Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI


REPUBLIK INDONESIA

1. Modul Kebijakan dan Tata Kelola Kelembagaan SPBE

1) Kebijakan Internal dan Tata Kelola Tim Pengarah SPBE (Indikator 1 & 18)
2) Kebijakan Internal dan Tata Kelola Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi (Indikator 2 & 19)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Internal Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah


(Indikator 1)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1. Kebijakan Internal Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah


LATAR BELAKANG
 Permasalahan
• Hampir seluruh K/L/D belum memiliki kebijakan tentang Tim Pengarah SPBE
• Keberadaan Tim Pengarah SPBE masih belum banyak ditemukan
• Implementasi SPBE berjalan sendiri-sendiri tanpa acuan atau koordinasi, dan tumpang tindih.

 Dampak
• Sulit melakukan koordinasi di dalam implementasi SPBE, karena tidak adanya acuan
• Terjadi pemborosan sumber daya TIK dalam implementasi SPBE karena banyak kegiatan yang
tumpang tindih
• Kualitas SPBE tidak terkontrol
• Layanan publik mengecewakan masyarakat
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

LATAR BELAKANG (lanjutan)


 Tujuan
• Sebagai landasan hukum dalam koordinasi implementasi SPBE yang mengacu pada Perpres
95/2018 Pasal 60 dan 61
• Untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan Tata Kelola, Manajemen, dan Audit serta
Pemantauan dan Evaluasi SPBE

 Ruang lingkup
Pada tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, kebijakan mencakup :
• Identifikasi kebijakan terkait Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
• Struktur Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah yang terdiri atas Tim Pengarah
SPBE
• Tugas dan fungsi Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
• Koordinasi dan penerapan SPBE baik secara horizontal maupun vertikal
• Evaluasi terhadap kebijakan Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Acuan Kebijakan/Standar terkait


• Peraturan Pemerintah 18/2016 tentang Perangkat Daerah
• Perpres 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Pasal 60 dan Pasal 61
• Permen Kominfo 41/PER/M.KOMINFO/11/2007 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional
• Permen PANRB 5/2018 tentang Pedoman Evaluasi SPBE
• Permen Kominfo 14/ 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Komunikasi dan
Informatika
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Model Generik Tim Koordinasi SPBE K/L/D


TIK / Kominfo / Datin
Organisasi dan Tata
Laksana • Mengelola Arsitektur SPBE
TIK/ • Mengoordinasikan
• Mengoordinasikan Ortala Kominfo/ pembangunan aplikasi dan
integrasi proses bisnis di Datin infrastruktur TIK
Sekretaris K/L/D • Menerapkan keamanan SPBE
• Mengoordinasikan • Mengelola arsitektur bisnis • Melaksanakan manajemen
penerapan • Mengelola layanan SPBE aset TIK dan Layanan
kebijakan SPBE di
K/L/D Perenca-
Keuangan Keuangan Sekretaris Perencanaan
• Mengoordinasikan naan
• Mengoodinasikan
layanan SPBE • Mengoordinasikan
• Mengoordinasikan perencanaan SPBE di K/L/D
penganggaran SPBE K/L/D
SPBE dengan • Mengoordinasikan tata kelola
instansi pusat dan data dan manajemen data
Wantik/ Unit Kerja/
pemda lain Dewan TIK/ Perangkat
Perguruan Unit Kerja/Perangkat
Perguruan Tinggi Tinggi Daerah Daerah
(Opsional)
• Menyampaikan kebutuhan layanan
• Memberikan rekomendasi SPBE di K/L/D
arah pembangunan TIK • Mengelola kebutuhan layanan
SPBE
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Penyelenggara SPBE di tingkat Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah


Penyelenggara SPBE di tingkat Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
• Setiap Pimpinan Instansi Pusat mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menetapkan kebijakan
SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Pimpinan Instansi Pusat menetapkan Koordinator SPBE Instansi Pusat
• Koordinator SPBE Instansi Pusat dijabat oleh sekretaris di Instansi Pusat atau pejabat yang memimpin
unit sekretariat
• Koordinator SPBE Instansi Pusat mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan kebijakan
SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Pimpinan Instansi Pusat menetapkan Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat
• Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat diketuai oleh setiap pimpinan Instansi Pusat
• Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat adalah Tim yang dibentuk untuk melakukan koordinasi dan
penerapan kebijakan SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Kepala Daerah mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menetapkan kebijakan SPBE di
Pemerintah Daerah
• Setiap Kepala Daerah menetapkan koordinator SPBE Pemerintah Daerah
• Koordinator SPBE Pemerintah Daerah mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan
kebijakan SPBE di Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 3


• Kebijakan mengatur tugas dan fungsi Tim Pengarah SPBE yang mendukung penerapan SPBE pada
semua unit kerja/perangkat daerah.
• Kebijakan mengatur tugas dan fungsi koordinasi internal, pengawasan, dan evaluasi penerapan SPBE.
• Penerapan SPBE diatur secara menyeluruh sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 3


• Tim pengarah SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah berfungsi melakukan koordinasi dan
menetapkan kebijakan SPBE dengan tugas-tugas:
• Memfasilitasi perencanaan dan implementasi inisiatif program dan kegiatan SPBE
• Memfasilitasi penerapan tata kelola dan manajemen SPBE
• Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala atas penerapan SPBE
• Melakukan perbaikan dan pengembangan atas hasil rekomendasi pemantauan dan evaluasi
penerapan SPBE

• Terdapat pengaturan tugas Tim koordinasi SPBE yang dapat diterapka di semua unit kerja/perangkat
daerah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 4


• Kebijakan internal mencakup pengaturan tugas-tugas Tim Pengarah SPBE yang mendukung penerapan
SPBE antar Instansi Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau antar Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
• Kebijakan internal mengatur koordinasi/kolaborasi antar unit kerja/perangkat daerah dengan institusi
lainnya dalam pelaksanaan kegiatan SPBE
• Kebijakan mengatur keterlibatan kerja sama pihak-pihak eksternal dalam dan luar negeri (misalnya:
Instansi Pusat/Pemerintah Daerah lainnya, Perguruan Tinggi, Asosiasi, Komunitas, Perusahaan, dan
Media).
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 4


• Tim pengarah SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah berfungsi melakukan koordinasi dan
menetapkan kebijakan SPBE dengan tugas-tugas:
• Memfasilitasi proses koordinasi, kerjasama, atau integrasi penerapan SPBE dengan pihak-pihak
eksternal dalam dan luar negeri (misalnya: Instansi Pusat/Pemerintah Daerah lainnya, Perguruan
Tinggi, Asosiasi, Komunitas, Perusahaan, dan Media).
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 5


• Kebijakan mengatur pemantauan, penilaian, dan evaluasi kebijakan Tim Pengarah SPBE secara berkala
terhadap perubahan peraturan, perkembangan teknologi, dan/atau kebutuhan instansi/pengguna.
• Kebijakan mengatur pelaksanaan manajemen perubahan kebijakan Tim Pengarah SPBE
• Perubahan kebijakan Tim Koordinasi SPBE telah ditetapkan, diimplementasikan dan didokumentasikan
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 5


• Tim Pengarah SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah berfungsi melakukan koordinasi dan
menetapkan kebijakan SPBE dengan tugas-tugas:
• Memfasilitasi proses koordinasi, kerjasama, atau integrasi penerapan SPBE dengan Instansi
Pusat/Pemerintah Daerah lain
• Melakukan evaluasi secara berkala terkait penerapan kebijakan internal Tim Pengarah SPBE
• Memfasilitasi penyempurnaan kebijakan internal Tim Pengarah SPBE sebagai akibat terjadinya
perubahan peraturan, perkembangan teknologi, dan/atau kebutuhan Instansi Pusat/Pemerintah
Daerah.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Model Generik Tim Koordinasi SPBE K/L/D


