Anda di halaman 1dari 98

Kasus 1

• Seorang pasien perempuan berusia 18 tahun datang ke IGD


RSUD dengan keluhan demam sejak tujuh hari yang lalu.
Demam dirasakan naik turun, demam terutama pada malam
hari disertai menggigil dan keringat dingin, pasien juga
batuk, batuk jarang-jarang, dahak tidak ada. Sakit kepala
juga dikeluhkan Penderita, seperti ditusuk-tusuk, hilang
timbul pada kepala bagian depan. Tiga hari sebelum masuk
rumah sakit keluhan pasien makin memberat tidak
berkurang dengan obat dokter, pasien juga mengeluhkan
muntah, muntah dengan frekuensi 7-8 kali perhari dengan
volume 1/4 – 1 gelas blimbing tiap kali muntah, berisi
cairan dan sisa makanan, nyeri ulu hati, perut terasa perih
juga dialami pasien. Pasien belum buang air kecil sejak 24
jam sebelum masuk rumah sakit. Dari alloanamnesis
didapatkan bahwa sejak bulan April 2013 sampai dengan
sekarang pasien sudah 4 kali mondok di RS dengan keluhan
yang sama. Riwayat alergi obat atau makanan disangkal.
Riwayat asma disangkal. Pada keluarga pasien dan tetangga
sekitar tidak ada yang sakit serupa dengan pasien.
• Padapemeriksaanfisik,
keadaanumumpasientampaklemas,
dengankesadaran compos mentis,
tinggibadan 150cm, BB 42 kg, status
gizinormoweight, tekanandarah
100/60mmHg, nadi 110x/menitirama
regular, respiration rate
20x/menitdansuhu 39,6C.
Padapemeriksaankepalaleher,
konjungtivanyatidakanemis, sclera
tidakikterik,
padalidahditemukanlidahkotorditengahda
nhiperemisdipinggir,
1. Menentukan problem
• Belum buang air kecil sejak 24 jam sebelum MRS
• Demam
• Nyeri tekan abdomen pada region hipocondria
dextra et sinistra, region epigastrica, region
abdominal lateralis dextra dan region inguinalis
dextra.
• Salmonella typhi  titer O : 1/320 (+) , titer H :
1/320 (+)
• Salmonella paratyphi  titer O : 1/320 (+), titer H
: 1/640 (+)
2. Menentukan tujuan pengobatan
• Mengeradikasi bakteri
• Memperbaiki cairan tubuh
• Menurunkan suhu tubuh
3. Inventarisasi P-treatment
Advice Tx non farmakologis
• MRS • Terapi cairan
• Makanan lunak dan
mudah dicerna
• Hindari makanan asam
• Tx farmakologi
– Antibiotik
• Rujukan  tidak perlu
P-drug
Obat Effikasi Safefty Suitability Cost

Kloramfenikol First line drug Gangguan Indikasi: demam 9000


(++) lambung-usus, tifoid, meningitis (++)
radang lidah dan karena H. Influenza
mukosa mulut, (+)
neuropati optik dan
perifer
(+)
Seftriakson Aktivitas pada Eosinofilia, Indikasi: infeksi 15000
bakteri gram – lebih trombositosis, diare bakteri gram negatif (++)
kuat dan lebih luas (+) (+)
Beberapa penelitian
menunjukkan lebih
efisien daripada
kloramfenikol
(+++)
Siprofloksasin Dianjurkan oleh Nausea, nyeri Indikasi: infeksi 46200
WHO jika daerah abdomen, diare, intra abdomen (+)
tersebut mengalami rupture tendon dengan komplikasi
resistensi pada firs (+) (+)
line drug
(+++)
Kesimpulan
• Obat yang dipilih  seftriakson
• Karena pada beberapa penelitian lebih efektif
daripada kloramfenikol dan harga lebih murah
daripada siprofloksasin
Peresepan
Dr. S
Jalan xyz No 1 Malang
SIP: DU/Kodya/XII/2013
Jam Praktek : Senin (19.00-21.00)
Malang, 12 Desember 2017
R/ infus Ringer Laktat 500ml No. I
Abocath no. 20 G No. I
Infus set No. I
S i.m.m pro infus
R/ ceftriaxone 1 gram vial No. III
S pro inj
R/ spuit 10ml No. I
S pro inj

Pro: Nn X Umur: 18 tahun


Penjelasan tentang obat
1. Efek obat : menjelaskan tentang kegunaan antibiotik untuk
mengeradikasi bakteri
2. Efek samping obat : kemungkinan akan terjadi eosinofilia,
trombositosis, dan diare. Jadi pemeriksaan darah lengkap
akan dibutuhkan dan jika terjadi diare dan dirasa
mengganggu bisa konsultasi ke dokter
3. Instruksi = menjelaskan bahwa pasien MRS
4. Peringatan : jika terjadi anemia hentikan pengobatan sampai
diketahui etiologi dari anemia tersebut
5. Kapan harus kembali : setiap hari akan dilakukan visite
6. Apabila informasi belum jelas bisa diulang kembali
Proses monitoring & evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring
Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Seftriakson Menginhibisi Anamnesis keluhan • eosinofilia •Pmx DL
sintesis dinding sel px • trombositosis
dengan cara • diare •Anamnesis,
berikatan dengan 1 pmx fisik
atau lebih penicillin
protein binding
Kasus 2
Seorang pasien Ny. N, 31 th, G2P0A1, Ibu rumah
tangga datang ke RS dengan keluhan utama sesak napas
dialami pasien sejak 1 minggu ini, sesak tidak dipengaruhi
oleh aktivitas, sesak timbul jika cuaca dingin, debu. Pasien
juga mengeluhkan batuk sejak 1 minggu ini, dahak lengket
dan sulit dikeluarkan. Sudah minum obat aminofilin, tapi
sesak masih sering muncul. Pasien juga mengeluhkan mual
dan nyeri ulu hati dan perut mules seperti mau BAB tapi
tidak keluar. Riwayat batuk darah (+) dialami pasien pada
tahun 2008 dan telah mendapat terapi pengobatan paru-paru
sejak 6 bulan dan dinyatakan sembuh total. Mules-mules
mau melahirkan (-), riwayat keluar lendir darah (-). BAB (+)
normal, BAK (+) normal. HPHT tanggal 15-10-2016 dengan
TTP 22-04-2017. ini merupakan kehamilan yang kedua.
Keadaan umum ibu: sedang. TD: 110/70 mmHg, HR 84x/m,
RR: 28x/m, T: 36,9⁰C. Wheezing pada kedua lapang paru,
nyeri tekan epigastrial (+). Pada status obstetrikus dbN.
1. Menentukan Problem

