INTERVENTION TO

PROMOTE RATIONAL
TREATMENT OF ACUTE
RESPIRATORY
INFECTION IN RURAL
NEPAL

KATHLEEN A. HOLLOWAY , SHIBA B. KARKEE, ASHALAL TAMANG, YAM

BAHADUR GURUNG, KUMUD K. KAFLE, RAMESH PRADHAN, DAN BARNABY
C. REEVES
LATAR BELAKANG

ISPA dan pneumonia sbg penyebab utama kematian anak

di negara-negara berkembang

• Jurnal ini membahas evaluasi program edukasi

komunitas mengenai penanganan Infesi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) pada lingkungan rendahnya akses fasilitas kesehatan
keluarga dengan anak-anak yang berusia kurang
dari 5 tahun atau balita di Nepal.

pembentukan dan evaluasi intervensi yang relative

murah dan praktis untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai ISPA dan penanganannya
METODE PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan di 4 distrik di Nepal
Timur (Khotang, Panchtar, Sankhuwasabha dan Dua dari empat distrik dipilih secara acak utk mendapatkan intervensi
Taplejung) Lokasi sampling harus memiliki sekolah, polindes dan sedikitnya satu apotek

• Intervensi : penyebaran pesan yang terdiri dari:

program pendidikan di sekolah-sekolah yang
berpuncak pada penampilan teater jalanan, 5 dari 10 daerah dipilih secara acak
diskusi dengan ibu setelah pertunjukan, dan 60 keluarga/ desa
Target: 16 keluarga/desa dgn balita
yg memiliki riwayat 2 mggu terakhit
pelatihan para pemimpin masyarakat dan
pengecer obat oleh paramedic.
• Indicator hasil pada penelitian ini adalah Wawancara
persentasi kunjungan ke fasilitas kesehatan dan
gejala balita dgn ISPA dan obat-obatan serta pengobatan lainnya yang
penggunaan antibiotic diberikan
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pada bulan Agustus dan
September 2003, siswa-siswa
yg telah dilatih menampilkan 5
teater jalanan utk memberikan
pesan ISPA pada tiap-tiap
lokasi. 7500 orang dan 30.000
masyarakat yg tinggal pada
lokasi intervensi
mengobservasi penampilan
tersebut. Setelah itu dilakukan
sesi diskusi berupa Tanya-
jawab oleh kader
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan:
adanya pengaruh program edukasi
komunitas terhadap peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai
ISPA serta cara penanganannya.
Terdapat perningkatan persentase
indicator antara sebelum dan sesudah
intervensi dilaksanakan.
• Saran:
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan
dorongan bagi tenaga kesehatan terutama
perawat untuk memanfaatkan masyarakat
lokal sebagai kader kesehatan untuk
menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian oleh ISPA, terutama di daerah-
daerah dengan akses fasilitas kesahatan yang
terbatas.