Anda di halaman 1dari 10

*

Mintauli Debataraja S.E.,M.Ak


6.1 Latar Belakang
Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan tujuan seorang produsen, misalnya:
* Pendapat yang mengatakan bahwa produsen tidak bertujuan mencari keuntungan
maksimum (non profit objective), karena sesuatu hal, misalnya kekurangan dana,
informasi dan sebagainya.
* Menurut Galbraith, Cyert dan March dikatakan bahwa perubahan orientasi ini
disebabkan karena perusahaan/produsen menjadi semakin besar administrasi nya
dan semakin banyak keputusan produksi yang harus dibuat dalam pemasarannya.
* Seperti halnya dikatakan oleh A.A Alchian dalam bukunya "Uncertainty, Evolution and
Economic Theory", 1950, di mana dia menjelaskan bahwa profit maksimisasi ini perlu
urituk menghidupi perusahaan. Jika persaingan sempuma dipenuhi persyaratannya,

*
maka di dalamjangka panjang "keuntungan di atas normal" hilang. Dalam situasi
seperti ini, jika produsen tidak dapat menghasilkan pendapatan normalnya serta
memerlukan dana tambahan karena kerugian yang diderita, maka ia tidak dapat
memenuhi segala kewajibannya.
* Anggapan bahwa produsen bertujuan mencari keuntungan maksimun karena adanya
anggapan bahwa perusahaan beroperasi pada keadaan yang pasti ( under conditions
of certainty).
Apakah tujuan perusahaan hanya mencari keuntungan
maksimum?
Kalau iya, apakah yang menjadi dasar keputusannya dan
kendala untuk mencapai keuntungan maksimum
tersebut?
Kalau tidak, apakah ada tujuan yang lain?
*
Kalau dianggap bahwa perusahaan mencari
keuntungan, apakah yang dimaksud dengan
keuntungan. Pada umumnya perusahaan
dianggap mempunyai tujuan
memaksimumkan "net-worth" untuk
periode waktu tertentu dengan
pertimbangan risiko dan ketidakpastian.
Net-worth didefinisikan sebagai selisih kekayaan
perusahaan (uang kas, saham, tanah, bangunan,
pabrik dan peralatan dan lainnya) dengan hutang
perusahaan (hutang baik jangka pendek maupun
jangka panjang).
Ada dua keadaan yang dihadapi perusahaan dalam
memaksimumkan keuntungannya, yaitu:
1. Waktu => present period or future period
2. Informasi => certain or uncertain
Skenario yang paling sederhana adalah bahwa perusahaan
beroperasi pada situasi saat ini (present period) dan
mempunyai informasi yang penuh (full information) atau
dalam keadaan pasti tentang basil yang akan diputuskan.
Sehingga dalam keadaan yang demikian tidak perlu
adanya analisis tentang Present Value atau Expected-
Value semuanya serba pasti.

*
Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka
kekayaan akan meningkatkan owner's equity atau
net-worth dalam jumlah yang sama. Ini berarti
bahwa maksimisasi keuntungan menjamin
maksimisasi "net-worth" perusahaan.
Jika suatu perusahaan mempunyai informasi yang sempuma
untukjangka waktu yang lama (jangka panjang) maka
perusahaan harus menggunakan analisis PresentValue untuk
menentukan keputusan yang tepat bagi usahanya.
Keputusan yang hanya menghasilkan keuntungan dengan
segera dalam jangka pendek tetapi untuk jangka panjangnya
tidak ada keuntungan harus dibandingkan dengan keputusan
yang lainnya yang lebib menjanjikan keuntungan dimasa
yang akan datang. Dalam bal ini perusahaan barus
menggunakan analisis untuk menghitung "net wourth"nya
atau menggunakan "net present worth analysis".

*
Ketidakpastian dapat diartikan sebagai beberapa
keputusan yang lebih dari satu basil yang
dibarapkan dan keputusan tersebut harus dibuat
dengan berdasar pada distribusi kemungkinan
(probability distribution) dari basil yang
dibarapkan.
Analisis "Expected value" disarankan digunakan
untuk memilib keputusan mana yang akan diambil
yang menjanjikan basil yang terbesar.

*
Seandainya perusahaan berorientasi pada masa
depan dengan tidak mempunyai informasi yang
sempurna tentang biaya dan pendapatan
potensialnya maka hal ini biasa terjadi dalam
kenyataan, perusabaan harus memikirkan resiko
yang dibadapi dan ketidakpastiannya menghantui
dalam setiap keputusan yang akan diambilnya.
Dalam hal seperti ini perusahaan harus
menggunakan kedua macam analisis yaitu analisis
Present Value dan analisis Expected Value.
*

Anda mungkin juga menyukai