1. Ibu hamil (G2P0A0)


2. Sesak jika cuaca dingin dan terkena debu
3. Batuk berdahak, lengket, kuning, sulit
dikeluarkan
4. wheezing seluruh lapang paru
5. Sudah minum aminofilin tapi masih sesak
2. Tujuan Pengobatan

-Mengatasi sesak nafas

-Mengatasi batuk berdahak

-Mencegah penggunaan obat yang tidak perlu


3. Inventarisasi P-treatment

1. Advice
– Jangan minum obat tanpa resep dokter
– Menghindari lingkungan berdebu
– Memakai masker
2. Terapi non farmakologi
– Istirahat cukup
– Oksigen bila perlu
– Minum air putih hangat banyak untuk batuk berdahaknya.
3. Terapi farmakologi
• Bronkodilator
• Mukolitik
4. Rujukan : tidak perlu
Tabel P-drug
Effikasi Safety Suitability Cost
Albuterol Merelaksasi otot Tremor, nausea Kategori C 95600
polos bronkial (++) (+) (+)
dengan efek yang
kecil terhadap nadi
Onset: 25 menit
(++)
Ipratropium Menghambat Bronkitis, sinusitis, Kategori B 100000
refleks yang COPD eksaserbasi (++) (+)
dimediasi sebagai (jika digunakan
antagonis dalam waktu lama)
asetilkolin (+)
Onset: 15 min
(+++)
Budesonide Anti inflamasi Rhinitis, otitis Kategori B 116000
kortikosteroid media, infeksi (++) (+)
Onset: 24 jam – 2 respiratory
minggu (+)
(+)
Kesimpulan :
Obat yang digunakan  ipratropium

Karena onsetnya lebih cepat dari budesonide dan lebih aman (kategori B) dari pada
albuterol
Tabel P-drug : Mukolitik
Nama Obat Efikasi Safety Suitability
Ambroxol Onset: 30 min Gangguan GI ringan Kategori C (+)
Peak effect max 1-2 dan reaksi alergi. (+)
jam
Absorbsi cepat (++)
Bromhexin Absorbsi cepat Efek samping GI; Kategori A
Peak effect max adalah headache, dizziness, (+++)
1 jam sweating, alergi. (+)
Mengalami 1st pass
metabolism.
Eliminasi dalam bentuk
metabolit (++)
Acetylcystein Onset: 5-10 min stomatitis, nausea, Kategori B (++)
e Absorbsi cepat vomiting, fever,
(+) rhinorrhea, drowsiness,
clamminess, chest
tightness,
bronchoconstriction (+)
Kesimpulan
Obat terpilih  bromhexin
• Karena lebih aman daripada obat lainnya
(kategori A)
4. Penulisan Resep
Dr. S
Jalan Simpang Ijen No 1 Malang
SIP: DU/Kodya/XII/2013
Jam Praktek : 19.00-21.00
Malang, 29 November 2016
R/ Ipratropium inhaler No. I
S applic. Saat asma
R/ Bromheksin tablet 8mg No. XXI
S 3 dd 1 tab dc

Pro : Ny N Umur : 31 tahun


5. Penjelasan tentang obat
1. Efek obat : obat dapat mengurangi sesak dan membantu
mengeluarkan dahak
2. ESO :bisa menyebabkan bronkitis dan sinusitis
(ipratropium), sedikit tidak nyaman di perut (mukolitik).
Jika efek samping terasa sangat mengganggu konsultasi ke
dokter
3. Instruksi : ipratropium inhaler diberikan saat terjadi sesak
dan bromheksin diminum sehari tiga kali setelah makan
4. Peringatan : hanya boleh dikonsumsi saat sesak, bila sesak
sudah hilang hentikan pemakaian ipratropium
5. Kontrol : kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan yang
mengganggu
Proses monitoring & evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring
Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Ipratropium Menghambat Anamnesis, pmx •Bronkitis, •Anamnesis,
refleks mediasi fisik •sinusitis, pmx fisik
sebagai antagonis •COPD eksaserbasi
asetilkolin

2 Bromhexin Meningkatkan Anamnesis, pmx •Efek samping GI Anamnesis, pmx


produksi serous fisik •headache, fisik
mukus di traktus •dizziness,
respiratory dan •sweating,
membuat mukus •alergi
lebih encer dan
tidak lengket
Kasus 3
Seorang wanita berusia 65 tahun datang dengan keluhan sesak . Sesak dirasakan
setiap saat baik sedang beaktivitas maupun beristirahat. Sesak membuat pasien tidak
dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, secara mandi dan harus
dibantu oleh anaknya. Sesak dirasakan semakin lama semakin memberat, dan
diperberat oleh aktivitas ringan seperti berjalan sesak sedikit, berkurang bila pasien
duduk dan beristirahat. Pasien merasa lebih nyaman bila tidur dengan menggunakan
bantal tinggi (2 bantal). Pasien juga mengeluhkan nyeri dada (+) sebelah kiri, nyeri
seperti tertindih beban berat dan terasa panas. Nyeri dijalarkan sampai ke punggung
dan bahu kiri. Tidak membaik bila beristirahat. Selain itu, keringat dingin (+) dada
berdebar-debar (+) membuat pasien merasa sangat ketakutan dan cemas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah, dispneu (-), terpasang
nasal kanul oksigen, infus RL, TD: 150/100mmHg (berbaring), RR: 27x/menit, N:
100x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, t:36,7C (aksiler). Dari hasil
pemeriksaanEKG dan laboratorium didapatkan ST elevasi di lead II,III dan aVF,
disertai peningkatan CKMB: 184, dan troponin: 9,07. GDA: 448mg/dl. Pasien
memiliki riwayat dirawat di RSUD 3 bulan yang lalu, dan didiagnosis sakit jantung
dan hipertensi. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, kontrol
dan berobat tidak teratur. Pada pemeriksaan X foto thoraks didapatkan kesan
kardiomegali (LV). Kalsifikasi arcus aorta.
1. MENENTUKAN PROBLEM
• Wanita, 65 tahun
• Sesak nafas
• Nyeri dada kiri
• ST elevasi lead II, III, aVF
• GDA 448mg/dL
• Kardiomegali (LV)
• Hipertensi dan minum obat tidak teratur
• Didiagnosis sakit jantung
2. MENENTUKAN TUJUAN
PENGOBATAN

