Anda di halaman 1dari 78

Konsep Dasar Keperawatan Bayi

Baru Lahir

Presented By.
Nurul Fatimah Apriliani, SST.,M.Kes
TIK
• Karakteristik BBL
• Perubahan fisiologis BBL :
a. sistem respirasi
b. sistem kardiovaskuler
c. sistem metabolisme
d. perubahan suhu
e. reflek primitif
• Adaptasi BBL
• Deteksi BBL resiko tinggi, APGAR Score
• Proses keperawatan BBL (Pemeriksaan fisik BBL)
Karakteristik BBL
• Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) :
bayi yang berusia 0-28 hari
(Kementerian Kesehatan RI, 2010)
Bayi baru lahir :
bayi berusia satu jam yg lahir pada usia
kehamilan 37-42 minggu & berat badannya
2.500-4000 gram
Neonatus menurut masa gestasinya:
• Kurang bulan (preterm infant): <259 hari (37 minggu)
• Cukup bulan (term infant): 259-294 hari (37-42 minggu)
• Lebih bulan (postterm infant) : >294 hari (42 minggu/lebih)

Neonatus menurut berat badan lahir:


• Berat lahir rendah:<2500 gram
• Berat lahir cukup: 2500-4000 gram
• Berat lahir lebih:>4000 gram

Neonatus menurut berat lahir terhadap masa


gestasi (masa gestasi & ukuran berat lahir yg sesuai
untuk masa kehamilan):
• Neonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
• Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)
Bayi Baru Lahir
BBL
sampai usia 1 mgg
• Neonatal Lanjut  BBL
dari usia 8 hari sampai
usia 28 hari
Ciri2 Umum BBL Normal
• Bernafas & menangis spontan
• Frekuensi nadi sekitar 120-160x/menit
• Warna kulit kemerah-merahan & terdpt verniks caseosa atau
bersih
• Lemak subkutan cukup tebal
• Rambut lanugo & rambut kepala tumbuh baik
• Aktifitas / gerakan aktif
• BB berkisar 2.500-3.500 gram
• PB 50-55 cm
• Ukuran kepala : FO 34 cm, MO 35 cm, SOB 32 cm
Pemeriksaan BBL
Perubahan Fisiologis BBL
a. Sistem respirasi
b. Sistem kardiovaskuler
c. Sistem metabolisme
d. Perubahan suhu
e. Reflek primitif
Perubahan Fisiologis pada sistem
pernafasan/respirasi BBL
• Selama dalam uterus, janin mendapatkan
oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.
Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus
melalui paru – paru.
a. Perkembangan paru-paru
• Paru-paru berasal dari titik
tumbuh yg muncul dari
pharing yg bercabang &
kemudian bercabang
kembali membentuk struktur
percabangan bronkus.
• Paru-paru yg tidak matang
akan mengurangi
kelangsungan hidup BBL
sebelum usia 24 minggu.
• Hal ini disebabkan karena
keterbatasan permukaan
alveolus, ketidakmatangan
sistem kapiler paru2 &
tidak tercukupinya jumlah
surfaktan.
b. Awal adanya napas
• Faktor2 yg berperan pada
rangsangan nafas pertama
bayi adalah :

A. Hipoksia pada akhir


persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yg
merangsang pusat pernafasan
di otak.
B. Tekanan terhadap rongga
dada, yg terjadi karena kompresi
paru2 selama persalinan, yg
merangsang masuknya udara ke
dalam paru2 secara mekanis.
• Interaksi antara sistem
pernapasan, kardiovaskuler &
susunan saraf pusat
menimbulkan pernapasan yg
teratur & berkesinambungan
serta denyut yg diperlukan
untuk kehidupan.
C. Penimbunan karbondioksida (CO2)
• Setelah bayi lahir, kadar CO2
meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan.
Berkurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi
sebaliknya kenaikan CO2 akan
menambah frekuensi & tingkat
gerakan pernapasan janin.
C. Surfaktan dan upaya respirasi untuk
bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi
berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan cairan dalam paru2
2). Mengembangkan jaringan alveolus paru2
untuk pertama kali.
APGAR SCORE
Perubahan pada sistem peredaran
darah
• Setelah lahir darah BBL harus
melewati paru2 untuk
mengambil oksigen &
mengadakan sirkulasi melalui
tubuh guna mengantarkan O2 ke
jaringan.
• Untuk membuat sirkulasi yg
baik, kehidupan diluar rahim
harus terjadi 2 perubahan besar
:
• a. Penutupan foramen ovale pada atrium
jantung
• b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-
paru dan aorta.
Perbedaan sirkulasi darah fetus dan
bayi
a. Sirkulasi darah fetus
1). Struktur tambahan pada sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis
b). Ductus venosus
c). Foramen ovale
d). Ductus arteriosus
e). Arteri hypogastrica
• a). Vena umbulicalis : membawa darah yang telah
mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan
dalam hepar
• b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis
sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian
besar darah baru yg mengalami oksigenasi ke dalam
vena cava inferior.
• c). Foramen ovale : merupakan lubang yg
memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam
ventriculus sinistra
• d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yg
terbentang dari venrtriculuc dexter & aorta
desendens
• e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yg
mengembalikan darah dari fetus ke plasenta.
Sistem sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis :
b). Ductus venosus
c). Vena cava inferior
d). Foramen ovale
e). Vena cava superior
f). Arteria pulmonalis
g). Ductus arteriosus
h). Arteria hypogastrica
• Perubahan pada saat lahir
1). Penghentian pasokan darah dari plasenta
2). Pengembangan dan pengisian udara pada
paru-paru
3). Penutupan foramen ovale
4). Fibrosis
a). Vena umbilicalis
b). Ductus venosus
c). Arteriae hypogastrica
d). Ductus arteriosus
Pengaturan suhu
• BBL belum dapat mengatur suhu tubuhnya,
sehingga akan mengalami stress dengan adanya
perubahan lingkungan dari dalam uterus ibu ke
lingkungan luar yg suhunya lebih tinggi.
• Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban
menguap lewat kulit, pada lingkungan yg dingin ,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya.
• Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat
di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan
panas tubuh sampai 100%.
• Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus
menggunakan glukosa guna mendapatkan energi
yang akan mengubah lemak menjadi panas.
Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
seorang BBL.
• Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress
dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin
banyak persediaan lemak coklat bayi.
• Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai
mengalami hipoglikemia, hipoksia & asidosis.
Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas
merupakan prioritas utama dan nakes
berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan
panas pada BBL
Reflek primitif
• Rooting Refleks
• Reflek Moro
• Refleks Tonic Neck
• Sucking Refleks
• Babinski Reflex
Perubahan Sistem Gastrointestinal
• Sebelum lahir, janin cukup bulan
akan mulai menghisap & menelan.
• Reflek gumoh dan reflek batuk yg
matang sudah terbentuk baik pada
saat lair.
• Kemampuan BBL cukup bulan
untuk menelan & mencerna
makanan (selain susu) masih
terbatas.
• Hubungan antara esofagus
bawah & lambung masih
belum sempurna yg
mengakibatkan “gumoh”
pada bayi baru lahir,
kapasitas lambung masih
terbatas kurang dari 30 cc
untuk BBL cukup bulan.
• Kapasitas lambung ini akan
bertambah secara lambat
bersamaan dgn tumbuhnya
bayi baru lahir.
• Pengaturan makanan
yg sering oleh bayi sendiri
penting contohnya
memberi ASI on demand.
Metabolisme Glukosa