TIK / Kominfo / Datin
Organisasi dan Tata
Laksana • Mengelola Arsitektur SPBE
TIK/ • Mengoordinasikan
• Mengoordinasikan Ortala Kominfo/ pembangunan aplikasi dan
integrasi proses bisnis di Datin infrastruktur TIK
Sekretaris K/L/D • Menerapkan keamanan SPBE
• Mengoordinasikan • Mengelola arsitektur bisnis • Melaksanakan manajemen
penerapan • Mengelola layanan SPBE aset TIK dan Layanan
kebijakan SPBE di
K/L/D Perenca-
Keuangan Keuangan Sekretaris Perencanaan
• Mengoordinasikan naan
• Mengoodinasikan
layanan SPBE • Mengoordinasikan
• Mengoordinasikan perencanaan SPBE di K/L/D
penganggaran SPBE K/L/D
SPBE dengan • Mengoordinasikan tata kelola
instansi pusat dan data dan manajemen data
Wantik/ Unit Kerja/
pemda lain Dewan TIK/ Perangkat
Perguruan Unit Kerja/Perangkat
Perguruan Tinggi Tinggi Daerah Daerah
(Opsional)
• Menyampaikan kebutuhan layanan
• Memberikan rekomendasi SPBE di K/L/D
arah pembangunan TIK • Mengelola kebutuhan layanan
SPBE
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Penyelenggara SPBE di tingkat Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah


• Setiap Pimpinan Instansi Pusat mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menetapkan kebijakan
SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Pimpinan Instansi Pusat menetapkan Koordinator SPBE Instansi Pusat
• Koordinator SPBE Instansi Pusat dijabat oleh sekretaris di Instansi Pusat atau pejabat yang memimpin
unit sekretariat
• Koordinator SPBE Instansi Pusat mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan kebijakan
SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Pimpinan Instansi Pusat menetapkan Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat
• Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat diketuai oleh setiap pimpinan Instansi Pusat
• Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat adalah Tim yang dibentuk untuk melakukan koordinasi dan
penerapan kebijakan SPBE di Instansi Pusat
• Setiap Kepala Daerah mempunyai tugas melakukan koordinasi dan menetapkan kebijakan SPBE di
Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 1 …

Penyelenggara SPBE di tingkat Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah (Lanjutan)

• Setiap Kepala Daerah menetapkan koordinator SPBE Pemerintah Daerah


• Koordinator SPBE Pemerintah Daerah mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan
kebijakan SPBE di Pemerintah Daerah
• Setiap Kepala Daerah menetapkan Tim Koordinasi SPBE Pemerintah Daerah
• Tim Koordinasi SPBE Pemerintah Daerah diketuai oleh setiap Pemerintah Daerah
• Tim Koordinasi SPBE Pemerintah Daerah adalah Tim yang dibentuk untuk melakukan koordinasi dan
penerapan kebijakan SPBE di Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Tata Kelola Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah


(Indikator 18)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18. Tim Pengarah SPBE Instansi Pemerintah


LATAR BELAKANG
 Permasalahan
• Tim Pengarah/Koordinasi SPBE masih belum banyak ditetapkan dan disosialisasikanperannya oleh
K/L/D
• Konsep Tata Kelola dan Manajemen TI belum banyak dipahami oleh K/L/D
• SPBE masih bukan merupakan prioritas pembangunan
• Kurangnya dukungan pemimpin
• Anggaran SPBE terbatas

 Dampak
• Implementasi SPBE tidak terkoordinasi dengan baik, dan tidak terarah.
• Sumberdaya TIK tumpang tindih
• SPBE tidak memberikan manfaat bagi institusi.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

LATAR BELAKANG (lanjutan)


 Tujuan
• Pembentukan Tim Pengarah SPBE bertujuan untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan Tata
Kelola SPBE, Manajemen SPBE, dan Audit Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta pemantauan
dan evaluasi SPBE.

 Ruang lingkup
• Definisi
• Struktur Tim Pengarah
• Ketua
• Anggota
• Tugas dan Fungsi Tim Pengarah
• Relasi dengan unit lain di dalam organisasi
• Mekanisme evaluasi terhadap kinerja tim pengarah SPBE
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Acuan Kebijakan/Standar terkait


• Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Kominfo (2007)
• COBIT 5.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 3


• Tim Pengarah SPBE melakukan tugas dan fungsinya yang mencakup:
• Menyusun rencana kerja tahunan beserta target capaiannya sesuai visi misi organisasi
• Melakukan pemantauan dan pengawasan inisiatif SPBE
• Melakukan evaluasi inisiatif SPBE
• Melakukan koordinasi implementasi SPBE dengan Tim Koordinasi SPBE Nasional/Instansi
Pemerintah lainnya, maupun dengan pihak eksternal dalam dan/atau luar negeri
• Pemetaan RACI Chart telah dilakukan terhadap tugas dan fungsi sesuai struktur Tim Pengarah yang
telah ditetapkan
• Melakukan dokumentasi pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Pengarah SPBE secara keseluruhan
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 3


• Dokumen Rencana Induk SPBE, RKA/KL program kegiatan SPBE disusun, didiskusikan dan ditetapkan
bersama setelah mendengar arahan dan persetujuan Tim Pengarah SPBE
• Pimpinan Unit Kerja/Perangkat Daerah proaktif dalam pengusulan nama dan keterlibatan mereka
dalam Tim Pengarah SPBE
• Tim Pengarah SPBE rutin menjalankan pengarahan minimal setahun dua kali atau sesuai dengan
kebutuhan
• Tim Pengarah SPBE seluruhnya telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai RACI chart yang telah
ditetapkan
• Tim Pengarah SPBE harus memiliki mekanisme untuk melaksanakan fungsi pengarahan, seperti:
• Sebaiknya tersedia sebuah Sistem Informasi yang mendukung mekanisme kerja sesuai tupoksi
• Dokumentasi kegiatan Tim Pengarah tersimpan secara rapih dalam format seragam dan
repository elektronik yang mudah diakses.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 4


• Tugas dan fungsi Tim pengarah SPBE dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala.
• Mekanisme evaluasi sudah ditetapkan dan disepakati bersama.
• Diperlukan dokumen yang menunjukkan bukti bahwa telah dilakukan pemantauan dan evaluasi
kinerja tim pengarah, misalnya dengan mengacu pada PermenPANRB no.20/2018 tentang evaluasi
Kelembagaan Pemerintah
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 4


• Memastikan Tim Pengarah melakukan pertemuan secara berkala untuk melakukan pemantauan
implementasi SPBE.
• Rapat pleno sekurang-kurangnya setahun 2 kali (Januari dan Juli)
• Rapat koordinasi teknis sekurang-kurangnya 3 bulan sekali (triwulan)
• Memastikan Tim Pengarah SPBE melaporkan hasil pekerjaannya secara berkala kepada Ketua Tim
Koordinasi SPBE
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 5


• Adanya tindak lanjut dari hasil pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan SPBE
• Adaya peningkatan kinerja Tim Pengarah SPBE secara berkesinambungan.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 5


• Memastikan bahwa evaluasi terhadap kinerja Tim Pengarah ditindaklanjuti
• Memastikan bahwa mekanisme evaluasi anggota Tim Pengarah melalui Kontrak Kinerja (target-target
yang harus dicapai)
• Diperlukan instrumen untuk pemantau dan evaluasi penerapan SPBE
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 18 …

Best Practice/Penerapan
• COBIT 5: IT Alignment membutuhkan
peran Steering Commitee

• Best practice struktur


- komposisi tim
- syarat keanggotaan
• Best practice tupoksi
• Best practice relasi:
- mekanisme/model komunikasi
relasi (model-model sentralisasi,
desentralisasi, dll).
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Internal Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi


(Indikator 2)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2. Kebijakan Internal Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi


LATAR BELAKANG
 Permasalahan
• Kekosongan kebijakan yang berbentuk produk hukum.
• Proses bisnis terintegrasi belum dilaksanakan/belum menjadi prioritas pada K/L/D.