• Mengatasi sesak
• Memperbaiki fungsi jantung
• Mengatasi hiperglikemi
3. INVENTARISASI P-TREATMENT
 Advice/nasehat
- MRS
- Olahraga setidaknya 3x/minggu
- Melakukan diet rendah garam dan tinggi serat
 Terapi non-farmakologi
- Oksigenasi
- Maintenance fluid
 Terapi farmakologi (drug)
- Vasodilator
- Diuretik
- Insulin
 Rujukan
- Spesialis jantung
- Spesialis penyakit dalam
Vasodilator effikasi safety suitability cost

Nitrogliserin Melebarkan tonus Sakit kepala, KI : hipersensitivitas 78650/ vial


vaskuler, menurun pusing, rasa panas, terhadap nitrat, (+)
preload ventrikel dan muka merah, anemia berat,
meningkatkan suplai pusing, lemah, peningkatan tekanan
oksigen takikardi intra kranial, hipotensi,
Onset 1-3 menit, (++) hipovolemia,temponad
durasi 3-5 menit. e jantung,
(+++) kardiomiopati

IV
(++)

Isosorbid Mononitrat Onset 30 menit, ESO : sakit kepala, KI : kardiomiopati 246675/ strip
durasi 12 jam berdenyut, rasa obstruktif hipertrofik, (+)
(++) panas, muka anemia, perikarditis,
merah, stenosis aorta
takikardi,hipotensi
postural Oral
(++) (++)

Isosorbid Dinitrat Mengalami denitrasi sakit kepala, KI : Hipersensitivitas Tablet 38000/ strip
(ISDN) menjadi dua monitrat berdenyut, rasa terhadap nitrat,
yang keduanya panas, muka anemia berat, Sublingual tablet 19500/
memiliki aktifitas merah, peningkatan tekanan strip
antiangina. takikardi,hipotensi intra kranial, hipotensi, (++)
Onset 5 menit, durasi postural hipovolemia
1 jam. (+)
(++) Oral
(++)
Diuretik effikasi Safety suitability cost

Bumetanid Digunakan Hiperurisemia, Kontraindikasi 97110/ strip


ketika hipokloremia, orang yang
furosemide
(+)
hipokalemia, hipersensitif
tidak efektif
40x lebih poten
azotemia terhadap
dari (+) obat,
Furosemide. elektrolit tidak
(+++) seimbang,
anuria, dan
koma hepatik
(+)
Furosemid Onset: 1 jam Hiperurisemi Kontraindika 2600/ strip
peak effect: a, si pada (+++)
2 jam hipokalemia orang yang
Lama efek 6- (+) hipersensitif
8 jam. terhadap
(++) obat, anuria
(+)
Insulin rapid-
effikasi safety suitability cost
acting

Insulin glulisine Onset 15 menit Hipoglikemi, IV 334950


Peak effect 1 insulin Indikasi: (++)
jam resistensi, meningkatkan
Durasi 2-4 jam hipokalemia kontrol glikemi
(+++) (+) Lebih poten
daripada regular
human insulin
(++)
70% NPH & 30% Onset 30 menit Hipoglikemi, Regular human 350900
reguler Peak effect 2- resistensi insulin (+)
12 jam insulin, IV
Durasi 18-24 hipokalemia (+)
jam (+)
(++)
Kesimpulan
• Pasien mendapat obat
–Nytroglicerin
–Furosemide
–Insulin glulisine
Berdasarkan penilaian dari tingginya (penilaian
tanda + pada tabel) efikasi, keamanan, suitability,
dan biaya maka ketiga obat tersebut dapat dipilih.
4. Penulisan Resep
Dr. S
Jalan xyz No 1 Malang
SIP: DU/Kodya/XII/2013
Jam Praktek : 19.00-21.00
Malang, 29 November 2016
R/ nitrogliserin 5 mg vial No. I
S pro inj
R/ furosemide 20 mg tab No. III
S 1 dd 1 tab
R/ insulin glulisine 10 mL vial No. I
S pro inj

Pro : Ny N Umur : 65 tahun


5. Informasi
Nitroglycerine Furosemide Insulin glulisine
Efek obat melancarakn aliran darah ke Mengatasi sesak yang Menurunkan GD.
jantung disebabkan volume darah
yang meningkat

Efek samping Sakit kepala, pusing, rasa Hiperurisemia, hipokalemia Hipoglikemi, insulin resistensi,
panas, muka merah, pusing, hipokalemia
lemah, takikardi

Instruksi Obat akan diberikan lewat Obat diminum 1x1 hari Obat diberikan lewat infus
infus

Peringatan Turunkan pelan-pelan Hati-hati jika terjadi profound Jangan berikan jika terjadi
dosisnya untuk mencegah diuresis hipersensitivitas
withdrawal

Kembali Pasien MRS, dilakukan visite setiap hari


Keluhan muncul dan terasa tidak nyaman

Menanyakan pasien apakah yang disampaikan sudah jelas dan dimengerti


Proses monitoring & evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring
Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Nytroglicerin Vasodilatasi, Nyeri dada Sakit kepala, pusing, •Anamnesis,
melancarkan berkurang rasa panas, muka Pem Fisik
pembuluh darah merah, pusing, lemah,
takikardi