Untuk memfungsikan otak memerlukan


glukosa dalam jumlah tertentu.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan
klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa darahnya
sendiri.
Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan
turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Koreksi penurunan kadar gula darah
dapat dilakukan dengan 3 cara :
• melalui penggunaan ASI
• melaui penggunaan cadangan glikogen
• melalui pembuatan glukosa dari sumber lain
terutama lemak.
• BBL yg tidak mampu mencerna makanan dgn
jumlah yg cukup, akan membuat glukosa dari
glikogen (glikogenisasi).Hal ini hanya terjadi jika
bayi mempunyai persediaan glikogen yg cukup.
• Bayi yg sehat akan menyimpan glukosa dalam
bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan2
terakhir dalam rahim.
 Bayi yg mengalami hipotermia,
pada saat lahir yg
mengakibatkan hipoksia akan
menggunakan cadangan
glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran.
 Keseimbangan glukosa tidak
sepenuhnya tercapai dalam 3-4
jam pertama kelahiran pada bayi
cukup bulan. Jika semua
persediaan glikogen digunakan
pada jam pertama, maka
otak dalam keadaan berisiko.
• Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat
bulan (post matur), bayi yang mengalami
hambatan pertumbuhan dalam rahim & stres
janin merupakan risiko utama, karena
simpanan energi berkurang (digunakan
sebelum lahir).
 Gejala hipoglikemi dapat
tidak jelas & tidak
khas,meliputi; kejang2 halus,
sianosis, apneu, tangis
lemah, letargi, lunglai &
menolak makanan.
 Hipoglikemi juga dpt tanpa
gejala pada awalnya.
 Akibat jangka panjang
hipoglikemi adalah
kerusakan yg meluas di
seluruh di sel2 otak.
Sistem Urinaria
SISTEM INTEGUMEN
Sistem kekebalan tubuh/ imun
• Sistem imunitas BBL masih belum matang, shg
menyebabkan neonatus rentan thd berbagai
infeksi & alergi.
• Sistem imunitas yg matang akan memberikan
kekebalan alami maupun yg di dapat.
Kekebalan alami terdiri dari struktur
pertahanan tubuh yg mencegah atau
meminimalkan infeksi.
Contoh kekebalan alami:
• Perlindungan oleh kulit
membran mukosa
• Fungsi saringan saluran napas
• Pembentukan koloni mikroba
oleh kulit dan usus
• Perlindungan kimia oleh
lingkungan asam lambung
• Kekebalan alami juga
disediakan pada tingkat
sel yaitu oleh sel darah
yang membantu BBL
membunuh
mikroorganisme asing.
Tetapi pada BBL se-sel
darah ini masih belum
matang, artinya BBL
tersebut belum mampu
melokalisasi dan
memerangi infeksi
secara efisien.
• Kekebalan yang didapat akan
muncul kemudian. BBL
dengan kekebalan pasif
mengandung banyak virus
dalam tubuh ibunya. Reaksi
antibodi keseluruhan
terhadap antigen asing masih
belum dapat dilakukan
sampai awal kehidupan anak.
• Salah satu tugas utama
selama masa bayi dan balita
adalah pembentukan sistem
kekebalan tubuh.
• Defisiensi kekebalan alami
bayi menyebabkan bayi
rentan sekali terjadi infeksi &
reaksi bayi terhadap infeksi
masih lemah.
• Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba (seperti
pada praktek persalinan yg
aman & menyusui ASI dini
terutama kolostrum) &
deteksi dini serta
pengobatan dini infeksi
menjadi sangat penting.
SISTEM SEKLET
SISTEM REPRODUKSI BBL
Adaptasi BBL
2. FASE TIDUR
3. Periode Reaktivitas
Perilaku Sensori
Perilaku Sensori : Penglihatan
Perilaku Sensori : Pendengaran
Perilaku Sensori : Pengecapan
Perilaku Sensori : Sentuhan

Anda mungkin juga menyukai