 Dampak
• Penerapan SPBE masih bersifat parsial dan tidak berkelanjutan
• Penerapan SPBE sekedar menghasilkan berbagai aplikasi/tools

 Tujuan
• Memberikan panduan penyusunan kebijakan terkait proses bisnis terintegrasi
• Menyiapkan strategi pelaksanaan dalam menciptakan inovasi proses bisnis terintegrasi yang
berkelanjutan
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

LATAR BELAKANG (lanjutan)


 Ruang lingkup
Pada tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, kebijakan mencakup :
• Identifikasi kebijakan terkait inovasi proses bisnis terintegrasi
• Pengaturan proses penyusunan dan legalisasi kebijakan internal inovasi proses bisnis terintegrasi
• Pengaturan Kebijakan kerja sama pihak-pihak eksternal dalam dan luar negeri.
• Pengaturan mekanisme pemantauan dan evaluasi kebijakan internal.
• Pengaturan kebijakan integrasi proses bisnis, meliputi penggunaan data dan informasi, penerapan
keamanan, aplikasi dan layanan SPBE.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Acuan Kebijakan/Standar terkait


• UU 39/2008 tentang Kementerian Negara;
• UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah;
• UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
• PP 18/2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
• Perpres 38/2017 tentang Inovasi Daerah;
• Perpres 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Pasal 23;
• Permen Kominfo 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional;
• Permen PANRB 19/2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah;
• Permen PANRB 30/2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 3


• Kebijakan mengatur inovasi proses bisnis terintegrasi pada semua unit kerja/perangkat daerah.
• Kebijakan mengatur proses bisnis terintegrasi untuk penggunaan data dan informasi, serta penerapan
keamanan, aplikasi dan layanan SPBE.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 3


• Kebijakan mengatur prinsip-prinsip penyusunan peta proses bisnis terintegrasi
• Kebijakan mengatur tahapan penyusunan proses bisnis terintegrasi
• Kebijakan mengatur mekanisme perubahan proses bisnis baik secara bertahap (process business
improvement) ataupun secara menyeluruh (process business reengineering)
• Kebijakan mengatur hubungan kerja yang efektif dan efisien antar internal unit kerja / perangkat
daerah.
• Kebijakan mengatur proses bisnis terintegrasi agar terlaksananya bagi pakai data, basis data
terintegrasi, penyelenggaran sistem aplikasi SPBE, dan layanan SPBE
• Kebijakan mengatur tata cara koordinasi dan konsultasi dengan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang aparatur negara dan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 4


• Kebijakan memenuhi pengaturan pada level 3
• Kebijakan mengatur arah kerjasama integrasi proses bisnis antar pihak-pihak eksternal dalam dan luar
negeri (misalnya: Instansi Pusat/Pemerintah Daerah lainnya, Perguruan Tinggi, Asosiasi, Komunitas,
Perusahaan, dan Media).
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 4


• Kebijakan mengatur proses koordinasi dan kerjasama bagi terciptanya inovasi proses bisnis terintegrasi
dengan pihak-pihak eksternal dalam dan luar negeri (misalnya: Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
lainnya, Perguruan Tinggi, Asosiasi, Komunitas, Perusahaan, dan Media).
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Pengaturan substansi yang diperlukan untuk menuju level 5


• Kebijakan memenuhi pengaturan pada level 4
• Kebijakan mengatur pemantauan, penilaian, dan evaluasi kebijakan proses bisnis terintegrasi secara
berkala terhadap perubahan peraturan, perkembangan teknologi, dan/atau kebutuhan
instansi/pengguna.
• Kebijakan mengatur pelaksanaan manajemen perubahan kebijakan proses bisnis terintegrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Uraian substansi/konten kebijakan untuk level 5