2 Furosemid Menurunkan Sesak Hiperurisemia, • Anamnesis,


overload cairan berkurang/hilang pmx. fisik
hipokalemia • Serum
elektrolit

3. Insulin (glulisine) Gula darah turun Cek kadar GD Hipoglikemi, Anamnesis,


pmx fisik
insulin resistensi, Tes GDA
hipokalemia Serum
elektrolit
Kasus 4
Seorang laki-laki, 10 tahun, peajar, datang pertama kalinya ke poli kulit
RS dengan keluhan utama merah dan gatal pada regio inguinalis sinistra. Kisaran
satu bulan yang lalu, timbul makula eritema numular, bentuk bulat, batas tegas di
regio inguinalis sinistra. Makula eritem tersebut disertai pruritus terutama saat
pasien berkeringat. Pasien tidak tahu penyebab dari makula tersebut. Pasien diberi
obat oleh ibu asrama berupa salep. Keluhan makula eritem dan pruritus sembuh tapi
masih ada sisa hipopigmentasi dan timbul seperti daki.
Kisaran 2 pekan yang lalu, timbul lagi lebih banyak plak eritem hingga ke
paha. Pasien menggaruk regio inguinalis dextra hingga terjadi erosi. Kemudian
pasien berobat ke poliklinik RS. Pasien tinggal di asrama panti. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan status generalisata dan keadaan spesifik dalam batas normal. Pada
status dermatologikus, pada regio inguinalis sinistra didapatkan plak eritem,
geografik, plakat, batas tegas, tepi lebih aktif berupa papul eritem multipel, milier,
konfluens, polisiklik, sebagian erosi, multipel, milier, diskret pada tepi lesi.
Permukaan ditutupi skuama halus. Pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dengan
penambahan KOH 10% di regio inguinal sinistra ditemukan hifa panjang bersekat.
1. Proses Menentukan Problem
1. Laki-laki, 10 tahun
2. KOH 10% Hifa (+)
3. Inguinal sinistra gatal, papul eritem multipel,
milier, erosi, plak eritem, batas tegas
2. Proses Menentukan Tujuan
Pengobatan
1. Mengatasi Infeksi Jamur
3. Proses Inventarisasi Possible Treatment (P-
treatment)

1. Advice/Nasihat:
• Jangan menggunakan pakaian tebal/ketat untuk jangka waktu lama
• Mengeringkan paha bagian dalam setelah mandi, berolahraga, dan BAK
• Jangan memakai peralatan pribadi teman seperti handuk atau pakaian
• Jagalah kebersihan pakaian dan tubuh
3. Terapi Non-Farmakologi
• Jaga kebersihan dan kelembaban kulit
2. Terapi Farmakologi:
• Anti-fungal
4. Rujukan
• Tidak perlu
Obat Efikasi Safety Suitability

Butenafin Sufisien untuk terapi tinea Burning, stinging (+) Topikal


cruris, tinea corporis, Pemakaian 1x1 hari
tinea pedis (++) selama 1 minggu
(++)

Terbinafin Terbenafin topikal Burning, kontak Topikal


direkomendasikan untuk dermatitis, stinging Pemakaian 2x1 hari
anak-anak (+) selama 1 minggu
Sufisien untuk terapi tinea Dianjurkan untuk
cruris, tinea corporis, anak-anak
tinea pedis (+++)
(+++)
Kesimpulan
• Antifungal yang digunakan pada kasus ini
adalah terbinafin topikal karena lebih
dianjurkan pemakaiannya pada anak-anak
4. Proses Peresepan
Dr. S
Jalan xyz No 1 Malang
SIP: DU/Kodya/XII/2013
Jam Praktek : Senin 19.00-21.00
Malang, 12 Desember 2017

R/ Terbinafin 1% tube No. I


S.ue 2dd I

Pro : An. X
Umur : 10 th
5. Proses Memberikan Penjelasan
Tentang Obat
• Efek obat: terbinafin untuk mengatasi infeksi jamur
• ESO: menyebabkan rasa terbakar dan perih pada bagian yang dioles. Jika terasa mengganggu bisa
konsultasi ke dokter
• Instruksi/Cara Pemakaian: Sebelum mengoleskan terbinafin, bersihkan dan keringkan bagian
yang terinfeksi terlebih dulu. Krim dioleskan 2x sehari selama 1 minggu. Jangan lupa mencuci
tangan setelah mengoleskan obat ini untuk menghindari penyebaran infeksi ke bagian tubuh yang
lain atau ke orang lain. Jangan sampai terkena mata, hidung, atau mulut
• Peringatan: jangan sampai mengenai mata. Hanya untuk pemakaian luar, digunakan seusai anjuran
jangan distop bila merasa baik.
• Konsultasi berikutnya: jika tidak ada perubahan apapun selama terapi
• Ulangi informasi jika pasien belum mengerti
6. Proses Monitoring & Evaluasi

No Obat Monitoring Monitoring


Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Terbinafin 1% Mengatasi infeksi Infeksi jamur Iritasi/rasa gatal dan Anamnesis
jamur berkurang terbakar di tempat
yang dioleskan
Kasus 5
Seorang anak laki-laki 20 bulan BB/TB : 10,8 kg / 82 cm, dibawa ibunya ke RS karena BAB cair
sejak kemarin 8-10x/hari, @ ¼ - ½ gelas belimbing. Warna kuning, kecoklatan, bau (-),
menyemprot (-), lendir (-), darah (-). Anak tidak tampak kesakitan saat BAB, Muntah 4-5x/hari,
demam (+), kejang (-), nafsu makan menurun, tampak kehausan. Sudah dibawa ke bidan dan
mendapat sirup penurun panas. BAK terakhir 2 jam sebelum ke RS, warna kuning, jumlah
berkurang. Hasil pemeriksaan KU : compos mentis, rewel, kesan gizi baik, tanda vital T : 90/60
mmHg, N : 110/menit, RR : 26x/mnt, BB : 10,8 kg, TB : 82 cm, BB/Umur : -2 SD < Z score < 0
SD (WHO 2006) TB/umur : -2 SD < Z score < 0 SD (WHO 2006) BB/TB : -1 SD < Z score < 0
SD (WHO 2006) Status gizi : Gizi baik (antropometri)
Pemeriksaan fisik :
Kepala : mesosefal, UUB sudah menutup
Mata : mata cekung (+/+), air mata (+/+), konjungtiva anemis (+/+),
Mulut : mukosa bibir basah, sianosis (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali lambat, bising usus
meningkat
Ekstremitas : akral dingin (-), CRT < 2 detik, ADP teraba kuat
Anus : hiperemis (-)
Hasil laboratorium :
HB : 10,5 g/dl; HCT 31%; Eritrosit : 4.280.000/µl ; Leukosit : 7.800/ µl ; Trombosit : 329.000/µl ,
MCV : 24.5 pg ; MCHC : 33,7 g/dl ; E 0,9/B0,3/N65,4/L23,8/M9,6

