Anda di halaman 1dari 39

EKONOMI PEMBANGUNAN

By

FITRIWATI DJAM`AN. S.E, M.Si


WEEK 7
• KEBIJAKSANAAN FISKAL
DAN MONETER
DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI (perekonomian
tertutup)
Kebijakan fiskal
• Kebijakan fiskal= pengeluaran pemerintah (G) dan / pajak(T)
yang menpengaruhi AD
• Kebijakan fiskal=
• Diskresioner (discretionary fiscal pilicy) aktif
kebijakan dimana pemerintah melakukan perubahan tingkat pajak atau
program pengeluarannya
(ekspansif)= meningkatkan (G) atau menurunkan (T) untuk
meningkatkan AD
(kontraktif)=pengurangan (G) atau menaikkan (T)
• Nondiskresioner (undiskresionary fiscal policy) pasif.
Segala sesuatu yang menurunkan marginal propensity to spend dari
(Y), sehingga mengurangi multiplier atau dapat dikatakan segala
sesuatu yang cenderung menurunkan surplus pemerintah selama resesi
dan meningkatkan surplus pemerintah selama periode inflasi
(Samuelson and Nordhaus, 1992;dan McConel and Brue, 1990)
Tujuan Kebijaksanaan Fiskal
• Meningkatkan laju inflasi
• Mendorong investasi optimal secara sosial
• Meningkatkan kesempatan kerja
• Meningkatkan kestabilan ekonomi di tengah
ketidakstabilan internasional
• Menanggulangi inflasi
• Meningkatkan dan mendistribusikan
pendapatan nasional
Makna dan arti pentingnya
• Kebijaksanaan moneter;
►Pengendalian lembaga keuangan
►Penjualan dan pembelian secara aktif
kertas-kertas berharga dalam mempengaruhi
JUB.
►Pembelian dan penjualan secara pasif kertas
berharga yang timbul dari usaha
mempertahankan struktur suku bunga tertentu,
stabilitas harga saham
Ciri Utama Kebijakan Moneter
• Mendapatkan dan mengambil manfaat dari
struktur tingkat suku bunga yang paling sesuai
• Keseimbangan supply dan demand
• Menyediakan fasilitas kredit
• Pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga
keuangan
• Manajemen uang (Dr.Baljit Singh)
Klasik Theory
• Teori kuantitas
MV=PT

Klasik mengatakan bahwa


M=PT/V tujuan orang memegang uang adalah untuk
Transaksi, tidak untuk spekulasi sehingga MD tidak
dipengaruhi oleh suku bunga, sehingga
I/V=k kurva LM tegak lurus

M=k Y

Dimana PT= Pendapatan nasional (Y)


V= Velocity of money
Efek kebijakan fiskal (IS-LM)
r r LM LM1
LM

∆G

E1
r1 ro Eo

E2
r2
IS1 E1
ro

IS2
IS

Yo Yo Y1

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter


• ∆G tidak menaikkan Y (gambar a)?= akibat adanya
full crowding-out= suatu proses dalam
perekonomian dimana kenaikan ∆G diikuti oleh
kemerosotan investasi swasta.
• (gambar b) menggambarkan efek kebijakan moneter
dengan menambah penawaran uang sebanyak ∆M,
maka Y naik, suku bunga turun.
• Kesimpulan Klasik= kebijakan fiskal hanya
menaikkan suku bunga dan tidak menimbulkan suatu
perubahan ke pendapatan nasional
Keynes Theory
• Keynes berkeyakinan bahwa dalam mengatasi
masalah pengangguran kebijakan fiskal lebih
efektif dari kebijakan moneter yang
merupakan implikasi dari’;
• Sensitivi MD untuk transaksi
• Sensitivi kurva MEI
Pandangan Keynesian mengenai keefektifan
kebijakan fiskal dan moneter
r r
LM LMo
Eo
LM1
E1
ro
r1
ro Eo r1 E1

IS1
ISo

Y Yo Y1 Y
Yo Y1

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter


• Kesimpulan Keynes=
• Kebijakan fiskal relatif lebih efektif karena
pertambahan pendapatan nasional cukup besar
dan kenaikan suku bunga relatif kecil (grafik a)
• Kebijakan moneter relatif kurang efektif karena
pendapatan nasional mengalami pertambahan
relatif kecil walaupun suku bunga mengalami
penurunan relatif besar
Kebijakan fiskal dan moneter dalam
model monetaris
LMo
r r LMo
LM1

r1 E1
Eo

ro ro E1
Eo

IS1 r1

ISo IS

Y Yo Y1 Y
Yo Y1

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter


• Kesimpulan Monetaris
• Kebijakan moneter adalah lebih efektif dari
kebijakan fiskal dalam meningkatkan kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasional
Kebijakan fiskal dan moneter
dalam angka
• Misal;
• Fungsi komsumsi rumah tangga; C= 70+0,75Yd
• T=80, G=80
• I=140-10r
• Ms=170
• Md=130-10r+0,2Y
• Jika pendapatan nasional dalam kondisi
kesempatan kerja penuh (YF)=700
Soal
• Apabila pemerintah menjalankan kebijakan fiskal, berapakah
pengeluaran pemerintah perlu ditambah untuk mencapai
kesempatan kerja penuh?Bagaimana kedudukan anggaran
belanja pemerintah pada full employment? Tentukan
multipliernya!
• Apabila pemerintah menjalankan kebijakan moneter,
berpakah penawaran uang perlu ditambah untuk full
employment
• Apabila pemerintah ingin mempertahankan suku bunga yang
berlaku dan full employment dengan menambah MS dan G,
berapakah a). Md? , b). G? , c).anggaran belanja pemerintah
dalm full employment?
Jawab
• Pertambahan pengeluaran pemerintah
• Suku bunga (full employment)
• Y=200+50r
700=200+50r
50r=500
r=10
• Pengeluaran pemerintah
• Y=C+I+G
700=70+0,75Yd+140-10r+G1
700=70+0,75(700-80)+140-10(10)+G1
G1 =700-70-465-140+100
G1=125
• Anggaran belnja pemerintah
• G1-T = 125-80=45 (defisit)
• Nilai multiplier
• 700-600/125-80 = 100/45 =2,22
• Pertambahan penawaran uang (Ms)=
• R pada full employment
• Y=920-40r
700=920-40r
40r=220
r=5,5
• (Ms)=
• Ms= 130-10r+0,2Y
130-10(5,5)+0,2(700)
Ms= 225

