Indonesia dan
Potensi/Kejadian Bencana
Mitigasi Bencana
2
[ Jumlah Kejadian dan Korban Bencana di Indonesia
(2004-2018) ] Sumber: BNPB
180,000 Jumlah Kejadian Meninggal & Hilang
167,143
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
4
[ Kerusakan Rumah Akibat Bencana (2004-2018) ]
Sumber: BNPB
498,444
Banjir
Tanah Longsor
Gelombang Pasang/Abrasi
Puting Beliung
Kekeringan
181,623 Kebakaran Hutan/Lahan
Gempa Bumi
120 15,046 Tsunami
5,043 22,256 Letusan Gunung Api
75,396
106,982
5
[ Kerusakan Fasilitas Publik Akibat Bencana (2004-2018) ]
Sumber: BNPB
6
• Data dari Litbang Kompas (12 Oktober 2018)
• Kerugian Bencana Lombok dan Palu
• Lombok = 10 Trilyun
• Palu = 5 Trilyun
• 1. Gempabumi
• 2. Tsunami
• 3. Letusan Gunung Api
• 4. Gerakan Tanah (Tanah Longsor)
• 5. Banjir
• 6. Banjir Bandang
• 7. Kekeringan
• 8. Cuaca Ekstrim (Puting Beliung)
• 9. Gelombang Ekstrim dan Abrasi
• 10. Kebakaran Hutan dan Lahan
• 11. Epidemi dan Wabah Penyakit
• 12. Kegagalan Teknologi
SIKLUS BENCANA
Faktor yang dapat menimbulkan besarnya
kerugian dalam bencana
1. Kurangnya pemahaman tentang karakteristik bencana (hazard).
2. Sikap dan perilaku yang mengakibatkan rentannya kualitas sumber daya
manusia (vulnerability).
3. Kurangnya informasi peringatan dini (early warning) sehingga
mengakibatkan ketidaksiapan.
4. Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi bahaya.
Indonesia
dan Bencana
14
Image: Fauzy Chaniago / AP
PERGERAKAN LEMPENG DI INDONESIA
PASIFIK
EURASIA
LEMPENG INDIA-AUSTRALIA
KAWASAN YANG RAWAN BENCANA GEO-TEKTONIK
Main issue :
1.High disaster risk area
2.Low people awareness
BENCANA ALAM GEOLOGI
• GEMPA BUMI
• TSUNAMI
• LETUSAN GUNUNG API
• TANAH LONGSOR
• BANJIR
GEMPA BUMI
Sekilas tentang Gempabumi dan Tsunami
Parameter gempabumi
- Kekuatan Gempabumi
(Magnitudo)
- Waktu Terjadi Gempabumi
(OT)
- Lokasi Gempabumi
(Epicenter)
- Kedalaman Gempabumi
(Hypocenter)
21
PENYEBAB GEMPA BUMI
• Pelepasan energi secara tiba-tiba pada zona penunjaman dan pada patahan aktif yang menyebabkan
getaran partikel tanah dan batuan serta menimbulkan goncangan.
• Parameter Gempabumi
Energi di ukur secara instrumental: dalam skala Richter dan magnituda jenis gelombang gempabumi.
Tingkat kekerasaan dan kerusakan bangunan dinyatakan dalam Skala Modified Mercally Intensity
(MMI).
• LIGHT EARTHQUAKE (GEMPA RINGAN) : 13.000 kali/tahun
4 – 4,9 SR : 35,6 kali/hari
an bangunan permanen
Rumah
MMI VIII
dibangun di tanah lu
Parameter Tsunami
Dinyatakandalam intensitas I – XII (Papadopulos & Imamura, 2001),
berdasarkan ketinggian gelombang pasang dan efek landasan.
Contoh ketinggian gelombang pasang 32 meter (Skala X–XI), semua bangunan
permanen rusak, beberapa bangunan dan konstruksi beton bertulang masih
dapat bertahan.
Wilayah Rawan Bencana Tsunami
DAMPAK TSUNAMI
Membuat
gun tembok jalur
pemecah hijau antara pantai dan p
gelombang
SIMELUE
Endapan awanpanas
ujan abu dan mengganggu dapat merusak
penerbangan
MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI
• MEMBUAT PETA KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB) LETUSAN GUNUNGAPI
• PEMANTAUAN GUNUNGAPI GUNA MENUNJANG SISTEM PERINGATAN DINI LETUSAN
GUNUNGAPI
• PEMBUATAN JALUR EVAKUASI
REKOMENDASI TEKNIS
Di wilayah rawan bencana letusan gunungapi:
• Tidak membangun permukiman, bangunan vital dan strategi, serta bangunan lainnya
yang mengundang konsentrasi banyak manusia di KRB III.