48
Problem
• Anak usia 20 bulan
• anemis
• Muntah 4-5x/hari
• Bising usus meningkat, BAB cair 9-10x/hari
• Mata cekung
• Turgor kulit kembali lambat
Tujuan
• Mengatasi dehidrasi
• Memperbaiki reepitalisasi usus karena diare
akut
P-Treatment
• Advice:
– Meneruskan ASI
– Tidak ada pantangan makanan
– MRS
• Non-farmakologi :
– Cairan RL 70 mL/kgBB selama 2,5 jam
– Berikan cairan oralit 75cc/kgBB 3 jam pertama
• Farmakologis :
– pemberian Zinc selama 10 hari
• Rujukan :
– tidak perlu
P-Drug
N Nama Effikasi Safety Suitability Cost
o Obat
1 Zinc Menginhibisi sekresi cairan Nausea, Sediaan : Rp.6000
klorida dependent cAMP vomiting, tablet ++
induced dengan cara iritasi (20mg/hari)
menginhibisi basolateral lambung selama 10
potassium (K), hari +
meningkatkan absorpsi air
dan elektrolit, Sirup : Rp.25.000
meningkatkan regenerasi 10ml/hari +
epitel intestine, selama 10
meningkatkan enzim brush hari
border level, dan +++
meningkatkan level imun
Peresepan
Dr. F
Jalan Candi Mendut No.X Malang
SIP: DU/Kodya/IX/2013
Jam Praktek: 7.00-13.00
Malang, 25 januari 2016
R/Oralit sachet 200 cc No. VI
S.i.m.m
R/ Zinc Syr 10mg/5ml No.I
S. 1 dd Cth I

Pro: An.X
Umur: 20 bulan
Proses memberikan penjelasan tentang
obat

Terapi zinc
1. Efek obat : untuk membantu reepitelisasi usus dan menurunkan durasi
serta keparahan diare
2. efek samping obat : Nausea, vomiting, iritasi lambung
3. Instruksi: diminum 10 ml (1 sendok teh)/hari sampai 10 hari
4. Peringatan : bila timbul efek samping maupun perburukan gejala segera
melapor kepada perawat atau dokter
5. Ulang informasi jika pasien masih belum paham

• BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT. Ikatan dokter anak Indonesia

• Bajait, chaitali. 2011. Role of zinc in pediatric diarrhea


Evaluasi dan monitoring hasil
No Obat Monitoring
pengobatan Monitoring
Efek Cara/alat memonitor Efek samping Cara/alat
memonitor
1 Zinc Menginhibisi sekresi Anamnesis, TTV 15 – Nausea, Anamnesis,
cairan klorida 30 menit, nilai vomiting, iritasi pmx fisik
dependent cAMP turgor, tingkat lambung
induced dengan cara kesadaran
menginhibisi dan kemampuan
basolateral potassium anak untuk minum
(K), meningkatkan sedikitnya setiap jam,
absorpsi air dan perkembangan
elektrolit, keluhan, frekuensi
meningkatkan diare, pemeriksaan
regenerasi epitel fisik bising usus
intestine,
meningkatkan enzim
brush border level,
dan meningkatkan
level imun
Kasus 6
Seorang pria, 67 tahun, datang ke IGD karena mengeluh sesak napas. 1 minggu sebelum
masuk RSUD penderita batuk (+), dahak kental warna kekuningan, panas (-). Kemarin
penderita mengeluh sesak terus-menerus, namun tidak mengganggu aktivitas. Dahak semakin
banyak, kental, warna kuning. Panas (+). Keringat malam hari (-), batuk darah (-), nyeri dada
(-), dada berdebar-debar (-), mual (-), muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan. Delapan
jam yang lalu, penderita mengeluh sesak napas, dirasakan makin bertambah dan mengganggu
aktivitas. Sesak makin berat dengan aktivitas. Riwayat kaki bengkak (-), terbangun di malam
hari karenan sesak (-). Riwayat kontak dengna penderita dengan batuk lama (+), yaitu adik
penderita. Riwayat merokok (+) 1 pak/hari, berhenti 6 tahun yang lalu. Riwayat dirawat di RS
(+) tahun 2007 karena sesak. Penderita dirawat kurang lebih 1 minggu, pulang dengan
keadaan membaik. Riwayat hipertensi (+), tidak kontrol teratur, riwayat diabetes melitus
disangkal, riwayat penyakit jantung diasngkal, riwayat asma disangkal, riwayat pengobatan
TB sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit keluarga adik penderita tinggal 1 rumah,
menderita batuk > 3 minggu. Riwayat sosial ekonomi penderita tidak bekerja. Memiliki 4
orang anak yang sudah mandiri. Penderita tinggal 1 rumah dengan adiknya. Biaya pengobatan
ditanggung ASKESKIN. Kesan sosial ekonomi : kurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
KU sadar, tampak lemah, terpasang kanul oksigen, terpasang infus di lengan kanan bagian
bawah. N : 88x/mnt, isi dan tegangan cukup, TD : 170/100 mmHg, RR : 24x/mnt, reguler, t :
38,2 C, Paru : Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (+), SIC melebar (+), palpasi stem
fremitus kiri sama dengan kanan, perkusi hipersonor seluruh lapangan paru. Auskultasi : Ka =
SD vesikuler, ronki kasar (+), wheezing (+), eksperium memanjang pad seluruh lapangan paru
atas, tengah, dan bawah. Jantung, abdomen, ekstrimitas tak ada kelainan. Pemeriksaan
penunjang Hb 11,4 g/dl, leuko 16.100/mmk, Ht 31,7%, GDS 156, trombosit 406.000/mmk.
Foto thorak tampak gambran paru emfisematous, infiltrat di beberapa tempat.
1. Menentukan problem
1. Pria, 67 tahun
2. Sesak napas
3. Batuk berdahak kental kekuningan yang
makin banyak
4. Temp 38.2 C
5. Foto thoraks : tampak gambaran paru
emfisematous, infiltrat di beberapa tempat
6. Hipertensi
2. Menentukan Tujuan Terapi
1. Mengatasi PPOK
2. Mengatasi batuk berdahak warna kuning
3. Menurunkan hipertensi
3. Inventarisasi P-Treatment
• Advice:
–Kurangi kebiasaan merokok,
– meningkatkan aktivitas fisik,
–tidur dengan posisi kepala ditinggikan
• Terapi non farmakologi
–oksigenasi,
–Maintenance fluid,
• Terapi farmakologi
–Bronkodilator
–Kortikosteroid
–Antibiotik
• Rujukan
–Rujuk ke spesialis paru
Obat P-Drug
Efficacy bronkodilator
Safety Suitability Cost