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai full


employment dengan menjalankan kebijakan moneter, Ms harus
ditambah dari 170 menjadi 225
• Pertambahan pengeluaran pemerintah dan penawaran uang
• Suku bunga yang berlaku= 8%
Y=C+I+G
Y=70+0,75Yd+140-10(8)+G1
700= 70+0,75(700-80)+140-80+G1
G1=700-595
G1=105

• Besarnya pertambahan Ms=


Ms=Md
Ms=130-10r+0,2Y
Ms=130-10(8)+0,2(700)
Ms=190
KEBIJAKSANAAN FISKAL
DAN MONETER
DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI (perekonomian
terbuka)
Sistem Kurs Tetap
LMo LM1
r r LMo
LM1
BP
BP

r1 A E1

ro Eo
ro Eo
A
IS1

ISo IS

Y Yo Y
Yo Y1

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter

Aliran modal tidak sempurna


• Grafik a= Kebijakan fiskal(Menambah pengeluaran
pemerintah atau mengurangi pajak) menggeser ISo
ke IS1 menyebabkan surplus dalam neraca
pembayaran (perpotongan IS-LM dengan BP di A)
yang akibatnya akan menambah Ms (LMo-LM1).
Kesimpulan kebijakan fiskal akan meningkatkan
kegiatan ekonomi
• Grafik b= Kebijakan moneter menggeser LMo ke
LM1 menyebabkan defisit dalam neraca pembayaran
. Ms dalam negeri berkurang yang akan
memindahkan kembali LM1 ke LM0,
kesimpulan=kebijakan moneter tidak menimbulkan
perubahan dalam kegiatan perekonomian
r LMo r LMo
LM1 LM1

E1 Eo
BP
rd=rf BP rd=rf
Eo
A
IS1

ISo IS

Y
Yo Y1 Yo Y1 Y

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter

Aliran modal sempurna


• Grafik a= Kebijakan fiskal yang menggeser ISo ke
IS1 berarti terdapat surplus dalam neraca pembayaran
yang mengakibatkan pertambahan Ms, kesimpulan=
kebijakan fiskal efektif dalam meningkatkan
kegiatan ekonomi
• Grafik b= titik A berada di bawah BP sehingga
defisit yang menimbulkan pengaliran uang ke luar
negeri (capital fligt) dan penawaran uang merosot,
kesimpulan= kebijakan moneter sama sekali tidak
efektif dalam menggalakkan ekspansi dalam
kegiatan ekonomi
Sistem kurs fleksibel
LMo
r BP1
r LMo LM1
BP0 BP0
A
BP1
E1
r1 r1
Eo
IS1 r0
Eo
r0 A IS1
IS2

ISo IS0

Y
Yo Y1 Yo Y1 Y

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter

Aliran modal tidak sempurna


• Grafik a=Kebijakan fiskal menyebabkan pergeseran
ISo ke IS1 yang mengakibatkan surplus. Nilai mata
uang domestik akan mengalami apresiasi dan barang
ekspor relatif mahal dan barang impor lebih murah.
Maka X merosot dan M meningkat. Kesimpilan=
kebijakan fiskal mengembangkan kegiatan ekonomi
tetapi ekspansinya relatif kecil
• Grafik b= Kebijakan moneter sehingga defisit neraca
pembayaran dan menyebabkan depresiasi mata uang
domestik, X lebih murah M lebih mahal, dengan
demikian X bertambah M berkurang. Kesimpulan=
kebijakan moneter adalah efektif dalam mendorong
ekspansi kegiatan ekonomi
r r LMo
LM0 LM1

A
E0 E1
BP
rd=rf BP rd=rf
Eo
A
IS1 IS1

ISo IS0

Y
Yo Yo Y1 Y

Efek kebijakan fiskal Efek kebijakan moneter

Aliran modal sempurna


• Grafi a=Kebijakan fiskal sehingga terjadi surplus
neraca pembayaran dan mata uang domestik
mengalami apresiasi menyebabkan X merosot dan M
meningkat.Kesimpulan= kebijakan fiskal tidak
efektif sama sekali sedangkan kebijakan moneter
sangat efektif
• Grafik b= kebijakan moneter menyebabkan defisit
neraca pembayaran dan nilai mata uang domestik
akan merosot. Depresiasi mata uang ini akan
menaikkan X dan mengurangi M. Kesimpulan=
tidak berlaku lagi ekspansi dalam kegiatan ekonomi
dan pendapatan nasional meningkat
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kurva IS
• Multiplier
• Kepercayaan masyarakat tentang kondisi
perekonomian pada masa yang akan datang
• Kepekaan pengeluaran investasi terhadap
perubahan dalam tingkat bunga
• Kebijakan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai