Anda di halaman 1dari 33

Neuropati Optik Iskemik

Anterior Arteritis
Pembimbing
Dr. Robby Tumewu, SpM
PENDAHULUAN
 Anterior Ischemic optic neuropathy (AION)
dapat diklasifikasikan menjadi (AAION)
dan (NA-AION).

 Kebanyakan kasus AAION disebabkan


oleh giant cell arteritis,
Epidemiologi
 Anterior ischemic optic neuropathy  neuropati
optik akut yang paling sering  Usia 50 tahun
akibat iskemik diskus optikus.

 AAION  > 70 Tahun

 Perbandingan kasus AAION pada wanita dan


pria adalah 2,45 (71%) :1 (29%)
Etiologi
 AAION  disebabkan oleh giant cel arthritis dan
berbagai penyakit vaskuler lainnya.

Patofisiologi
Berdasarkan suplai pembuluh darah, nervus optikus
 anterior sirkulasi arteri siliaris posterior
 dan sisa nervus optikus  oleh berbagai arteri.

AION disebabkan jejas iskemik pada sirkulasi


arteri siliaris posterior
Manifestasi Klinis
umumnya muncul pada dekade ke-7 dan 8
kehidupan
 Sakit kepala
 Gejala sistemik non-spesifik
 Klaudikasio rahang
 Polimialgia reumatika
Manifestasi Klinis
Tanda klinis arteritis lainnya
 Arteritis temporal superfisial ditandai dengan
arteri noduler yang mengalami inflamasi yang
disertai dengan nyeri tekan.

 Arteritis arteri lainnya


 dissecting aneurysms, inkompetensi aorta,
infark miokard, stroke batang otak, dan gagal
ginjal.
Manifestasi Klinis
occult arteritis  20% pasien  Manifestasi awal
arteritis ini adalah kebutaan unilateral.

Gambaran klinis AAION


 hilangnya penglihatan monokular,
 tiba-tiba, dan profound
 disertai dengan nyeri periokuler  didahului oleh
pandangan gelap dan kilatan cahaya.
 Hilangnya penghilatan umumnya berat (tajam
penglihatan < 20/200 pada lebih dari 60% pasien)
Diagnosis
 (LED) dan protein C-reaktif (CRP) yang tinggi
pada pasien usia lanjut dengan atau tanpa
gejala sistemik atau fokal

 biopsi arteri temporal

 Angiografi fluorescens
Kriteria diagnosis menurut
American College of
Rheumatology's :
 Pasien usia ≥ 50 tahun pada saat onset
penyakit (gejala dimulai pada usia 50
tahun).
 Nyeri kepala yang baru dirasakan.
 Abnormalitas dari arteri temporalis
 Peningkatan LED
 Biopsi abnormal
Penatalaksanaan
 Tujuan utama terapi AAION
(selain mencegah komplikasi vaskuler sistemik)
adalah mencegah hilangnya penglihatan mata
kontralateral.
 Terapi steroid sistemik dosis tinggi harus
dimulai segera setelah diagnosis AAION
ditegakkan secara klinis tanpa menunggu hasil
biopsi arteri temporal
injeksi intravena metilprednisolon
(1 gram/hari selama 3-5 hari pertama)

 prednison per oral (hingga 100 mg/hari,


lalu di-tapperingoff secara perlahan selama
3-12 bulan atau lebih tergantung pada
dosis awal untuk kasus AAION.
Prognosis
 Prognosis AAION sangat buruk karena
hilangnya penglihatan biasanya permanen.

 Meskipun awalnya mata yang sakit dapat


membaik dan jarang dijumpai keterlibatan
bilateral simultan, perbaikan pada kasus
AAION umumnya tidak signifikan
KESIMPULAN
 Kebanyakan kasus AAION disebabkan oleh
arteritis sel raksasa (giant cell arteritis),

 Gejala klinis :
 nyeri kepala,
 nyeri tekan kulit kepala ketika pasien menyisir
rambut,
 nyeri saat mengunyah,
 hilangnya penglihatan atau kebutaan total,
 diplopia,
 gejala konstitusional
 Diagnosis AAION ditegakkan berdasarkan
bukti adanya AION, nilai laju endap darah
(LED) dan protein C-reaktif (CRP) yang tinggi
pada pasien usia lanjut dengan atau tanpa
gejala sistemik atau fokal

 Terapi steroid sistemik dosis tinggi harus


dimulai segera setelah diagnosis AAION
ditegakkan secara klinis tanpa menunggu hasil
biopsi arteri temporal.
 TERIMA KASIH
 NAION
 AAION

Anda mungkin juga menyukai