• Hati-hati bermukim di KRB II .
• Tidak membangun pemukiman dan aktivitas penduduk di bantaran sungai yang
berpotensi terjadi aliran lahar.
GERAKAN TANAH/
TANAH LONGSOR
PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH DI INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TANAH
LONGSOR
KONDISI
CURAH
HUJAN GEOLOGI
GERAKAN TANAH/TANAH
LONGSOR
Longsor
ang menimbun jalan dan diikuti banjir banda
permukiman
korban jiwa, harta benda dan kerusak
REKOMENDASI TEKNIS
Di Zona Kerentanan Gerakan Tanah:
• Tinggi : tidak membangun atau bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak
manusia
• Menengah : dapat membangun bangunan dengan memperhatikan syarat teknis stabilitas
lereng dan tidak mengganggu kemiringan lereng. Senantiasa memelihara vegetasi berakar kuat
dan dalam.
• Rendah hingga sangat rendah : tidak membangun bangunan di bantaran sungai dan lereng
dengan kemiringan sedang hingga terjal.
BANJIR
Faktor Penyebab banjir
• Curah Hujan (>500 mm/hari)
• Perubahan tata guna lahan (drainase Kota)
• Sampah
• Erosi & Sedimentasi
• Fisiografi Sungai (DAS)
• Air pasang
• Penurunan tanah
• Kerusakan tanggul penahan air
Dampak banjir Pengelolaan Banjir
Struktural:
- Normalisasi Sungai
• Ekonomi
- Pembangunan Waduk Pengendali Banjir
• Sosial Budaya - Pengurangan beban puncak
• Korban - Konservasi Lahan
• Infrastruktur - Sumur resapan
• Tata guna lahan
Non Struktural
- Revisi RTRW
- Penyuluhan
- Penegakan aturan
Mitigasi banjir
• Pemetaan daerah rawan banjir
• Pemetaan daerah luapan
• Pengaturan daerah tata guna lahan
• RTH
Pengendalian banjir
• Perlindungan saluran dan perlindungan vegetasi
• Konstruksi bendungan/tanggul aman
• Partisipasi Masyarakat
• RTH
KONSEP MITIGASI BENCANA
Mitigasi Bencana
Kenali Sebelum Gempabumi
rumah/Kampus/kantor
kita !
55
Mitigasi Bencana
Jika kita sedang berada
di dalam bangunan / gedung :
Sebelum Gempabumi
56
Mitigasi Bencana
Sebelum Gempabumi
www.ada.gov/emergencyprep.htm
Mitigasi Bencana
Jika kita sedang berada
di dalam bangunan / gedung :
Saat Gempabumi
• Berusaha untuk jangan panik
• Segera lindungi kepala dengan benda yang ada
seperti helm, buku tebal, atau dengan kedua tangan
dan jauhi kaca.
• Berlindung dengan merunduk (drop), lindungi kepala
(cover), berpegangan (hold on) pada kolong
meja/furnitur yang kuat atau di samping benda kuat
“Segitiga Kehidupan”
Mitigasi Bencana
Saat Gempabumi
Jika kita sedang berada di luar bangunan / gedung :
• Jangan panik
• Segera lindungi kepala dengan benda yang ada
seperti helm atau dengan kedua tangan
• Berlindung dengan merunduk (drop),
lindungi kepala (cover).
Tanggap Peringatan
Tanggap Evakuasi
Mitigasi Bencana
3 Langkah Tanggap Tsunami
1. Tanggap Gempabumi
Waspadalah, gempabumi kuat (sehingga sulit
berdiri, kepala terasa pusing) atau
gempabumi lemah namun guncangannya
dirasakan lama (lebih dari 1 menit) dapat
memicu tsunami dalam waktu singkat.
63
Mitigasi Bencana
3 Langkah Tanggap Tsunami
2. Tanggap Peringatan
Dapatkan informasi Peringatan Dini Tsunami
dari BMKG melalui Radio, Televisi, internet,
pengumuman dari Pemda dll.