Salbutamol Onset: 25 min Tremor KI: 95600


Peak plasma (+) hipersensitivitas (++)
time: 2-2,5 jam salbutamol
(+++) (++)
Salmeterol Onset: 2 jam Headache, pain Meningkatkan 230340
(+) (+) resiko kematian (+)
karena asma
Jika asma sudah
terkontrol
hentikan obat
(+)
Formoterol Peak plasma Infeksi virus Meningkatkan 180000
time: 5 min (+) resiko kematian (+)
(+) karena asma
(+)
P-Drug Antibiotik
Obat Efficacy Safety Suitability Cost

Amoksisilin dan as. As. Klavulanat Diare KI: alergi 12706/tab


Klavulanat menyebabkan (+) penisilin, (+)
(augmentin) spektrum amoksisilin hemodialisis,
melebar disfungsi hepar
First line drug yang
(+++) berhubungan
dengan
amoksisiln/ as
klavulanat
(+)
Doksisiklin Menghinhibisi sintesis Diare, KI: hipersenitif 611/ tab
protein anorexia (+) (++)
(+) (+)
P-Drug Kortikosteroid

Obat Effikasi Safety Suitability Cost

Prednisone Drug of Edema, tablet 5 mg Rp7600/tab


choice protap atrofi kulit,
tatalaksana osteoporosis
PPOK
eksaserbasi
akut
Obat Effikasi Safety Suitability Cost
Propranolol Inhibisi Bradikardi, Menyebabkan 117/tab
kompetitif hipotensi, jantung iskemik (++)
beta1 dan fatigue jika dihentikan
beta2 (+) secara
adrenergik mendadak
Durasi 6-12 jam (+)
(+)
amlodipin Inhibisi influx Edema, KI: hipersensitif 2191/tab
transmembran pulmonary (++) (+)
Ca edema
ekstraseluler (+)
Durasi 24 jam
(++)
4. Resep
dr. Farizah
Jl. Simpang Gajayana No.45 Malang
SIP.:132/abc/234/2016
Praktek : Senin-Kamis pkl. 18.00 – 20.00

Malang, 12 Desember 2017

R/ salbutamol inhaler No. I


s. p.r.n 4 dd 2 puff
R/ Prednisone tab 5 mg No. XLII
s. 6 dd 1 tab pc
R/ Augmentin cap 500mg No.XXI
s. 3 dd 1 tab pc
R/ Amlodipin tab 5mg No. VII
s. 1 dd 1 tab pc

Pro : Tn. X Usia : 64 tahun


Alamat : -
5. Proses memberikan penjelasan
tentang obat
1. Efek obat:
• salbutamol: untuk mengatasi sesak
• prednison: menurunkan inflamasi
• Augmentin : mengeradikasi bakteri
• Amlodipin: menurunkan tekanan darah
2. Efek samping obat:
- Salbutamol: tremor
- prednison: Edema, atrofi kulit, osteoporosis
- Augmentin: diare
- Amlodipin: Edema, pulmonary edema
3. Peringatan: habiskan antibiotik, jangan hentikan bila sudah terasa enak
4. Kapan harus kembali: 1 minggu lagi, ada efek samping yang sangat mengganggu, atau keluhan bertambah
parah
5. Apakah sudah jelas? Apabila belum, informasi bisa diulang
6. Proses monitoring & evaluasi
NO Obat Monitoring Monitoring
Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitoring memonitoring
1 salbutamo Mengatasi Anamnesis Tremor Anamnesis,
keluhan pasien:
l sesak sesak
pmx fisik
Pantau RR

2 prednison Mengurangi Anamnesis Edema, atrofi Anamnesis,


inflamasi kulit, pemeriksaan
osteoporosis fisik

Mengeradikasibakteri
3 augmentin Diminum diare Anamnesis dan
teratur dan pmx fisik
harus sampai
habis
Menurunkan hipertensi
4 amlodipin Pmx fisik Edema Anamnesis
Pulmonary Foto thorax
edema
Kasus 7
Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang dengan keluhan ±4 jam
SMRS pasien mengalami kelemahan anggota gerak kanan, muncul
secara mendadak, pada saat pasien bangun tidur pagi kemudian ke
kamar mandi untuk berwudhu. Tiba-tiba pasien terduduk karena
anggota gerak kanan lemah dan terasa berat. Tangan kanan
mengangkat gayung tidak kuat. Pasien masih dapat berjalan dengan
bantuan, dengan menyeret kaki kananya. Riwayat dahulu didapatkan
hipertensi, baru diketahui oleh pasien 1 bulan terakhir, pasien tidak
rutin bertobat. Riwayat gastritis kronik disangkal. Riwayat kebiasaan
pasien adalah merokok, diakui sejak pasien remaja, 1 hari
menghabiskan ±1 bungkus/ 12 batang. Pasien juga jarang
berolahraga. Status presens keadaan umum cukup, kesadaran :
compos mentis, GCS 15 (E4V5M6) Vital sign: TD= 160/100 mmHg,
nadi= 96 x/ menit, RR= 28 x/ menit, suhu= 36,70 C, BB= 58 kg, TB=
155 cm, pemeriksaan fisik; penurunan kekuatan motoric ekstremitas
superior dan inferior dextra, hasil pemeriksaan lab didapatkan
kolesterol total 300, HDL 3,5, LDL 200, TG 260 mg/dl.
1. Menentukan problem
• Laki- laki 70 tahun
• Lemah ekstremitas superior dan inferior
dextra mendadak
• Riwayat hipertensi
• Perokok
• TD: 160/100 mmHg
• Pmx lab: kolesterol total 300 mg/dl, HDL 3,5
mg/dl, LDL 200 mg/dl, TG 260 mg/dl
2. Menentukan tujuan pengobatan
• Menurunkan TD sebanyak 20% MAP
• Menurunkan hiperkolesterol
• Mengurangi rokok
3. Inventarisasi P-treatment
• Advice:
- Berhenti merokok
- Cukup istirahat dan tidur
- Berolahraga secara rutin (olahraga aerobik 30
menit/hari).
• Terapi non farmakologi:
- Maintenance fluid
- Diet rendah sodium (2,4 g sodium atau 6 g
sodium chloride) dan rendah lemak
- Diet tinggi potassium 90 mmol/day
• terapi farmakologi
- Antihipertensi
- Antihiperlipidemia

• Rujukan: CVA  3B, rujuk ke spesialis saraf


Obat Effikasi Safety Suitability Cost

Nitroprusid Merelaksasikan Bradiaritmia, IV (0,3 mcg/kg/min) 968000/5 vial


vaskularisasi otot hipotensi, palpasi, Evaluasi setidaknya (+)
polos untuk takiaritmia, rash, 5 menit sebelum
menurunkan berkeringat dinaikkan/
afterload dan (+) diturunkan dosisnya
preload dg (+)
memproduksi NO
dan menyebabkan
dilatasi arteri
koroner
Onset: <2 mnt
Durasi: 1-10 mnt
(++)
Nitrogliserin Merelaksasi otot Sakit kepala, IV 786500/ 5 vial
polos dg mendilatasi hipotensi, takikardi, 25mg/250ml (+)
vena dan arteri dispneu, pusing, 50mg/250ml
(yang bergantung blurred vision 100mg/250ml
dosis) untuk (+) (+)
mengurangi
afterload dan
preload, dan
demand O2 miokard
Onset: 1-3 mnt
Durasi: 3-5 mnt
(++)
Obat Effikasi Safety Suitable Cost

Nicardipin Menghambat Ca Sakit kepala, IV 206000/ 5 vial


ekstrasel masuk ke pusing, flushing, 20mg/200 ml (+)
intrasel  edem perifer, 40mg/200 ml
mengurangi impuls, takikardi (gunakan dengan
kontraksi myocard, (+) hati-hati dan
dan pembuluh monitor ketat pada
Onset: 10-20 mnt geriatri)
Durasi: 8 jam (+++) (+)

Labetalol Penurunan aktivitas Hidung tersumbat, IV 535200/ 5 vial


epinefrin dan Pusing, 5mg/ml (++)
nonepinefrin, juga lightheadedness, (++)
alfa blocker nausea, fatigue
Onset: 2,5 mnt (++)
Durasi: 2-4 jam (+)

Diltiazem Menghambat Ca Edema, sakit IV 55000/ 5 vial


ekstrasel masuk ke kepala, pusing 5mg/ml (++)
intrasel  (++) (++)
mengurangi impuls,
kontraksi myocard,
dan pembuluh
Onset: 3 mnt
Durasi: 1-3 jam
(+++)
Kesimpulan
• Menggunakan diltiazem IV untuk hipertensi
pasien karena efek samping lebih ringan dan
tidak membutuhkan monitoring ketat
Obat Effikasi Safety Suitability Cost

Simvastati Peak konstipasi Oral 3800


n effect 2 , sakit 5, 10, 20, (+++)
minggu kepala, 40, 80 mg
(++) myalgia (++)
(++)
Fluvastati Peak Diare, Oral 9000 (+)
n effect 4 nausea, 20, 40 mg
minggu konstipasi (++)
(+) , 80 mg
abdomina (extended
l pain release)
(++)
Obat Effikasi Safety Suitability Cost

Atorvastatin Peak effect Mild Oral, 5600 (++)


2-4 minggu gastrointest 10,20,40,80
(+) inal pain, mg (limited
insomnia, terutama
rash, untuk obat
neuropati generik) (+)
perifer (+)
Rosuvastati Peak effect Body aches, Oral 23500 (+)
n 1-4 minggu kongesti, 5,10,20,40
(+) batuk, mg (++)
susah
bergerak,
pusing (+)
Kesimpulan
• Untuk menurunkan hiperkolestrol digunakan
simvastatin karena peak effect lebih cepat dari
fluvastatin dan atorvastatin
• Efek samping simvastatin lebih ringan dari
pada rosuvastatin (kongesti)
• Harga simvastatin lebih murah dari obat
lainnya
Peresepan
R/ diltiazem 5 mg vial No. I
S. pro inj

R/ Simvastatin 20 mg No. VII


S. 1 dd 1 tab h.s.
Penjelasan tentang obat
1. Efek obat : menjelaskan tentang masing-masing kegunaan
obat yakni antihipertensi untuk menurunkan dan mengontrol
tekanan darah, antihiperlipid untuk menurunkan kolesterol
2. Efek samping obat : kemungkinan akan terjadi pusing, ruam,
gatal. Jika efek samping dirasa mengganggu silahkan kontrol
ke dokter
3. Instruksi = menjelaskan bahwa pasien MRS sampai boleh
dinyatakan pulang oleh dokter spesialis saraf
4. Peringatan : kurangi rokok agar pengobatan bisa maksimal.
5. Kapan harus kembali : 1 minggu lagi
6. Apabila informasi belum jelas bisa diulang kembali
Proses monitoring & evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring
Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Diltiazem Menghambat Ca Anamnesis keluhan • Edema, •Anamnesis,
ekstrasel masuk ke pasien • sakit kepala, Pem Fisik
intrasel  • pusing
mengurangi impuls, Periksa tensi darah
kontraksi myocard,
dan pembuluh
Menghambat Ca
ekstrasel masuk ke
intrasel 
mengurangi impuls,
kontraksi myocard,
dan pembuluh

2 Simvastatin Menginhibisi Anamnesis keluhan • konstipasi, • Anamnesis


HMG-CoA pasien • sakit kepala,
reduktase secara • myalgia
kompetitif sehingga Periksa kolestrol
menurunkan dalam darah
biosintesis kolestrol
Kasus 8
• Seorang wanita 64 tahun, BB 75 kg TB 158, datang
ke dokter dengan keluhan nyeri ulu hati, perut tidak
enak, kembung, kadang diare berwarna hitam seperti
petis, 3-4x/hari, berupa cairan dan kental. Penderita
juga mengeluh nyeri lutut kanan sejak 3 minggu ini.
Selama ini nyeri hanya diatasi dengan obat asam
salisilat yang ia beli di warung. Penderita juga
mengeluh mual. Pada pmx didapatka TD 120/70, N
76x/menit, t 36,7,RR=20x/menit, terdapat nyeri tekan
epigastrium, lutut kanan bengkak, merah, teraba
panas, dan nyeri saat ditekan maupunbergerak.
Mempunyai riwayat gastritisdan hipertensi. Sudah
lama tidak kontrol hipertensinya.
1. Menentukan problem
• Wanita, 64 tahun
• Obesitas
• Melena
• Nyeri lutut kanan bengkak, merah, teraba
panas
• Riwayat gastritis dan hipertensi
2. Menentukan Tujuan Pengobatan
Mengatasi obesitas
Mengatasi melena
Mengatasi nyeri lutut
Memilih obat yang tidak mengiritasi lambung
3.Inventarisasi P-Treatment
•Advice
– MRS
– Penghentian penggunaan obat (NSAID) selain resep dokter
– Diet tinggi serat, mengurangi makanan yang mengandung susu dan cabai
– Penurunan berat badan
– imobilisasi
•Terapi non farmakologis:
–Kumbah lambung
–Maintenance fluid
–Transfusi darah jika perlu
•Farmakologis :
–PPI,
–acetaminophen
•Rujukan :
–Spesialis Penyakit Dalam
P-Drug
Nama Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Omeprazole FD = bentuk aktif yang sakit kepala, KI: hipersensitivitas 16538


berikatan enzim proton nyeri perut, (+) (++)
pump menyebabkan diare, nausea
adanya hambatan enzim (+)
Onset: 1 jam
Durasi: 73 jam
(++)

Lansoprazole FD: efektif sakit kepala, KI: hipersensitivitas 36486


menghambat diare,nausea (+) (+)
(H+/K+)ATPase (+)
(pompa proton) dari sel
parietal mukosa
lambung
Onset: 1-3 jam
Durasi: >24 jam
(+)
Nama Efikasi Safety Suitability Cost
Obat

Parasetamol FD = menghambat reaksi alergi, KI: hipersensitivitas 14175


sintesis prostaglandin pusing, rash (++) (++)
dalam jaringan tubuh (++)
dengan menghambat 2
enzim cyclooksygenase
dengan lebih selektif pada
COX-2
Onset: 1 jam
(++)
Asam FD: Menghambat gangguan Meningkatkan resiko 23760
Mefenamat sintesa prostaglandin saluran cerna kerusakan GIT: (+)
dengan menghambat (+) bleeding, ulcer,
perforasi
kerja enzim
Geriatrik lebih rawan
cyclooxygenase terkena GIT
(COX-1 & COX-2) (+)
Onset cepat
(+)
Kesimpulan
Pasien mendapat obat
1. Parasetamol 500 mg/kali pemberian diminum
tiap 8 jam
2. Omeprazole 20 mg / kali pemberian diminum
sehari sekali
4. Peresepan
R/ Omeprazole tab 40mg No. III
S 1 dd tab 1
R/ Parasetamol tab 500 mg No. IX
S 3 dd tab 1 pc

Pro : Ny. B (64 tahun)


5. Pemberian Penjelasan
• efek terapi
–Omeprazole : Menyembuhkan tukak lambung sehingga perdarahan dari
lambung berhenti, nyeri ulu hati hilang, rasa mual hilang
–Parasetamol : Menghilangkan nyeri pada lutut
• efek samping
–Omeprazole : sakit kepala, nyeri perut, diare, nausea
–Parasetamol : Reaksi alergi, pusing, rash
–Jika efek samping dirasa mengganggu bisa konsultasi ke dokter
• instruksi
–Omeprazole : diminum satu kali sehari satu tablet
–Parasetamol : diminum setiap 8 jam sekali minum satu tablet, minum 3x
sehari dan diminum setelah makan
• Kapan harus kembali: pasien MRS, dilakukan visite setiap hari
• Informasi bisa diulang jika masih belum jelas
6. Evaluasi & monitoring hasil
pengobatan
Efek terapi Cara / alat Efek samping Cara / alat
monitor monitor
omeprazole Menyembuhkan Anamnesis, pmx sakit kepala, Anamnesis, pmx
tukak lambung fisik nyeri perut, fisik
sehingga diare, nausea
perdarahan dari
lambung
berhenti, nyeri
ulu hati hilang,
rasa mual hilang

Parasetamol Menghilangkan Anamnesis, pmx Reaksi alergi, Anamnesis


nyeri pada lutut fisik rash, pusing Pemeriksaan
Fisik  TTV
Sumber
• WHO 2011 Guideline for the Management of
Typhoid Fever
• Sidabutar, Sondang. Pilihan Terapi Empiris
Demam Tifoid pada Anak: Klaramfenikol atau
Seftriakson?. Jurnal Sari Pediatri Vol. 11 No. 6
April 2010
• Tjay, Tan Hoan. 2015. Obat-obat Penting edisi
7. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sumber
• Schaefer, Christof. 2003. Drugs During
Pregnancy and Lactation. Amsterdam: Elsevier
• American College of Allergy, Asthma, and
Immunology. 2015. Pregnancy and Asthma
• Andrews, Mark D. 2008. Common Tinea
Infection in Children. American Family
Physician
Sumber
• Katzung, B.G., 2012. Basic & Clinical
Pharmacology 12th ed., USA: McGraw Hill
Companies.
• Bahrudin, M., 2014. Neurologi Klinis., Malang:
UMM Press.
• Tjay, Tan Hoan. Rahardja, Kirana. 2015. Obat-
obat Penting edisi 7. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sumber
• Farmakologi dan Terapi edisi 5, 2007,
Departemen Farmakologi dan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
• Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilid
II, 2014, Interna Publishing
• Pocket Synopsis Obat Indonesia, 2016,
Grafika Wangi Kalimantan

Anda mungkin juga menyukai