• Kebijakan mengatur evaluasi secara berkala terkait inovasi proses bisnis terintegrasi
• Kebijakan mengatur tata cara penyempurnaan kebijakan inovasi proses bisnis terintegrasi sebagai
akibat terjadinya perubahan peraturan, perkembangan teknologi, dan/atau kebutuhan Instansi
Pusat/Pemerintah Daerah.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 2 …

Contoh Acuan Penyusunan Kebijakan


Contoh:
• PermenPAN-RB Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi
Pemerintah;
• Perpres No. 17 Tahun 2017 Tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional (Level 4);
• Peraturan Menteri/Ketua Lembaga/Kepala Daerah Tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (Level 3) 
Pergub DKI Jakarta No. 216 Tahun 2019 tentang DPMPTSP, Pergub Jawa Timur No. 88 Tahun 2016
tentang DPMPTSP
• Perpres No. 44 Tahun 2018 Tentang Indonesia National Single Window (Level 4)
• Peraturan Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah yang memungkinkan untuk melakukan berbagi
pakai data untuk mengintegrasi bisnis proses (Level 4)
• Peraturan Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah Tentang Mekanisme Evaluasi/Review Kebijakan
(Level 5)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Tata Kelola Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi


(Indikator 19)
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19. Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi


LATAR BELAKANG
 Permasalahan
• Aspek Kelembagaan dalam Tata Kelola SPBE belum menjadi perhatian utama Instansi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
• Perencanaan dan pelaksanaan proses bisnis SPBE berjalan sendiri-sendiri dalam unit Instansi
Pusat/ Daerah.
• Lemahnya upaya mengintegrasikan proses bisnis SPBE Instansi Pemerintah.
• Belum tersosialisasikannya Permen PAN-RB No. 19 Tahun 2018 tentang Peta Proses Bisnis kepada
Kementerian/Lembaga/Daerah

 Dampak
• Belum tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit-unit
Instansi Pusat dan Daerah melalui pelaksanaan SPBE
• Potensi keluhan masyarakat terhadap layanan publik yang tidak terintegrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

LATAR BELAKANG (lanjutan)


 Tujuan
• Menjadikan integrasi proses bisnis sebagai arus utama dalam pelaksanaan berbagai kebijakan dan
layanan SPBE Instansi Pemerintah
• Instansi pemerintah mampu mengantisipasi perubahan internal dan eksternal dengan cakap,
mampu memperkirakan dan mengelola resiko, mampu menetapkan tujuan beserta ukuran-
ukuran kinerjanya.

 Ruang lingkup
• SOP/NSPK yang mengatur standar proses tata kelola bagi semua unit organisasi.
• Peta Proses Bisnis berdasarkan Permen PAN-RB No. 19 Tahun 2018.
• Integrasi dan pengaturan keselarasan antar proses tata kelola.
• Mekanisme pengukuran kinerja proses tata kelola.
• Peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
• Mekanisme evaluasi berkelanjutan dan manajemen perubahan.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Acuan Kebijakan/Standar terkait


• UU 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
PP 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah; UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
• Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah
• Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Pasal xx;
• Peraturan Kominfo Nomor 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 Tanggal 19 Nopember 2007 tentang
Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.
• Peraturan Menteri PAN-RB No. 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi
Pemerintah
• Peraturan Menteri PAN-RB No. 30 Tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 3


• Seluruh Peta Proses Bisnis dan Alur Kerja/SOP sebagai dokumen turunannya telah terdokumentasi
dalam standar yang sama
• Peta Proses Bisnis disusun sampai minimal level 2 sesuai rujukan PermenPAN No. 19/2018.
• Tersedia dokumen panduan tentang penyusunan Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi yang diterapkan
oleh seluruh Unit Kerja / Perangkat Daerah.
• Proses sosialisasi Peta Proses Bisnis Terintegrasi dan Alur Kerja/SOP telah secara rutin dilakukan
kepada seluruh Unit Kerja / Perangkat Daerah
• Dokumentasi seluruh program kegiatan bagi penyusunan dan penerapan Inovasi Proses Bisnis
Terintegrasi telah dilakukan
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 3


