SEMINAR KASUS ORTHODONTIK

PEMBIMBING
DRG. NUGROHO A RIYADI SP.ORT

NAMA : NURUL ANDIKA

NPM : 1112013027
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : MUTHIA H
• UMUR : 23 TH
• ALAMAT : CEMPAKA PUTIH 13
• SUKU : MELAYU-MINANG
• JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
• NO.HP: 081283999259
• PEKERJAAN : MAHASISWA
• NAMA AYAH : ALJUNAIDI SUKU : MELAYU UMUR: 50TAHUN
• NAMA IBU: DESMAWATI SUKU : MINANG UMUR: 53 TAHUN
• ALAMAT ORANG TUA : RIAU
 PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
 KELUHAN UTAMA
SEORANG PASIEN WANITA BERUSIA 23 TAHUN DATANG DENGAN KELUHAN GIGI
DEPAN KANAN BELAKANG SBERGESER DAN GIGI DEPAN BAWAH BERJEJAL SEHINGGA
MINTA DIRAPIKAN. PASIEN SIKAT GIGI 2X SEHARI PAGI & MALAM. TIDAK MEMILIKI
RIWAYAT SISTEMIK.
• RIWAYAT KESEHATAN
PASIEN MEMILIKI GERD
RIWAYAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN GIGI-GELIGI

• GIGI DESIDUI : PASIEN PERNAH KEDOKTER GIGI, PERNAH

TANGGAL SEBELUM WAKTUNYA
• GIGI BERCAMPUR : PASIEN TIDAK INGAT
• PERMANEN : IMPAKSI GIGI M3 KANAN-KIRI BAWAH
 Kebiasaan buruk yg berkaitan dgn keluhan pasien  TAK
• Frekuensi :-
• Durasi :-
• Intensitas :-

 Riwayat keluarga yg berkaitan dgn keluhan pasien 

ayah: tidak ada
ibu: berjejal digigi depan RB
saudara: tidak ada
 PEMERIKSAAN OBYEKTIF
UMUM
• JASMANI : BAIK
• MENTAL : BAIK
• STATUS GIZI : TINGGI BADAN (TB): 1,5 M
BERAT BDAN (BB): 46 KG
• INDEKS MASSA TUBUH : 46/1,5² = 21
• STATUS GIZI = NORMAL
• KATEGORI = NORMAL
EKSTRA ORAL
• KEPALA
LEBAR KEPALA = 12 CM
PANJANG KEPALA = 17 CM
• INDEKS KEPALA = LEBAR KEPALA X 100 = 120/170 X 100 = 70
PANJANG KEPALA
BENTUK KEPALA : DOLIKOSEFALI
• MUKA
PANJANG MUKA = 10,7 CM
LEBAR MUKA = 12 CM
INDEKS MUKA = JARAK N-GN X 100 = 10,7/ 12 X 100 = 89
LEBAR BIZIGOMATIK
BENTUK MUKA : MESOPROSOP
SIMETRIS
PROFIL MUKA
• PROFIL MUKA : LURUS
• BIBIR POSISI ISTIRAHAT : NORMAL
• TONUS OTOT MASTIKASI: NORMAL
• TONUS OTOT BIBIR : ATASNORMAL
BAWAH  NORMAL
• SENDI TEMPOROMANDIBULA (TMJ) : ABNORMAL (KANAN KLIKING)
• FREE WAY SPACE = 2 MM
• PATH OF CLOSURE = NORMAL
INTRA ORAL

• ORAL HYGINE : OHIS: BAIK

• POLA ATRISI : NORMAL
• LINGUA : SEDANG
• PALATUM : VERTIKAL : SEDANG LATERAL: SEDANG
• GINGIVA : NORMAL
• MUKOSA : NORMAL
• FRENULUM : FREN.LABII SUPERIOR : NORMAL KET: RENDAH
FREN.LABII INFERIOR : NORMAL
FREN.LIGUALIS : NORMAL
• TONSILA : NORMAL
 ODONTOGRAM
11 [51] Cdia ( t) CDia 21 [61]
12 [52] Sou sou 22 [62]
13 [53] sou sou 23 [63]
14 [54] sou sou 24 [64]
15 [55] sou sou 25 [65]
16 Sou Sou 16
17 Sou Sou 17
18 sou Sou 18

41 [81] sou sou 31 [71]

42 [82] sou sou 32 [72]
43 [83] sou sou 33 [73]
44 [84] sou Sou 34 [74]
45 [85] sou Sou 35 [75]
46 sou Sou 36
47 Sou Sou 37
48 Sou Sou 38
INTRA ORAL
 MODEL STUDI

Rahang Atas Rahang Bawah

 ANALISIS MODEL STUDI
•Bentuk lengkung gigi
RA : mushroom form, simetris
RB : trapezoid, simetris
•Malposisi gigi individual
Rahang Atas Rahang Bawah Keterangan
MPV : Mesio Palato Versi
Gigi Kanan Kiri Kanan Kiri
DPV : Disto Palato Versi
1 MLTV : Mesio Lingual Torso Versi
2 MLTV DLV MLV : Mesio Lingual Versi
DLV : Disto Lingual Versi
3 MPV MLV
4 DPV
5 MPTV DLV
6
7
Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik
Anterior
Overjet : 3 mm
Overbite : 5 mm
Palatal bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Open bite : tidak ada
Cross bite : Tidak ada
Edge to edge bite: tidak ada
Posterior
Cross bite : ada
Open bite : Tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Cusp to cusp bite: Tidak ada
RELASI MOLAR PERTAMA KANAN : KLAS I
RELASI MOLAR PERTAMA KIRI : KLAS I
RELASI KANINUS KANAN : KLAS I
RELASI KANINUS KIRI : KLAS I
GARIS TENGAH RB TERHADAP RA : TIDAK SEGARIS
GARIS INTER INSISIVI SENTRAL TERHADAP GARIS TENGAH RAHANG
RA: TAK SEGARIS. BERGESER KE KANAN, 1 MM
RB: SEGARIS
 LEBAR MESIO DISTAL GIGI-GIGI (MM)

Rahang Atas Rahang Bawah

Gigi Kanan Kiri Normal Kanan Kiri Normal
1 9 8,5 7,40-9,75 6 6 4,97-6,60
2 6 7 6,05-8,10 7 7 5,45-6,85
3 8,5 8 7,05-9,32 7 7 6,15-8,15
4 8 8 6,75-9,00 8 8 6,35-8,75
5 8 8 6,00-8,10 8 8 6,80-9,55
6 12 12 9,95- 10,5 11,5 10,62-
12,10 13,05
7 8,75-10,87 8,90-11,37
Perhitungan metode Pont:

Jumlah mesio distal 12,11,21,22: 30.5 mm

Jarak P1- P1 pengukuran : 35 mm
Jarak P1- P1 perhitungan : Jumlah I x 100 = 30.5 x 100
80 80
=38,125 mm
Diskrepansi : -3,1 mm (kontraksi)
Jarak M1- M1 pengukuran : 44 mm
Jarak M1- M1 perhitungan : Jumlah I x 100 = 30,5 x 100
64 64
= 47,6 mm
Diskrepansi : -3,6 mm (kontraksi)
Keterangan :
lengkung gigi jarak P1-P1 mengalami kotraksi: -3,1 (diperlukan ekspansi gigi P)
Lengkung gigi jarak M1-M1 mengalami kontraksi -3,6 (diperlukan ekspansi gigi M)
 PERHITUNGAN METODE HOWES

• JARAK INTER FOSSA CANINUS: 37 MM

• INDEKS FC: JARAK FC X 100% = 36 X 100% = 34,9%
MD M1- M1 103
LENGKUNG BASAL UNTUK MENAMPUNG GIGI-GIGI: KURANG
INKLINASI GIGI-GIGI REGIO POSTERIOR: DIVERGEN
 ANALISIS BOLTON
•Indeks anterior bolton
Jumlah lebar mesiodistal dari C-C maksila : 47 mm
Jumlah lebar mesiodistal dari C-C mandibula : 40 mm
•Berdasarkan rumus: 40/47 x 100%= 85,1(ukuran gigi geligi anterior RB lebih
besar dari pd ukuran gigi geligi anterior RA.
•Berdasarkan tabel: 40-36,3= 3,7 mm
disimpulkan ukuran gigi geligi anterior RB lebih besar 3,7 mm dari pada ukuran gigi
anterior RA.
•Overall Bolton indeks
Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 maksila : 103 mm
Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 mandibula : 94 mm
• Rasio total: 94/103x 100%= 91,3% (nomal)
Disimpulkan ukuran gigi geligi rahang bawah sama besar dgn ukuran gigi geligi
rahang atas.
TABEL BOLTON Tabel bolton
Max: 47
Man: 36,3

