Anda di halaman 1dari 13

Amebiasis

Pembimbing :
dr Dwiana Pertiwi T Msc Sp.PD NUR HANDAYANI
K1A1 11 046
PENDAHULUAN
Amebiasis adalah penyakit protozoa parasit yang disebabkan
oleh Entamoeba histolytica. Amebiasis mempengaruhi sekitar
10% dari populasi dunia, menyebabkan penyakit invasif pada
sekitar 100.000 orang setiap tahun. Organisme penyebab adalah
protozoa enterik yang ada dalam bentuk trofozoit atau kista
Definisi

Amebiasis (disentri ameba, enteritis ameba, colitis


ameba) adalah penyakit infeksi usus besar yang
disebabkan oleh parasit usus Entamoeba Histolytica.
Organisme penyebab adalah protozoa enterik yang ada
dalam bentuk trofozoit atau kista. Meskipun sering
dianggap sebagai penyakit di negara berkembang,
amebiasis adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penting di seluruh dunia.1,2
Epidemiologi

 Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan  oleh karena itu, insiden E. histolytica di


bahwa Entamoeba histolytica seluruh dunia, lebih mungkin,
mempengaruhi sekitar 500 juta orang di diperkirakan 5 juta kasus setiap tahun,
seluruh dunia, mengakibatkan penyakit dengan kematian global masih 100.000
simtomatik pada 50 juta dan kematian orang per tahun
pada 100.000 orang. Sekitar 80-90%  Orang yang sangat muda, wanita hamil,
infeksi tidak menunjukkan gejala dan penerima kortikosteroid, dan individu
kemungkinan disebabkan oleh spesies yang kurang gizi tampak lebih rentan
nonpathogenik E. dispar atau E. terkena kolitis amebik daripada orang
moshkovskii, lain. Spesies entamoeba adalah
organisme sel tunggal dengan dua
tahap siklus hidup.2,3
Etiologi

Entamoeba histolytica merupakan protozoa usus,


sering hidup sebagai mikroorganisme komensal
(apatogen) di usus besar manusia. Apabila kondisi
mengijinkan dapat berubah menjadi patogen
dengan cara membentuk koloni di dinding usus
dan menembus dinding usus sehingga
menimbulkan ulserasi.
patofisiologi
Trofozoit
(komensal)masuk ke
dalamlumen usus
besa

Kerentanan tubuh pasien


Virulensi amoeba
lingkungan
Trofozoit
(patogen)menembus
mukosa ususdan
menimbulkan usus

Trofozoit patogen
memproduksi enzim
fosfoglukomutase dan
lisozim

Kerusakan dan nekrosis


jaringan dinding usus

Ulkus yang khas


Klasifikasi

1. Carrier (Cyst Passer)


2. Amebiasis Intestinal Ringan (Disentri Ameba Ringan)
3. amebiasis Intestinal Sedang (Disentri Ameba Sedang)
4. Disentri Ameba Berat
5. Disentri Ameba Kronik
Diagnosis Banding

1. Disentri amuba
2. Disentri basiler
3. Eschericiae coli
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan tinja
2. Pemeriksaan sigmoidoskopi dan kolonoskopi
3. Foto rontgen kolon
4. Pemeriksaan uji serologi
Tatalaksana

 Amebiasis asimptomatik Disentri ameba berat


Diloksanit furoat (diloxanite furoate) Dosis emetin 1 mg/kg berat badan
Dosis 3 x 500 mg sehari, selama 10 hari sehari (maksimum 60 mg sehari) selama
3-5 hariBila pasien kehilangan cairan
Klorokuin difosfat. Dosis 2 x 500 mg yang banyak dan dehidrasi,
sehari, selama 1-2 hari, kemudian penatalaksanaan yang agresif seperti
dilanjutkan dengan 2 x 250 mg sehari, cairan intravena atau rehidrasi oral
selama 7-12 hari. dengan cairan isotonik mengandung
Metronidazol. Dosis 50 mg/kgBB/ hari elektrolit dan gula harus diberikan.
dibagi dalam 3 dosis selama 5-7 hari. Terapi rehidrasi oral murah, efektif dan
lebih praktis dari pada cairan intravena.
 Disentri ameba ringan-sedang Cairan oral antara lain pedialit, oralit,
metronidazole dengan dosis 3 x 750 mg dll. Cairan infus antara lain ringer
sehari selama 5-10 hari. laktat, dll. Cairan diberikan 50-200
ml/kgBB/24 jam tergantung kebutuhan
dan status hidrasi.8,9
Komplikasi

1. Komplikasi intestinal
a. Perdarahan usus
b. Perforasi usus
c. Ameboma
2. Komplikasi ekstra intestinal
a. Amebiasis hati
b. Amebiasis pleuropulmonal
c. Abses otak, limpa dan organ lain
d. Amebiasis kulit
Prognosis

Prognosis ditentukan oleh berat ringannya penyakit,


diagnosis dan pengobatan dini yang tepat, serta
kepekaan ameba terhadap obat yang diberikan. Pada
umumnya prognosis amebiasis adalah baik terutama
yang tanpa komplikasi.2
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai