Anda di halaman 1dari 33

Ns. Choirul Umam Al Fauzi S.

Kep
Definisi komunikasi
 Komunikasi adalah segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dengan tujuan
menyampaikan pesanya pada orang lain.
 Upaya menyampaikan pesan, pendapat, perasaan, atau
memberikan berita atau informasi kepada orang lain
sehingga pesan dipahami (Nurmaisyah, 2018).
Tujuan komunikasi
 Informasi
 Edukasi
Proses komunikasi
• O dia mengerti ya, saya mengerti

Feed Back

Komunikator komunikan

Pesan Saluran

Gangguan komunikasi
Bentuk komunikasi
 Penyampaian pesan  Lisan dan tertulis
 Kemasan pesan  Verbal dan non verbal
 Keresmian  Formal dan in formal
 Pasangan komunikasi  Intra persenal dan inter
personal
Hambatan komunikasi
 Latar belakang (budaya pendidikan)
 Bahasa
 Sikap (kurang berminat, emosi)
 Waktu
 Lingkungan, fisik
Keterampilan komunikasi
 Mendengarkan
 Bertingkah laku asersif
 Menyelesaikan konflik
 Membaca situasi
 Melakukan persuasi
Etika berkomunikasi
 Diam dan menyimak
 Tidak memotong pembicaraan
 Tidak meninggalkan lawan bicara
 Tidak menepis pembicaraan lawan
 Tidak berusaha menunjukan bahwa kita lebih pandai
Efektifitas komunikasi
 Komuniikasi yang mampu menghasilkan perubahan
sikap (atitude change) pada orang lain yang bisa
terlihat dalam proses komunikasi.
Komunikasi dikatakan efektif
apabila :
• Pesan dapat di terima dan di mengerti serta di pahami
sebagaimana yang di maksud oleh pengirimnya.
• Pesan yang di sampaikan oleh pengirim dapat
disetujui oleh penerima dan di tindaklanjuti dengan
perbuatan yang di minati oleh pengirim
• Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan
apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang di kirim.
Komunikasi efektif
 Adalah komunikasi yang pada prosesnya dapat
menghasilkan persepsi, prilaku dan pemahaman yang
berubah menjadi sama antara komunikator dan
komunikan dapat di peroleh.
Tujuan
• Berhubungan dengan orang lain
• Mempelajari/mengajarkan sesuatu
• Mempengaruhi motivasi dan perilaku seseorang
• Mengungkapka perasaan, menjelaskan perilaku/orang
lain
• Menyelesaikan sebuah masalah, ketegangan atau
konflik
• Mencapai sebuah tujuan
STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF
DI TEMPAT KERJA
 Meminimumkan gangguan : fisik dan emosional
 Mengadopsi pendekatan yang berpusat pada penerima
 Menyesuaikan ketrampilan komunikasi bisnis
 Memberiakan dan merspon umpan balik yang
kontruktif
 Sensitif pada etika bisnis
Kiat komunikasi efektif
• Gunakan umpan balik
• Saluran komunikasi yang banyak
• Mengenali siapa penerima pesan
• Komunikasi tatap muka
• Menyadari dampak bahasa tubuh
• Menanggapi isi pembicarakan
• Sopan dan wajar
• Menghormati semua orang
• Mengendalikan emosi
Cara komunikasi

AGRESIF
PASIF ASERSIF
ORANGLAIN
DIRI MENDERITA SEMUA PUAS
MENDERITA
Pasif atau submisif
 Bersikap sebagai korban
 Saya tidak berharga
 Kurang energi
 Takut salah, takut menyinggung
 Merengek
 Bahasa tubuh depresif
Agrsif
Langsung Tidak langsung
 Memaksakan kehendak  Sinis
 Menginjak hak orang lain  Menciptakan suasana tidak
 Tidak mendengarkan nyaman
 Tidak perduli perasaan orang  Ekspresi tidak jelas
lain  Lain di bibir lain di hati
 Kritik yang menjatuhkan
Asersif
 Menghormati hak orang lain dan diri sendiri
 Berani menghadapi masalah
 Berani mempertahankan pendapat
 Dapat menerima penolakan
 Mau mendengar dengan sikap netral
 Tidak bertele tele, to the point
 Tidak menyembunyikan informasi
Model prilaku asersif
• Ungkapan perasaan yang jelas dan jujur
• Memberikan hak jawab secara fair
• Memberikan hak orang lain untuk menolak
• Tidak mendua arti
• Ringkas jelas
• Memberikan pujian yang tulus , jelas & tegas
• Berbicara dengan prolog yang ringkas dan tidak
berputar putar
• Bahasa tubuh ramah, terbuka & mau mngerti
Kesimpulan
 Komunikasi upaya penyampaian pendapat, gagasan,
perasaan, dapat memberikan berita atau informasi
pada orang lain sehingga sama dengan yang di
persepsikan oleh penerima dan di pahami
 Komunikasi di anggap efektif apabila tepat waktu,
akurat, tidak ambiqous, lengkap, di pahami oleh
komunikan.
Ns. Choirul Umam Al Fauzi S.Kep
Pendahuluan
• Komunikasi efektif di RS memiliki tingkat
kompleksititas yang cukup tinggi karena komunikasi
di RS melibatkan banyak orang, banyak informasi,
serta menyangkut dengan emosi yang tinggi dari
pasien/keluarga dan staf RS
• Kesalahan komunikasi di RS bisa berakibat
• Kesalahan tindakan yang berakibat pada kecacatan
bahkan kematian
• Dapat mengakibatkan konflik dan berujung pada
gugatan/ tuntutan hukum.
Komunikasi efektif
 Adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin
sebuah hubungan bauk antara pemberi pesan dan
penerima pesan

 Pengukuran dari suatu proses komunikasi dapat


dilihat dari tercapainya tujuan si penerima pesan
Komunikasi dianggap efektif bila :
 Tepat waktu
 Akurat
 Lengkap
 Tidak bermakna ganda (ambiguos)
 Dapat di terima oleh penerima informasi yang
bertujuan mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan pasien
Bentuk komunikasi
• Verbal
• Elektronik
• Tertulis
• Komunikasi yang jelek dapat membahayakan pasien
• Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan adalah saat
perintah lisan atau perintah melalui telepon, komunikasi
verbal, saat menyampaikan hasil pemeriksaan kritis yang
harus di sampaikan lewat telepon
• Hal ini dapat di sebabkan oleh perbedaan aksen dan dialek.
Pengucapan juga dapat menyulitkan perintah untuk
memahami perintah yang di berikan, misal nama obat
LASA
Menigkatkan komunikasi yang
efektif
 Standar SKP 2

 Rumah sakit menerapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan efektivitas
komunikasi verbal dan atau komunikasi telepon
antar profesional pemberi asuhan (PPA)
Prosedur menerima perintah lisan
atau lewat telepon meliputi
1. Penulisan secara lengkap permintaan atau hasil
pemeriksaan oleh penerima informasi
2. Penerima membaca kembali permintaan atau hasil
pemeriksaan
3. Pengirim memberi konfirmasi atas apa yang telah di
tulis secara akurat

TBAK
KOMUNIKASI YG SERING SALAH
DAN MEMBAHAYAKAN
 Standar SKP 2.1

 Rumah sakit menerapkan regulasi untuk proses


pelaporan hasil pemeriksaan diagnosis kritis
 Standar SKP 2.2

 Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses


komunikasi “serah terima” (Hand Over).
SBAR
 Tehnik komunikasi yang harus dilakukan untuk
melapor atau berkomunikasi dengan teman
profesi atau antar profesi, inter disiplin ilmu
untuk menghindari kesalahan komunikasi dan
bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pasien
Kapan SBAR digunakan
 Saat visite dokter
 Saat perubahan kondisi pasien
 Saat pertukaran sift
 Komunikasi dengan profei lain
 Saat transfer pasien
SBAR
I INTRODUCTION INDIVIDU YG TERLIBAT DALAM HANDOOF
MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN
TUGAS , PROFESI
S SITUATION KOMPLAIN, DIAGNOIS, RENCANA PERAWATAN
DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN
B BACRGROUND VITAL SIGN, STATUS MENTAL, DAFTAR OBAT-
OBATAN DAN HASIL LAB
A ASSESSMENT PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PENILAI
R REKOMENDATION MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA
DAN APA YANG PERLU DI LAKUKAN SELAMA
BEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN
REKOMENDASI LAIN UNTUK PERAWATAN
Q/ QUESTION & KESEMPATAN BAGI TANYA JAWAB DALAM
A ANSWES PROSES HANDOFF

Anda mungkin juga menyukai