64
Mitigasi Bencana
3 Langkah Tanggap Tsunami
3. Tanggap Evakuasi
Setelah merasakan gempabumi atau menerima
peringatan tsunami, segera evakuasi ke lokasi yang aman.
Ikuti jalur dan rambu evakuasi
Jika lokasi aman tidak diketahui, larilah sejauh mungkin
dari pantai dan naik ketempat yang tinggi.
65
Mitigasi Bencana
Sebelum Tsunami
PERLU DIKETAHUI
• Tidak disarankan pergi ke pantai untuk mengecek dan melihat
datangnya tsunami karena gelombang tsunami bergerak sangat cepat,
berpotensi menghempas anda.
• Tsunami TIDAK SELALU ditandai dengan air laut surut.
• Jangan gunakan kendaraan saat evakuasi, karena berpotensi
menyebabkan kemacetan dan menghambat proses evakuasi.
• Jika berada dalam kapal di tengah laut dan mendapat info Peringatan
Tsunami, segera arahkan kapal ke laut, jangan mendekat ke pantai.
• Simak perkembangan informasi bencana yang akurat melalui
radio/TV/ pengumuman di sekitar anda.
Pengurangan Risiko
Bencana (PRB)
67
[ Perspektif Bencana (mindset) ]
Risk
Fatalistic Reductio
n
Bencana adalah sesuatu Bencana muncul karena
yang given. Tidak ada ruang interaksi antara fenomena
untuk manusia melakukan
upaya apapun.
Disaster alam dengan sikap/pilihan
manusia. Terbuka ruang
untuk melakukan upaya
pengurangan risiko bencana
(PRB).
68
[ Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Disaster Risk Reduction (DRR) ]
R = H x V/C , di mana
R = Risk/risiko (probabilitas potensi bahaya menjadi bencana)
H = Hazard/potensi bahaya, ancaman
V = Vulnerability/kerentanan
C = Capacity/kapasitas
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dapat dilakukan dengan mengurangi R, melalui pemahaman dinamika H,
memperkecil V dan memperbesar C
69
[ Konsepsi PRB ]
R = H x V/C
Fenomena Alam RESPON/SIKAP MANUSIA
(Gempa, tsunami, gunung api, dll) (Kebijakan tata ruang, pendekatan pembangunan,
pendidikan, tempat mukim, budaya, dll)
70
[ Ketidakmampuan Mengelola Risiko ]
Absense of
knowledge
Hazards
Phenomena
Disaster
Hazards
Negligence
71
[ Tantangan Indonesia ]
72
[ Usulan Langkah Strategis ]
73
[ Peran Sentral Perguruan Tinggi]
74
Peningkatan
Kesiapsiagaan
Berbasis IPTEKS dan
PT
75
[ Menuju Kesiapsiagaan berbasis Pengetahuan ]
Way of Life/Attitude
Capacity
Being
Know-why
Understanding
Doing
Know-how
Knowing
Know-what
Pengetahuan/pemahaman
76
[ Kesiapsiagaan melalui Tridharma PT ]
• Kapasitas Riset PT
• Riset Dasar
Ma Riset • Riset Terapan
i ns
tre • Publikasi Ilmiah
am
i ng
PT
Pendidikan
• KKN Tematik
&
Pengajaran
PkM • Pelatihan
• Program Studi
• • Advokasi dan Konsultansi
Learning Materials
• Unit Kegiatan Mahasiswa
• E-learning
77
[ Sinergitas Tridharma PT untuk Kesiapsiagaan
Bencana ]
Penguatan
Kapasitas Internal Riset
Lulusan PT dalam:
• Evakuasi dan Peningkatan
Berwawasan PRB pengetahuan
& resilient kontinjensi
• Tanggap darurat kebencanaan
university •Mitigasi masyarakat
PT
Pendidikan
& PkM Masyarakat
Pengajaran
berwawasan PRB
& resilient
Peran PT dalam community
membangun kesiapsiagaan
masyarakat (eksternal)
78
[ Pendidikan dan Pengajaran ]
79
[ Skema Pelaksanaan Pendidikan & Pengajaran ]
Course/ Lulusan
KKN-
Drill/Latihan berwawasa
Perkuliahan Tematik
n PRB
80
Lesson learned:
-Negara dengan menajemen bencana yang baik