Tabel overall bolton

Max: 103
Man: 94
 Arch Length Discrepancy Lundstrom
Rahang atas
 Jumlah 6 segmen gigi maksila : 95 mm
 Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 maksila : 103 mm
 Selisih ruang : -8 mm
Rahang bawah
 Jumlah 6 segmen gigi mandibular : 87,5 mm
 Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 mandibula : 94 mm
 Selisih ruang : -6,5 mm
SEFALOMETRI
 ANALISIS DOWNS ( ANALISIS SKELETAL)

No Analisis Pasien Min Rerata Maks Ket Keterangan :

skeletal 1. Facial Angle (Kedudukan menton terhadap
cranium) normal
1 Facial angle 83o 82 87,8 95 Normal
2. Angle of convexity (Derajat protusi maksila
2 Angle of -9o -8,5 0 +10 Normal ditinjau dari seluruh profil) normal
convexity 3. AB Plane (Hubungan batas anterior tulang
basal satu terhadap yang lain dan
3 Bidang A-B -5o 0 -4,6 -9 Klas III
relasi terhadap profil seluruhnya ) klas III
4. FMPA (Pertumbuhan muka downward )
4 FMPA 36o 17 21,9 28 Pertumbuhan pertumbuhan vertikal >>>
vertikal >>> 5. Y Axis (Pertumbuhan muka forward )
5 Y axis 70o 53 59,4 66 Pertumbuhan pertumbuhan vertikal >>>
vertikal >>>
 ANALISIS DENTAL
No Analisi Pasien Min Rerat Maks Ket
dental a
1 Inklinasi 14o 1,5 9,3 14,3 Normal
Keterangan :
bidang 1. Inklinasi bidang oklusal normal
oklusal 2. Hubungan gigi anterior maksila terhadap
2 Sudut I RA 124o 130 135,4 150,5 Retrusif gigi anterior mandibular Retrusif
3. Gigi anterior bawah normal terhadap bidang
terhadap I
oklusal normal
RB 4. Inklinasi I RB terhadap mandibular normal
3 Sudut I RB 72o 93 104,5 110 Normal 5. Derajat protusi I RA terhadap A-Pog normal
terhadap
bidang Kesimpulan: Maloklusi skeletal Klas III

oklusal
4 IMPA 85o 81,5 91,4 97 Normal
5 Derajat 6o -1 +2,7 +5 Normal
protusif I RA
 ANALISIS STEINER

No Analisis Steiner Pasien Normal Keterangan

1 SNA 82o 82o Normal
2 SNB 87o 80o > Prognati
mandibula
3 ANB -5 o 2o Klas III skeletal
4 I RA-NA (mm) 12 mm 4 mm protusif
5 I RA-NA (sudut) 37o 22o retrusif
6 I RB-NB (mm) 4 mm 4 mm Normal
7 I RB-NB (sudut) 24 o 25o Normal
8 I RA-I RB 124o 131o retrusif
9 Occl-SN 10o 14o Pola prtmbhn
horizontal
10 GoGn-SN 31o 32o Normal
 Kesimpulan : Maloklusi skeletal angle kelas III dan maloklusi dental kelas I tipe
1 dan tipe 4

 Garis estetik terhadap bibir atas : 3 mm

 Garis estetik terhadap bibir bawah : 1 mm

Perhitungan Wits
AO-BO : -2 mm
Kesimpulan: Maloklusi skeletal kelas III
DIAGNOSIS FINAL
Hubungan skeletal Kelas III dengan disertai maloklusi Angle kelas I tipe 1 dan
tipe 4
Malposisi :
• 32,42,43,44: crowding anterior
• 13,14,25: crossbite posterior

ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI: genetik

DESAIN ALAT RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH

Alat ortho lepasan dengan menggunakan :

 Penggunaan labial bow P1-P1untuk mempertahankan gigi dalam
lengkung rahang.
 Penggunaan bumper tertutup yaitu T spring pd gigi 14
 Penggunaan ekspansi pd gigi 25
 Penggunaan bumper terbuka yaitu z springpd gigi 32,31,41,42
 Penggunaan klamer Adam di gigi 16 dan 26 pada RA dan di gigi 36
dan 46 pada RB sebagai penjangkaran untuk retensi
 Basis akrilik
PROGNOSIS
• Baik
• Motivasi baik
• OH baik
• Umur dewasa muda
TERIMA KASIH