Anda di halaman 1dari 18

1. Ahmad Yazidal B.

2. Erina Andini
3. Darius Noh
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
 SISTEM PENCERNAAN
 Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap
oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair
yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
 STRUKTUR PENCERNAAN
A. Rongga Mulut

 Mulut adalah permulaan saluran pencernaan.


 Fungsi rongga mulut:
 Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan
mengunyah
 Untuk berbicara

 Bila perlu, digunakan untuk bernafas.


B. Pipi dan bibir
 Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses
mengunyah dan bicara, disebelah luar pipi dan bibir diselimuti
oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh selaput lendir
(mukosa).
C. Gigi
 Terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai
tumbuh pada umur 6-7 bulan dan lengkap pada umur 2 ½ tahun
jumlahnya 20 buah dan gigi tetap (permanen) tumbuh pada
umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah.
 Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring
untuk memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi
geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-
potong
 Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan
adalah papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf
sensorik (penerima rangsang).
D. Lidah
 Fungsi Lidah:
a.Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi
dan gigi
b. Mencampur makanan dengan ludah
c. Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
d. Untuk berbicara
e. Untuk mengecap manis, asin dan pahit
f. Untuk merasakan dingin dan panas.
E. Kelenjar ludah
 Kelenjar parotis, terletak disebelah bawah dengan daun
telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan
ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen
(kelanjar liur) kedalam rongga mulut melalui satu lubang
dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva (suatu cairan oral
yang kompleks dan tidak berwarna) yang disekresikan
sebanyak 25-35 %.
 Kelenjar Sublinguinalis (kelenjar terkecil), terletak dibawah
lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang
disekresikan sebanyak 3-5 %.
 Kelenjar Submandibularis (kelenjar yang memproduksi air
liur), terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar
sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut
belakang gigi seri pertama. Saliva yang disekresikan sebanyak
60-70 %
o Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut:
 Pencernaan mekanik yaitu, proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat
pencernaan.
 Pencernaan kimiawi yaitu, proses pengubahan makanan
dengan bantuan kimia (contoh : Enzim)
F. Faring (Tekak/Tengggorokan)
 Merupakan penghubung antara rongga mulut dan
kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.
 Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang.
 Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium.
 Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung), bagian media (bagian yang sama tinggi
dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga.
 Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke
depan sampai di akar lidah bagian inferior disebut
laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan
laring.
 Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan
terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan
masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas
tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral
melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa
membahayakan jalan udara.
G. Esofagus (Kerongkogan)
 Esofagus adalah yang menghubungkan tekak dengan
lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran
panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai
pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding
dari dalam ke luar : lapisan selaput lendir (mukosa),lapisan
submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan
otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang
trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui
toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen
menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus
adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke
lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu
spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi
lambung kedalam esophagus.
H. Gaster (Lambung)
 Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang
dapat mengembang paling banyak terutama di daerah
epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik,
terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri.
 Fungsi dari lambung:
 Menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah
lambung.
 Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau
racun yang masuk bersama makanan serta untuk
mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
 Getah cerna lambung yang dihasilkan :

 Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam


amino (albumin dan peptone)
 Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan
dan membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi
pepsin.
 Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu
dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen
dan protein susu)
 Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak
menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah
lambung.
I. Intestinum Minor (Usus Halus)
 Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari
system pencrnaan makanan yang berpangkal pylorus dan
berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan
saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan
absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus
halus (lapisan mukosa [sebelah dalam] lapisan otot
melingkar (M.sirkuler), lapisan otot memanjang
(M.longitudinal)lapisan serosa (sebelah luar).
 Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna).
 Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim
pencernaan, yaitu :
 Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam
amino
 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
 Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi
glukosa
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa
 Usus halus terdiri dari 3 bagian :
 Duodenum (usus dua belas jari)
 Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum
digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah
bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke jejunum. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung
empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
 Jejunum (usus kosong)
 Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi
pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m
 Ileum (usus penyerapan)
 Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian
akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.
J. Intestinum Mayor (Usus Besar)
 Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m,
lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke
luar :
 Selaput lender

 Lapisan otot melingkar

 Lapisan otot memanjang

 Jaringan ikat.

 Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar


berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk
fungsi normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
 Menyerap air dari makanan

 Tempat tinggal bakteri E.Coli

 Tempat feses
 Intestinum mayor terdiri dari : Sekum

 Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi


adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang
berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai
cacing, panjangnya ± 6 cm.
 Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba
melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
K. Rektum
 Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”)
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
L. Anus
 Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan
fungsi utama anus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai