Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROTEIN
Sifat-Sifat Protein
Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada
jumlah dan jenis asam aminonya. Berat molekul protein
sangat besar sehingga bila protein dilarutkan dalam air
akan membentuk suatu dispersi koloidal. Molekul protein
tidak dapat melalui membran semipermiabel, tetapi
masing-masing dapat menimbulkan tegangan pada
membran tersebut.
Ada protein yang larut dalam air, dan ada pula yang tidak
larut dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam
pelarut lemak seperti etil eter. Bila dalam suatu larutan
protein ditambahkan garam, maka daya larut protein akan
berkurang, akibatnya protein mengendap. Prinsip ini
digunakan untuk memisahkan protein dari larutannya.
Proses pemisahan protein seperti ini disebut salting out.
Garam-garam logam berat dan asam-asam mineral kuat
ternyata baik digunakan untuk mengendapkan protein.
Pengertian Asam Amino
Asam amino merupakan
senyawaan dengan molekul
yang mengandung gugus
fungsional amino (–NH2)
maupun karboksil (–CO2H).
R dapat berupa gugus alkil,
suatu rantai karbon yang
mengandung atom-atom
belerang, suatu gugus siklik
atau gugus asam ataupun
basa.
Asam amino yang paling
sederhana adalah glisin.
Asam Amino Esensial dan Non Esensial
Asam amino diperoleh dengan menghidrolisis
protein, dan ditemukan 20 asam amino.
Asam amino dibedakan menjadi asam amino
esensial dan asam amino nonesensial.
Asam amino esensial merupakan asam amino
yang sangat penting untuk tubuh tetapi tubuh
tidak dapat membuat sendiri. Oleh karena itu,
harus diperoleh dari luar yaitu dari makanan.
Contoh asam amino esensial adalah threonin,
valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin,
tirosin, dan triptofan.
Asam amino nonesensial merupakan asam amino
yang dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Contoh
asam amino nonesensial adalah glisin, alanin,
serin, arginin, histidin, asam aspartat, asam
glutamat, aspartin, glutamin, sistein, dan prolin.
1) Sifat Asam Basa
Asam amino bersifat amfoter artinya dapat berperilaku
sebagai asam dan mendonasikan proton pada basa kuat
atau dapat juga berperilaku sebagai basa dengan
menerima proton dari asam kuat. Pada pH rendah asam
amino bersifat as am sedangkan pada pH tinggi asam
amino bersifat basa.
2) Terdapat Muatan Positif dan Negatif pada Asam Amino
Asam amino dapat memiliki muatan positif dan muatan
negatif tergantung pada pH lingkungannya. Asam
amino-asam amino yang berbeda muatan dapat
dipisahkan berdasarkan perbedaan muatannya. Metode
yang digunakan adalah elektroforesis.
3) Reaksi Ninhidrin
Ninhidrin adalah reagen yang berguna untuk
mendeteksi asam amino dan menetapkan
konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan
hidrat dari triketon siklik. Bila bereaksi dengan asam
amino akan menghasilkan zat warna ungu.
4) Ikatan Disulfida
Asam amino dapat membentuk ikatan disulfida
(disulfida bond) dengan asam amino yang lain yaitu
ikatan tunggal S – S.
Kegunaan Asam Amino