGLION SIMPATIS
KORTEK : SEL KROMOFOB
1. FIBROBLAS
PALING BANYAK DITEMUKAN PADA
JARINGAN IKAT LONGGAR
2. MAKROFAG/HISTIOSIT
DALAM KEADAAN TIDAK AKTIF MIRIP
DENGAN FIBROBLAS KARNA
SITOPLASMANYA SAMA-SAMA PUCAT CUMA
INTINYA LEBIH BULAT DAN PENDEK
DALAM KEADAAN AKTIF : BESAR
SITOPLASMA BANYAK GRANULA DAN
VAKUOLA YANG BERISI KUMAN / BAHAN
 YANG DIFAGOSIT
LOKASI YANG TERBANYAK YANG KAYA
PEMBULUH DARAH
3. SEL MAST
SEL BESAR , BULAT, INTI PUCAT
DALAM SITOPLASMA TERDAPAT GRANULA
KASAR BERISI HEPARIN, SEROTONIN DAN
HISTAMIN
LOKASI SEPANJANG PEMBULUH DARAH
4. SEL MESENKIM YANG BELUM
BERDIFERENSIASI
SEL KECIL, BENTUK STELATA
LOKASI SEPANJANG PEMBULUH DARAH
TERUTAMA KAPILER, SEHINGGA DISEBUT SEL
PERIVASKULER
5. LEUKOSIT DARAH
TERUTAMA LIMFOSIT,EOSINOFIL DAN
NETROFIL
6. SEL PLASMA
MIRIP LIMFOSIT, SITOPLASMA BIRU
KEMERAHAN DENGAN INTI EKSENTRIS
DENGAN KROMATIN TERSUSUN SEPERTI RODA
PEDATI
ASAL DARI LIMFOSIT B YANG BERTEMU
DENGAN ANTIGEN
7. SEL PIGMEN
SERING PADA JARINGAN IKAT PADA KULIT,
PIAMATER DAN KOROID MATA