Anda di halaman 1dari 11

Q.

S An-Nisa Ayat 59

َ ‫الرسُو َل َو ُأو ِلي أ‬


‫اْل أم ِر ِم أن ُك أم ۖ َفإ ِ أن تَنَازَ أعتُ أم فِي‬ َّ ‫َّللا َ َو َأ ِطيعُوا‬ َّ ‫ين آ َم ُنوا َأ ِطيعُوا‬َ ‫يَا َأيُّهَا ا َّل ِذ‬
‫اَّلل َو أالي َ أو ِم أاْل ِخ ِر ۚ َٰ َذ ِل َك َخ أي ٌر َو َأ أحسَ ُن‬ َ ‫الرسُو ِل إ ِ أن ُك أنتُ أم تُؤأ ِم ُن‬
ِ َّ ِ ‫ون ب‬ ِ َّ ‫ي ٍء َف ُر ُّدوه ُ إ ِ َلى‬
َّ ‫َّللا َو‬ ‫َش أ‬
‫تَ أأ ِو ًيل‬

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”(Q.S. an-Nisa/4: 59)
Asbabun nuzul pada surat an-nisa ayat 59 ini yaitu tatkala terjadi sengketa
di antara seorang Yahudi dengan seorang munafik. Orang munafik ini meminta
kepada Kaab bin Asyraf agar menjadi hakim di antara mereka sedangkan
Yahudi meminta kepada Nabi saw. lalu kedua orang yang bersengketa itu pun
datang kepada Nabi saw dan beiau yang memberikan kemenangan kepada
orang Yahudi.
Lalu, Orang munafik itu tidak rela menerimanya dan mereka
mendatangi Umar dan si Yahudi pun menceritakan persoalannya. Kata Umar
kepada si munafik, “Benarkah demikian?” “Benar,” jawabnya. Maka orang itu
pun dibunuh oleh Umar.
1. Setiap orang yang beriman harus ta'at kepada Allah dan Rosulnya.
2. Kepada pemimpin kita juga harus ta'at jika pemimpin itu benar,
berdasarkan al-qu'an dan al-hadits, namun jika pemimpin itu tidak
berdasarkan al-qur'an dan al-hadits kita boleh tidak menta'atinya.
3. Apabila terjadi perselisihan dalam suatu urusan, maka harus kembali
kepada Allah dan Rasul-Nya. maksud dari kembali kepada Allah dan
Rosul-Nya adalah kita kembali kepada al-qur'an dan al-hadits, kita cari
dasar hukumnya atau dalilnya dalam al-qur'an dan al-hadits tentang apa
yang kita perselisihkan itu.
Hadist riwayat imam bukhari tentang ta'at kepada pemimpin
‫علَى‬
َ
َ‫س أم َع َول‬ ِ ‫ فَإِذَا أ ُ ِم َر ِب َم أع‬، ‫صيَ ٍة‬
َ َ‫صيَ ٍة فَل‬ َّ ‫ ِفي َما أ َ َح‬، ‫أال َم أر ِء أال ُم أس ِل ِم‬
ِ ‫ َما لَ أم يُؤأ َم أر ِب َم أع‬، َ‫ب َو َك ِره‬
َ‫عة‬
َ ‫طا‬َ
Terjemahan hadist
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau
benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk
bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.”
Taat yaitu memposisikan diri
Taat adalah sifat yang tunduk, untuk siap diperintah (kudhu). Taat merupakan perilaku
tidak berlaku curang, dan atau Seseorang yg dikatakan taat itu seseoraang yang mengikuti atau
setia. musti mewujudkan ketaatannya melaksanakan semua yang
tadi dalam bentuk tindakan yang diperintahkan.
konkrit dan nyata.
Taat kepada Allah SWT artinya adalah mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang
dilarang oleh-Nya. Taat kepada Allah SWT juga bermakna patuh dan taat kepada Rasulullah SAW dan
segala risalahnya. Beberapa contoh perilaku taat kepada Allah SWT:
• Melaksanakan shalat 5 waktu.
• Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
• Berbuat baik kepada kedua orang tua, mengasihi dan menyayangi mereka.
• Menunaikan zakat, bersedekah dan berinfak apabila mampu.
• Berbuat baik kepada teman-teman meski berbeda kepercayaan sekalipun.
• Mengasihi semua makhluk yang ada di bumi termasuk binatang dan tumbuhan.
• Menjadikan al-quran sebagai pedoman hidup.
• Belajar bersungguh-sungguh sebab Allah SWT meninggikan mereka yang ahli ilmu dibanding ahli
agama.
• Tidak melakukan perbuatan syirik, fitnah, ghibah, riya’ dan perilaku tercela lainnya.
Taat kepada Rasul Allah berarti bahwa kita wajib taat kepada Muhammad sebagai
manusia yang ditunjuk-Nya sebagai Utusan Allah. Contoh perilaku taat kepada Rasul
antara lain sebagai berikut :
• Jujur dalam segala perbuatan
• Berkata baik dan benar kepada siapa saja dan apabila tidak bisa berkata baik lebih baik
diam
• Melaksanakan amanah dari orang tua, amanah dari guru, amanah dari orang lain
maupun amanah
Ulil Amri ini artinya adalah pemipin, bisa umara (pemimpin pemerintahan) atau ulama (pemimpin
agama). Adapun contoh taat pada Ulil Amri adalah sebagai berikut :
• Mematuhi fatwa yang dikeluarkan oleh MUI, sebab mereka tergolong sebagai Ulama yang
adalah termasuk ke dalam ulil amri.
• Mematuhi himbauan presiden agar tidak ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi dengan cara
menggunakan hak pilih dalam Pilpres.
• Membayar pajak negara tepat waktu dan sesuai dengan nominal yang seharusnya.
• Membayarkan zakat fitrah semua anggota keluarga paling telat sebelum pelaksanaan shalat idul
fitri.
• Taat pada tata tertib di sekolah/pesantren.
• Menaati rambu-rambu lalu lintas baik sebagai pengguna kendaraan maupun sebagai pejalan kaki.
• Mematuhi aturan yang diberlakukan di lingkungan RT/RW misalnya jam berkunjung, wajib
lapor dll.

Anda mungkin juga menyukai