• Pimpinan K/L/D mampu mengendalikan keterpaduan antar unit organisasi dalam melaksanakan
Proses Bisnis Terintegrasi SPBE.
• Peta Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi disusun dengan pendekatan Model BPMN sedangkan SOP /
Alur Kerja disusun dengan pendekatan Model Flowchart
• Buku Panduan Penyusunan Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi disusun dan disosialisasikan atas
kerjasama Unit Kerja / Perangkat Daerah dengan unit Ortala dan Unit Pengelola TIK atas persetujuan
Tim Pengarah SPBE
• Dokumentasi program kegiatan penyusunan dan penerapan Inovasi Proses Bisnis Terintegrasi
tersimpan dalam format yang sama dan tersimpan pada repository elektronik yang mudah diakses
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 4


• Telah memenuhi proses tata kelola pada level 3
• Proses tata kelola dilaksanakan terintegrasi dengan proses tata kelola lain dan terukur kinerjanya
sesuai dengan Permen PAN-RB No. 47 Tahun 2011 tentang Indikator Kinerja Utama dan Permendagri
No. 86 Tahun 2017 serta Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja.
• Tersedianya instrumen evaluasi untuk mengukur kinerja inovasi proses bisnis terintegrasi
• Apabila mekanisme pengukuran kinerja integrasi bisnis proses tidak tercantum dalam peraturan di
atas, maka K/L/D harus memiliki mekanisme untuk mengukur hal tersebut.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 4


• Penetapan tujuan dan mekanisme pengukuran kinerja proses-proses tata kelola SPBE.
• Pimpinan K/L/D memimpin proses pengintegrasian, pemantauan dan evaluasi sistem elektronik
secara berkala.
• Pimpinan unit kerja/perangkat daerah memastikan proses pengintegrasian, pemantauan dan evaluasi
sistem elektronik secara berkala tertuang dalam dokumen perencanaan dan dilaksanakan di unit
kerja/perangkat daerah yang dipimpin.
• K/L/D melakukan kerjasama dengan berbagai pihak non-state actor (Akademisi, Praktisi IT dan
Masyarakat Pemerhati) untuk memastikan proses pengintegrasian, pemantauan dan evaluasi sistem
elektronik secara berkala
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Strategi/proses yang diperlukan untuk menuju level 5


• Telah memenuhi proses tata kelola pada level 4
• Proses tata kelola dilaksanakan dengan peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
• Tersedianya dokumen hasil evaluasi berkelanjutan dan rekomendasi untuk manajemen perubahan
yang mengacu pada Peraturan Menteri PAN-RB No. 20 Tahun 2018 tentang Evaluasi Kelembagaan
Pemerintah, khususnya pada dimensi proses.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Uraian strategi/proses kebijakan untuk level 5


• Melaksanakan perubahan proses tata kelola dengan baik berdasarkan perubahan lingkungan internal
(seperti perubahan kebutuhan dan peraturan) dan perubahan lingkungan eksternal (seperti
perubahan tantangan dan teknologi)
• Pimpinan K/L/D memimpin proses perbaikan sistem elektronik secara berkesinambungan sebagai
tindak lanjut hasil pemantauan dan evaluasi.
• K/L/D melakukan kerjasama dengan berbagai pihak non-state actor (Akademisi, Praktisi IT dan
Masyarakat Pemerhati) untuk memastikan proses perbaikan sistem elektronik secara
berkesinambungan sebagai tindak lanjut hasil pemantauan dan evaluasi.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Contoh Penerapan

• Salah satu contoh peta proses bisnis yang


menggambarkan alur kerja terintegrasi
antara satu Instansi dengan Instansi lain
dalam proses layanannya.
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

Indikator 19 …

Contoh Penerapan

Anda mungkin juga menyukai